A/N : Hello, fanfiction ini adalah sequel dari fict saya sebelumnya (With All My Heart) dan 'You are My Love' ini terispirasi dari sebuah novel yang pernah saya baca. Disarankan kalian baca dulu fict 'With All My Heart' jika kalian ingin membaca fict ini, tapi kalau kalian mau langsung baca fict ini tanpa baca fict tersebut terlebih dahulu juga nggak apa-apa sih. Mmm, dan bagi kalian yang menunggu 'Konoha Academy' saya mohon maaf karena belum bisa update. Saya stuck di tengah-tengah soalnya, dan lagi-lagi hal itu terhenti di adegan 'Battle'. Ugh, saya bener-bener payah dalam bagian action...tapi kalian jangan khawatir 'Konoha Academy' tidak akan pernah saya buat discontinued. Juga untuk kalian yang menunggu 'When Love Comes Late' mohon bersabar soalnya saya belum mendapatkan inspirasi untuk chapter berikutnya. Terakhir saya ucapkan 'Selamat menunaikan ibadah puasa' bagi kalian yang menjalankannya. Maafin saya ya mina-san, karena belum bisa update kedua fict tersebut.
Sakura : Ugh, dasar author payah. Janjinya setelah tiga hari akan update yang 'Konoha Academy' tapi ini udah hampir tiga minggu lho... Readers udah pada nggak sabar nunggunya!
Naruto : Sakura-chan maklumin aja, Muki-chan nggak bergadang seperti sebelum-sebelumnya semenjak dia mudik ke tempat keluarganya dari pihak ibu...makanya dia tidak bisa fokus untuk mendapatkan inspirasi. Udah gitu di sana sinyal internetnya jelek lagi. Warnet juga jauh dari rumah bibi-nya. Iya kan, Muki-chan?
Muki : Ya, itu benar sekali Naruto-kun. Walaupun aku udah pulang mudik minggu lalu, biasanya aku dapat inspirasi setiap tengah malam tapi karena ini bulan suci Ramadhan aku nggak boleh bergadang, ntar nggak bisa bangun sahur lagi.
Sakura : Terus gimana tuh dengan fict colab dengan Aurora-chan? Duh, Muki-chan bener-bener banyak utangnya!
Muki : Err...soal itu aku udah bilang ke Aurora-chan kalau chapter 1 akan aku bikin setelah update fict 'Konoha Academy' lagian yang review-nya juga dikit kok, jadi aku pikir mungkin nggak akan apa-apa jika telat update. Iya kan, Aurora-chan?
Sakura : Muki-chan, emang Aurora-chan baca fict ini? Kenapa kamu nanya gitu ke Aurora-chan?
Naruto : Pasti baca-lah Sakura-chan, Aurora-chan sama kayak Muki-chan. Mereka adalah penggemar kita (NaruSaku Lovers) hehehe.
Muki : *blushing*
Sakura : Naruto, senyummu itu benar-benar menyebalkan. Jangan sampai Muki-chan jatuh cinta sama kamu! Kalau tidak aku akan memukulmu hingga kau terpental beberapa meter dan jatuh menghantam batu! SHANNAROU!
Muki : STOP! Sakura-chan udahan dulu ya berantemnya soalnya aku akan memulai cerita ini. Happy reading, mina-san! Jangan lupa REVIEW! And NO FLAME! ^_^
.
.
Disclaimer : All Character belong to Masashi Kishimoto
Story by me
Tittle : You Are My Love (Side Story With All My Heart)
Genre : Drama, Romance
Rate : T
Pair : NaruSaku
Warning : AU, OOC, gaje, abal, ancur, minim deskriptif, typo(s), dll.
.
.
Summarry: Shinobi Band adalah band yang sedang populer di Jepang. Terdiri dari empat pemuda menarik dan keren. Sasuke Uchiha (gitaris) 18 tahun sebagai leader; cerdas, tampan dan jago nge-rap. Naruto Namikaze (vocalis) 18 tahun; tampan, pandai menciptakan lagu dan memainkan alat-alat musik. Hyuuga Neji (bassis) 19 tahun; tampan, paling jago Martial Art dan pandai nge-dance sampai breakdance. Sebagai drummer adalah Nara Shikamaru, 18 tahun; tampan, jenius, dan memiliki hobi memandangi awan-awan di langit.
Di balik kepopuleran dan gemerlapnya hidup mereka, tidak menjadikannya semua menjadi mudah. Seperti kisah cinta Naruto Namikaze yang penuh dengan cobaan dan dilema. Akankah kisah cintanya dengan Haruno Sakura bertahan selamanya?
.
.
TWO SHOT
.
.
Baby, doeun yorem nare geunuri dwejulkke. Bi ounen nareun usani dwejulkke. Gottaga jichil ttaen jagun uijado dwejulkke. I wanna, dancing in your heart. Deo nugubeoda neol saranghae (Bab, di hari yang panas aku akan menjadi bayanganmu. Di saat hujan, aku akan menjadi payungmu. Ketika kau lelah berjalan, aku akan menjadi kursimu. Aku ingin, menari di dalam hatimu. Aku mencintaimu lebih dari siapapun)—Namikaze Naruto—
oooOOcherryblossomOOooo
.
.
.
