I'VE GOT YOU!

.

YunJaeYooSuMin

.

Iseng-iseng nemu ide abal yang coba author tuangkan kedalam sebuah fic only 2 shoot! kalo suka alhamdulilah ngga suka YOOSUdah, buat yang nanya kapan MY DESTINY dilanjut nanti ya sabar author sedang mencari ilham ke Eyang Makmur(?) YOOSU hepi reading dah :D#cipokbasah

.

.

*SHINKI SENIOR HIGH SCHOOL*

*Jaejoong's POV*

Seperti biasa aku melihatnya disini dilapangan basket sekolah, aku duduk di barisan paling depan agar bisa melihatnya lebih dekat, saat ini tim basket kesayangan kami sedang latihan untuk pertandingan antar sekolah bulan depan, lapangan ini cukup penuh karena banyak murid yang ingin menonton, yeah siapa yang tidak ingin melihat lima pria tampan dengan tubuh berkeringat terpapar matahari ditambah lekukan lengan mereka yang berotot terlihat sangat sexy, membuat siapapun tidak bisa memalingkan wajah mereka padahal sekolah ini sekolah khusus namja namun tetap saja, lima namja tampan di sekolah kami ini tak menyurutkan siswa lain untuk mengagumi ketampanan wajah mereka, termasuk aku.

"Joongie~ah ini untukmu"

Aku mendengar suara sahabatku Kim Junsu yang memanggil namaku dengan lengkingan khasnya, kulihat ia membawa dua kaleng Cola, tunggu Cola? aish apa dia lupa kalau aku tidak bisa minum Cola?

"Suie, kau lupa aku kan tidak bisa minum Cola" tanyaku hati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.

"Kyaaaaaaaaaa mianhe Joongie aku lupa, aku terburu-buru tadi aku bertemu si jidat lebar di kantin! aku takut dia menggangguku jadi saja aku lupa bahwa kau tidak bisa minum Cola, mianhe Joongie~ah"

"Gwaenchana Suie, aku simpan saja" jawabku sambil tersenyum agar ia tidak merasa bersalah.

"Eh? tapi Joongie kan haus, aku belikan lagi yang baru tunggu sebentar disini ne?"

"Eoh? Su tidak usah Suie~"

Kulihat Junsu kembali menuju kantin untuk membelikanku minuman yang baru, aku memang phobia terhadap Cola karena aku pernah pingsan dibuatnya, tidak tahu kenapa.

"JUNG YUNHO…JUNG YUNHO…JUNG YUNHO…"

Wajahku kembali menatap kearah lapangan saat beberapa murid memanggil nama itu, nama yang sudah mengalihkan seluruh perhatianku sejak awal aku bersekolah disini. Jung Yunho, nama yang selalu berhasil membuat dadaku bergetar, entah setan apa yang merasukiku, sejak pertemuan pertama kami di lapangan pada saat menjadi siswa baru waktu itu hingga saat ini hanya Jung Yunho yang ada di otakku.

*Flashback*

"PPALI! KALIAN LEMAH SEKALI HUH! LARINYA DIPERCEPAT!" suara Kangta sunbaenim terdengar memekikan telinga para siswa baru, dia adalah Presiden Sekolah SHINKI dan saat ini ia bertugas untuk 'mengajari' para siswa baru bagaimana menjadi anak SMA, intinya SHINKI Senior High School sedang mengadakan OSPEK

"YAH! KAU INI YEOJA EOH? CEPAT SUSUL TEMAN-TEMANMU!"

"Sun sunbaenim uhukkuhukk mianhe aku aku tidak kuat" ucap namja cantik itu terbata, ia berusaha mengambil udara karena dirasa paru-parunya sesak.

"TIDAK BISA! SEMUANYA LARI DAN KAU JUGA HARUS LARI! CEPAT ATAU KAU MAU AKU HUKUM HAH?"

"Ta tapi sunbaenim aku"

"LARI CEPAAAATTT!"

Namja cantik itu menegakan badannya, dia tidak mau sampai harus dihukum hanya karena ia tidak sanggup berlari, ia bahkan sempat berfikir, ini sekolah umum apa sekolah khusus tentara karena sejak tadi dirinya bersama siswa baru lainnya terus saja disuruh berlari memutari lapangan basket yang bisa dibilang tidaklah kecil.

"Ah" namja cantik itu tiba-tiba terjatuh

"Kau tidak apa-apa?"

"Ne gwaenchana aku"

DEG~

Kedua mata itu bertemu, mata musang versus mata besar yang indah.

