Author: jtw
Cast and pair: VIXX OFFICIAL COUPLE (LeoN, RaKen, HyukBin)
Guest: Sungjae BtoB for this chap
Genre: romance-drama
Rated: T-M
.
.
.
.
.
.
.
Chapter #1 : Getting Married when We're Drinking
.
.
.
.
.
.
.
Jung Taekwoon memasuki bar milik sepupunya dengan raut wajah kusut. Kemeja putihnya sudah kusut dan berantakan. Begitu pula dengan surai merahnya, sarat akan rasa frustasi yang kental. Ia berjalan ke arah meja bartender dengan langkah semi-hidup. Tampak disana sepupunya itu sedang asyik mengelap gelas-gelas long island yang berjejer rapi di rak. Oh, mungkin sepupunya itu tengah iseng menemani bartender yang bekerja padanya.
"Hyuk ah, aku minta segelas martini."
Taekwoon duduk di salah satu kursi, tanpa basa basi langsung meminta yang ia inginkan. Hyuk yang saat itu tengah membelakangi meja, sampai mengelus dada. Kaget tiba-tiba suara halus hyung sepupunya itu memasuki indra pendengarannya.
"Ahh kamchagiya! Yak hyung! Kau seperti hantu!"
Hyuk membalikkan badannya, menatap sebal kakak sepupu sekaligus sahabatnya itu. Namun sedetik kemudian ia mengernyit, dengan segera menyambar satu gelas martini yang telah disiapkan pegawainya dan menyodorkannya kedepan Taekwoon. Dan dalam sekali teguk Taekwoon menghabiskan isi gelas tersebut. Hyuk meringis.
"Eoh, ada masalah apa hyung?"
Taekwoon tak menggubris Hyuk. Tatapannya tertuju pada gelas kosong dalam genggamannya.
"Hyung?"
"Diamlah. Lebih baik cepat berikan aku sebotol Manhattan."
"Astaga hyung. Yang benar saja..."
Dengan setengah hati Hyuk terpaksa mengambil salah satu botol Manhattan di rak, lalu menaruhnya di dekat tangan Taekwoon. Dilihatnya hyungnya itu langsung menyambar botol tersebut, membuka tutupnya dan segera menuangkan cairan tersebut kedalam gelas, kemudian menenggaknya sekaligus.
"Arkhh.."
Hyuk hendak menegur kembali hyungnya itu, namun tiba-tiba ponselnya berdering. Membuatnya terpaksa keluar dari counter bar dan melangkah menuju pintu keluar.
Taekwoon kembali menuangkan minuman itu ke gelasnya dan langsung menenggaknya sekaligus, tak peduli cairan itu membakar kerongkongannya. Bahkan tanpa sadar ia telah memesan tiga botol Manhattan dan satu botol vodka. Masa bodoh. Ia frustasi. Ia merasa sangat sakit hati atas apa yang terjadi malam ini. Ya, seharusnya malam ini menjadi malam yang indah baginya, namun ternyata malah menjadi malam yang meruntuhkan seluruh perasaannya.
"Argh! Apa sebegitu pentingnya karir artis sialanmu itu eoh? Sampai-sampai kau menjadikanku nomor kesekian? Apa benar kau mencintaiku? Hahaha"
Taekwoon mulai meracau. Efek alkohol telah menjalar ke otaknya. Ia mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil berwarna merah dari saku celananya, membuka kotak tersebut dan menatap sebuah cincin perak anggun didalamnya. Sebuah cincin yang baru saja gagal untuk ia sematkan di jari manis kekasihnya.
"Yak Lee Jaehwan! Apa kau sama sekali tak menganggapku?"
Ya. Taekwoon memliki seorang kekasih bernama Lee Jaehwan. Seorang penyanyi terkenal yang kini telah merambah dunia akting. Lalu apa yang membuat Taekwoon merasa patah hati?
Pasalnya, malam ini Taekwoon mengajak Jaehwan makan malam, kemudian Taekwoon mengutarakan maksudnya, melamar Jaehwan untuk menikah dengannya. Namun jawaban Jaehwan saangat membuatnya terpukul seketika.
'Aku masih mencintai karirku, Taekwoon-ah. Jika kau memang mencintaiku, kuharap kau mengerti. Tetap seperti ini dulu saja.'
Bugh.
"Aku membencimu, Lee Jaehwan!"
Taekwoon memukulkan tangannya yang kosong ke atas meja. Nafasnya memburu. Kepalanya mulai terasa ringan.
"Hiks, kau bilang kau mencintaiku. Kau bilang kau akan melamarku malam ini. Hiks... Keundae wae? Kenapa kau meninggalkanku begitu saja malam ini? Kenapa kau memutuskanku begitu saja tanpa alasan bahkan tanpa menemuiku? Wae? Waee? Akhh nappeun namjaya!"
Taekwoon segera menolehkan kepalanya saat mendengar suara isakan disertai rintihan patah hati dari sampingnya. Diihatnya sosok pria agak mungil, dilihat dari samping ia nampak manis dan cantik, tengah menangis sesenggukan sambil memukul-mukul dadanya. Eh, apa? Cantik dan manis? Ia menggeleng pelan. Eoh, mungkin dirinya sudah mabuk, pikirnya. Namun pandangannya enggan beralih dari sosok yang duduk di kursi sebelahnya itu.
