Sumarry: Sasuke Uchiha seorang vampire yang datang ke dunia manusia untuk mencari reinkarnasi dari The Legend of Knight dan meminta ksatria terpilih itu untuk membantu menyelamatkan dunia Vampire. / "Akhirnya kutemukan dirimu reinkarnasi dari The Legend of Knight" /

Naruto © Masashi Kishimoto-sensei

Save My World © Hikaru-Ryuu Hitachiin

Pairing: Sakura Haruno dan Sasuke Uchiha

Warning: OOC sangat, Typo(s), Gaje, Abal, dan lain-lain kalian lihat saja sendiri.

Genre: Fantasy and Romance

Rated: T

::

::

Ahoy~ n0n/ Hikaru datang dengan fic terbaru. Berani amet ya buat yang baru, padahal masih ada banyak fic yang belum tamat. Tapi biarlah, yang penting Hikaru akan terus melanjutkan fic itu sampai tamat nanti. Sudah ah, tidak usah berlama-lama lagi. Bagi yang tertarik dan mau membaca, silakan turun ke bawah terus ya. Bagi yang tidak tertarik dan tidak mau membacanya, silakan tekan tombol keluar atau pun kembali. Oke! Kalau sudah baca jangan lupa review ya~

Jaa~ n0n/

Ketemu Hikaru lagi di bawah.

::

::

::

::

::

::

::

'Kehancuran dunia vampire sudah ada di depan mata, tugasmu untuk menggagalkan rencana jahat Oraochimaru si Iblis. Pergilah! Jemput ksatria yang terpilih, maka dunia kita akan terselamatkan. Bangunkan kekuatannya yang terpendam selama bertahun-tahun! Carilah reinkarnasi dari The Legend of Knight sekarang juga'

'Baik, Ratu'

~ Save My World ~

Malam itu terlihat bulan purnama yang sedang menyinari dunia dengan cahayanya yang begitu indah. Seorang gadis berambut soft pink yang sedang berada di teras rumahnya tersanjung akan keindahan bulan purnama yang berbeda itu. Baru pertama kalinya ia melihat bulan purnama dengan warna merah.

"Malam ini akan menjadi malam yang paling indah dipenuhi dengan cahaya bulan yang akan menerangi bumi. Bulan purnama bewarna merah jarang sekali terjadi, dan inilah pertama kalinya aku melihat hal itu. Hah~ Sebaiknya aku keluar saja untuk menghirup udara malam yang segar sekalian menikmati keindahan malam ini" seru seorang gadis yang biasa dipanggil Sakura oleh teman-teman maupun sahabatnya.

Haruno Sakura. Seorang pelajar kelas SMA yang sangat tertarik dengan hal yang berkaitan dengan yang namanya gaib-gaib. Tapi tidak pernah akan mempercayai adanya keberadaan hal tersebut. Gadis ini sangat tidak suka diganggu saat sedang belajar, oleh karena itu dia bisa langsung mengeluarkan kata-kata kasar disaat itu ada guru sekalipun. Makanya dia sering disuruh berdiri di luar kelas kalau ada yang mengganggunya saat belajar. Padahal maksudnya untuk menghentikan orang yang iseng padanya, tapi dia yang malah kena sial.

"Manusia sepertiku pasti akan menemukan hal yang menarik dari dunia yang penuh dengan misteri ini" katanya pada diri sendiri dan keluar dari perbatasan antara rumah dan jalanan.

Ia berjalan dan berbelok ke arah barat, disana adalah jalan menuju hutan dan merupakan jalan tercepat atau disebut dengan jalan pintas sampai di sekolah. Sakura menemukan jalan pintas itu saat pertama kalinya ia telat bangun dan tergesa-gesa untuk pergi ke sekolah. Sebenarmya ia salah jalan saat itu, bahkan Sakura berpikir kalau ia sedang tersesat. Tapi saat ia terus berjalan, akhirnya malah menemukan sekolahnya.