"YAH! APA YANG KALIAN LAKUKAN?! KALIAN MAU DIHUKUM? CEPAT LARI!"

"Yah, apa kau bisa berjalan?"

"Aku bi ah~" pekik namja cantik itu saat mencoba berdiri, lututnya terluka dan itu sangat perih sekali karena ditambah cucuran keringat yang membasahi tubuhnya.

"Aish kau terluka, Kangta Sunbae pasti tidak mengijinkan kita ke ruang UKS sebelum selesai berlari, kau naiklah ke punggungku kita berlari bersama"

"Eeeehhh? Shi Shiruh aku tidak apa-apa, aku akan berlari aku masih sanggup berlari"

"Ck, dengan luka begitu mana bisa kau berlari, yah cepatlah sebelum Kangta sunbae menghukum kita Ppali naiklah" namja berwajah manly itu berjongkok membelakangi namja cantik yang ada dihadapannya.

"Naiklah kesini ppaliwa" ia menepukan tangan kanan dipundak kanannya.

Entah dorongan dari mana membuat si namja cantik tanpa cacat itu menuruti perkataan orang yang baru ia kenal beberapa menit lalu, perlahan ia memeluk punggung lebar namja yang sama sekal tidak ia ketahui namanya itu, tanpa ia tahu bahwa kakinya sudah dipeluk oleh namja berambut brunet tersebut, membuat keduanya semakin dekat.

"Kajja hana dul set"

"Hey, siapa namamu?" tanya namja berwajah manly sambil terengah.

"Kim, Kim Jaejoong"

"Anyeong Jaejoongie aku Yunho Jung Yunho bangapda"

Namja bernama Jaejoong itu hanya mengangguk pelan di gendongan Yunho.

"YAH KAU JUNG YUNHO KENAPA KAU MENGGENDONG JAEJOONG?! KAU MAU JADI PAHLAWAN? BAIK KALAU BEGITU LARI 10 PUTARAN LAGI!"

"Ne, sunbaenim" jawab Yunho lantang.

"MWO? SEPULUH PUTARAN? Yun turunkan aku, kau akan kesulitan harus berlari sepuluh putaran lagi, aku sudah tidak apa-apa turunkan aku Yun"

"Yah Jae~ah jangan banyak bicara aku masih sanggup berlari tenang saja, pegangan yang kencang ok? hana dul set"

Bukannya menurunkan Jaejoong, Yunho malah semakin mengeratkan pegangan kaki Jaejoong di pinggangnya dan berlari semakin cepat, karena terkejut Jaejoong membenamkan kepalanya di cekukan leher Yunho dan memeluk leher Yunho erat, ia bisa mencium wangi mint yang menguar di tubuh Yunho, entahlah ia merasa nyaman dengan semua perhatian yang Yunho berikan.

Itulah awal pertemuanku dengannya.

*End of Flashback*

Matahari semakin menunjukan kekuatannya, cahaya yang begitu memanaskan hari itu, beberapa siswa yang tidak kuat akan paparan cahaya matahari terlihat menyingkir ke tempat yang lebih sejuk, Junsu juga sedari tadi terus mengajakku agar berteduh ke tempat yang lebih dingin, namun aku tidak ingin pergi dari sini, aku ingin melihatnya, melihatnya dengan jarak yang sangat dekat, karena hanya saat latihanlah aku bisa melihatnya, itu karena kami berbeda kelas, dia kelas 1A sedang aku 1C.

Setelah 60 menit berlatih akhirnya selesai juga, aku bisa melihat dia tersenyum, senyum yang sangat manis, wajahnya yang tampan dan pribadinya yang ramah, membuat Yunhoku eh Yunhoku? Aish kenapa aku menyebutnya begitu dia kan bukan siapa-siapaku ok ralat BELUM bukannya TIDAK, dia hanya belum melihatku saja hehehe.

"Yah Joongie apa yang kau pikirkan?kenapa kau senyum-senyum sendiri?"

"A…Ani" jawabku dengan senyum kikuk.

"Ah Kajja kita kembali ke kelas aku sudah tidak tahan! disini panas sekali latihannya juga sudah selesai"

Jujur sebenarnya aku masih ingin disini, masih ingin melihatnya sampai ia tidak terlihat lagi tapi aku juga tidak tega melihat Junsu yang wajahnya sudah memerah karena kepanasan, ia memilih untuk menemaniku melihat latihan tim basket.

"Hm, kajja"

"Ah Colanya?" Junsu melirik kaleng Cola yang tidak aku minum dan aku biarkan dibangku penonton.

"Ini untukku saja ya?"

