Kisah ini aku plesetkan dari cerita naruto yang asli jadi, jangan dianggap serius.
Disclaimer: Pak Masashi Kishimoto Sensei.
Warning: OOC , AU.
By: Uchi Chan Presents.
Cerita sebelumnya..
Waktu Itachi dan Kisame datang ke Konoha untuk menjenguk Sasuke tanpa sengaja mereka malah bertemu dengan Jiraiya dan Naruto. Lalu Sasuke memperkenalkan kakaknya dan temannya ke Naruto dan Jiraiya. Pertama kali Jiraiya melihat Itachi, dia sudah berasumsi kalo dia adalah cewek dan Jiraiya amat tertarik sama kakaknya Sasuke itu.
Beberapa hari kemudian, Itachi dan Kisame sudah harus kembali ke habitat mereka (emang binatang?). Sementara itu, Jiraiya yang udah terlanjur suka sama si Itachi berusaha untuk bertemu kembali dengan Itachi. Maka dia menanyakan alamat Itachi pada Sasuke, setelah mendapatkan alamatnya Jiraiya pun pergi tanpa pamit untuk menemui Itachi. Berhasilkah dia?
Nah, sekarang kita akan liat kisah selanjutnya.
Happy reading! ^^
Di depan sebuah gua yang sebenarnya ini adalah sebuah kos-kossan dengan nama kos Akatsuki...
Ting ting ting
Bunyi bel kecil yang dibunyikan secara cepat.
Ting ting ting!
Bunyi tersebut kian nyaring terdengar.
Ting ting!
Bukan permen...
Ting ting
bukan biskuit... (ah, malah ngiklan dikit deh!).
Sementara itu, didalam gua ada dua makhluk yang satu tiduran sementara yang satunya lagi komat-kamit.
"Seratus dua puluh..."
(tau kan siapa?).
Ting ting ting!
"Seratus dua puluh li..."
Ting ting ting!
"Grooook... grooooook..."
"Hey, Dan! Liatin tuh diluar berisik banget!" suruh Kakuzu sebel karena gak bisa ngitung dengan tenang (ngitung duit donk so, pastinya!).
"Groooooook... groooooook..." yang disuruh malah makin kenceng ngorok.
"Heh... Nih anak malah ngorok terus, gue timpuk ajah deh!" bisik Kakuzu jail.
GLODAAAAK!
Sebuah koper hitam mendarat dengan indah tepat di atas tubuh Hidan dan berhasil membuat Hidan jadi terbangun. Bukan cuman terbangun, dia malah sampe kaget setengah mateng karena lemparan Kakuzu yang maha dahsyat.
"Heh, Zu! Kira-kira donk kalo ngelempar!" protes Hidan yang jantungnya masih dak dik duk.
"Lha kamu, aku bangunin gak bangun-bangun! Ya udah, aku ambil jalan pintas menuju pantas!" balas Kakuzu.
"Tapi, kan gak perlu lempar koper segala! Mana kopernya segedhe Thirex lagi! (Maksud nya dinosaurus gitu! Dasar Hidan!)." Hidan masih ngelus-elus tubuhnya (Baca: perut) yang kena timpuk "Ada apa kok ngebangunin gue? Padahal, tadi gue lagi mimpi nyium si author." lanjutnya (Ikh, nista amat gue dicium Hidan! *teriakan author seneng ampek lompat-lompat*).
Ting ting ting!
Bunyi bel tadi masih belum berhenti.
"Tuh, kayaknya ada tamu." kata Kakuzu "Liatin gih!" suruhnya.
"Ya, ya!" sahut Hidan langsung ngacir tanpa pamit tanpa salam.
Ting ting ting!
Bunyi bel kian mengeras, mungkin karena orangnya udah sebel dari tadi ngebunyiin bel tapi, gak dianggap.
"Yah, selamat siang!" sapa Hidan pada tamu yang datang.
"Siang juga!" balas sang tamu.
"Hah!" betapa terkejutnya Hidan saat liat siapa yang datang ternyata adalah... "Sapa loe?" lanjut Hidan datar karena gak tau siapa orang tersebut (Lha terus, ngapain dia tadi mesti sok kaget segala?).
"Apuah! Jadi kau tidak tau siapa aku!" tanya sang tamu tersinggung "Dengarkan aku baik-baik." kata sang tamu. Hidan cuma ngangguk.