Sorak sorai penonton yang memenuhi Tokyo Dome seolah menggetarkan gedung pertunjukan besar itu. Shinobi Band baru saja menyelesaikan 12 buah lagu di atas panggung yang spektakuler. Tak di duga dua minggu yang lalu Shinobi Band berhasil memborong empat penghargaan sekaligus, mengalahkan Akatsuki Band yang merupakan senior mereka. Group Band pendatang baru terbaik, Grammy Award atas lagu 'Fool' featuring Haruno Sakura, Album of the years, dan Best Music Video untuk lagu 'With All My Heart'.
Semua penghargaan itu semakin mengukuhkan Shinobi Band sebagai salah satu group band teratas di Jepang. Shinobi Band memulai debutnya setahun yang lalu. Dalam waktu yang terbilang singkat itu, Shinobi Band berhasil meraih ketenaran bukan hanya di Jepang, tetapi sampai ke Negara Asia lainnya. Fans mereka terus bertambah setiap hari. Lagu andalan dalam album debut mereka, 'Song For You' lebih dari sepuluh minggu menduduki peringkat teratas semua tangga lagu di Jepang, termasuk Oricon Chart!.
Fans Shinobi Band menyebut diri mereka Kunoichi. Seperti umumnya Group Band dan Boyband di Jepang, selain memiliki fans, mereka juga memiliki anti-fans. Anti-fans Shinobi Band umumnya adalah fans dari Group Band Akatsuki. Seringkali terjadi adu argumen antara fans Shinobi Band dan fans Akatsuki Band di dunia maya.
Fans Akatsuki Band pernah menyatakan bahwa, Akatsuki Band lebih baik dan lebih terkenal daripada Shinobi Band karena para personil Akatsuki Band lebih ganteng dan lebih keren dibanding para personil Shinobi Band, apalagi Yahiko 'Sang Vocalis' yang terkenal paling simpatik dan menawan. Namun Fans Shinobi Band juga tidak mau kalah, mereka semua terang-terang menyatakan bahwa Uchiha Sasuke jauh lebih tampan dari Yahiko, dan Naruto Namikaze sangat romantis karena selain seorang vocalis, Naruto sangat pandai menciptakan lagu dan memainkan berbagai macam alat musik...apalagi dia adalah putera dari seorang pianis sekaligus composer terkenal—Minato Namikaze—
.
.
"Hey, coba lihat! Anti-fans kalian semakin banyak!" ujar Lee, manajer Shinobi Band sembari menunjukkan PC Tablet-nya pada Hyuuga Neji.
"Biarkan saja! Aku sama sekali tidak peduli pada mereka!" jawabnya dengan nada ketus seperti biasa,
"...tapi fans kalian juga semakin banyak. Jadi kurasa kalian tidak perlu memikirkan hal itu!" sambung Ino, asisten Shinobi Band sekaligus hair stylist mereka.
"Ngomong-ngomong, dimana Naruto?" tanya Sasuke saat menyadari hanya Naruto yang tidak ikut berkumpul bersama mereka. Shikamaru yang sedang tiduran di atas sofa menjawab,
"Selesai konser dia langsung masuk kamar untuk beristirahat. Yah, biarpun dia sudah sembuh berkat Gaara...tetap saja ketahan fisik-nya paling lemah diantara kita semua. Sejak kecil dia jarang sekali olahraga, berbeda denganmu dan juga Neji!"
"Ah, benar juga. Kalau begitu aku akan menambahkan jadwal kalian setiap jam 06.30 s/d 08.00. Yah, tentu saja jika jadwal yang diberikan pihak manajemen kosong saat itu!" sambung Lee dengan mata berapi-api.
"Apa itu?" tanya Ino,
"Tentu saja OLAHRAGA! INGAT SEMANGAT MASA MUDA ITU PENTING!"
Dengan acuh tak acuh Ino langsung ngeloyor ke dapur untuk membuat hot chocolate. Shikamaru langsung bangun dari posisi berbaringnya dan memandang Lee seakan berkata, 'Apa kau gila? Itu sangat melelahkan dan merepotkan!'
"Ide yang bagus! Sudah lama aku tidak berolahraga!" ucap Neji,
"Aku juga setuju dengan jadwal tambahan itu! Dengan begitu setiap pagi aku bisa jogging bersama Karin," sambung Sasuke.
"YAH, KALAU BEGITU SUDAH DIPUTUSKAN!" teriak Lee masih bersemangat, biarpun saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 dini hari.
"Jangan seenaknya! Aku dan Naruto belum bilang setuju!" tegas Shikamaru,
"Naruto-kun pasti setuju," sambung Isharibi. Gadis ini adalah pelayan Shinobi Band. Dengan kata lain, ia adalah orang yang setiap hari memasak untuk para personel dan juga bertugas membersihkan dorm mereka. Usia-nya lebih tua setahun dari Neji.
"Huh!"
"Jangan mengeluh terus, Shika! Nih, aku buatkan cokelat panas untukmu!" Ino tersenyum sembari menyodorkan secangkir hot chocolate pada Shikamaru.
"Jangan mentang-mentang dia itu kekasihmu, kau tidak membuatkan untuk kami juga!" sindir Neji karena Ino hanya membuat dua gelas untuk dirinya sendiri dan juga Shikamaru.
"Err...gomen. Aku tidak kepikiran. Tunggu sebentar akan aku buatkan!"