Aku membalikan badanku kearah suara yang aku kenal, suara bass yang sanggup membuat jantungku terlonjak keluar setiap aku mendengarnya.

"Hey, boleh tidak Cola ini untukku?"

"Itu punya Joongie tanya saja sama Joongie"

"Jae, boleh tidak Cola ini untukku? aku haus sekali"

Hening~

"Jae? Colanya boleh untukku tidak?"

"Jae? ah yasudah kalau tidak boleh aku"

"BOLEH, ah maksudku b-boleh tentu saja ambilah"

Karena terlalu gugup suaraku terdengar seperti membentaknya, aku menundukan wajahku malu.

"Aaaahh gomawo"

Aku lihat dengan ekor mataku dia membuka kaleng Cola itu, isinya sedikit keluar mengotori tangannya, kalau saja saat ini aku memegang tissue aku pasti akan membantunya membersihkan tangannya

"Hey Yun Kka kita ke heeeeyyy siapa ini? hi manis"

"Kyaaaaaaaaa Park Yuchun! jangan mencolek daguku sembarangan!"

"Waeeeee? kau itu sangat imut Junsu~ah membuatku gemas saja" sahut namja bernama Yuchun itu terkekeh.

"Kyaaaaaaaaaa Su tidak imuuuttt, Joongie kajja kita pergi! jangan terlalu lama disini nanti kita tertular mesum seperti si jidat lebar itu!"

Junsu menarik lenganku menjauh dari Yunho, dia terlihat sangat kesal dengan Yuchun yang senang sekali mengganggu Junsu, mereka itu benar-benar seperti kucing dan anjing saat bertemu pasti akan bertengkar, ah Junsu~ya tidakkah kau tahu bahwa aku masih ingin bersama Yunho?

*NEXT DAY*

"Eomma, Joongie berangkat"

"Neeee hati-hati chagiyaaaa"

Aku mendorong sepeda tuaku keluar rumah sederhana yang hanya ditempati olehku dan Eomma, Appa sudah meninggal sejak aku masih SMP kelas 2, sakit kankernya tidak bisa disembuhkan karena keuangan keluargaku yang memang sangat terbatas, itulah sebabnya aku ingin belajar dengan rajin, bersekolah di sekolah terbaik meski mendapat beasiswa agar aku bisa memperbaiki kehidupanku dan membahagiakan Eomma, demi menopang kehidupan kami Eomma bekerja sebagai pembuat kue.

SHINKI sekolahku tidak begitu jauh dari rumah, aku lebih suka menggunakan sepeda karena lebih cepat sampai dan menghemat uang yang bisa aku gunakan untuk membeli buku atau kutabung, dengan bersepeda juga bisa menambah kekuatan fisiku, yah sebagian orang menganggapku lemah karena menurut mereka wajahku terlalu cantik untuk ukuran pria, bentuk badanku-pun terlalu sempurna karena itu tak jarang beberapa namja di sekolahku berusaha untuk mendapatkan aku, tapi maaf hatiku hanya untuk Jung Yunho seorang, eh Yunho? ah aku sudah tak sabar ingin bertemu dengannya, aku mengayuh sepedaku lebih cepat, aku ingin melihatnya sebelum bel masuk sekolah berbunyi, tapi kenapa sepedaku terasa bergoyang? omo jangan-jangan? oh Tuhan tidak lagi.

"Kyaaaaaaaaaaaa"

BRUK!

Aku kesal padahal baru semalam rantainya sudah aku betulkan kenapa rusak lagi, omo lututku? kenapa sih aku mudah sekali terluka? jatuh sedikit pasti berdarah! Omo sudah hampir jam 8 sekolah sebentar lagi masuk dan kalau terlambat aku tidak bisa bertemu Yunho! hsssss appo~ tapi meski sakit aku harus tetap sampai di sekolah lebih dulu sebelum Yunho! Yah harus! Kim Jaejoong hwaiting! Meski perih aku harus tetap berjalan, dengan sedikit pincang aku mendorong sepedaku menuju sekolah yang sebernarnya sudah tidak begitu jauh jika menggunakan sepeda atau kendaraan beroda namun jika berjalan kaki ditambah kakiku yang terluka tentu saja perjalanan akan semakin berat,harapan bertemu Yunho sebelum masuk kelas punah sudah.

Saat aku sedang berjalan menyusuri trotoar dan akan menyebrang sambil membawa sepedaku tiba-tiba ada mobil yang menyalip didepan, tunggu sepertinya aku kenal mobil ini.