Sakura melewati hutan untuk menuju ke suatu tempat, suatu tempat yang akan berakhir pastinya di sekolahnya sendiri. Sesampainya di tempat pengakhiran, Sakura terheran-heran mengapa dirinya ada berada di sekolah sekarang. Konoha Junior High School, itulah sekolah Sakura.

"Kenapa malah ke sekolah ya? Aneh~ Perasaan tadi aku berjalan ke arah timur, tapi kenapa jadi berbelok ke arah barat? Lalu berhenti di sekolah? Tapi sepertinya tadi ada yang membimbingku untuk kesini. Tapi apa? Ah! Pulang saja mendingan" kembali ia berbicara pada dirinya sendiri, seperti orang aneh saja. Tapi Sakura memang suka berbicara sendiri kalau tidak ada orang disekitarnya.

Saat Sakura memutar balik tubuhnya, tiba-tiba muncul sosok hitam yang keluar disambut dengan hembusan angin yang sangat kencang. Muncullah sosok pemuda berpakaian Vampire yang memang mirip dengan Vampire karena terlihat taringnya yang tajam dengan rambut bewarna raven. Bisa dibilang pemuda itu ...err... keren.

"Akhirnya kutemukan dirimu reinkarnasi The Legend of Knight"

Pemuda itu mengucapkan hal aneh yang tidak dapat dicerna oleh otak Sakura. Sosoknya yang terlihat dingin perlahan membuka matanya dan terlihatlah matanya yang bewarna merah bercahaya. Sakura yang melihat langsung kejadian itu sangat membuatnya ketakutan sehingga ia ingin melarikan diri. Takutnya, pemuda yang dikira Vampire oleh Sakura itu akan menghisap darahnya sampai kering!

"Va..Vampire!" teriak Sakura ketakutan. Ia ingin berlari, maksudnya melarikan diri dari sana tapi tidak bisa karena ditahan oleh pemuda tersebut.

"Berisik! Kau bisa diam tidak sih?" pemuda itu marah karena Sakura berteriak, kalau orang mendengarnya dan pada datang kesana pasti rencananya akan gagal.

Menahan Sakura seperti itu, menyuruhnya suruh diam. Sudah pasti pemuda itu adalah Vampire yang akan menghisap darahnya!

"Mau apa kau?" tanya Sakura ketus dan berusaha untuk melepas genggaman tangan erat dari pemuda itu.

"Aku datang untuk menemuimu sekaligus memilihmu" jawab pemuda tersebut langsung ke intinya, ia melepaskan genggamannya pada tangan Sakura dan memulai tampang serius.

"Memilihku?" Sakura tidak mengerti maksud pemuda yang ada di depannya itu. Makanya ia bertanya, ia memegang pergelangan tangannya yang sedikit sakit dan memerah akibat ulah pemuda yang tidak ia kenal sama sekali.

"Ya, kau adalah orang yang terpilih untuk menyelamatkan dunia Vampire yang hampir punah" jelas pemuda itu dengan wajah yang serius sambil menatap wajah Sakura. Orang yang tidak tertarik dengan hal itu pasti tidak akan mempercayai ucapan pemuda itu dan hanya tertawa sambil meninggalkan tempat itu dan menancapkan dia sebagai orang aneh. Tapi, Sakura yang suka hal seperti itu juga berpikir hal yang sama dengan yang diatas, ia akan tertawa tapi tidak akan meninggalkan tempat itu. Karena ia merasa, tertarik.

"Wkwkwkwk! Aneh-aneh saja kau ini. Walaupun aku suka dengan yang berbau gaib, tapi aku tidak mempercayai adanya makhluk seperti monster, hantu atau pun Vampire seperti yang kau bicarakan tadi. Lagian, mana mungkin ada yang begituan di dunia ini" Sakura tetap berpegang teguh pada pendapatnya, hal yang seperti itu tidak akan pernah ada di dunia ini!

