Title: From Heart to Heart

Sequel 'Waiting for Your Heart'

.

.

Cast :

Cho kecil (namja)

Cho Kyuhyun (namja)

Lee Sungmin (namja)

.

.

Genre : Romance/Family | Yaoi

.

Rated: T+ (for this part)

.

Warning : Yaoi, Alur aneh, Diksi blur, Typo(s) bergentayangan, Cerita pasaran (mungkin), GaRing, Ejaan Tidak Baku, yang tidak suka dimohon jangan membaca. Jangan menghina karya saya. Tinggal Klik Icon "X" di laman masing-masing. Hargai usaha orang yang membuat cerita ini. Maaf jika menyinggung perasaan kalian. Terima Kasih ^^

.

SUMMARY

Keluarga Cho yang bahagia kini telah mempunyai seorang 'Cho' baru yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Apa yang dilakukan Cho muda ini untuk memuaskan rasa keingintahuannya? | KyuMin's Family |

.

.

DISCLAIMER

Semua tokoh dalam cerita ini –Sumpah– bukan milik saya. Mereka milik Tuhan, Orangtua, SMEnt, dan Fans. Walaupun demikian, ide cerita ini tetap sah milik saya, HyunChan2509.

.

NO COPAS

.

DON'T READ THIS FICTION IF U DON'T LIKE IT. I'VE TOLD U BEFORE !

.

.

.

Don't be a silent reader !

Please, Give Your Review to Me…..

.

.

.

(Ada baiknya jika chingudeul membaca terlebih dahulu Waiting for Your Heart,namun tidak baca juga tidak apa-apa kok, tapi jika sudah dibaca jangan lupa tinggalkan review kalian, ne…. gamsahae)
.

.

^^enJOY THE STORY ^^

.

.

.


From Heart to Heart

- Part 1 -


.

Sore itu, di sebuah kamar bercorak Rainbow dengan gambar daun mapple yang terbang tertiup angin musim gugur, seorang namja blonde berkulit putih susu tergeletak manis di ranjang kingsize orange–nya dengan posisi tengkurap.

Tidak...namja itu tidak sedang tidur.

Helai blonde lembut miliknya bergerak-gerak maju mundur senada dengan gerakan kepalanya. Kaki-kaki jenjangnya tertekuk keatas dan terkadang menghentak keras ke kasur empuk itu saat belah pinkish–nya melebar diiringi gelak tawa yang merdu.

Ahh...tubuh itu ternyata juga memiliki paras yang sangat tampan saudara-saudara. Belum lagi kedua hazel-nya yang melengkung bak sabit saat derai tawa itu mengalun.

.

.

.

.


"Ahahaha...ini lucu sekali."

"Omoo...ternyata aku sudah tampan sejak lahir..."

"Aissh! Mengapa aku harus mirip dengan 'dia' sih? Harusnya aku mirip Mommy !"

.

.

Itulah beberapa gumaman dan gerutuan yang keluar dari mulut si namja tampan yang berbalut kaos biru dan celana pendek putih selututnya.

"Akh! Ternyata aku benar-benar mirip DIA! Ckckck...eyyy...tentunya aku pasti lebih tampan sekarang. Cih! Cuh!" gerutu namja itu dengan sangat tidak jelasnya.

Apa yang sebenarnya ia lakukan?

Jemari panjang berbalut warna putih susu itu kembali bergerak membuka lembaran "buku" yang sedari tadi ada di hadapannya. "Mommy..ternyata kau sangat cantik dari dulu. Mengapa kau harus menikah dengan makhluk buruk rupa itu, Mom? Sudah buruk rupa, pemarah, pelit pula. Mommy...aku benar-benar kasihan padamu." Gumamnya lagi kali ini dengan memandangi sesuatu berbentuk persegi panjang yang baru saja ia keluarkan dari "buku" tebal itu.

Sebuah foto.

Tepatnya foto seorang namja manis dan mungil dengan pipinya yang chubby serta foxy yang menawan. Sukses membuat namja berambut blonde itu mematung beberapa saat, menatap foto orang yang tadi disebutnya sebagai "Mommy" dengan tatapan penuh cinta dan kasih sayang.