"Jae? kau kenapa? kenapa sepedamu kau dorong?"

OH MY GOD SUN! tidak mungkin, ini pasti mimpi, Jung Yunho! Mobil yang menyalip jalanku dan berhenti tepat di depanku benar mobil Yunho!

"Jae gwaenchana? sepedamu rusak ya?eoh kenapa celana sekolahmu berdarah? Joongie kau terluka?"

"Hah?ah ini, neee aku tadi terjatuh dari sepeda karena rantainya copot dan yeah"

"Coba kulihat"

Apa yang Yunho lakukan? Tuhan mengapa ia berjalan mendekatiku dan kyaaaaaa ia berjongkok melihat celanaku yang robek dan penuh darah, oh Tuhaaaaann lututku lemas sekali tahan Jaejoong tahaaaannn jangan pingsan jangan pingsan.

"Hmmmm luka ini cukup dalam, sudah naiklah ke mobilku kita berangkat bersama"

"Eeehhh? ti tidak apa-apa Yun aku bisa sendiri"

"Sudah kubilang naiklah, lukamu harus cepat di obati, Kka sepedamu taruh di bagasi mobilku saja"

Kulihat Yunho mengambil sepedaku dan menaruhnya di bagasi mobil audy hitamnya, aku tidak bisa bergerak entah karena sakit atau terlalu gugup. Setelah memastikan sepedaku tidak akan jatuh, dia menarik tanganku masuk kedalam mobilnya, tangannya begitu besar di telapak tangan mungilku, punggung lebarnya menutupi seluruh bayangan tubuhku, aku benar-benar merasa terlindungi oleh namja tampan yang ada di depanku ini.

"Nah, masuklah"

Dia membukakan pintu untukku, benar-benar tipikal namja yang mampu membuat siapapun bertekuk lutut padanya, termasuk diriku. Selama perjalanan aku hanya diam, dia beberapa kali mengajaku berbicara namun aku hanya menjawab pertanyaannya singkat, kalau tidak Ne atau Andwe, maaf Yunho bukannya aku bersikap dingin padamu aku hanya terlalu malu dan gugup jika harus berhadapan denganmu.

"Oya Jae, sepertinya setiap pertemuan kita kau pasti terluka, ingat tidak saat penerimaan siswa baru? itu juga lututmu terluka kan?"

Omo, dia mengingatnya dia ingat moment itu?

"Iya kan Jae? hahahhaa aneh sekali ya?"

"Ne"

See? aku hanya mampu menjawab Neeee sedang dia terlihat menggelengkan kepalanya dan masih tertawa, aku meliriknya sekilas dia benar-benar tampan, rahangnya begitu membentuk wajahnya, suara tawanya juga sangat 'renyah' aku senang mendengar tawanya, senang melihat dia tersenyum seperti sekarang ini.

"Jja sampai juga, Jae apa kau bisa berjalan? kita ke UKS dulu sebelum masuk kelas, kita periksa dulu kakimu arraso?"

"Kakiku tidak apa-apa Yun, aku sudah biasa terluka"

"Kau ini benar-benar cerewet sekali ya seperti yeoja, Jaejoongie apa kau sebenarnya yeoja yang terperangkap di tubuh namja?"

"M-mwo? YAH JUNG YUNHO"

"MHUAHAHHAHAHAAA,wajahmu lucu sekali kalau marah seperti itu"

Aku sedikit kesal dengan ucapan Yunho, bagaimana mungkin aku yeoja? aku ini namja! Karena kesal aku melipat tanganku dan memajukan bibirku, kebiasan yang sulit aku hilangkan dan menurut Eomma aku terlihat seperti yeoja.

"Hahahaha ternyata kau benar yeoja ya Jae? lihat mana ada namja yang memajukan bibirnya saat sedang marah"

"Yunho! aish"

Kesal karena Yunho masih terus mentertawakanku, aku memutuskan keluar dari mobilnya dan berjalan cepat menuju ruang kelasku, meski Yunho terus memanggil tapi tidak aku hiraukan, sungguh aku benar-benar tidak sanggup menatap Yunho sekarang, jantungku berdebar kencang berada didekatnya. Tuhan apa benar aku memang sudah jatuh cinta padanya?

*NEXT YEAR*

Tak terasa aku sudah kelas 2 SMA padahal sepertinya baru kemarin aku masuk menjadi siswa di salah satu SMA terbaik di Seoul, Yunho? hahaha aku dan Yunho baik-baik saja, bahkan kami bertambah akrab, kami sering bertemu di luar jam sekolah karena dia memintaku untuk mengajarinya beberapa pelajaran sekolah yang tidak ia mengerti, beberapa teman mengira kami pacaran, hmmm aku masih belum bisa mengutarakan perasaanku, aku takut ia akan menjauh dan menganggapku orang aneh jadi untukku seperti ini saja sudah cukup.