"Ehem... Ehem..." pria ini berdehem dulu sebelum memulai perkenalan dirinya "Aku adalah pria sejati (Ya iyalah!), seorang pria yang bahkan bisa membuat bayi menangis hanya dengan mendengar namaku (Kasian banget tuh bayi!), dan membuat para wanita 'cantik' (Inget, cuma wanita 'cantik') menjerit karena melihat wajahku (Pasti karena ketakutan). Aku adalah seorang pertapa mesum eh? Maksudku pertapa dari gunung Myoboku... JIRAIYA!" tereak cowok tadi pas nyebuti namanya dan berhasil ngebikin si Hidan konslet (emang listrik!).
"Hah?"Hidan cuman meng'hah' "Anu... gue kagak ngartos sampeyan membung nopo?" tanya Hidan sok jowo (Translet: Anu... Saya tidak mengerti anda bicara apa?).
"Sudahlah! Aku ke sini untuk menemui seorang wanita." ucap cowok yang diketahui bernama Jiraiya tersebut. Dia mulai celingukan nyari cewek yang dia ingin temui.
'Cewek?' batin Hidan kaget 'Gawat juga, disini kan ceweknya cuma dua.' batinnya lagi 'Kalo Konan kayaknya gak mungkin kenal ama orang sedeng ini tapi, kalo dia mungkin kenal... Hmm... tapi...' batin lanjutannya.
"Heh, jangan diem aja! Mana ceweknya?" tanya Jiraiya sebel.
"Dengar, ya pak tua di sini gak ada cewek! Ini kos-kosan kusus cowok." terang Hidan ngusir-ngusir si Jiraiya kayak ngusir nyamuk DB.
"Tidak bisa, aku dapat informasi dari orang yang kupercaya kalo cewek itu tinggal disini." jelas Jiraiya ngotot.
"Udah gue bilangin kalo disini kos-kosan cowok!" bentak Hidan "Loe cepetan balik ajah ke komunitas loe!" lanjutnya yang langsung dorong-dorong Jiraiya ke luar (Emang udah ada di luar kan?).
"Tunggu dulu, aku mau cari cewek itu!" tereak Jiraiya sekenceng-kencengnya dia tereak. Hidan cuma tutup kuping.
'Busyet dah! Nih cowok tereak kenceng amat.' batin Hidan sweatdroped "Udah dibilangin, ini kos-kosan cowok!" bentak Hidan.
"Gak bisa! Sebelum aku ketemu cewek itu, aku gak akan pergi!" tukas Jiraiya langsung berusaha masuk ke gue err, maksud author kos-kosan.
"Hey, jangan masuk sembarangan!" tereak Hidan menarik baju Jiraiya tapi, Jiraiya juga berusaha masuk. Maka terjadilah adu tarik-menarik (Emang tarik tambang?). Ditengah pertarungan seru tersebut tiba-tiba terdengar suara entah suara manusia atau suara anime tapi, yang jelas suara itu terdengar melengking tajam sehingga membuat Hidan dan Jiraiya berhenti di tempat.
"Guruuuu!" suara melengking itu kembali terdengar dan ternyata suara itu berasal dari seorang cowok berpierching (Dah tau kan? Bagi reader yang gak nggeh, biar Uchi kasih tau namanya Pein!). Di belakang cowok tadi ada seorang cewek yang tutup kuping karena teriakan si Pein yang super kenceng.
"Mu... Muridkuuu!" reflek Jiraiya langsung ikut tereak dan berlari.
"Gu... Guruuuuuuuuu!" Pein tambah kenceng tereak dan berlari menuju guru tersayangnya.
Maka, terjadilah drama tragis! (Bercanda kok) Maka terjadilah drama pertemuan guru dan murid yang mengharukan dengan rekaan slow motion.
"Murid... Ku..." Jiraiya tereak dan berlari ala slow.
"Guru...!" Pein tereak dan berlari ala slow.
Sementara Hidan malah pergi ke dapur buat ngambil popcorn 'Jarang-jarang liat adegan kayak gini.' batinnya.
"Muridkuuuuu...!"
"Guruuuuuuuuuuuu...!"
Dan saat mereka udah dekat...
