Disclaimer : Tite Kubo.
Warning : OOC, gaje, abal, nista, jayus, typo(s), dll.
Don't like? Don't read!
A/N: Di bagian bercerita di bawah dibaca pelan-pelan biar paham maksudnya ;)
Ada Apa Dengan Soutaichou?
"Kau kira, siapa yang akan menggantikan Soutaichou?"
"Kenapa kau berpikiran begitu?"
"Kau tahu sendiri, Soutaichou sudah kelewat tua, mungkin ia sudah kelewat kuburan."
Percakapan para shinigami itulah yang tidak sengaja didengar oleh Soutaichou yang sedang berjalan-jalan di Seiretei, bahasa singkatnya: menguping. Ya, hal yang tidak biasa dilakukannya dihari-hari biasanya yang hanya mendengar laporan, mengatakan "Ketahuilah tempatmu!" pada shinigami yang melawan hukum bahkan perkataannya, dan yang paling jauh, menjadi patung bicara di saat rapat kapten.
"Terlihat seperti itukah aku?" ia bertanya kepada dirinya sendiri.
Entah alasan apa sehingga hati Komandan Kapten Gotei 13 yang selalu kokoh bak karang laut itu goyah dengan pertanyaannya sendiri. Kegundahan hatinya pun tidak bisa dipendam sendiri, ia tidak tahan–kebelet–curhat. Itulah sebab Soutaichou memanggil bawahan yang ia percayai setibanya di barak. "Sasakibe, kemarilah!"
"Anda memanggil saya, Soutaichou-dono?"
"Katakan, apa aku terlihat tua?"
JEGLARR!
Sasakibe merasa tubuhnya baru saja disambar petir, tentu saja ia bingung menjawabnya. Ia tidak bisa berdusta pada atasannya, ia selalu ingat perkataan orang-orang saat dirinya kecil.
"Ingat! Bohong itu do...?"
"...remi!"
"Bukan, do...?"
"Dono!"
"Dosa, goblok!"
Dan tentu saja ia juga tidak mengatakan "Tentu! Bahkan kuburan jadi galau karena rindu dengan Anda, Soutaichou-dono!" bisa-bisa ia langsung menjadi abu gosok, lagipula ia tidak bisa terlalu jujur pada atasannya.
Melihat wakilnya hanya diam, ia bisa mengerti kegundahan wakilnya, "Terima kasih, kembali bekerja."
"Hai."
"Oh ya, tolong panggilkan Shinigami daiko, Kurosaki Ichigo."
"Hai, Soutaichou-dono."
.
.
Pagi hari setelah Soutaichou bertanya, Sakakibe tidak menyangka pagi itu akan menjadi pagi yang berbeda dari biasanya.
"Ohayou gozaimasu, So-So-Sou-Sou-" Sasakibe membatu seperti melihat hantu saat berhadapan dengan Soutaichou.
"Bagaimana dengan sekarang, Sasakibe? Aku masih terlihat tua?"
"A-a-a-a-" ia semakin membatu. Bagaimana tidak? Ia seperti tidak berhadapan dengan Soutaichou yang selalu tegas.
Penampilan Soutaichou sudah berubah 360 derajat, dibagi dua tentunya. Topi merah yang menghadap ke belakang telah bertengger manis di kepalanya, haori tanpa lengan juga dikenakannya, matanya yang selalu terpejam kini terbuka dan jika dilihat lebih detail akan terlihat softlens kemerahan di sana, tapi jenggot panjangnya memberi kesan berbeda.
"Apa Anda sedang demam, Soutaichou?"
"Jadi... ini..." Nada Soutaichou terdengar menurun.
Sasakibe tidak ingin mengecewakan kaptennya. "Ma-maksud saya bukan begitu, A-Anda..."
"Aku terlihat keren, bukan?"
Fukutaichou divisi satu itu menelan ludah. "Te-tentu! Anda terlihat sangat ke-ke-ke..."
"...kerrrrr-ren." Kata 'keren' yang lebih terdengar seperti memanggil dara itu keluar dari mulut Sasakibe, Soutaichou tersenyum karena mendapat pujian pertama.
.
.
"Semuanya dengar! Sekarang Soutaichou sudah berubah."
"Berubah menjadi ksatria baja hitam, gitu?"
"Tentu saja bukan..."
"Jadi… berubah menjadi Teletubies?"