"Baiklah, kumpulkan semua tugas kalian di meja, apa ada yang tidak mengerjakan tugas?"

Suara Jung Soo seongsenim mengejutkan aku, dengan segera aku mengambil buku tugas dari tasku yang sudah aku siapkan sejak semalam, aku memang rajin karena aku tidak ingin kehilangan beasiswaku, setahun lagi aku akan lulus dari sini dan menjadi mahasiswa entahlah apa aku masih bisa meneruskan kuliah atau tidak, kondisi keuangan masih jadi alasan utamaku.

"Buku tugasku kemana ya?"

"Wae geure Joongie?"

"Buku tugasku tidak ada Su, padahal semalam sudah aku masukan kedalam tas"

"Jinjja? coba kau cari lagi Joongie pelan-pelan"

"Tidak ada Su, eottoke?"

"Semuanya apa sudah mengumpulkan tugas?"

Aku takut sekali mengaku bahwa aku tidak membawa tugasku, bukannya aku tidak mengerjakan tapi aku lupa membawanya, saat sarapan tadi aku mengeluarkan lagi buku tugasku untuk mengecek apa jawabannya sudah betul atau tidak, tapi malah tertinggal, pabo!

"Joongie eotte?"

"Molla tidak ada di tasku Su~"

"Jumlahnya kurang, apa ada yang tidak mengerjakan tugas?"

Sudahlah, mau dicari berapa kalipun tetap tidak ada! kalau sudah begini aku harus mengaku tak membawa tugas.

"Sa saya seongsenim"

"Jaejoong? yah tumben sekali kau tidak mengerjakan tugas?"

"Nde seongsenim tugasku tertinggal dirumah mianhe"

"Hmmmm baiklah, karena baru sekali ini kau tidak mengerjakan tugas kau tidak perlu berdiri diluar hanya saja saat pulang sekolah nanti kau harus membersihkan seluruh ruangan kelas"

"Eeehh? N ne, seongsenim" kejam sekali, pikirku.

Kyaaaaaaaaaaa tiba saatnya aku harus mengerjakan hukumanku, semuanya sudah pulang meski tadi Heechull, Su, Kyu dan Sungmin berniat membantuku namun aku tidak mau merepotkan mereka lagipula Jung Soo seongsenim juga tidak mengijinkan siapapun membantuku, hukuman yang berat padahal baru sekali aku tidak mengerjakan tugas itupun karena tertinggal dirumah haaaaahhh.

"Hmmmm kelas mana dulu yang harus aku bersihkan ya?ah kelasku saja"

Agar tidak bosan aku pasang mp3 dari ponselku dan menyetel lagu favoritku Hug dan boyband kesayanganku DBSK, kalian tau leader mereka Uknow sangat mirip dengan Yunhoku hihihih. Sambil bernyanyi aku membersihkan kelas, namun saat sedang asik menyapu aku merasa seperti ada seseorang dibelakangku, apa hantu? omo hantu? eottoke? Arraci aku akan memukulnya dengan sapu ini! Beraninya mengganggu Kim Jaejoong, aku berbalik dan memukul hantu itu dengan sekuat tenaga.

"Aw aw Jae aw appo Jae aw ini aku Yunho!"

"Yun? Yunho?"

Mataku membesar mengetahui bahwa seseorang yang ada di belakangku tadi adalah Yunho, terlebih aku memukulnya dengan sapu, segera saja aku menghentikan pukulanku dan membuang sapu itu ke sembarang arah.

"Mi mianhe aku tidak tau, kau juga kenapa tidak memanggilku eoh? malah diam di belakangku membuat aku takut"

Yunho mendekatiku dan menarik earphone yang menggantung di telingaku sambil tersenyum.

"Karena ini kau tidak bisa mendengarku Jae"

Yunho tersenyum dan mendadak aku merasa lemas di lututku, aku hanya bisa menundukan wajahku malu.

"Hmmmm jadi kau benar-benar dihukum rupanya? kenapa kau tidak membawa tugasmu?"

"Eh? bagaimana kau tau aku dihukum?"

"Tadi aku bertemu Kyu dia bilang bahwa kau dihukum karena tidak membawa buku tugasmu"

"Ah, tadi pagi aku hampir terlambat dan buku tugasnya tertinggal di meja makan"

"Ah begitu, Kka kubantu kau mengerjakan hukumanmu"

MWO? dia mau membantuku? Yunho mau membantuku membersihkan kelas? benarkah?