"Terimakasih telah melahirkanku ke dunia, Mom. Aku sayang padamu...muach~" namja tampan itu menghentikan sejenak ucapannya –masih menatap lekat foto sang ibu– kemudian menghela nafas berat.

"Ya, ya, ya...sayang Daddy juga...hhh~" lanjutnya dengan sedikit tidak ikhlas.

.

Oke, dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa namja itu adalah anak dari sepasang suami istri dimana sang istri berwajah manis dan sang suami buruk rupa –menurut sang anak. Tapi dia –anak itu– sebenarnya tidak benci dengan appanya hanya saja dia terlalu kesal karena sudah banyak yang membanding-bandingkan dirinya dengan appanya itu. Waeyo? Tentu saja karena kemiripan yang mereka punya. Tubuh tinggi, kulit putih, tampan, jenius, games addict, dan juga pengidap Mother complex akut. Yang jadi pembeda hanyalah keimutan dan bibir pinkish si namja blonde yang sepertinya menurun dari sang eomma. Selebihnya, dia benar-benar duplikat appa "buruk rupa" –menurutnya– itu .

.

Namja blonde itu mengecup pelan foto Mommy–nya kemudian memasukkan lagi benda tipis itu ke dalam album foto di hadapannya.

"Oh iya, ada yang ingin kutanyakan pada Daddy." Lanjut sang namja blonde yang bergegas turun dari singgasananya dan melangkah keluar dari kamar beraroma Raspberry itu menuju ketempat yang terletak agak jauh dari kamarnya.

.

.

.


'Cklek'

.

'Braak!'

.

Suara kunci yang terbuka dan pintu yang dibanting 'lembut' membuat seorang namja tampan yang tengah khusyuk mengetik sesuatu di laptopnya berjengit kaget. Obsidian–nya berputar malas manakala sosok sang anak-lah yang tertangkap oleh kedua orbs-nya.

"Mau apa kau?" ucap namja berlaptop itu dengan nada datar dan dingin, membuat si pelaku pembantingan pintu mendecih keras.

"A! YO! Daddy! Whats's up, huh?" ucapnya tanpa dosa dan kini duduk manis di kursi putar tepat di samping sang ayah.

Oke, semakin lelah sekarang akibat kata-kata "sang ayah","namja itu", etc. Langsung saja, "sang ayah" adalah Cho Kyuhyun yang bisa dengan akrab kalian sapa Kyuhyun, Kyu, atau Kyunnie –jika kalian mau dan tahan banting (?).

"Katakan apa maumu setan kecil?!" ucap Kyuhyun mendelik menatap putra tunggalnya itu yang kini tampak memanyunkan bibirnya yang mulai ter-pout sempurna lengkap dengan iris bening sayu yang menatapnya melas.

'Aigoo...Minnie jagi. Aku benar-benar menyesali gen yang kau turunkan pada anak nakal ini. Lihatlah! Dengan teganya kau buat bibirnya bisa pouty sepertimu, mata yang berkaca-kaca memelas itu dan...Shit! Wajah aegyo itu. Isshhh! Jagiya! Kau menyusahkanku!' rutuk Kyuhyun dalam hati ketika melihat ekspresi aegyo murni yang ditunjukkan sang anak. Sungguh berbanding terbalik dengan berbagai tingkah evil yang namja itu lakukan tadi di kamarnya.

"Oke! Oke! Berhenti menatapku seperti itu! Apa maumu?" Kyuhyun tampak frustasi sekarang, namun sebisa mungkin menurunkan nada suaranya untuk mengantisipasi bocah Titisan Iblis itu akan menangis dan memancing amarah Ratu Bidadari yang kini sibuk di lantai bawah.

"Hhehehe. Ternyata tetap itu kelemahanmu, ya, Daddy-ku yang tampan~" ejek namja blonde itu sambil menyeringai. Satu lagi kemiripannya dengan Kyuhyun.