"Aku tidak usah! Aku tidak suka yang manis-manis!" sambung Sasuke,
"Baiklah! Aku mengerti!" kata Ino yang segera melangkah menuju dapur.
.
.
"Mmm, tentu saja Sakura-chan. Akhir-akhir ini jadwal kami semakin padat saja!" kata Naruto yang sedang berbicara dengan Sakura via telepon.
"...tapi jantungmu baik-baik saja, kan?" suara disebrang sana terdengar khawatir.
"Ya. Sepertinya aku hanya kelelahan karena sejak kecil aku jarang sekali berolahraga."
"Jangan memaksakan dirimu, Naruto! Aku sangat khawatir saat menonton konser kalian tadi, keringatmu banyak sekali!"
"EH? Sakura-chan menonton konser kami, benarkah? Apa kau tidak ketahuan?"
"Tentu saja tidak! Tadi itu penyamaranku sangat bagus, dan kau sukses membuatku marah!"
"Apa maksudmu, Sakura-chan?"
"Beberapa fans-mu yang duduk di dekatku terus-menerus meneriakan namamu. Naruto-kun...Naruto-kun, I LOVE YOU! Huek!"
"Ahahaha, kau cemburu Sakura-chan?"
"Tau ah!"
"Jangan marah dong Sakura-chan. Aku hanya mencintaimu, kok!"
"Bohong! Kau dan yang lainnya juga sering kali berkata 'Aishiteru' pada semua fans kalian!"
"Ya ampun, kau itu kan artis juga Sakura-chan! Kau pasti mengerti perasaan kami terhadap mereka semua. Tanpa mereka, kami tidak akan menjadi siapa-siapa."
"Yah, memang...tapi tetap saja aku tidak suka!"
"Kau sudah baca surat cintaku?"
"Surat cinta apa? Aku tidak menerima surat apapun!"
"Lagu baru kami, 'Dancing In Your Heart' itu adalah surat cintaku untukmu!"
"Aku tidak mengerti karena lagu itu berbahasa Korea!"
"Kau kan bisa bertanya pada Yakumo-san, bukankah dia juga pintar bahasa Korea?"
"Ah, benar juga. Baiklah, besok akan aku tanyakan padanya. Ngomong-ngomong Ino bilang kau terpilih menjadi pemeran utama dalam serial drama 'Don't Cry My Lover', siapa lawan mainmu? Kudengar dia artis pendatang baru..."
"Shion. Teman SMA kita dulu!"
"NANI?"
"Doushite, Sakura-chan?"
"Aku tidak bodoh, Naruto! Judul drama-mu itu, sudah pasti akan ada adegan ciuman di dalamnya. Jadi kau akan berciuman dengannya, begitu?"
"Err...mau bagaimana lagi, jika hal itu memang ada dalam tuntutan skenario...aku harus bersikap professional bukan?"
"AHH! Aku benci ini! Bukankah dia itu menyukaimu, sama seperti Hinata-chan?"
"Aku tahu tapi kan drama itu belum tentu ada adegan ciumannya, Sakura-chan!"
"Aku sudah membaca sinopsisnya. Drama itu menceritakan tema 'endless love'. Menurut sinopsisnya pemeran utama wanita-nya mengidap penyakit yang serius, sama seperti kisah cinta kita dulu...kau dan aku...kita berdua berciuman. Jadi aku yakin drama itu pasti akan ada adegan ciumannya!"
"Sakura-chan, kau benar-benar marah?"
"Tentu saja aku marah. Biarpun itu tuntutan skenario, bukankah diantara kalian harus ada chemistry yang bagus supaya drama itu sukses?"
"Sakura-chan..."
"Terserah kau! Cium saja Shion sesukamu!"
'Tut...tut! Tut...tut!'
"Hallo, Sakura-chan? Sakura-chan..."
Naruto menghela nafas panjang. Sepertinya Sakura marah besar, makanya gadis itu langsung mematikan ponsel-nya begitu saja. Ia ingin sekali menolak tawaran itu tetapi pihak manajemen tidak mungkin akan menerima keputusannya begitu saja, karena Shinobi Band sudah terikat kontrak dengan Shimura Entertainment. Jika dia melanggar kontrak ini, personil lainnya akan terkena imbasnya. Dia hanya berharap semoga Sakura bisa memahami situasi ini dan hubungan mereka berdua baik-baik saja.
oooOOcherryblossomOOooo
.
.
.
Shion, personil Girlband pendatang baru—Crimson Flowers—berhasil bergabung dalam group ini karena ia pandai menari, memiliki body yang bagus, serta wajah yang sangat cantik biarpun suaranya biasa saja. Tentu saja ia sangat berbeda dengan Haruno Sakura, penyanyi solo terkenal yang murni karena kemampuannya menyanyi. Suaranya sangat merdu. Dulu, ia sering memenangkan lomba menyanyi tingkat propinsi, bahkan pernah menjuarai lomba menyanyi tingkat nasional walau cita-citanya yang sebenarnya adalah menjadi seorang dokter. Ia juga tak kalah cantik dari Shion. Cantiknya ini benar-benar cantik alami. Mata emerald-nya menjadi daya tarik utamannya, selain rambut soft pink-nya yang menawan dan dibiarkannya panjang melewati bahu. Biarpun Sakura termasuk orang yang temperamental, manja, dan agak egois...ia adalah seseorang yang baik hati. Sedangkan Shion, selain dia memiliki sikap arrogant, dia bukanlah seorang gadis yang bijaksana. Dia juga seringkali bersikap bossy. Tentu saja berjiwa pemimpin dan berkarakter bossy tidaklah sama.