"Yah, kenapa diam? kajja"

"Andwe Yun, biar aku saja ini hukumanku lagipula kalau seongsenim sampai tahu kau bisa kena hukuman juga"

"Tenang saja Jae, Park seongsenim sudah pulang, aku yang mengepel lantai kau yang menyapu, ok?"

"Tapi Yun"

"Kau ini benar-benar cerewet sekali Kim Jaejoong"

Yunho tersenyum, sekali lagi ia tersenyum, senyum yang mampu mematikan seluruh panca indera yang ada di tubuhku. Dengan bantuan Yunho hukuman membersihkan ruangan kelas tidak terasa cepat terselesaikan, waktu jadi tidak berarti jika dia di sisiku, sesekali ia menjahiliku dengan mencipratkan air ke wajahku atau memegang pinggangku yang terkenal sensitif, dia suka sekali menggelitik pinggangku, biasanya aku akan marah kalau Chullie, atau Kyu yang melakukannya tapi dengan Yunho, aku sama sekali tidak bisa sedikitpun marah padanya.

"Hfffftttt selesai juga"

"Kau lelah Jae? wajahmu memerah begitu"

Yunho mendekatiku dan dia…dia kyaaaaaaaaaaa dia menyentuh pipiku, omo omo apa yang harus kulakukan, eomma bagaimana ini?

"Hm? kau kepanasan Jae? wajahmu sampai merah begini, Kka kita beli minuman dingin"

Yunho menarik tanganku keluar kelas, aku mengambil tas lalu berjalan dibelakangnya masih dengan genggaman tangan Yunho di tanganku, ya Tuhan mimpi aku semalam? pipiku disentuhnya, tanganku digenggamnya, Jung Yunho kau benar-benar membuatku gila. Aku bersyukur dengan hukuman kali ini dan bersyukur bahwa buku tugasku tertinggal dirumah, Tuhan, terima kasih untuk hari ini, aku bahagia.

*NEXT DAY*

Hari ini adalah hari ulang tahun sekolah kami, aku tidak ikut dalam kepanitiaan, Yunho yang saat ini sudah menjadi Presiden sekolah menggantikan Kangta sunbae menawariku menjadi pantia tapi aku tidak mau karena kalau jadi panitia waktuku akan habis dipakai untuk berkonsentrasi mengurusi ultah sekolah, sedang aku harus membantu Eomma membuat kue, sebenarnya Eomma tidak melarangku untuk berorganisasi di sekolah tapi aku tidak tega melihat Eomma kerepotan dan kelelahan sendiri membuat kue.

Sekolah begitu ramai, karena beberapa siswa dari sekolah lain juga datang berkunjung, dari gerbang sekolah hingga aula terjajar stand-stand makanan dan barang-barang lucu, aku melihat teman-teman lain sedang sibuk mengurus tugasnya masing-masing, seperti Junsu dan Yuchun sedang mengawasi beberapa siswa lain merangkai pita di sekitar panggung, benar kata Su, Yuchun senang sekali menggodanya terbukti beberapa kali Su berteriak kesal karena diganggu Yuchun.

Aku berjalan menuju ruang kelasku dan disana sudah ada Kyu dan Changmin yang masih ribut menyusun susunan acara, Changmin ingin SHINee menjadi tamu pembuka tapi Kyu ingin 2NE1 lebih dahulu tampil, lalu ada Chullie yang ribut dengan Hankyung hanya karena masalah Hankyung salah menulis ucapan SELAMAT DATANG dalam hanggul Korea, tentu saja Hankyung salah, dia kan siswa pindahan dari China mana mungkin dia bisa menulis hanggul dengan benar, Chullie harusnya bisa mengerti itu. Aku tidak ingin mengganggu teman-temanku, jadi aku putuskan untuk keluar dan melihat beberapa barang yang dijual di stand sebelum acara dimulai.

"Kyaaaaaaa Hello Kitty, cermin Hello Kitty ini berapa?"

"Itu 5 won saja"

"5 won?"

Omo, terlalu mahal kalau aku beli ini aku tidak bisa makan siang, uang jajanku saja hanya 5 won, tapi cermin Hello Kitty ini bagus sekali.

"Jae~"

Dia datang lagi, pangeranku datang lagi

"Yunho~"

"Anyeong, kau sedang apa?"