"Cepat katakan apa maumu?! Aku sibuk!" geram Kyuhyun dengan wajah sedikit merah –menahan marah. Sementara sang anak tampak asik menekan-nekan tombol laptop sang ayah yang rupanya menampilkan laporan perkembangan saham perusahaan keluarga mereka. Dengan pelan, namja itu menekan icon save dan kemudian menutup pelan laptop hitam itu mengabaikan mata bulat sang ayah yang kini makin bulat dibuatnya, lengkap dengan alis yang menyatu dengan kerutan di tengahnya.

"Chaa...sekarang, aku ingin Daddy menceritakan padaku bagaimana Mommy sewaktu mengandungku dulu. Kau tahu, Dad, aku masih bingung mengapa aku harus mirip denganmu? Aku seharusnya mirip Mommy." Rutuk si blonde yang membuat Kyuhyun makin menggeram marah.

"Kau pikir wajah tampan dan otak jeniusmu itu kau dapatkan darimana, eoh? Tentu saja dariku! Dasar anak durhaka!" Kyuhyun bergerak menjitak sayang kepala anaknya namun sang anak dengan cepat berkelit hingga jitakan itu mengambang di udara. Lidah si blonde terjulur ber-mehrong ria di depan Kyuhyun yang murka.

"Aisshh. Jangan banyak basa-basi. Cukup ceritakan saja. Aku ingin tahu, Dad." Ujarnya yang kali ini menatap harap sang ayah.

"Tidak! Aku tidak mau lagi di marahi Minnie gara-gara kau! Kau tahu, bulan kemarin aku harus puasa "this and that" selama 2 minggu penuh dan itu gara-gara kau!" Ucap Kyuhyun menggeram pada anaknya.

"Memangnya apa yang salah, Dad. Aku kan hanya ingin tahu kapan kalian menikah dan melakukan malam pertama." Jawab si blonde tanpa dosa –lagi.

"Itulah masalahnya! Minnie menuduhku mengajarkan hal-hal mesum padamu padahal kau memang sudah mesum sejak lahir. Bukan salahku!" bela Kyuhyun pada dirinya sendiri dengan suara yang sedikit meninggi.

"Nah, itulah yang ingin kuketahui, Daddy ku sayang." Ucap si blonde dengan nada merayu yang jelas dibuat-buat. Kyuhyun mengernyit.

"Mwo?"

"Ne, aku ingin tahu dulu sewaktu mengandungku Mommy seperti apa? Apa saja yang dilakukan Mommy dan Daddy sehingga aku bisa jadi seperti ini. Hanya itu. Ayolah Dad, jangan pelit padaku. Jebaaallll~ neee~" ucapnya mengarang bebas. Namja blonde itu kembali ber-puppyeyes-ria yang lagi-lagi membuat Kyuhyun merutuk heboh dalam hati. Dia pasti kalah. Karena dari dulu "itulah" yang menjadi kelemahannya.

.

"Shit!" umpat Kyuhyun memalingkan wajah dan mendesis.

"Daddy, ceritakan sekarang, ne. Aku tidak punya banyak waktu. Ceritakan dengan jelas dan menarik agar aku tidak bosan." Ucap si blonde memerintah Kyuhyun tanpa memedulikan tatapan horor sang ayah yang memandangnya dengan death glare berkekuatan penuh.

"Daddy~..." rajuknya lagi yang kali ini membuat Kyuhyun menghela nafas lemah. Ia kalah telak –lagi. 'Tuhan, mengapa sekarang hidupku penuh binar-binar puppy eyes? Aku tidak kuat, Tuhan.' Batin Kyuhyun nelangsa.

"Oke. Akan Daddy ceritakan padamu. Tapi janji, jangan sampai hal ini ketahuan Mommy-mu. Arra? Walaupun sepertinya sangat tidak penting menceritakan hal ini padamu dan pasti alasan-alasan tadi cuma akal-akalanmu saja, kan?" ucap Kyuhyun menekankan setiap kata yang di ucapkannya dan sang anak hanya membalas dengan tersenyum lebar. Senyum lima jari andalannya.

"Apakah akan ada unsur 'M' nantinya?" tanya sang anak dengan wajah penuh harap dan mata yang berbinar cerah membuat Kyuhyun menganga. Aigoo...sebenarnya apa yang telah di ajarkan Kyuhyun sehingga namja 18 tahun di depannya ini menjadi begitu mesum.

