Tittle:Lie For Love (Chapter 1)

Author:Park Min Chan

Genre:Family, Hurt, Romance, Comedy

Rating:T

Pairing:

KYUMIN SUPER JUNIOR
Cho Kyuhyun (Kyuhyun)
Lee Sungmin (Sungmin)

Cast :

Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Donghae, Kim Jong Woon, Choi Siwon, Han Geng, Kim Heechul, Shin Dong Hee

Disclaimer:

FF ini murni milik author Park Min Chan, kalau sama berarti ada unsur ketidaksengajaan. Saya berani bersumpah bahwa FF di bawah ini sepenuhnya milik saya yang entah kenapa berani mengambil tema tentang bodyguard. Semua cast di sini milik Tuhan, orangtuanya, dan SM. Kyuhyun milik Sungmin, Sungmin milik Kyuhyun. KYUMIN milik author Park Min Chan dan author Park Min Chan milik KYUMIN XD

WARNING!

BOYSXBOYS, OOC, ABAL, TYPOS

DON'T LIKE, DON'T READ and DON'T BASH! Yang suka sama ff ini, please DON'T BE A SILENT READER~ So, REVIEW wajib ^^
Kansamhamnida :)

6 Februari 2014

"Hah―"

"Donghae-ah! Kau cepat bawa masuk Tuan Muda ke dalam mobil!" perintah pemuda yang tinggi badannya hampir sama dengan pemuda yang dipanggil Donghae tadi. Sementara pemuda yang bernama Donghae itu segera menarik si 'Tuan Muda' itu ke dalam mobil dan menguncinya dari luar.

"Hana―"

"Dul―"

"―Set"

BUG! DUAGH!

"Hah―"

"Siapa yang menyuruhmu?!" ucap Donghae kepada salah satu pemuda berbadan kekar yang membuat ulah barusan.

"..."

"Cepat katakan atau kupatahkan lehermu!" teriak Donghae mengancam.

"M-Maaf. T-Tuan Ch-Choi―"

"Choi?"

"Choi Siwon maksudmu?" tanya pemuda yang memerintah Donghae di awal tadi.

"..."

"YA!"

"N-Nde―"

"Oh, terima kasih Tuan Tambun. Kau boleh pergi sekarang, tapi kalau sampai kau berulah lagi, habis kau di tanganku!" teriak Donghae sehingga pemuda berbadan lebih besar darinya tadi lari terbirit-birit menjauh dari sana.

"Choi Siwon. Sudah kuduga,"

"Sungmin-hyung! Memangnya kau kenal siapa Choi Siwon itu?" tanya Donghae.

"Ya, sangat mengenalnya." jawab pemuda yang bernama Sungmin itu.

"Lebih baik sekarang kita pergi dari sini." ajak Donghae dan mereka memasuki mobil yang sama dengan yang dimasuki si 'Tuan Muda' tadi.

BLAM

"Tuan Muda, gwenchana?" tanya Donghae setelah mereka masuk ke dalam mobil.

"Um. Seperti yang kau lihat. Apa tadi? Tuan Muda? Sejak kapan kau memanggilku seperti itu, Hyung? Aku sudah bilang jangan menyebutku seperti itu kalau kita sedang berdua." protes si 'Tuan Muda'.

"Tapi kita tidak sedang berdua,"

"Ok, baiklah. Kalau kita tidak sedang di hadapan Eomma dan Appa kau harus tetap memanggilku seperti biasa." jelas si 'Tuan Muda'.

"Baiklah, Cho Kyuhyun." Donghae mengalah.

Sementara Donghae dan Kyuhyun― Tuan Muda berbincang, Sungmin tetap diam mengendarai mobil dan fokus pada jalanan yang lumayan lengang.