"Ani aku hanya melihat-lihat saja"

"Chingu, kau jadi beli cermin ini?" tanya si penjual itu padaku

"Ah itu, mianhe tidak jadi"

"Eh? kenapa tidak jadi Jae? bukannya kau suka kucing manis ini?"

"AH tidak apa-apa Yun, sudahlah"

"Kau ini, yah aku beli cerminnya" Yunho nampak mengeluarkan beberapa lembar won dari kantong celananya

"Ini untukmu"

"Yunho~ah tapi?"

"Sudah ambil saja, anggap saja sebagai balasan terima kasihku karena kau sudah dengan sabar menjadi guru privatku selama ini, gomawo ne Jaejoongie"

"Yunho, acara mau dimulai kajja kita masuk"

"Ne Chun, Jae kajja kita ke aula acara sudah mau dimulai"

Seperti sudah menjadi kebiasaan Yunho untuk menggenggam tanganku, aku perhatikan Yuchun tersenyum 'mencurigakan' saat melihat Yunho mengenggam tanganku, aku malu sekali aku yakin wajahku saat ini pasti sudah memerah karena sikap Yunho padaku.

Ternyata benar, tak lama setelah aku mencari tempat duduk yang nyaman acara dimulai, Yunho sudah menghilang dibelakang panggung karena harus memantau jalannya acara, ah dia memang seorang leader yang hebat. Acara dibuka dengan penampilan SHINee terlebih dahulu, rupanya kali ini Kyu kalah adu debat dengan si jenius Changmin hahaha bisa aku tebak bagaimana masamnya wajah Kyunnie.

Tak lama setelah itu sambutan dari kepala sekolah dan Presiden sekolah kami selaku ketua pelaksana, Jung Yunho, dia begitu popular beberapa siswi dari sekolah lain yang juga datang berkunjung berteriak memanggil nama Yunho saat ia naik keatas panggung, aku gerah sekali mendengar yeoja-yeoja kecentilan itu heboh sendiri melihat Yunho, hah kalian baru melihatnya ya? aku sudah sejak lama mengangumi ketampanan seorang Jung Yunho! Setelah sambutan dari kepala sekolah dan Yunho, saatnya penampilan dari siswa-siswa SHINKI lain, ada yang bermain drama, bernyanyi maupun memparodikan girlband/boyband yang saat ini sedang booming, lihat saja Heechull, Sungmin, adik kelas kami Taemin dan Key memparodikan SNSD dan menyanyikan lagu GEE, aku dan penonton lain terpingkal dibuatnya, lalu ada penampilan piano tunggal dari Yuchun yang harus kuakui suara dan permainan pianonya daebak! Kulirik Su yang berdiri disamping panggung bahkan tak berkedip menatap Yuchun.

Acara ultah sekolah ini benar-benar hebat, aku salut dengan kerjasama ChangKyu yang telah berhasil membuat acara begitu meriah tidak membosankan seperti tahun lalu, dan tahukah kalian bahwa Yunho, Yoochun, Junsu, dan Changmin memparodikan TVXQ menyanyikan Mirotic? kyaaaaa benar-benar menakjubkan! Bagaimana mungkin suara mereka bisa sangat mirip dengan Uknow, Micky, Xiah dan Max TVXQ?daebak!

Ulang Tahun SHINKI Senior School ditutup dengan penampilan dari 2NE1 dengan single terbaru mereka Im The Best dan Ugly, setelah itu acara pun selesai, hari berganti sore dan keadaan sekolah semakin sepi, hanya beberapa panitia dan siswa dari sekolah lain yang masih menunggu teman mereka, sekolah yang awalnya rapih terlihat sangat berantakan karena dekorasi balon dan pita warna merah sudah tidak karuan bentuknya, dan disinilah aku berkumpul bersama teman-temanku duduk di aula sekolah sambil memakan beberapa kue, beristirahat sejenak setelah lelah mengemban tugas sebagai panitia. Aku sebenarnya sudah akan pulang tapi Junsu memaksaku untuk tinggal menemaninya sebentar.

"YA CHO KYUHYUN KAU JANGAN AMBIL DONAT ITU! ITU MILIKU!"

"Mwo? aish kan masih ada kue yang lainnya Shim Changmin"

"Shiruh itu donatku, kembalikan!"

"Aigoooo benar-benar kekanakan! Kkah habiskan biar perutmu bulat seperti donat, aku heran kemana larinya semua makanan di perutmu itu? hari ini saja kau sudah menghabiskan 3 cup ramyun, 5 donat, dan 2 porsi bibimbab kau benar-benar monsterfood"

"Chuuuuuunnnn, sudah kubilang jangan suka memegang pinggangku!"