"Mau diceritakan tidak?!" Bentak Kyuhyun yang sudah lelah menghadapi sang anak.

"Oke..oke...alright. Mulailah, Dad." Ucapnya yang sudah beringsut makin mendekat pada Kyuhyun dan menatap Daddy–nya itu seksama.

"Sewaktu mengandungmu 18 tahun yang lalu...

.

.


FLASHBACK


"Nngh.." seorang namja manis tampak menggeliat lemah di sebuah ranjang kingsize dalam sebuah ruangan bernuansa putih-pink. Kedua orbs yang masih tertutup itu bergerak resah akibat sinar mentari yang terus mengetuk kelopak indah miliknya agar mau membukakan foxy memukaunya.

"Ungh..." lagi, namja manis itu menggeliat. Tampak dia ingin memutar posisi tubuhnya menjadi terlentang, namun sesuatu yang berat terasa menahan pinggang dan perutnya sehingga pergerakannya tidak bebas. Sungmin mengernyit sebentar, menyentuh sesuatu yang melingkari pinggang dan perutnya kemudian tersenyum manis setelah menyadari apa itu. Matanya masih terpejam namun senyum itu terus diukir bibir shape-M–nya.

"Kyunnie...jagiya...irreonabwa~..." lirih Sungmin seraya mengusap sesuatu di pinggang dan perutnya yang ternyata adalah lengan kekar sang suami –Cho Kyuhyun.

"Umh.." hanya itu jawaban dari Kyuhyun saat Sungmin mengusap-usap lengannya. Sungmin kembali tersenyum mendapati dirinya makin tertarik kebelakang akibat rengkuhan lengan Kyuhyun yang membawanya makin erat menempelkan punggungnya di dada bidang namja tampan yang masih betah dalam alam mimpinya.

"Kyunnie~..bangunlah sayang. Aku harus memasak sarapan. Ini di lepas dulu ya~." Ucap Sungmin meminta izin melepas lengan Kyuhyun dari tubuhnya, namun seolah tak rela, Kyuhyun malah makin memeluk erat tubuh polos Sungmin yang sama polos dengannya dan makin menekan tubuh itu ke dadanya.

"Shirreo...Kyunnie masih ingin seperti ini..~" ucap Kyuhyun yang lebih mirip sebuah rengekan, namun dengan suara bass yang tidak ada imut-imutnya sama sekali.

Sungmin hanya terkikik mendapati jawaban egois suaminya. Dia paham, itulah sifat asli dari seorang Cho Kyuhyun yang selama ini tersembunyi dibalik wajah stoic dan sikap dinginnya.

Sungmin memejamkan matanya makin erat menikmati pelukan sang suami yang kini mulai menggerakkan jemari panjangnya membelai lembut kulit perut Sungmin dari balik selimut tebal yang membalut tubuh mereka berdua. Sungmin bahagia. Kehidupan rumah tangga yang seperti inilah yang Sungmin harapkan dari dulu. Selama 2 tahun dia menunggu momen-momen seperti ini bersama Kyuhyun–nya, yang hanya miliknya.

.

.

"Egh! " Sungmin membungkam cepat mulutnya dengan tangan kanannya yang tadi mengusap-usap lengan Kyuhyun. Mata foxy-nya terbuka lebar –nyaris terbelalak– saat merasakan sesuatu tiba-tiba bergejolak mengaduk-aduk perutnya.

"Mhmpt! ugh!..." Sungmin bangkit kemudian segera berlari kekamar mandi yang terletak di dalam kamar mewah itu. Mengabaikan Kyuhyun yang bangun dan terkejut kemudian menatapnya penuh tanya. Secepat mungkin berlari menuju wastafel dan...

"Hoekk...agghh..Hoeekk...ugghh..agghh.." Sesuatu yang sedari tadi terasa mengaduk perutnya makin terasa menjadi saat muntahan makanan itu terus keluar dari mulutnya. Perutnya serasa di remas-remas. Kyuhyun yang mendengar suara aneh dari Sungmin segera berlari menuju sang istri tanpa peduli dengan tubuhnya yang masih polos.