"Aku ingin menikah... hiks, seperti yang kau janjikan... hiks..."
Ntah atas dorongan apa, Taekwoon turun dari kursinya dengan agak limbung. Ia kemudian berjongkok sambil menyodorkan kotak cincin yang sedari tadi ia pegang ke arah pria manis itu. Sebelah tangannya meraih tangan kanan pria manis itu dan menggenggamnya erat, membuat pria manis tersebut menoleh terkejut disela-sela mabuknya.
"Menikahlah denganku."
Ntah Taekwoon sudah gila atau bagaimana, sadar ataupun tidak. Ia berkata mantap dan tegas, dengan sorot mata yang tertuju tepat pada kedua bola mata pria manis itu. Yang ditatap mengerjap bingung.
"M-mwo?"
"Menikahlah denganku."
Taekwoon mengulangi pernyataannya, masih dengan nada mantap. Dan entah bagaimana, pria manis itu malah menyunggingkan senyum manis dan cerah, kedua bola matanya berbinar indah, kepalanya mengangguk tanda ia menerima.
"Ne, aku mau."
Taekwoon ikut tersenyum atas jawaban pria itu. Tanganya kini memasangkan cincin itu ke jari manis pria tersebut. Eoh, bahkan cincinnya begitu pas dan terlihat cantik di tangan si pemakai.
Hyuk yang beberapa saat lalu baru tiba disana —usai menelfon— terkejut atas apa yang terjadi di hadapannya. Hyungnya tengah melamar seseorang yang bahkan tak dikenal sama sekali?
Otaknya seketika berpikir banyak hal. Teringat akan siapa orang yang tadi menelfonnya —orang yang sangat ia tak sukai— membuatnya memikirkan sebuah ide tak masuk akal. Sambil menatap kedua insan yang kini tengah berbagi minuman bersama, tangannya meraih ponsel dalam saku kemudian mendial salah satu kontak terdekatnya.
"Ya, Sungjae-ah. Sepertinya ada yang perlu mendapat pemberkatan darimu."
.
.
.
.
.
.
.
Hakyeon terbangun dari tidurnya saat merasa cahaya silau yang masuk melalui celah-celah tirai jendela. Ia mencoba untuk duduk sambil memegangi kepalanya yang terasa sangat berat dan sakit. Akh, ia ingat semalam dia mabuk. Pasti ia mabuk berat.
Mencoba membuka mata setelah sebelumnya ia mengucek kedua matanya. Namun apa yang ditangkap retinanya untuk pertama kali mampu membuatnya membulatkan kedua mata seketika.
Ya. Ini bukan kamarnya. Seratus persen bukan kamarnya. Ia mengedarkan pandangannya dan terkejut melihat foto dirinya dan seorang pria berkulit kontras dengannya dalam beberapa bingkai figura terpajang di dinding. Belum lagi tulisan-tulisan 'Happy Wedding' dengan berbagai design. Apa yang terjadi? Apa ia tengah bermimpi? Ia mengerjap beberapa kali.
Dan seketika ia lebih terkejut lagi saat melihat sosok pria yang ada di foto bersamanya itu, tengah tertidur di sampingnya. DI SAMPINGNYA!
Pikirannya seketika kalut dan berpikir macam-macam.
Jangan-jangan saat mabuk semalam ia pingsan lalu diculik orang asing kemudian...
"Hyaaahhhh andwae! Yakk bangun kau!"
Hakyeon berteriak kencang membuat pria yang masih tertidur pukas itu terganggu. Ia menggumam kan kata 'sebentar lagi' yang teredam oleh bantal. Hakyeon berang. Ia goyangkan tubuh pria itu sekuat-kuatnya.
"Yaakk! Cepat bangun dan jelaskan apa yang terjadi!"
"Hmmh mwoya.."
Pria itu perlahan bangun sambil meringis. Kepalanya pusing dan berat, belum lagi teriakan nyaring itu membuat kepalanya semakin sakit. Tunggu. Teriakan? Rasanya suara teriakan itu sangat asing ditelinganya. Dengan cepat ia membuka kedua mata sipitnya yang seketika berusaha untuk melotot saat melihat wajah asing dihadapannya. Diatas tempat tidurnya.
"Nuguya?! Sedang apa kau disini?"
Taekwoon menatap horor pria manis dihadapannya. Jangan bilang semalam ia mabuk berat dan melepas keperjakaannya dengan melakukan one night stand tanpa sadar.
"Justru aku yang bertanya padamu! Kenapa aku bisa ada disini? Dan apa maksud semua ini?"
Taekwoon melongo. Ia tak mengerti.
"Maksud semua ini?"
Taekwoon melirik seluruh isi ruang kamarnya dan terkejut luar biasa.
"IGE MWOYA?!"
.
.
.
.
.
.
.
To be continued.
.
.
.
.
.
.
.
Haha ntah kenapa saya malah buat ff baru. Saya ga janji ini apdet cepet ya. Soalnya mood nulis saya ilang2an kaya sinyal provider yg saya pake *curhat* Buat yg nunggu VIXXHERO, ntar ya. Uda ada di buku catatan tapi saya malas ngetiknya hahaha *digampar* tolong jangan lempar jumroh ke saya.
.
.
.
.
.
hohohoho ini satu lg/? semoga udh gak ada typo nya/?
REVIEW JUSEYO~~~~~~
N-NNYEONG~~~~~