"Ngawur kamu!"
Soutaichou yang ingin terlihat muda dibicarakan banyak shinigami. Menjadi awet muda di umurnya sekarang itu mustahil, ia perlu berton-ton perawatan dan kosmetik–yang tak mungkin Soutaichou pakai–untuk mengembalikannya terlihat muda seperti… yah… 1000 tahun yang lalu. Karena itu ia memilih 'terlihat muda' dengan merubah penampilannya.
"Yo! Whatsups! Hari yang cerah bukan?"
–termasuk jalan-jalan di pagi hari agar 'terlihat muda'.
"So-So-Soutaichou?"
"Yap, ada yang salah?"
Hening, para shinigami cengo melihat Soutaichou yang baru mereka bicarakan, bahkan ada yang jawdrop.
"Halloww, apa ada orang disini?" tanya Soutaichou.
Dua orang datang dari kejauhan, mereka terlihat mencari Soutaichou versi 2.0 yang baru diterbitkan hari ini.
"Soutaichou, Anda di-di-di-"
"Yo! Kuchiki dan Kurosaki! Bagaimana harimu?"
Ichigo cengo. Rukia juga, tapi ia bisa melanjutkan bicara. "Ba-baik, Anda dicari Nii-sama."
"Katakan padanya aku mau berjalan-jalan dulu. Jika itu penting serahkan pada Sasakibe," ucap Soutaichou berlalu.
Setelah agak menjauh, Rukia berbisik, "Ichigo, bukankah topi yang Soutaichou pakai itu topimu?"
"Dia yang memintaku, lagipula aku tidak membutuhkannya."
"Dan kau membiarkannya terlihat seperti itu?"
Ichigo memasang wajah datar tak peduli yang seakan mengatakan: 'Setidaknya dia tidak salto sambil bilang "Gue galauu!" di lapangan karena aku melarangnya meminjam topi'.
Entah kenapa author bingung membayangkan wajah apa yang dipasang Ichigo sehingga bisa mengatakan kalimat sepanjang itu.
Rukia menatap tajam Ichigo, "Dasar..." desisnya sebelum mengejar Soutaichou.
"Soutaichou, Anda mau pergi kemana?"
"Tempat yang lain berkumpul."
.
.
"Kyouraku-taichou, Ukitake-taichou..."
"Yama-jii?" Kyoraku terheran melihat Soutaichou datang ke divisi 13. Bukan, bukan, bukan karena melihat penampilan Soutaichou.
"Seperti biasa, kalian selalu bermain disini."
Kali ini Ukitake yang menjawab, "kami sedang minum teh bersama lainnya, tumben sekali Anda datang ke sini."
"Ya... aku sedang menikmati masa muda. Hmm… sepi sekali..."
"Tidak juga. Hitsugaya-taichou, Zaraki-taichou, dan yang lainnya juga ada disini. Mereka ada di dalam."
"Benarkah? Itu berarti kita akan menginap bersama-sama."
"Maksud Anda?" Ukitake heran, ia merasa harus segera membentuk regu khusus untuk menyelidiki kemungkinan Soutaichou telah dicuci otak dan segera menjatuhi hukuman pelaku untuk dibakar mati-mati daripada hidup-hidup.
"Ya, kita akan camping. Seperti di dunia nyata, bukan begitu Kurosaki?"
Ichigo cengengesan. "I-i-iya."
.
.
"APA KATAMU? SOUTAICHOU BERUBAH JADI GILA?" seruan terdengar dari dalam ruangan.
"Yang gila itu kau, Rangiku-san! Jangan berteriak di telingaku!" Ichigo menutup telinganya.
"Oh... maaf. Mereka bilang akan beri aku selusin sake jika aku berteriak padamu di bagian tadi."
Hening sejenak karena improvisasi Matsumoto yang buruk.
"Oke… Jadi… kita akan menginap bersama Soutaichou?"
"Biarkan saja ia menikmatinya," ucap Ukitake.
"Dan kenapa aku harus ikut dengan acara gila ini?"
"Kau tidak boleh kabur, Hitsugaya-taichou."
Seseorang memasuki ruangan, "Semuanya sudah siap?" Soutaichou tersenyum tanpa merasa aneh sama sekali.
"Yay! Jii-san mau menginap bersama kita bukan?" tanya Yachiru.