"Hoeek...ugghh..hiks.." Menangis. Hanya itu yang bisa dilakukan Sungmin manakala rasa sakit itu makin menjadi.

Betapa terkejutnya Kyuhyun ketika mendapati Sungmin muntah-muntah dikamar mandi dengan tubuh terkulai lemas di bawah wastafel. Ya, setelah muntah yang pertama, tubuh Sungmin jatuh merosot ke lantai karena kakinya yang mendadak lemas.

Dengan rasa takut yang luar biasa serta panik, Kyuhyun langsung menggendong tubuh Sungmin dan membawanya kembali ke tempat tidur. Tanpa basa-basi Kyuhyun langsung menelpon Dokter pribadinya, tentunya dengan sedikit teriakan dan bentakan agar sang dokter bergegas datang secepat kilat.

.

"Hiks...Kyuuu~..." Sungmin mengerang. Tubuhnya menggeliat kekiri-kekanan saat rasa sakit itu makin mencengkeram perutnya. Rasa mual yang bertubi-tubi membuat wajah Sungmin makin pucat.

"Sayang...waegeurae, eoh? Jebal... katakan padaku mana yang sakit...?" tanya Kyuhyun panik. Tubuh polosnya duduk di pinggir ranjang mengusap dan memijit pelan semua bagian tubuh yang di remas Sungmin.

"Ak-aku mual...Kyuuuhh..ugh..hmph...!" Sungmin kembali membekap mulutnya saat isi perutnya terasa kembali ingin keluar. Entah apa lagi yang akan ia keluarkan karena sewaktu muntah tadi hanya tinggal cairan bening saja yang terus menerus keluar.

"Be-bertahanlah, sayang...Dokter sebentar lagi datang. Tunggu, ne. Aigoo eo-eoddokhae...? nan eoddokhae?" Kyuhyun makin panik. Tangannya terus mengusap perut Sungmin dan juga keringat dingin di dahi namja manisnya. Sementara namja manis itu terus berusaha menahan muntahnya agar tidak keluar dan menyusahkan Kyuhyun –begitu pikirnya.

"Sayang...bertahan, ne. Kumohon..." lirih Kyuhyun yang hampir menangis. Melihat sang istri tersiksa membuatnya benar-benar sakit tapi dirinya tidak berdaya melakukan bantuan apapun.

"Ugh..hmmph...umph.." Sungmin terus mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya manakala rasa mual itu makin menjadi-jadi dan rasanya sudah diujung kerongkongannya.

Kyuhyun membulatkan matanya, nafasnya tersendat kemudian entah ajaran darimana namja tampan itu mengubah posisi Sungmin menjadi duduk, menuntun kedua tangan mungil yang sedang membekap mulut itu mengalung di lehernya, kemudian merengkuh tubuh lemah yang polos itu dan melumat bibir Sungmin yang mulai memucat. Sungmin terbelalak, dia bingung mengapa Kyuhyun bisa-bisanya melakukan morning kiss di saat seperti ini. Di saat dia ingin muntah. Apa jadinya jika ia muntah di mulut Kyuhyun?

Sungmin memberontak dengan kekuatannya yang tersisa. Mencoba melepaskan diri dari kungkungan tubuh hangat Kyuhyun. Dia tidak ingin suaminya itu menerima cairan menjijikkan dari mulutnya.

"Hmph...ughk...Kyuuu...ak-aku mau...aku...hmph...mau muntahhhh..." Sungmin mencoba berbicara di tengah-tengah lumatan bibir sang suami. Namun Kyuhyun tak peduli, ia malah makin menekan dan melumat bibir mungil itu hingga hampir masuk secara keseluruhan kedalam mulutnya. Sungmin belingsatan, tapi rasa nyaman perlahan mulai di rasakannya, apalagi sekarang jemari Kyuhyun bergerak mengelus punggung dan perutnya lembut. Sungmin mulai tenang.