Shion terpilih sebagai leader Crimson Flowers karena dia bergolongan darah A, yang di percaya bisa menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, disiplin, dan bertanggung jawab. Anehnya karakternya sama sekali tidak sesuai dengan teori yang dipercaya sebagai karakter orang yang bergolongan darah A. Dia seringkali bersikap kurang dewasa. Keputusan yang dibuatnya lebih sering hanya menuruti keegoisannya sendiri. Amaru dan Ryuuzetsu yang merupakan salah satu personil dari Crimson Flowers bahkan berpendapat, jika Sara-lah yang jauh lebih pantas menjadi leader. Namun Sara memiliki warna suara yang sangat bagus. Ia yang paling pandai menyanyi dibandingkan dengan dirinya, Ryuuzetsu, dan juga Shion. Itulah sebabnya pihak manajemen mereka memilih Sara sebagai Lead Vocalis Crimson Flowers. Awalnya Sara-lah yang terpilih untuk memerankan serial drama 'Don't Cry Lover' dan beradu acting dengan Naruto Namikaze, vocalis Shinobi Band. Namun jika dibandingkan dengan Shion, Shion-lah yang paling pandai ber-acting. Itulah sebabnya perannya digantikan oleh Shion.
Terpilihnya Shion bermain bersama Naruto itu sempat menimbulkan ketegangan antara dirinya dan fangirls Haruno Sakura. Fangirls Sakura sangat tidak rela melihat Shion bermain drama bersama Naruto. Mereka bahkan secara terang-terangan pernah demo di depan perusahaan tempat Crimson Flowers bernaung—Star Entertainment— agar Shion menolak tawaran itu. Sudah bukan rahasia umum bahwa Haruno Sakura dan Naruto Namikaze adalah sepasang kekasih, dan mereka sama sekali tidak keberatan dengan hal itu, sebab bagi mereka Naruto dan Sakura adalah pasangan yang serasi. Mereka bahkan tidak peduli walaupun semua fanboys Sakura sendiri sangat tidak rela idolanya bersanding dengan Naruto Namikaze. Tetapi Shion memilih tetap menerima peran itu, karena baginya ini adalah kesempatan baik yang sayang jika dilewatkan. Bisa lebih dekat dengan cowok yang dicintainya sejak masih Junior High School dulu, meningkatkan karier-nya, menambah koceknya, bahkan mendukung Star Entertainment karena dapat mendongkrak nama Crimson Flowers menjadi semakin melambung.
Sejak Shion membintangi serial drama itu bersama Naruto, hubungan Shion dan Sakura tidak bisa dibilang baik. Dari luar terlihat tak ada apa-apa diantara mereka, seolah hubungan mereka sesama artis baik-baik saja. Tetapi di dalam hati mereka sebenarnya, terutama di dalam hati Shion, mereka saling berkompetisi sengit.
Sakura melempar salah satu bantal dengan gemas. Wajahnya mengeras menahan kesal. Ia benar-benar benci sekali pada Shion dan kecewa pada Naruto. Shion itu enak sekali bertemu Naruto setiap hari. Berpelukan dan beradegan mesra dengan Naruto. Membuat Sakura benar-benar terbakar api cemburu membayangkan mereka berduaan di lokasi syuting.
"MENYEBALKAN!" umpat Sakura,
"Sakura, kau masih marah pada Naruto-kun? Come on, itu hanya acting!" komentar manajernya, Yakumo.
"Aku tidak yakin itu hanya acting, Yakumo-nee. Kau tidak pernah membuka internet ya, mereka itu sampai digosipkan terlibat cinta lokasi!"
"Itu kan hanya gosip, Sakura. Naruto-kun terus berusaha untuk menghubungimu tapi kau tak pernah mau menanggapinya. Dia pasti sangat sedih, sekarang."
"ARGGHH! KAU TIDAK AKAN PERNAH MENGERTI PERASAANKU, YAKUMO-NEE! Naruto dan Shion itu, selain satu SMA...mereka bahkan pernah satu SMP sedangkan aku hanya pernah satu SMA dengan Naruto. Bukankah sudah jelas kalau dia lebih dekat dengan Shion?"
"Astaga! Kebalik! Justru Naruto-kun itu paling dekat denganmu! Bukankah kau pernah menjadi perawat pribadinya selama kau menghilang dari dunia entertaiment. Jelas-jelas kau lebih memilih dia daripada kami dan karier-mu sendiri," sindir Yakumo.
"Iya juga sih, tapi tetap saja aku tidak suka dia dekat-dekat dengan Shion!"
"Come on, Sakura! Kau tidak boleh egois! Kau harus mempercayai Naruto-kun! Bukankah aku sudah memberitahumu arti dari lirik lagu 'Dancing In Your Heart' ciptaannya?" nasihat Yakumo yang kemudian keluar dari kamar Sakura untuk membuat jus.