"Aku serius, ini sungguhan! Kaulah ksatria yang terpilih. Bersama denganmu, kita bisa menyelamatkan dunia Vampire yang sekarang ini berada ditangan Si Iblis. Dunia Vampire yang ada ditangan Si Iblis akan membuat duniaku punah! Begitu juga dengan duniamu" jelas pemuda tersebut langsung pada intinya.

"Si Iblis? Dunia Vampire? Duniaku juga?" Sakura yang mulai tertarik walau pun tidak percaya menanyakan hal yang membuatnya semakin tertarik. Walau ini sungguh tidak masuk akal, tapi It's OK! Kenapa kejadian seperti ini harus berlangsung dalam hidupnya?!

"Si Iblis telah merebut dunia kami, dunia para Vampire tinggal. Jika dunia kami ada di tangannya, perlahan demi perlahan dunia kami akan berubah dan akhirnya punah. Dunia Vampire berkaitan dengan dunia manusia, jadi... jika sesuatu terjadi pada dunia Vampire, maka dunia manusia juga akan kena akibatnya. Kau tidak mau kan kalau dunia yang kau singgahi sekarang menjadi kota mati?" jelas pemuda yang masih tidak dipercayai bahwa dirinya adalah Vampire tersebut dengan panjang lebar. Ia mengeratkan kedua tangannya dipundak Sakura dan menggoyang-goyangkannya secara pelan.

"Hentikan!" cetus Sakura dan menepis tangan pemuda itu dari pundaknya.

"Maukah kau membantu kami para Vampire? Kumohon~" permohonan yang diajukan oleh Vampire itu membuat Sakira tidak dapat berkutik lagi. Akhirnya, ia pun menyetujui untuk menyelamatkan dunia Vampire.

"Haaa~ Baiklah. Aku percaya kalau kau memang Vampire. Demi hal yang gaib-gaib, aku terima dengan berat hati" jawab Sakura dan menghela napasnya. Ia menundukkan kepalanya yang sudah mulai merasa penuh akibat hal-hal yang tidak masuk akal. Kalau ini mimpi, cepatlah dirinya terbangun dari tidur!

"Berat hati? Kamu tulus melakukannya atau tidak sih?" tanya pemuda, maksudnya seorang yang sudah dipercayai kalau pemuda itu memang Vampire. Ia tidak suka mendengar jawaban Sakura yang berkata bahwa ia berat hati untuk menolong bangsanya.

"Oke-oke, kalau begitu aku terima dengan senang hati" jawab Sakura mengubah kata berat hati dengan senang hati yang dapat diterima oleh sosok Vampire itu.

"Baguslah kalau begitu, besok akan kujemput kau tepat jam dua belas malam dan aku juga akan sekolah ditempatmu untuk memastikan dirimu tidak melarikan diri"

Sosok hitam yang keren itu menghilang begitu saja dari kegelapan sekaligus dari depan mata Sakura. Gelap, sangat gelap. Sakura merasakan, petualangan yang seru akan menghampirinya besok. Ya, besok!

"Sakura~ Sakura. Bangun SAKURA" teriak sang mama. Dipanggil satu kali tidak bangun, yang kedua kali juga tidak bangun. Jadi memang harus mengeluarkan suara yang lebih tinggi dari sebelumnya untuk menbangunkan Sakura saat pemanggilan yang ketiga.

Sakura P.O.V.

"IYA!" Aku berteriak seperti baru saja bangun dari mimpi yang menyeramkan. Badanku dipenuhi dengan keringat dingin, sebenarnya apa yang terjadi?

"Hah? Yang kemarin ternyata hanya mimpi. Syukurlah~ sekarang waktunya ke sekolah!" seruku bersemangat dan langsung mengambil tas, setelah itu aku berlari menuju ke bawah. Mimpi kemarin malam, tidak usah dipikirkan.

Tanpa sarapan terlebih dahulu, aku langsung memakai sepatu. Mamaku sedikit menengokkan kepalanya dari dapur dan melihatku. Aku terheran mengapa mamaku seperti menahat tawa. Ternyata~ aku masih belum sadar dari mimpiku.