"Tentu. Tapi... aku tidak melihat Abarai-fukutaichou, Shuuhei-fukutaichou, dan juga Izuru-fukutaichou, di mana mereka?"
"Jangan-jangan mereka kabur..." Ukitake berjalan ke toilet, karena di sanalah satu-satunya jalan kabur dari tempat tersebut.
Ukitake mengetuk pintu toilet. "Ada orang di dalam?"
"Tidak ada!" terdengar suara Renji dari dalam.
"Dasar bodoh! Apa yang kau lakukan?" suara Hisagi dari toilet.
"Kalian ada di dalam?" kini Soutaichou yang bertanya.
"Maaf, orang yang Anda tuju sedang tidak aktif. Silahkan tinggalkan pesan setelah nada berikut..."
"Piiiippppppp..." suara Kira terdengar setelah Hisagi.
Gubrak!
Timbul pertanyaan setelah terdengar suara gaduh dari dalam.
"Kalian tidak boleh kabur." suara dingin Hitsugaya terdengar dari dalam juga.
Akhirnya pintu dibuka paksa. Di dalam, jendela terbuka lebar, tiga Shinigami yang hendak kabur telah dicegat Hitsugaya dari balik jendela.
"Ta-tapi, Hitsugaya-taichou..."
"Kalian juga harus merasakan penderitaan ini," seringai terpampang jelas di wajah iblis Hitsugaya.
"Sekarang semua sudah lengkap, ayo kita tidur~!" Soutaichou menyeret tiga Shinigami tersebut.
"HUWEE~~!"
.
.
"Oyasuminasai."
"Tunggu! Kita belum bercerita sebelum tidur," ujar Soutaichou.
"Baik, kita bercerita..." Kyoraku menuruti permintaan.
Renji memulai cerita, "Beberapa tahun yang lalu, ada seorang anak kecil berteman dengan anak perempuan..."
"...mereka tumbuh bersama, layaknya saudara." Hitsugaya melanjutkan cerita.
Renji kembali melanjutkan, "Suatu hari, sang anak berlari menjauhi amukan sang penjual air."
Begitu pun Hitsugaya, "Dan sang anak pergi ke sebuah toko..."
"...orang mati dengan cucuran darah, itulah yang terlihat oleh sang anak." Kenpachi ikut bercerita.
"Sang anak bertemu dengan mahluk aneh, berkimono hitam dengan Kunai," Ichigo mengikuti.
"...sang anak di acuhkan oleh penjual toko tersebut," sambung Hitsugaya.
Giliran Renji, "Ia menyerempet penjual tersebut hingga terjatuh."
"Ia terlihat aneh. Aku meninjunya, ia mengira aku tidak bisa melihatnya..." tentunya ini Ichigo.
"Sang anak mendekatiku, tanpa rasa takut sama sekali, dan..." Kenpachi menyambung.
"...Anak tersebut menabrakku 'Beginikah cara untuk melayani pembeli?' tanyaku pada penjual toko, ia..." Matsumoto tak mau kalah.
Ichigo melanjutkan, "Bercerita hal yang tidak aku ketahui, bahkan ia menggambarnya dengan gambar yang sangat buruk..."
Renji juga melanjutkan, "'Cepat lari!' itulah yang di katakannya, ia berlari dan..."
Kenpachi pun tak berhenti bercerita, "...bermain-main dengan mayat, hal yang tidak biasa bagi anak seumurannya, dan..."
Kemudian Hitsugaya, "Sang anak menabrak seorang wanita, wanita tersebut membangunkannya, 'Turunkan aku!' itulah yang dikatakan sang anak, wanita tersebut..."
Lalu Ichigo, "...menggunakan hal aneh, kido namanya. Ia membekukku badanku tidak bisa bergerak."
Dilanjutkan Renji, "Aku berlari mengikutinya..."
Kembali ke Hitsugaya, "...mengangkatnya, dan membuat sang anak kesal. Malamnya sang anak bermimpi, ia bertemu naga yang sangat besar."
Matsumoto tak berhenti, "'Bangunlah anak cengeng!' itulah yang dikatakan..."
Kembali lagi ke Hitsugaya, "Hyourinmaru, ia menyebutkan namanya tapi tidak terdengar oleh sang anak. Ia kebingungan, tempat itu sangat asing baginya, saat ia bangun neneknya..."