Sakura termenung setelah Yakumo menghilang dari balik pintu. Benar yang Yakumo katakan, seharusnya dia tetap mempercayai Naruto apapun yang terjadi tetapi tetap saja hal itu terasa sangat sulit untuknya, mengingat Shion memiliki perasaan yang sama dengan Hinata. Kedua gadis itu mencintai Naruto. Ia sudah tahu akan hal itu semenjak dirinya masih tinggal di Konoha.
Menghela nafas panjang. Ia pun meraih ipod-nya. Memasang headphone di telinganya. Lalu menyetel lagu Shinobi Band yang berjudul 'Dancing In Your Heart'. Musik mengalun diselingi dengan suara merdu kekasihnya,
.
.
Babe,
Geugeos-eun cheosnun-e banhan sarang-i anya
(Ini bukanlah cinta pada pandangan pertama)
Dangsin-i geunyang gamanhi
(Kau hanya diam)
Hajiman nun-eun ttatteushan boneun geoji
(Tapi matamu menatap hangat)
Gung-geumhaeseo
(membuatku penasaran)
Dangsin-eul gakkaihalyeoneun
(Ingin mendekatimu)
.
Babe,
Doeun yorem nare geunuri dwejulkke
(Di hari yang panas, aku akan menjadi bayanganmu)
Bi ouneun nareun usani dwejulkke
(Di saat hujan, aku akan menjadi payungmu)
Gottaga jichil ttaen jagun uijado dwejulkke
(Ketika kau lelah berjalan, aku akan menjadi kursimu)
.
.
I wanna...
Dancing in your heart
Deo nugubeoda neol saranghae
(Aku mencitaimu lebih dari siapapun)
Nae yeojachingu-ga deo-eojullaeyo? Yeongwonhi!
(Maukah kau menjadi kekasihku? Selamanya!)
oooOOcherryblossomOOooo
.
.
.
"Sepertinya kau makin sibuk saja, Naruto?" tegur Sakura dengan nada menyindir, saat ia dan Naruto berpapasan di koridor studio rekaman Shimura Entertainment.
Naruto tersenyum. Tentu saja ia sangat senang bisa bertemu dengan Sakura lagi, semenjak gadis itu seringkali sengaja menghindarinya hanya karena ia digosipkan terlibat cinta lokasi dengan Shion.
"Gomen ne, Sakura-chan. Aku baru bisa menemuimu besok. Hari ini aku ada syuting dan harus segera tiba di lokasi satu jam lagi."
"Huh! Syutingmu itu memang lebih penting daripada aku, ya?" sahut Sakura, masih saja bernada menyindir.
"Sakura-chan, bukankah terakhir kali aku ingin menemuimu kau malah mengunci dirimu di kamarmu? Kau juga tahu kan, aku ikut syuting ini atas persetujuan manajemen? Harap dimaklumi!" ucap Naruto tetap bicara dengan nada lembut dan sikap sopan santun.
Ia bertekad tak akan terpancing emosinya jika sedang berhadapan dengan Sakura, karena ia ingin hubungannya dengan Sakura tidak semakin memburuk.
"Baiklah, aku tak akan mengganggumu. Syuting adegan apa kau hari ini?" tanya Sakura, walau ia berusaha keras menjaga emosinya, tetapi masih terdengar nada sinis dalam suaranya.
"Adegan biasa," jawab Naruto singkat.
"Kapan kau akan beradegan ciuman dengan Shion?" tanya Sakura tiba-tiba, membuat Naruto tersentak karena menurut skenario adegan ciuman harus dilakukan besok.
Naruto mengatur nafas dahulu sebelum menyahut,
"Besok, Sakura-chan. Apa boleh buat. Aku tidak bisa mengelak dari adegan ciuman itu. Jika kau memintaku agar menolak adegan itu, aku tak akan bisa menolaknya. Itu sudah ada dalam skenario...dan merupakan adegan puncak dari keseluruhan adegan dalam drama itu. Seperti yang kau bilang, drama itu bertema endless love."
"Kenapa kau bersikap seolah menuduhku akan melarangmu melakukan adegan itu? Jangan ge-er, aku tidak segitu perhatiannya padamu! Aku hanya ingin berkunjung ke lokasi syuting saat kau melakukan adegan ciuman itu. Aku ingin tahu seberapa besar chemistry yang akan tercipta diantara kalian berdua. Dari situ aku akan tahu, apa kalian benar-benar saling jatuh cinta, atau cinta sepihak, atau mungkin semua hanya acting biasa," kata Sakura panjang lebar.
"Ya, kau harus bisa melihatnya Sakura-chan!" sambung Naruto sambil tersenyum.
"Huh!" tetapi Sakura malah memalingkan wajahnya dari Naruto.
Sebenarnya Naruto sangat gugup menghadapi syuting yang akan dilaksanakan besok. Berciuman dengan Shion! Membayangkannya saja sudah membuatnya merinding, takut Sakura semakin marah kepadanya...apalagi jika nanti benar-benar terjadi.
Sedangkan bagi Sakura, ia yakin sekali...kalau adegan itu akan menjadi dream come true bagi Shion. Kemarin Shion sendiri yang bercerita kepadanya, bahwa sudah semenjak syuting episode pertama, Shion merasakan sesuatu yang berbeda tiap kali dekat dengan Naruto. Semula Sakura hanya menganggapnya wajar sebagai usaha Naruto dan Shion untuk menciptakan chemistry diantara mereka berdua, agar ketika syuting...kamera menangkap seolah mereka berdua memang saling jatuh cinta sungguhan, tetapi ia tak menyangka perasaan Shion pada Naruto semakin besar sampai-sampai mereka digosipkan terlibat cinta lokasi. Ia takut kalau Naruto sungguh-sungguh menyukai Shion, bukan hanya sekedar akting.