Cho Kyuhyun. Anak dari CEO Cho Group perusahaan 3 terbesar di Korea Selatan, Cho Hankyung. Tumbuh besar menjadi seorang namja yang tidak biasa. Di umurnya yang baru menginjak umur 21 tahun, pemuda ini harus dikawal oleh kedua bodyguard dan tidak terlalu sering bisa menghirup udara luar karena cukup membahayakan dirinya sendiri seperti tadi. Menurut Kyuhyun, ayahnya-lah yang bersalah karena terlibat persaingan yang sangat berat antara dua perusahaan yang lain. Sementara menurut Cho Hankyung― ayah Kyuhyun, semua ini bukan salah dirinya melainkan untuk membela semua yang telah dijalankannya dengan susah payah.

"Hah~~~" terlihat Kyuhyun menghela nafas panjang ketika mobilnya berhenti karena lampu merah.

"Ada apa, Kyuhyun?" tanya Donghae yang kebetulan duduk di sampingnya.

"Tidak. Hanya merasa lelah. Ini semua terlalu mengikatku. Aku bosan, aku hanya ingin seperti yang lain. Aku masih muda, seharusnya aku juga bisa seperti mereka." Kyuhyun menunjuk pemuda-pemuda yang sedang duduk di sebuah cafe dengan dagunya dan refleks Sungmin dan Donghae melihat ke arah yang ditunjuk Kyuhyun.

"Sabarlah, kau pikir aku juga mau menjadi bodyguardmu? Tidak. Seharusnya di usia yang segini aku harus segera mencari kekasih untuk dinikahi." jawab Donghae.

"Um. Kau benar. Kau kan sudah tua, Hyung." ucap Kyuhyun.

"YA!"

DUGH!

"BHUAHAHA~" Kyuhyun tertawa keras melihat Donghae sekarang tengah meringis mengusap pelan kepalanya yang terkena atap mobil ketika ingin memberi pelajaran kepada Kyuhyun sementara Sungmin tersenyum tipis melihat kedua bocah itu melalui kaca spion.

Donghae dan Sungmin. Lee Donghae dan Lee Sungmin. Dua kakak beradik yang menjadi pengawal alias bodyguard Cho Kyuhyun. Pasti kalian bertanya kenapa Donghae akrab dengan Kyuhyun sementara Sungmin hanya diam saja? Ya. Donghae lebih dulu menjadi pengawal Kyuhyun, tepatnya 3 tahun terakhir sebelum Sungmin. Sungmin adalah kakak kandung Donghae yang baru 6 bulan menjabat sebagai pengawal Kyuhyun. Sebenarnya ada perbedaan yang sangat signifikan antara Sungmin dan Donghae. Donghae adalah sosok kakak yang sangat ceria, bisa diajak bercanda, bisa diajak berkeluh kesah oleh Kyuhyun, sementara Sungmin lebih cenderung pendiam dan hanya membalas omongan Kyuhyun seadanya kalau itu penting. Sebenarnya Donghae tahu kenapa Sungmin pendiam seperti itu.

"Kyuhyun-ah, apa kau sudah makan siang?" tanya Donghae.

"Not yet, kau mau membawaku makan di luar?" tanya Kyuhyun dengan mata berbinar-binar.

"Um. Itu kalau kau mau." jawab Donghae.

"Ya, Hyung! Tentu aku mau! Eodi? Kita akan makan di mana?" tanya Kyuhyun lagi.

"Tidak. Tuan Muda tidak boleh makan di luar. Saya sudah menyiapkan makanan di dalam tas di jok paling belakang untuk kita bertiga." ucap Sungmin tiba-tiba.

"Sungmin-hyung, ayolah. Kami bosan begini." bujuk Donghae.

"Kau pikir aku tidak bosan? Aku juga bosan. Tapi ini demi keselamatan Tuan Muda Kyuhyun, Donghae-ya." jawab Sungmin.

"Hyu―"

"―Sudahlah, Hyung. Kita makan apa yang sudah disiapkan oleh Sungmin-sshi saja. Tidak ada salahnya, kan? Lagipula dia sudah menyiapkan ini untuk kita, seharusnya kita menghargainya." Kyuhyun berkata dengan bijak dan tersenyum ke arah kaca spion― Sungmin.