Yeah, bukan tanpa alasan Kyuhyun mencumbu bibir istrinya itu. Dia ingat ajaran dari Victoria noona–nya. Dulu, sewaktu Victoria mengalami morning sick, Nickhun –sang suami– selalu melakukan cumbuan panas itu untuk meredam rasa mual sang istri.

.

Wait a minute...Morning sick? Itu kan artinya...

.

Entahlah...Kyuhyun tidak peduli apapun itu. Yang ada dalam otaknya kini hanyalah kalimat "rasa mual dapat diredakan dengan ciuman". Itu saja. Tidak peduli apakah itu morning sick ataupun mual biasa yang penting istrinya sekarang sudah mulai tenang, yang artinya "obat" Kyuhyun manjur!

"Engh...hhh..."lenguh Sungmin saat Kyuhyun sudah membebaskan bibir dan mulutnya.

"Bagaimana, jagi? Apa masih mual?" tanya Kyuhyun menangkup dan mengusap kedua pipi chubby Sungmin. Obsidian-nya bergerak awas mengamati setiap sudut wajah Sungmin, mengantisipasi ringisan yang akan terjadi. Namun sepertinya tidak ada. Yang ada hanyalah Sungmin yang terengah-engah dengan wajah memerah dan bibir bengkak menggoda.

"Minnie..."panggil Kyuhyun lagi karena tak kunjung mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

"Kyuuhh...kau membuatku malu~" Rengek Sungmin memukul pelan dada dan bahu Kyuhyun yang terekspos. Kyuhyun tersenyum. Dari tindakan Sungmin dia tahu jika namja manis itu sudah tidak lagi merasa mual, mungkin teralihkan karena debaran menggila dari jantungnya.

"Tidur dulu, ne, sayang. Nanti Dokter akan datang memeriksamu." Ucap Kyuhyun seraya menidurkan kembali tubuh Sungmin. Namja manis itu mengangguk patuh karena dia merasa memang membutuhkan seorang dokter untuk memeriksanya. Sesuatu di perutnya benar-benar membuatnya tidak nyaman walau sekarang rasa mual itu sudah hilang.

.

.

.

.


"Selamat, Kyu...kau akan segera menjadi Appa." Kalimat dari dokter tampan itu sontak membuat kedua pasang mata di dekatnya terbelalak dengan mulut menganga.

"Ap-Appa? Itu berarti...Minnie...Minnie..."

"K-Kyu...ak–aku...aku..."

"Ne...selamat untuk kalian berdua. Sungmin-ah, usia kandunganmu mulai memasuki minggu ketiga sekarang. Kau harus lebih berhati-hati. Aku tidak memberi obat apapun saat ini namun minggu depan aku akan memeriksanya lagi bersama dengan temanku yang ahli kandungan. Perbanyak makan buah dan sayur, ne." Ujar Dokter ber–name-tag Choi Siwon itu. Namja tampan itu terkekeh pelan melihat mantan adik kelasnya –Kyuhyun– masih menganga heboh di sebelahnya sementara Sungmin sudah tersenyum bahagia.

"Ya! Kyu! Mengapa kau seperti ayam sakit, eoh? Apa kalimatku kurang jelas untuk di terima otak jeniusmu itu?" ucap Siwon bermaksud menggoda Kyuhyun. Biasanya Kyuhyun akan marah-marah saat Siwon mengejeknya, namun kali ini namja itu malah menatap penuh arti pada Siwon yang menaikkan alisnya bingung melihat tingkah absurb namja yang sudah dianggapnya adik itu.

Kyuhyun masih bertampang bodoh. Kakinya melangkah mendekati Siwon kemudian memegang bahu namja tampan itu kuat-kuat. "Gomawo, Hyung. Gomawo...jinjja gomawo..." ujar Kyuhyun makin absurb. Siwon segera menepis tangan Kyuhyun

"Ya! Apa maksudmu? Mengapa berterima kasih padaku?" tanya Siwon yang menatap tajam Kyuhyun.