GEDEBUUUK
GUBRAAAAAK
Si Pein langsung nyungsruk nyium tanah.
"Hah?" Hidan kaget karena ternyata Jiraiya bukan berlari ke Pein melainkan ke cewek yang ada dibelakangnya.
"Konan, guru sangat rindu padamu~~" kata Jiraiya yang udah keenakan meluk cewek tadi yang diketahui bernama Konan.
"Woy, guru laknat! Jangan seenaknya meluk pacar gue!" Pein mencak-mencak karena Konan dipeluk seenaknya.
"Lha Konan kan juga muridku." Jiraiya membela diri.
"Ya tapi, jangan pake ada acara pelukan segala dong!" Pein langsung berjalan cepat ke arah Konan dan melepaskan pelukan Jiraiya dari yayanknya tersebut.
"Waduh!" Jiraiya langsung jatoh tanpa disuruh kerena didorong oleh Pein dengan kasar.
"Yayank Konan, kamu nggak apa-apa?" tanya Pein memegang kedua tangan Konan "Kamu jangan diem aja dipeluk sama kodok mesum ini!" lanjutnya.
"Ha... Habisnya... Dia..." Konan malah nangis karena dia gak bisa berbuat apa-apa.
"Konan, jangan menangis... Tenang saja, aku akan melindungimu kok!" si Pein tambah kenceng menggenggam tangan Konan.
"Pe... Pein...Hiks…" Konan malah tambah nangis.
"Konan..."
"Pein... Hiks.. Sakit..." isak Konan kemudian.
"Apa?" tanya Pein bingung.
"Tanganku kau remas..." kata Konan kesakitan.
"Hah? Kenapa gak bilang dari tadi?" tanya Pein malah langsung meluk Konan (Lha Peinnya stress! Orang kesakitan kok malah dipeluk!).
Yah begitulah, mereka malah berdekapan walaupun Konan udah sesak.
'Halah, gak rugi gue ambil popcorn.' batin Hidan masih ngeremes popcorn (Baca: makan).
"Hoy, sudah belum mesra-mesraannya?" tanya Jiraiya sebel.
"Oh, ya ampek lupa." Pein langsung melepas pelukannya dari Konan walaupun sebenarnya dia lebih pengen anget-angetan radak lama lagi "Guru kenapa ada di sini?" tanya Pein kemudian.
"Yah, aku datang ke sini karena ingin mencari seorang cewek." kata Jiraiya.
Pein langsung melindungi Konan (Kali ajah Jiraiya mau meluk Konan lagi!).
"Guru mau nyari cewek? Emang Tsunade aja gak cukup?" tanya Pein heran.
Jiraiya cuman mingkem 'Ketauan deh kalo gue mau selingkuh...' batin Jiraiya "Pein, ini tidak ada hubungannya dengan Tsunade! Ini adalah masalah hidup dan matiku!" bentak Jiraiya.
"Cewek macam apa sih?" tanya Pein mulai penasaran dan gak sadar kalo Konan berada tepat di sampingnya "Ko... Konan, aku masih cinta kamu kok!" kata Pein setelah sadar kalo Konan mulai ngambek.
"Cewek... Hmm..." Jiraiya mikir-mikir "Aha! Kalo gak salah, dia adalah clan Uchiha!" tereak Jiraiya.
Semua makhluk pun terdian dan memiliki pikiran yang sama 'Pasti dia!' batin semuanya.
"Clan Uchiha, ya? Baiklah akan aku tunjukkan di mana tempatnya." kata Pein kemudian.
Mereka pun pergi ke suatu tempat nan jauh yang sebenarnya cuma 10 meter dari tempat mereka tadi. Dan tibalah Jiraiya di depan sebuah pintu salah satu kos-kosan yang ada di sana.
"Ini dia tempatnya guru." kata Pein mempersilahkan Jiraiya untuk berada di depan pintu.
Kemudian Jiraiya pun membuka pintu tersebut 'Akhirnya aku akan bertemu kembali dengannya...' batin Jiraiya senang.
BRAAAK
Dari dalam tampak sesosok makhluk, siapakah dia?
WAIT FOR NEXT STORY
Jyah, pendek banget... Gak papa lah!
Lagian bikin fic adalah kerja sambilanku jadi, pendek panjang yang penting ROKEE!
Fufufu...