"Aku heran kenapa kau sangat menggemaskan sekali Junsu~ah"

"Mwo? yak mesum! Jauhkan pikiran mesummu itu atau aku atau aku euungg"

"Atau apa?"

"Kyaaaaaaaa Joongie Yuchun mengerling padaku kyaaaa hushus menjauh dariku mesum hus"

Semuanya tertawa melihat tingkah Yuchun yang menggoda Junsu dan Junsu begitu ketakutan kalau sudah melihat Yoochun berpandangan 'mesum' kearahnya, mesum? menurutku pandangan Yucchun adalah pandangan kagum, Junsu terlalu berlebihan.

"Yunho~ya"

"Eoh Ahra?"

"Mian aku terlambat tadi ada pelajaran tambahan di tempat les jadi baru sempat kesini, acaranya sudah selesai ya?"

"Hm, baru saja selesai Kka duduklah disini"

Ahra? siapa yeoja itu? kenapa Yunho baik sekali terhadapnya?dan kenapa mereka terlihat...mesra? aku mendapat firasat buruk tentang ini.

"Ah iya aku ingin memperkenalkan Ahra pada kalian, teman-teman ini Go Ahra dan dia, adalah pacarku"

"Aigooooo Yun, kenapa kau baru memperkenalkan pacarmu sekarang huh?"

"Hahahha mianhe Chun aku baru sempat mengenalkan kalian pada Ahra"

"Anyeong haseyo nae Go Ahra imnida, aku siswi kelas 2 SMA DONGBANG"

Pacar? Yunho sudah punya pacar? pacar Yunho? Ahra pacar Yunho? dadaku sesak, sesak sekali aku tidak bisa bernapas, seluruh sistem inderaku seakan tidak bekerja dan mataku, omo kenapa mataku memanas?

"Jae gwaenchana? wajahmu pucat sekali"

Aku sakit Yunho! bagaimana mungkin aku baik-baik saja setelah mengatahui bahwa kau memiliki seorang pacar!

"G-gwaenchana aku hanya lelah Jjah aku harus pulang, aku harus membantu Eomma membuat kue, permisi"

"Jae, mau aku antar?"

"Tidak usah aku bisa sendiri"

Aku berlari keluar aula, tak aku pedulikan mata teman-temanku yang memandangku bingung, yang aku inginkan sekarang ini adalah menjauh dari Yunho, aku tidak ingin melihatnya, aku tidak ingin dia tahu aku menangis karenanya, aku tidak mau dia melihat aku begitu hancur karenanya, padahal memang aku sangat rapuh, aku sangat hancur, aku benci menangis bahkan seumur hidupku aku baru 2x menangis saat aku bayi tentu saja dan saat Appaku meninggal, tapi sekarang aku membiarkan air mata ini jatuh membasahi pipiku, membiarkannya mengaliri seluruh wajahku untuk sedikit meringankan hatiku dan mengobati lukaku yang aku sendiri tidak tahu kenapa bisa begitu sakit.

Sungai Han dimalam hari memang indah, salah satu impianku adalah berjalan-jalan dengan kekasihku di sungai Han pada malam hari, bolehkah aku berharap aku ingin berjalan menyusuri sungai Han dimalam hari dengan Yunho? ah sepertinya sudah tidak bisa ya? yeoja itu dia begitu cantik sangat cocok dengan Yunho, aku hanyalah namja miskin yang sangat tidak pantas bersanding dengan Yunho, harusnya aku sadar sejak awal, seharusnya aku tidak boleh berharap lebih dan mengubur semua perasaanku untuknya, dia hanya menganggapku teman tak lebih, kau bodoh Jaejoong sangat bodoh jika berharap dia mencintaimu, berharap dia akan menatapmu seperti kau menatapnya, tidak dia Jung Yunho dan aku Kim Jaejoong, dia pemilik Jung corporation sedang aku? apa yang bisa membuatku berfikir bahwa aku bisa memilikinya? terlalu jauh aku mengharapkannya.

"Jung Yunhooooooooo berbahagialaaaaaaahhh, aku aku hikshiksh aku akan bahagia jika kau bahagia hikshikshikssss"

Aku berteriak memanggil namanya, tidak aku pedulikan tatapan aneh orang-orang sekitar, aku hanya ingin memanggil namanya sebanyak yang aku mampu, sebelum aku menghilangkannya. Melupakanmu sama sulitnya mengingat seseorang yang tidak pernah aku kenal, Jung Yunho.

END?

Mind to ripiyuw?

sankyu~