"Aku benar-benar akan melihat syuting kalian, besok!" tegas Sakura yang kemudian pergi meninggalkan Naruto begitu saja tanpa menunjukkan senyum sedikitpun.
Ketika langkahnya semakin jauh dari Naruto, hati Sakura terasa semakin sakit dan perih. Entah kenapa nafasnya terasa begitu sesak? Saat itu juga, air mata jatuh membasahi pipinya.
Naruto menggigit bibir saat punggung Sakura semakin mengecil karena gadis itu sudah menjauh darinya. Saat itu juga dada kirinya terasa begitu sakit dan nafasnya mulai tersenggal. Ia yakin saat ini Gaara juga merasakan hal yang sama dengan dirinya. Sembari memejamkan kedua matanya, Naruto mencengkram dada kirinya kuat-kuat.
'Gaara, aku yakin kau juga merasakan rasa sakit yang kurasakan! Apa Sakura-chan benar-benar tidak mempercayaiku?' ucapnya dalam hati.
oooOOcherryblossomOOooo
.
.
.
Shion mengajak Naruto ke balik kontainer tempat menyimpan berbagai macam peralatan syuting. Saat itu sepi sekali. Tak ada satupun kru yang tampak berkeliaran di situ, karena semua peralatan memang sudah dikeluarkan dari tempat penyimpanan itu. Naruto menjadi sedikit cemas dan tidak tenang berada di tempat sesepi ini hanya berdua dengan Shion. Ia takut kalau nanti tiba-tiba saja Shion akan melakukan hal yang di luar dugaannya.
"Kau terlihat gugup hari ini, Naruto. Apa karena adegan ciuman yang akan kita lakukan nanti?" tanya Shion tiba-tiba saja tanpa basa-basi sedikit pun.
Naruto sedikit terkesiap, tampak tidak siap menerima pertanyaan Shion itu.
"Huh? Kenapa kau menuduhku begitu? Itu hanya adegan biasa, sama saja dengan adegan-adegan sebelumnya yang sudah kita lakukan," jawab Naruto dengan nada ketus.
"Kita sudah sering saling berpelukan dan aku juga sudah pernah mencium pipimu, kan?" lanjutnya sembari menatap Shion dengan dingin.
"Kau benar-benar mirip dengan Gaara, sekarang..." balas Shion sambil tersenyum geli.
"Hn?"
"Mencium pipi tentu saja berbeda dengan mencium bibir. Naruto apakah kau pernah berciuman dengan seorang gadis? Berciuman di bibir maksudku," lanjut Shion.
Naruto lagi-lagi terkesiap. Ia semakin cemas dengan sikap Shion yang tak seperti biasanya. Bisa dibilang, Shion bersikap lebih agresif dibanding sebelum-sebelumnya.
"Tentu saja pernah. Aku kan punya pacar. Aku cukup sering mencium pacarku."
"Maksudmu, kau pernah berciuman dengan Sakura?" tanya Shion, kini matanya tampak sedikit berkaca-kaca.
"Tentu saja. Lalu kenapa kau terlihat begitu tertarik dengan hubunganku dengan Sakura-chan?"
"Aku hanya ingin tahu seberapa berpengalamannya kau dalam mencium seorang gadis, karena adegan nanti adalah adegan yang sangat penting. Jangan sampai dalam adegan paling penting, kita justru kehilangan chemistry dan adegan itu menjadi terlihat hambar, tak berjiwa."
"..."
"Kupikir...kupikir karena dulu kau sakit, kau tidak akan berani mencium Sakura. Tak kusangka, kau berkata begitu...tapi asal kau tahu...aku sama sekali tidak percaya! Itulah sebabnya kau harus membuktikannya padaku!"
"Maksudmu?"
"Cium aku sekarang! Kalau tidak aku yang akan menciummu terlebih dahulu!"
"Apa?"
"Ya, anggap saja ini sebagai latihan supaya saat syuting nanti...kita tak perlu mengulangi adegan itu berkali-kali."
"Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak mau melakukannya?"
"Maka aku akan menciummu di depan Sakura!"
"Apa katamu?"
Naruto semakin tajam menatap wajah Shion. Lumayan lama, membuat Shion merasa jengah dipandang sedemikian rupa oleh Naruto. Dan beberapa detik kemudian, dengan gerakan tak terduga, Naruto menarik tubuh Shion hingga merapat ke tubuhnya. Lalu tanpa permisi, Naruto mencium bibir Shion...
Shion terkejut, tetapi ia tak menolak. Ia biarkan Naruto berbuat begitu, bahkan kemudian ia membalasnya dengan lebih agresif. Sementara saat itu mereka sudah tidak hanya berdua lagi, ada sepasang mata yang menyaksikan adegan yang tidak di-shoot kamera itu.
Shion masih terpaku dan sedikit shock saat beberapa menit kemudian Naruto berhenti menciumnya dan melepaskan tubuhnya dari dekapan Naruto. Ia hanya menatap wajah Naruto hampir tanpa kedip.