"Baiklah, kalau begitu mari kita cari tempat sepi untuk makan. Tidak mungkin kita makan di dalam mobil seperti ini kan?" tanya Donghae.

"Mungkin saja. Karena yang aku bawa hanya beberapa potong sandwich isi daging asap. Setelah itu kita akan pulang dan makan di rumah." ujar Sungmin.

"MWO?!" Donghae dan Kyuhyun berteriak bersamaan dan hanya dibalas lirikan sekilas oleh Sungmin lagi-lagi dari kaca spionnya.


- Lie For Love -


Sampailah mereka bertiga di mansion Cho. Ya, rumah ini lebih cocok disebut mansion daripada hanya sekedar rumah. Lihatlah, rumah ini seperti istana yang ada di dongeng putri dan pangeran, dengan mobil yang berjejer di halaman parkirnya, juga hampir berpuluh-puluh pengawal yang mengelilingi rumah tersebut. Seperti polisi tahanan yang tidak akan membiarkan siapapun keluar dari dalam sana.

BLAM!

Kyuhyun turun dari dalam mobil diikuti oleh Sungmin dan Donghae segera masuk ke dalam rumahnya untuk duduk di meja makan. Siapapun yang tidak tahu pasti akan mengira kalau dua pengawal itu terlihat tidak sopan karena duduk di meja makan yang sama dengan Tuan Muda-nya. Tapi karena mereka semua sudah maklum, mereka tidak ada yang protes walaupun dalam hati mereka juga ingin dekat dengan Kyuhyun seperti Sungmin dan Donghae.

"Bibi Ahn, tolong siapkan makanan untuk kami bertiga." pinta Kyuhyun dengan sopan.

"Baik, Tuan Muda."

"Bibi, sudah kukatakan jangan panggil aku Tuan Muda kalau tidak ada Eomma dan Appa di sini,"

"Baik, Kyuhyun-ie" jawab maid yang dipanggil Bibi Ahn oleh Kyuhyun tadi.

"Begitu lebih baik," suara Kyuhyun terdengar puas ditambah dengan senyuman yang membuat para maid ikut tersenyum melihatnya.

Kyuhyun. Kyuhyun yang dulu jarang sekali memperlihatkan senyumannya di hadapan orang-orang suruhan orangtuanya bahkan hampir tidak pernah. Tapi semenjak ada Donghae dan Sungmin, Kyuhyun mulai berubah menjadi anak yang lebih baik dan lebih menghargai para maid juga para bodyguardnya. Entah kenapa, Kyuhyun merasa kalau dia keterlaluan selama ini telah bersikap tidak sopan kepada para maid dan bodyguardnya. Bagaimana pun juga, mereka adalah orang yang umurnya jauh lebih tua dibandingkan Kyuhyun.

"Aku senang kau sudah berubah, Kyuhyun-ah." ucap Donghae.

"Iya, karena kau yang mengajarkanku, Hyung." jawab Kyuhyun.

"Sebenarnya bukan aku juga sih, Sungmin-hyung yang menyu― AW!"

"Hng? Kau kenapa, Donghae-hyung?"

"Tidak. Tidak apa-apa." Donghae meringis sambil mengelus pinggangnya yang dengan sengaja dicubit oleh Sungmin sementara Sungmin melayangkan tatapan 'Awas saja kalau mulutmu bocor seperti tadi! Akan kupatahkan lehermu supaya kau tidak bisa bicara yang macam-macam lagi!' yang membuat Donghae semakin meneguk ludahnya.

Makanan sudah datang. Kyuhyun dan Donghae makan dengan lahap karena perut mereka benar-benar terasa kosong walaupun sudah diisi dengan sandwich buatan Sungmin sementara Sungmin makan dengan ekspresi wajah sedang memikirkan sesuatu.

"Hyung, kenapa kau tidak makan dengan lahap seperti kami? Apakah makanannya tidak enak?" tanya Donghae dan Kyuhyun menatap Sungmin sementara Sungmin hanya membuat gesture 'tidak apa-apa' dengan mengibaskan tangannya.