"Sakura" panggil mama singkat.

"Iya?" tanyaku, aku menengok ke arah mama berada.

"Mau ke sekolah pakai piyama?" tanya mama dengan nada seperti mau tertawa yang ditahan. Mau tertawa, tapi tidak bisa. Padahal akan lebih asik lagi kalau langsung tertawa saja ya?

"Eh?" Aku melihat ke bawah, dan ternyata aku masih menggenakan piyama kemarin malam! Kenapa aku jadi pikun seperti ini ya? Mungkin gara-gara mimpi kemarin malam.

"Tidak!" teriakku dan langsung melepaskan sepatu yang barusan kukenakan dan berlari ke kamarku kembali.

Sesampainya di kamar, aku baru sadar ternyata masih terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah. Masih jam 04.30 gitu loh! Siapa yang mau berangkat ke sekolah sepagi itu? Kalau ada palingan gerbang sekolah belum di buka dan harus menunggu di depan gerbang. Tidak ada yang mau, kan? Oleh karena itu aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu dan sarapan baru berangkat ke sekolah.

Aku mengambil handuk dan seragam ke dalam kamar mandi, disana aku mandi menggunakan bathub(bener gak tuh tulisannya?) agar banyak busa yang keluar untuk dimainkan nanti. Aku berpikir, apa kejadian saat malam hari itu benar-benar ada? Karena saat terbangun, aku ada di dalam kamar. Jadi itu memang mimpi kan? Tapi... kenapa rasanya seperti nyata?

Itu pemikiranku saat berada di kamar mandi saat aku sedang berendam. Selesai mandi, aku keluar dari kamar dan menuju meja makan. Aku duduk di sebelah mamaku dan langsung mengambil makanan yang sudah disiapkan untukku.

"Itadakimashu~" ucapku dan langsung melahap santapan di atas meja yang berada didepanku.

Saat makan pun aku juga kembali memikirkan hal itu. Aku dapat mengingat dengan jelas semua kejadian kemarim malam. Lalu kata Vampire itu, dia akan sekolah di tempat yang sama denganku. Apa itu benaran? Yah~ coba aku lihat saja nanti apa yang terjadi di sekolah.

Selesai sarapan, aku pun pamitan dengan mama dan langsung pergi ke sekolah. Tentunya melewati jalan pintas agar sampai lebih cepat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, kembali aku berpikir tentang kejadian yang semalam. Berpikir untuk yang ketiga kalinya.

'Disini aku bertemu dengannya' batinku, aku melihat-lihat sekitar dan tidak menemukan satu pun bukti bahwa kejadian semalam itu nyata.

"Syukurlah~" kembali aku berbicara sendiri, tiba-tiba ada yang menyerbuku dari belakang dan mengucapkan salam pagi.

"Pagi Sakura!" teriaknya. Dia adalah sahabatku, namanya Yamanaka Ino. Orangnya ceria dan itu yang kusuka darinya. Walau sedikit blak-blakan, sama seperti denganku, tapi aku senang memiliki sahabat seperti dirinya.

"Pagi juga Ino" Aku membalas sapaan Ino.

"Hohoho~ Sepertinya ada yang berbeda dari dirimu. Mukamu terlihat... err... cerah! Ada apa nih?" tanyaku padanya, Yah~ Muka Ino saat ini lebih cerah dari biasanya.

"Ya! Tebakanmu benar. Aku memenangkan perlombaan merangkai bunga!" serunya dan memelukku erat-erat. Keluarga Yamanaka memiliki perusahaan bunga, makanya Ino jadi tertarik dengan bunga juga. Arti dari warna bunga saja ia tahu.

"Wah, selamat ya! Jangan lupa traktiran" bisa dibilang, aku orangnya sangat suka minta traktir. Tidak modal amat ya diriku ini, tapi itu tidak penting! Yang penting Ino menjadi juara di bidang yang disukainya itu.