Kemudian ke Renji, "Dan sang anak berteman baik dengannya, sampai suatu hari..."
Lalu ke Ichigo, "...aku mendengar teriakan dari bawah, aku berlari menuju asal suara. Saat sampai..."
Cerita berlanjut ke Matsumoto, "Aku menurunkannya, aku merasakan reiatsu yang besar terpancar dari dirinya. Ia berlari menjauhiku, dan..."
Ke cerita Renji, "Seorang kepala bangsawan mengangkatnya sebagai adik angkat, ia terlihat..."
Lanjut ke Hitsugaya, "…kedinginan karena reiatsu anak tersebut yang tidak terkendalikan, dan membuat..."
"...keluargaku telah diporak-porandakan oleh hollow yang..." Ichigo masih bercerita.
Renji pun masih bercerita, "Sedih, kekecewaan terlihat jelas olehnya, aneh sekali. Seharusnya ia bangga karena bangsawan tersebut..."
Begitu juga Hitsugaya yang masih bercerita, "Bangun dari mimpi, anak tersebut sudah menemukan wanita yang ia tabrak saat ia berada di…"
Kembali ke Ichigo, "Depan rumahku, aku sangat heran, semua perasaan bercampur satu. Hollow tersebut berlari mendekati sang anak, ia tidak ketakutan, aku melindunginya. Tapi, ternyata ia..."
Dan ke Matsumoto, "'...harus menjadi Shinigami, reiatsumu tidak terkendalikan. Jika kau tidak menjadi Shinigami, kau akan membuat..."
Lalu ke Hitsugaya, "toko, anak itu diminta untuk menjadi Shinigami, karena jika tidak ia akan..."
Lalu kembali ke Renji, "Sangat kaya dan terkenal, bahkan aku iri. Kemudia ia belajar di Shinou Reijutsuin bersamaku, untuk menjadi..."
"...nenekmu mati kedinginan' itulah yang aku katakan, aku pergi dan membiarkannya berpikir untuk..." Matsumoto belum berhenti.
Cerita berlanjut ke Hitsugaya, "…membunuh neneknya. Setelah wanita tersebut pergi, anak tersebut..."
Berlanjut lagi ke Ichigo"...melindungiku, tubuhnya termakan oleh..."
Dan ke Matsumoto, "Shinigami, dan ia..."
"Cukup! Waktu bercerita sudah cukup," Ukitake memberhentikan cerita dari kelima shinigami yang menceritakan masa lalu masing-masing yang pada akhirnya tidak menyambung sama sekali.
"Anda tidak tidur juga, Yama-jii?" tanya Kyouraku.
"Aku tidak akan tidur sampai ada yang menyanyikan lagu pengantar tidur untukku," ucap Soutaichou manja.
Semua yang ada di situ menghela nafas.
"Satu, dua, tiga..." Ukitake memberi aba-aba.
"Ni... na bobo, ohh... ni... na bobo..."
"Kalau tidak bobo, digigit nyamuk..."
"Niii... na bobo, ohhh.. nii... na bobo..." Soutaichou sudah tidur.
"Kalau tidak boobo, Soutaichou kudeta..."
Malam itu berakhir menjadi malam yang menggemparkan bagi Soul Society, dan di pagi harinya...
"Ohayou, Yama-?" Kyouraku tidak menemukan Soutaichou di tempat tidurnya. "Di mana dia?"
Dari pintu geser ruangan yang terbuka terlihat Soutaichou berdiri keheranan menatap ke dalam ruangan.
"Apa yang telah terjadi di sini?" tanya Soutaichou yang sudah berpakaian seperti biasanya, dan dapat dipastikan ingatannya telah hilang.
"Lupakan saja..."
.
Ada Apa Dengan Soutaichou?
End(?)
Kyahaha... akhirnya aku kembali meninggalkan fic *plakplak* Tentunya pada bagian menyanyi Hitsugaya tidak ikut, Diarza nggak bisa ngebayangin kalau Shirou-chan ikut bernyanyi XD
Arigatou gozaimas telah menyempatkan waktu untuk membaca fic abal dan gaje-ku yang ke-3 ini :"D
Mengenai perubahan penampilan, menurut kalian siapa diantara chara Bleach yang perubahan penampilannya kurang pas dimata kalian? Lewat review ya kalau mau jawab *kaya ada yang mau*
Mind to review?