Dan pada akhirnya mereka makan dalam diam. Tidak ada satupun yang ingin membuka suara. Hanya terdengar bunyi suara sendok, garpu dan piring yang saling beradu memecah kesunyian antara mereka.

SRET

"Saya sudah selesai, saya akan ke kamar setelah ini. Lebih baik Tuan Muda juga istirahat setelah ini. Permisi," ucap Sungmin menyudahi acara makannya dan mulai berjalan ke arah kamarnya.

"Sungmin-sshi." panggil Kyuhyun dan Sungmin sontak menoleh ke arah Kyuhyun.

"Ye, Tuan Muda?"

"Bisakah aku berbicara berdua denganmu setelah ini?" tanya Kyuhyun.

"Baiklah,"

"Lima menit lagi aku tunggu kau di kamarku,"

"Um. Keurom―" pamit Sungmin dan bergegas ke kamarnya.

"Kau ingin bicara apa dengan Sungmin-hyung, Kyuhyun?" tanya Donghae.

"Tidak, hanya ingin mengakrabkan diri dengan orang itu. Dia itu manusia atau robot? Bicara seperlunya, bekerja seperlunya, makan seperlunya. Tsk! Aku tidak tahan dengan sikapnya." jawab Kyuhyun setengah kesal.

"Bicaralah baik-baik. Dia itu galak, keras kepala dan sensitif. Sedikit saja perkataanmu yang membuatnya sakit hati, dia akan menangis dalam diam." jelas Donghae.

"Benarkah?"

"Ya, kau harus menjaga sikapmu. Walaupun dia anak buahmu. Kau tahu maksudku,"

"Ternyata kau jauh lebih mengenal Sungmin dari pada aku. Apa kalian dekat sekali? Dia tidak pendiam seperti itu di hadapanmu, Hyung? Padahal kalian juga baru enam bulan bertemu kan?"

"Bukan urusanmu, Cho." jawab Donghae.

"Baiklah, terima kasih Hyung. Kalau begitu aku permisi dulu, kau habiskan makanan di meja ini kalau kau mau, Donghae-hyung." ucap Kyuhyun.

"Of course, Tuan Muda!" teriak Donghae dan langsung melahap semua makanan yang tersisa di meja makan Kyuhyun.


- Lie For Love -


TOK TOK TOK

"Masuk,"

CKLEK

"Ada apa Tuan Muda ingin bicara dengan saya seperti ini?" tanya Sungmin to the point.

BLAM

"Duduklah dulu, Sungmin-sshi." kata Kyuhyun mempersilahkan Sungmin duduk di sofa kamar Kyuhyun.

"Tidak usah berbasa-basi, saya lelah, Tuan Muda." ujar Sungmin.

"Baiklah, begini. Kau sudah melewati masa 6 bulan menjadi pengawalku―" Kyuhyun melirik Sungmin sebentar, "―Bisakah kau berhenti?" tanya Kyuhyun hati-hati.

"Nde?"

"Maksudku, berhenti bersikap seolah-olah kau baru mengenalku beberapa hari. Berhenti bersikap formal dan menganggap aku adalah bosmu, berhenti bersikap seperti itu. Anggap aku adalah orang yang sama dengan Donghae-hyung. Kau tidak usah segan padaku, tidak usah menganggap aku adalah orang yang kau takuti, tidak usah bersikap formal dan panggil aku dengan sebutan Kyuhyun tanpa embel-embel Tuan Muda seperti yang lainnya. Bisakah?" tanya Kyuhyun.

"Tapi―"

"Tidak ada tapi. Kumohon, Sungmin-hyung." pinta Kyuhyun.

"Baiklah, Tuan― Maksudku, Kyuhyun-sshi." ucap Sungmin.

"Buang embel-embel 'sshi' itu,"

"Um. Kyuhyun-ah." Kyuhyun tersenyum puas mendengar sebutan itu dari mulut Sungmin. 'Maafkan aku, Kyu..' batin Sungmin.