"Sekarang bagaimana menurutmu? Aku pandai mencium bukan?" tanya Naruto dengan santai.
Ia tersenyum, lalu berbalik dan berlalu begitu saja meninggalkan Shion yang masih melongo tak mampu berkata apa-apa. Setidaknya dengan begini, Shion tidak akan berbuat nekad dengan mencium bibirnya di depan Sakura.
Shion tak tahu, tadi itu Naruto hanya akting atau bukan? Tetapi ciumannya memang luar biasa sekali. Shion tersenyum sendiri. Perasaannya menjadi kacau tak karuan. Apapun maksud Naruto tadi, jelas telah menciptakan chemistry yang kuat di hatinya. Kini ia tak ragu untuk menjalani syuting adegan berciuman yang sebentar lagi akan di mulai.
Dari kejauhan tempatnya bersembunyi, Sakura menahan rasa marah. Ia merasa dikhianati oleh kekasihnya sendiri, Naruto. Mencurigakan sekali melihat Naruto dan Shion berciuman di tempat tersembunyi, padahal bukan dalam keadaan action dan tidak sedang syuting. Sakura semakin ragu, jangan-jangan memang telah terjadi sesuatu yang special antara Naruto dan Shion. Ia sungguh patah hati. Ia sangat kecewa pada Naruto. Lagi-lagi air mata mengalir membasahi wajahnya.
Setelah puas menumpahkan seluruh isak tangisnya, Sakura melangkah pergi dengan gontai. Saat Ino menanyakan tentang ekspresi-nya yang tiba-tiba saja menjadi aneh, Sakura memilih berpamitan terlebih dahulu dengan alasan mendadak tidak enak badan. Shikamaru dan Ino memandang curiga kepada Sakura. Tadi Sakura permisi pergi ke toilet. Lalu sekarang tiba-tiba saja permisi pulang. Aneh sekali. Tetapi mereka berdua tak bisa menahan kepergian Sakura. Sakura tetap pergi bersama Yakumo, pulang kembali ke dorm mereka.
Shion yang tengah asyik tersenyum-senyum sendiri dan tampak senang, tiba-tiba saja langkahnya terhenti karena dihadang oleh Ino.
"Kenapa kau senyam-senyum sendiri seperti orang gila?" tanya Ino dengan suara keras tanpa basa-basi yang sukses mengejutkan Shion.
"Apa maksudmu?"
Shion memandangi wajah Ino dengan tatapan heran. Mengapa Ino tiba-tiba saja muncul di hadapannya? Dari mana datangnya? Sedang apa gadis itu di sini?
"Aku melihatnya, tadi kau mengajak Naruto pergi ke suatu tempat. Apa maksudmu memaksanya untuk mengikutimu?"
"Kau berbicara tentang apa sih, Ino?"
Shion balik bertanya, ia sungguh tak mengerti maksud pertanyaan Ino barusan.
"Apa kau mencium Naruto, meski kalian belum memulai syuting?" ujar Shikamaru tampak mulai tidak sabar.
Shion tertegun. Mungkinkah Shikamaru melihat apa yang dilakukannya dengan Naruto tadi? Shion mencoba untuk tersenyum sopan.
"Oh, jadi tadi kau melihat kami latihan? Bukan aku yang mencium Naruto, tapi Naruto yang menciumku. Aku sendiri tak menyangka dia akan melakukan hal itu walaupun sudah berpacaran dengan Sakura," jawab Shion santai.
"APA KATAMU?" kaget Ino, pantas saja tadi Sakura...
"Latihan? Untuk apa kalian latihan segala? Dan mana mungkin Naruto menciummu lebih dulu! Pasti kau saja yang terlalu agresif!" bantah Shikamaru sambil memandang Shion dengan tatapan tajam.
"Terserah kau percaya atau tidak, Shikamaru. Tapi kenyataannya memang bukan aku yang menciumnya lebih dulu. Sebaiknya kita tidak meributkan hal seperti itu di sini. Sebentar lagi syuting akan di mulai," ucap Shion tetap bernada biasa.
Shion melanjutkan langkahnya, berusaha tidak memperdulikan Shikamaru...tetapi Ino dengan sigap menarik lengan kanan Shion.
"Kau...kau pasti menghasut Naruto, iya kan? Mana mungkin dia sudi menciummu! Aku akan mengawasimu, Shion!" ucap Ino bernada mengancam.
"Silakan saja, Ino! Jika nanti kenyataannya Naruto jatuh hati padaku gara-gara kami syuting bareng, apa boleh buat? Aku akan menerima cintanya!" jawab Shion masih saja dengan sikap santai.
Dengan sopan ia melepaskan genggaman tangan Ino di lengannya. Lalu ia berbalik dan melangkah menuju setting yang telah disiapkan untuk adegan penting yang sebentar lagi akan di mulai. Semua kru sudah siap di posisinya masing-masing.
Hari ini Shion tampak bahagia sekali. Dua kali ia dicium oleh Naruto. Sekali saat ia mengajak Naruto latihan dan kedua kalinya ketika mereka benar-benar di-shoot di depan kamera. Ciuman yang kedua itu, banyak sekali pasang mata yang menyaksikannya secara langsung. Bukan hanya sutrada dan semua kru film. Tetapi juga semua rekan Naruto dan semua rekannya. Mereka semua melongo melihat adegan kissing yang lumayan panjang itu gara-gara sang sutradara lupa menerikan kata "Cut!" saking terpananya menyaksikan adegan itu.