"Oke! Kamu tahu tidak?" tiba-tiba Sakura bertanya tentang apa yang tidak kuketahui. Karena memang tidak tahu, aku tanyakan saja pada Ino langsung. "Tidak, emangnya apaan?"

"Nanti ada murid baru disekolah ini. Laki-laki!" teriak Ino, ia sangat suka kalau ada murid baru. Apalagi kalau itu seorang laki-laki, pasti Ino akan memperkenalkan dirinya langsung.

'Kaulah ksatria yang terpilih'

DEG!

Tiba-tiba jantungku berdetak satu kali, tapi itu detakan yang hebat. Aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi padaku, aku merasakan ada sesuatu hal yang aneh akan menghampiriku. Tapi, sebaiknya aku berpikir yang baik-baik saja.

"SAKURA!" terdengar Ino sedang berteriak di depan telingaku. Hari ini, aku sudah diteriaki oleh dua orang.

"Eh, apa?" tanyaku, aku sepertinya tidak mendengarkan ucapan Ino yang tadi.

"Kau dengar tidak sih?" tanya Ino dengan wajah cembetut.

"Dengar" jawabku berbohong padanya.

"Apa?" tanya Ino. Sepertinya dia ingin memastikan kalau aku benar-benar mendengarkan ucapannya yang tadi.

"Aku mendengar bahwa akan ada murid baru" jawabku singkat, tapi aku tidak mengetahuinya dengan jelas. Karena saat Ino berbicara tentang jenis kelaminnya, aku tidak mendengarnya.

"Dengan gender?" Aduh~ si Ino ingin yang lengkap saja sih!

"Maaf Ino, aku tidak tahu" jawabku mengaku yang sebenarnya.

"Haa~ Sebenarnya kau sedang memikirkan apa sih?" tanyanya khawatir. Aku tidak mau menceritakan yang kemarin malam pada Ino, Karena pasti dia tidak akan mempercayai hal tersebut. Bahkan aku sendiri yang merasakannya masih belum yakin bahwa kejadian kemarin itu ada.

"Okelah~ Kau akan tahu setelah pelajaran dimulai" katanya dan menarikku masuk ke dalam sekolah.

Sesampainya di depan kelas, bel bunyi tanda masuk sekolah telah berdering. Kami duduk di bangku kami masing-masing diiringi dengan guru yang masuk ke dalam kelas.

"Hari ini kalian kedatangan murid baru, diharapkan kalian bisa berteman baik dengannya. Yap! Silakan masuk" ajakan dari sang guru yang bernama Kakashi diterima oleh dia. Perlahan demi perlahan wujudnya terlihat oleh mataku ini.

Aku kaget melihatnya.

"Pagi~ Aku Sasuke Uchiha, panggil apa saja yang kalian suka. Mohan bantuannya" Ia memberi salam dan memperkenalkan dirinya dengan gaya yang dingin dan jutek. Tapi itulah daya tariknya.

"Kyaaaa!" teriak para gadis di kelasku, termaksud Ino juga. Suara teriakan itu terdengar sampai kelas paling ujung sehingga membuat guru-guru berdatangan ke kelasku. Mereka berteriak karena ketampanannya setara dengan Naruto, Neji, dan Sai si Trio keren di sekolah ini.

Aku masih kaget, mengapa sosok itu sekarang berada di depan mataku. Sosok kemarin malam yang aku temui di sekolah atau mimpi yang tidak kuketahui dengan jelas.

'Dia~ Dia Vampire itu kan?'

::

::

To Be Continue

Akhirnya selesai juga~ maaf kalau gaje, tapi itulah yang telah dihasilkan oleh Hikaru. Kalau gitu Hikaru minta riview aja deh biar Hikaru semangat untuk membuat chapter selanjutnya. Oke! Sekian dari Hikaru, kita bertemu lagi di chapter berikutnya. Jangan lupa berikan pendapat, saran, dan kritik kalian di kotak yang bernama kotak riview.

Jaa~

.

.

R

I

V

I

E

W

.

.

.

.

.

.

.

.

.

V