"Dan satu lagi, aku ingin bertanya. Kenapa kau pendiam sekali? Kau sangat berbeda dengan Donghae-hyung, kenapa kau tidak bisa berbicara banyak seperti Donghae-hyung? Sepertinya kalau hanya berdua dengan Donghae-hyung kau bebas bicara. Kenapa tidak denganku?" tanya Kyuhyun penasaran.

"Aku hanya tidak ingin menambah keributan yang terjadi antara kita bertiga. Donghae dan kau sudah berisik sekali, apalagi aku yang menambahkannya? Pasti akan sangat berisik." jawab Sungmin tepat sasaran walaupun dia berbohong tentang itu.

"Nde? Kau bilang aku berisik?"

"Bukan. Bukan itu maksudku―"

"―Sudahlah, lupakan." ucap Kyuhyun dan segera berdiri.

"Begini, maksudku bukan seperti itu, Kyuhyun-ah. Aku hanya tidak ingin para maid dan pengawal yang lain merasa iri terhadapku. Aku baru enam bulan di sini dan kau memperlakukanku sama dengan Donghae yang sudah tiga tahun di sini. Sementara para maid dan pengawal yang lain bekerja padamu bertahun-tahun lebih lama dari Donghae dan aku, tapi kau tetap tidak menganggap mereka istimewa. Kau pasti mengerti maksudku." jelas Sungmin yang tak enak hati kepada Kyuhyun, sekali lagi dengan berbohong.

Kyuhyun menatap Sungmin dengan pandangan tidak percaya dan Sungmin melirik Kyuhyun takut-takut.

"Kemarilah," pinta Kyuhyun.

"Nde?"

"Kemari," Sungmin yang tidak tahu harus bagaimana hanya menuruti perintah Kyuhyun dan segera mendekati Kyuhyun.

SRET

"Terima kasih." ucap Kyuhyun sambil memeluk Sungmin sementara Sungmin hanya diam tanpa bergerak sedikit pun.

"K-Kyuhyun-ah, m-maaf―"

"Terima kasih karena kau yang selama ini membuatku berubah banyak. Aku tahu itu karena Donghae-hyung yang memberitahuku,"

'Bocah sial!' batin Sungmin menggeram.

"Baiklah, kau bisa keluar sekarang." ujar Kyuhyun setelah melepaskan pelukannya ke Sungmin dan Sungmin menganggukkan kepalanya berjalan ke arah pintu kamar Kyuhyun.

"Ingat―" Sungmin yang mendengar suara Kyuhyun menginterupsi di belakangnya langsung berhenti tanpa berbalik ke arah Kyuhyun.

"―Jangan bersikap formal terhadapku, Ming." lanjut Kyuhyun tanpa tahu kalau Sungmin tengah terkejut bahkan sangat terkejut sampai membuatnya ingin menangis karena dipanggil dengan sebutan seperti itu oleh Kyuhyun dan Sungmin sendiri tidak sadar kalau Kyuhyun tengah mengeluarkan seringai ala Cho Kyuhyun di belakangnya.

BLAM

"Kau akan masuk dalam perangkapku, Lee Sungmin."


- Lie For Love -


"Dasar bodoh! Apa-apaan itu tadi?!" teriak Sungmin frustasi di kamarnya sendiri tanpa mengindahkan Donghae yang sudah berada di sana lebih dulu.

"Hyung? Gwenchana?" tanya Donghae tiba-tiba dan hampir membuat Sungmin jantungan.

"YA! Sejak kapan kau ada di sana?" tanya Sungmin ngeri.

"Sejak kau pergi ke kamar Kyuhyun. Kau kenapa? Apa Kyuhyun mengatakan sesuatu?" tanya Donghae penasaran.

"Tidak. Harusnya aku yang bertanya padamu! Kau mengatakan apa pada Kyuhyun, Donghae-ya?!" tanya Sungmin.

"Na? Mengatakan apa?" tanya Donghae polos.

"Oh, apakah kau mengatakan sesuatu kepada Kyuhyun sehingga Kyuhyun mengatakan padaku kalau aku mengubahnya menjadi seperti sekarang?"