"Kalian hebat sekali! Seperti pasangan kekasih sungguhan," komentar sang sutradara sambil tersenyum puas karena telah mendapatkan gambar melebihi yang ia harapkan.
Sementara itu Sara dan yang lainnya nampak menghapus air mata mereka, karena adegan barusan adalah adegan terakhir dimana 'Airi' tokoh utama yang diperankan olehnya menghembuskan nafasnya yang terakhir setelah berciuman dengan 'Yuto', tokoh utama yang diperankan oleh Naruto. Sasuke, Lee, dan Neji bahkan tampak terpana saat melihat adegan dimana 'Yuto' berteriak histeris sembari menangis saat kekasihnya 'Airi' meninggal dalam pelukkannya. Ternyata Naruto benar-benar multi talent; selain pandai menyanyi, menciptakan lagu, dan memainkan alat-alat musik, sahabat mereka itu juga pandai ber-akting.
Ino dan Shikamaru saling bertatapan sembari bergandengan tangan. Mereka benar-benar khawatir dengan hubungan kedua sahabat mereka yang mungkin akan semakin renggang, karena sepertinya Sakura pergi begitu saja gara-gara melihat Naruto berciuman dengan Shion sebelum di mulai syuting tadi. Jika hal tersebut sampai terjadi bisa-bisa Naruto dan Sakura akan mengakhiri hubungan mereka.
Perasaan Shion semakin melambung setelah mendengar komentar sutradara tadi. Ia pasti gadis paling beruntung di Jepang. Entah bagaimana reaksi para fans Naruto nanti setelah melihat serial drama 'Don't Cry My Lover' ditayangkan. Kemungkinan besar mereka akan sangat cemburu dan membencinya, tetapi Shion sudah siap jika gara-gara adegan kissing ini, ia akan memiliki banyak anti-fans.
oooOOcherryblossomOOooo
.
.
.
'PLAK!'
Naruto terbelalak kaget karena Sakura tiba-tiba saja menamparnya sembari bercucuran air mata,
"Jangan pernah menemuiku lagi! Aku benci padamu! Kau pengkhianat, Naruto! Pengkhianat!" teriak Sakura sambil menatap tajam ke arah Naruto.
"Apa maksudmu Sakura-chan? Aku benar-benar tidak mengerti! Bukankah syutingku sudah selesai? Harusnya kau tidak perlu memperpanjang hal ini!"
"Berhenti berpura-pura! Aku melihatnya sendiri! Kau dan Shion berciuman di tempat sepi bahkan tanpa di-shoot oleh kamera. Aku tidak sudi melihatmu lagi! Lebih baik kita putus!"
"Sakura-chan, jadi kau... Sakura-chan kau salah paham, waktu itu aku dan Shion..."
"DIAM! AKU TIDAK MAU MENDENGARNYA! JANGAN PERNAH MENGHUBUNGIKU APALAGI MENEMUIKU LAGI, NARUTO! HUBUNGAN KITA SUDAH BERAKHIR! THE END!" potong Sakura dengan nafas ngos-ngosan karena menumpahkan seluruh emosi yang sejak kemarin ditahannya.
"Sakura-chan..."
"Semoga kau bahagia dengannya!" lanjut Sakura sembari mendorong Naruto sekuat tenaga, hingga cowok itu jatuh terduduk di tanah. Setelahnya Sakura lekas berlari meninggalkan Naruto sendirian.
Naruto menatap kosong ke arah Sakura menghilang. Gadis itu terang-terangan berkata membenci dirinya. Sakura benar-benar salah paham, sama seperti dulu. Apa yang harus dia lakukan sekarang?
"Gaara, apa yang harus aku lakukan?" gumamnya sembari menengadahkan wajahnya ke arah langit mendung yang mulai menurunkan jejak-jejak hujan.
Naruto tetap diam di sana, tak peduli biarpun hujan turun semakin deras. Saat itu juga hatinya kembali terasa sakit, tetapi dia juga harus berterimakasih pada hujan...karena hujan telah menyamarkan air matanya. Kini seluruh tubuhnya telah basah kuyup. Bibirnya mulai membiru, dan dia semakin menggigil kedinginan tetapi ia sama sekali tidak ingin beranjak dari tempat itu biarpun kepalanya mulai terasa pening. Naruto berdiri dan kembali menengadah ke atas langit sembari memejamkan kedua mata sapphire-nya. Tangan kanannya memegang dada kirinya yang semakin berdenyut sakit.
"Kau benar Gaara, aku tidak boleh menyerah! Aku harus bisa menyelasaikan masalahku dengan Sakura-chan! Ya, kau tenang saja aku akan melakukan apapun hingga Sakura-chan kembali padaku. Aku akan hidup bahagia dengan Sakura-chan sesuai dengan keinginanmu, Gaara. Pasti!"
_To Be Continued_
.
.
A/n : Yup, side story ini adalah twoshot. Saya akan segera update chapter selanjutnya jika yang Review banyak. SO, REVIEW PLEASE! And No Flame! Arigatou. ^_^