"Minnie hamil...akhirnya...Oh Tuhan...hahahaha...hehehe...aku akan jadi Appa...Minnie sayang, kau akan jadi eomma...huwaaaa...Minnieeeee..." Kyuhyun makin menggila. Sekarang namja pecinta Starcraft itu memeluk erat tubuh Sungmin yang sweatdrop melihat tingkah anehnya. Ya, sedari tadi Sungmin melongo melihat Kyuhyun yang sangat OOC. Siwon memilih untuk meninggalkan kediaman Kyuhyun secepat mungkin sebelum adik kecilnya itu kembali bertingkah abnormal di depannya.

.

.

.

.


Bulan pertama dan kedua kehamilan Sungmin sangat membahagiakan. Kyuhyun selalu memanjakannya. Apapun yang dia inginkan pasti dipenuhi oleh namja tampannya itu, walaupun permintaannya banyak yang menjurus ke tidak masuk akal. Seperti sekarang, Sungmin meminta eskrim rasa buah persik kepada Kyuhyun.

.

Tentu saja itu tidak masuk akal, bukan?

Hei, dimana orang yang menjual eskrim rasa seperti itu, eoh? Katakan dimana? Akan kusuruh Kyunnie kesana.

Nyatanya memang tidak ada dan tidak akan pernah ada yang menjualnya.

.

Apa kalian kira Kyuhyun akan mengerutkan dahi dan menahan nafas akibat kaget dan kesal dengan permintaan sang istri? No no no. Namja itu malah tersenyum manis pada Sungmin, mengecup pucuk kepala istrinya dengan sayang kemudian melumat bibir plum itu lembut dan berkata bahwa eskrim itu akan datang secepat mungkin kehadapan Sungmin. Its so funny, huh? Eskrim rasa buah persik? Oh my!

Kyuhyun dengan senyum sumringah segera mengambil kunci mobil dan melajukan mobil sportnya menuju sebuah cafe eskrim milik sahabatnya –Shindong, namun sebelumnya Kyuhyun mampir ke toko buah terlebih dahulu untuk membeli persik. Ya, Kyuhyun sudah berencana akan menyuruh Hyung gembulnya itu membuatkan pesanan sang istri. Cerdas, kan? Itulah Cho Kyuhyun. Hei, para suami ataupun seme di luar sana, bergurulah pada Kyuhyun mulai dari sekarang. Belajarlah tentang bagaimana caranya menyenangkan istri dan uke kalian tanpa menambah kerutan di dahi mulus masing-masing. Semua pasti ada jalan keluarnya asal kita mau berpikir jernih dan menggunakan logika. So simple, right?

.

.

.

.

"Kyunnie...Minnie malas memakannya, tapi Minnie lapar. Eoddokhae?" ucap Sungmin lirih bahkan hampir menangis saat memakan eskrim aneh pesanannya, walaupun setelah dicicipi ternyata rasanya sangat enak.

"Waeyo, jagi? Apa eskrimnya tidak enak? Atau kau ingin yang lain?" tanya Kyuhyun lembut. Namja itu segera menutup dokumen perusahaan yang tadi tengah dibacanya kemudian berjalan mendorong kursinya lebih mendekat kearah Sungmin yang duduk di bagian sudut meja persegi panjang besar itu. Sejak istrinya hamil, Kyuhyun memang memutuskan untuk banyak kerja di rumah daripada di kantor agar bisa lebih intens menjaga istri imutnya itu.

"Uljima, jagi. Waeyo? Mengapa Minnie tidak makan lagi jika masih lapar?" Kyuhyun mengelus sayang pipi Sungmin yang makin chubby.

"Minnie malas mengunyahnya, Kyunnie. Minnie malas!" ucap Sungmin menghentakkan tangan dan kakinya seperti anak kecil. Kyuhyun terkikik melihatnya. 'Imut' batin Kyuhyun.

"Mengapa harus dikunyah, jagiya. Bukannya ini tinggal di taruh saja di lidahmu dan akan langsung lumer kemudian kau tinggal menelannya." Ucap Kyuhyun lagi masih sambil mengelus pipi Sungmin. Kyuhyun memang benar. Itukan eskrim? Mengapa harus susah payah dikunyah? Seingat Kyuhyun juga potongan buah persik itu telah melebur halus bersama butiran-butiran es itu. Jadi apa yang masih mengganjal?