"..."

"Kau tidak bisa jawab?"

"Maksudk―"

"Dwaesso. Seharusnya aku tidak bekerja sama denganmu. Aku sudah tahu pasti akan begini," Sungmin menghempaskan tubuhnya di kasur pink miliknya di samping Donghae.

"Ngomong-ngomong, apa yang dikatakan Kyuhyun padamu, Hyung?" tanya Donghae lagi.

"Dia hanya menyuruhku untuk tidak bersikap formal padanya. Cih. Seharusnya dari awal aku yang mengatakan itu padanya. Bodoh." ucap Sungmin.

"..." Donghae hanya diam tidak menanggapi Sungmin.

"Donghae-ah, apa rencanamu untuk menaklukkan CS Group alias Choi Siwon?" tanya Sungmin tiba-tiba.

"Nan molla. Aku bahkan tidak tahu siapa itu Choi Siwon." ucap Donghae sambil bergidik ngeri.

"Kau benar-benar tidak tahu?" tanya Sungmin mencoba meyakinkan.

"Tidak."

"Apa kau tidak diberitahu Appa tentang ini?"

"Memangnya ada apa?" tanya Donghae dengan wajah polosnya.

"Tsk! Lalu apa gunanya kau menjadi pengawal Kyuhyun?!" Sungmin mulai frustasi.

"Appa hanya bilang kalau aku harus mencari teman-temanku di Beijing yang ahli dalam bela diri dan menyuruhku untuk menjadi pengawal pribadi Kyuhyun. Waktu aku tanya untuk apa, Appa bilang hanya untuk melindungi diri dari relasi Appa yang jahat."

"Begitukah?"

"Ya. Apa ini ada hubungannya dengan Choi Siwon?"

"Menurutmu?"

"Um. Sepertinya." jawab Donghae masih dengan tampang polosnya yang hampir saja membuat Sungmin ingin pingsan.

"Astaga, Donghae-ya! Bagaimana bisa ada orang bodoh sepertimu?!"

"Aku tidak bodoh!"

"Tapi kenyataannya kau memang bodoh! Oh, Tuhan. Eomma ngidam apa sewaktu mengandung kau?" tanya Sungmin sambil melirik Donghae.

"Hyung!"

"Dwaesso! Aku punya rencana, kemungkinan ini rencana terbodoh yang pernah aku buat. Tapi, tidak ada salahnya kalau dicoba." Donghae yang mendengar itu pun bangkit dari acara berbaringnya dan duduk di sisi Sungmin menatap Sungmin dengan penuh tanda tanya dan penasaran.

"Tapi aku tidak yakin ini akan berhasil,"

"Haish! Tidak bisakah kau optimis sebelum berperang, Hyung?!" Donghae mulai kesal karena Sungmin selalu berpikir pesimis duluan sebelum memulai.

"Bagaimana aku optimis kalau ini menyangkut keselamatanku?!" teriak Sungmin.

"Nde?"

"Ya, ini menyangkut keselamatanku. Cepat atau lambat aku akan ketahuan dan kalau beruntung aku akan kembali dengan keadaan hidup." ucap Sungmin pelan.

"Memangnya apa rencanamu?"

"Begini―"


- Lie For Love -


"MWO?!" teriak salah seorang pria paruh baya di dalam ruangan bertuliskan 'Direktur Utama' tersebut. "Jadi, Choi Siwon sudah berani menyentuh putraku?!" tanya pria itu lagi.

"N-nde, Cho Sajangnim."

BRAK

"Bocah kurang ajar! Berani-beraninya dia menyentuh Kyuhyun!" Pria yang ternyata ayah Kyuhyun― Cho Hankyung tersebut memukul meja kerjanya sehingga membuat namja di depannya mundur beberapa langkah ke belakang.

"Yesung-ah, tolong segera perketat pengawalan Kyuhyun. Suruh Donghae dan Sungmin jangan terlalu lengah kali ini. Kalau bisa kau cari lagi beberapa bodyguard yang hebat dan berpengalaman untuk Kyuhyun. Kalau sampai sedikit saja bocah Choi brengsek itu menyentuh Kyuhyun lagi, akan kuhabisi dia!" ancam Hankyung dan dibalas dengan anggukan oleh Yesung― pemuda kepercayaan keluarga Cho tersebut.

"Kau bisa keluar sekarang. Siapkan mobil, aku akan pulang cepat hari ini." ucap Hankyung lagi.

"Nde, Sajangnim. Keurom―" dan Yesung pun pergi keluar ruangan yang telah panas karena amarah Cho Hankyung barusan.

Terlihat Hankyung menarik sedikit dasi yang mengikat lehernya dan memegang handphonenya untuk menghubungi seseorang.

"Yeoboseyo?"

"..."

"Yeobo, kau di mana sekarang?"

"..."

"Ahni, aku akan pulang cepat hari ini. Yesung-ah sudah aku suruh untuk menyiapkan mobil. Kalau bisa, kau juga pulang cepat. Aku ingin bicara denganmu tentang Choi Siwon."

"..."

"Um. Saranghae,"

"..."

PIIP

Dan bunyi tadi mengakhiri percakapan antara Hankyung dengan istrinya― Heechul.

"Choi Siwon.. Akan kubalas kalau sampai kau menyentuh Kyuhyun dan Heechul!" ancam Hankyung di dalam ruangannya yang sepi.


- Lie For Love -


"Kyuhyun-ah, Kyuhyun-ah!"

TOK TOK TOK

"Kyuhyun-ah! Ppali bukakan pintu untukku! Kyuh―"

CKLEK

"Ada apa? Berisik sekali." kesal Kyuhyun.

"Cho Ahjussi, Cho Ahjussi dalam waktu lima menit akan datang." ucap seseorang yang ternyata Donghae.

"Lalu apa masalahku?"

"Kata Yesung-hyung, Ahjussi akan mengumpulkan semua pengawalnya di rumah dan akan memperketat pengawalan terhadapmu. Cho Ahjussi marah besar saat tahu anak buah Choi Siwon yang sempat ingin menyentuhmu tadi." penjelasan Donghae langsung membuat mata Kyuhyun terbelalak.

"Jeongmalyo?!"

PIP

"Nde, Sungmin-hyung." terlihat Donghae berbicara dengan Sungmin melalui benda yang ada di telinganya.

"..."

"MWO?! Baiklah, aku akan segera turun bersama Kyuhyun."

"Ada apa?" tanya Kyuhyun yang melihat Donghae panik.

"Ayahmu sudah datang. Kita harus segera turun." ucap Donghae lalu menarik tangan Kyuhyun.

BRAK

"Kyuhyun, eodiga?" tanya Hankyung yang tiba-tiba membanting pintu utama dengan kuat.

"Kyuhyun-ah akan segera datang bersama Donghae, Ahjussi." jawab Sungmin dengan cepat.

"Berapa lama la―"

"Aku di sini, Appa." Kyuhyun sudah berada di bawah tangga untuk mendekati Hankyung.

'Mati aku, apakah tadi saat aku memanggil Hankyung Ahjussi, Kyuhyun mendengarnya? Kuharap tidak, Tuhan.' batin Sungmin.

"Oh, Kyuhyun-ah! Duduklah di sini. Eomma-mu sebentar lagi akan pulang. Kita harus menunggu Eomma untuk membicarakan ini." ujar Hankyung dan Kyuhyun pun duduk di sofa tepat di hadapan Hankyung.

Sementara Hankyung beristirahat sebentar sambil memejamkan matanya menunggu Heechul pulang, Kyuhyun diam-diam melirik Sungmin yang berdiri di belakang Hankyung sedang berbicara bahasa isyarat dengan Donghae yang kini ada di belakang Kyuhyun. Seakan merasa diperhatikan, Sungmin melirik ke arah Kyuhyun dan langsung mengatupkan bibirnya rapat. Donghae yang melihat pun juga ikut merapatkan mulutnya.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Kyuhyun tiba-tiba.

"Eopseoyo~" jawab Sungmin dan segera membuang pandangannya ke segala arah.

"Tuan Besar, Nyonya Besar sudah datang." ucap Yesung dan Hankyung segera menegakkan tubuhnya.

"Ada apa lagi kali ini, Yeobo?" tanya Heechul sambil duduk di sisi kiri Hankyung.

"Kita harus memperketat pengawalanmu dan juga Kyuhyun tentunya, Sayang. Kalian berdua tidak aman sekarang. Bocah Choi sialan itu sudah berani menyentuh Kyuhyun!" ucap Hankyung menggeram menahan amarah.

"Appa, kenapa Appa melibatkan persaingan bisnis Appa dengan kami?! Eomma! Tidakkah Eomma muak dengan semua ini?! Nyawa kita taruhannya! Ini bukan permainan, Eomma, Appa!"

"Kyuhyun-ah. Ini memang bukan permainan. Ini nyata. Ini bukan permainan!" teriak Hankyung.

"Tapi ini adalah permainan bisnismu, Appa! Bisakah Appa tidak melibatkan aku dan Eomma di sini? Kumohon, aku lelah." Kyuhyun memohon dengan nada pelan.

"Kau tidak menger―"

"Ya, aku memang tidak mengerti dan tidak akan pernah mengerti. Kenapa kau tidak menyerah saja?!"

"Jaga ucapanmu, Cho Kyuhyun! Kau pikir Appa-mu mau menyerah begitu saja sementara Haraboji-mu mempertahankan perusahaan ini sampai titik darah penghabisannya? Kalau Appa-mu menyerah, itu sama saja kita akan bangkrut dan akan jatuh miskin! Sebaiknya kau pikirkan baik-baik omongan Appa-mu, Kyuhyun-ah." jelas Heechul.

"Yeobo, jangan begitu."

"Kau selalu membelanya, Yeobo! Kau tidak bisa terus-terusan memanjakan Kyuhyun! Suatu saat nanti dia yang akan menggantikanmu!" teriak Heechul tidak terima.

"Tidak akan pernah!" teriak Kyuhyun kemudian pergi dan masuk ke dalam kamarnya.

"Astaga," pekik Heechul.

"Sungmin-ah, ikuti Kyuhyun." perintah Hankyung dan dibalas dengan anggukan oleh Sungmin.

"Kau terlalu memanjakannya, Han-ie." ucap Heechul tiba-tiba.

"Hanya itu yang bisa aku lakukan supaya Kyuhyun betah tinggal di rumah besar tapi seperti neraka baginya, Sayang." ucap Hankyung.

"Aku harap Sungmin bisa menenangkan Kyuhyun. Dari dulu hanya Sungmin yang bisa membuat Kyuhyun mengerti." ujar Heechul sambil tersenyum miris.

"Ya, tapi itu sebelum kejadian itu terjadi." sela Hankyung.

Donghae yang melihat pembicaraan mereka berdua hanya mengangguk paham apa yang dimaksud oleh bos besar mereka itu. Sementara Sungmin masih terus mengejar Kyuhyun yang setengah berlari menuju kamarnya.


* TO BE CONTINUED *


Hi hello annyeong!

Saya kembali lagi :D Author abal-abal akhirnya kembali lagi setelah setahun vacuum (cleaner) -eh-

Saya kembali membawakan cerita yang awalnya aja yang bagus, akhirnya saya ngga tau harus gimana -_- (ditabokin)

Haha.. Tenang, tenang. Semua bakal kebagian tanda tangan kok! -apa ini- (diinjak readers)

Gimana cerita ini menurut kalian? Tenang, di sini ngga akan ada cast yang seperti FF lain kok. Saya juga ngga suka kalo mereka (you-know-who) itu masuk nginjak FF saya yang indah dari segi lima(?) ini -_-

Ok yang masih mau FF ini dilanjut, review ya ^^

Thanks~