"Minnie tidak mau mengunyah pokoknya. Minnie ingin langsung telan saja. Kyunnniiiieeee...~" rengek Sungmin yang kini makin persis anak kecil minta dibelikan balon. Jemarinya menarik-narik tangan baju Kyuhyun kuat-kuat hingga namja itu terdorong kedepan-kebelakang akibat ulahnya, tapi Kyuhyun masih betah terkekeh membuat Sungmin mempoutkan bibirnya lucu. Namja itu merasa diacuhkan dan diremehkan.

"Ishh! Kyunnie jahat. Minnie benci Kyunnie. Benci...benci..ben–hmmphh."pekik kekesalan Sungmin seketika terhenti saat bibir mungil yang menjerit itu terbungkam oleh bibir seksi Kyuhyun rapat-rapat. Hanya mengunci...tanpa lumatan.

"Ungghh" Sungmin berdengung saat mulutnya dibuka oleh lidah Kyuhyun dan sesuatu yang dingin masuk kedalam mulutnya. Ternyata Kyuhyun mencium Sungmin untuk menaruh eskrim persik itu kedalam mulut sang istri. Lidah panjang Kyuhyun terus mendorong eskrim itu hingga pangkal kerongkongan Sungmin membuat Sungmin sedikit tersedak namun akhirnya menelan eskrim yang terasa "panas" itu.

.

Setelah yakin tertelan, barulah Kyuhyun melumat bibir dan mulut Sungmin dengan cinta dan nafsunya yang membara. Kyuhyun menarik tubuh mungil Sungmin dan membimbing tubuh itu untuk duduk di pangkuannya. Kedua lengan kokohnya melingkari pinggang Sungmin sementara tangan Sungmin entah sejak kapan sudah mengalung dileher Kyuhyun dan mengusap tengkuk namja tampan itu lembut. Untunglah bantalan punggung kursi itu cukup empuk dan tebal sehingga mampu menahan bobot Kyuhyun dan Sungmin yang saat ini berada dalam posisi setengah berbaring menumpu pada bantalan punggung kursi.

"Engh..ahh...hmmph~ ngghh..." lenguh Sungmin ketika lidah nakal Kyuhyun terus menjelajah dalam mulutnya, membungkamnya erat membuatnya harus menelan saliva Kyuhyun dan juga miliknya. Hidung bangirnya menekan kuat pipi halus Kyuhyun yang mengeluarkan aroma maskulin yang sangat ia sukai sehingga kini kepalanya terasa pening mendadak. Tubuhnya melemas dalam pelukan Kyuhyun.

"Mmmh..ahh~...mmhh..." kali ini erangan Kyuhyun yang terdengar akibat libidonya yang makin naik. Tangan kirinya menyusup masuk dalam kaos pink Sungmin dan mulai menaikkan baju tipis itu hingga mencapai dada. Diusapnya punggung Sungmin seduktif terus-menerus hingga membelai pinggang dan perut namja manisnya membuat Sungmin melenguh makin kuat.

Sungmin tiba-tiba tersentak. Ia mengingat sesuatu. "Kyunnieehh...mmphh..hen-hentikannhh..." ucap Sungmin susah payah. Kyuhyun yang mendengar langsung menghentikan kegiatannya. Namja itu juga mengingat sesuatu secara tiba-tiba.

"Ahh...mi-mianhae, Minnie. Hampir saja aku hilang kendali. Maafkan Kyunnie, ne..." ucap Kyuhyun dengan wajah penuh sesal. Sungmin tersenyum manis dengan nafas yang masih terengah dan wajah memerah. "Gwenchana, Kyu. Mianhae...andai kandungan Minnie tidak lemah, mungkin kita bisa melakukannya..." lirih Sungmin. Kelihatan sekali raut kesedihan di wajah manisnya.

"Tidak apa-apa, jagi. Asalkan Minnie dan aegya sehat, Kyunnie rela melakukan apapun. Kyunnie tidak mau egois. Kyunnie memang menginginkan Minnie tapi Kyunnie juga menyayangi aegi kita. Jangan cemaskan Kyunnie, ne...arrachi?" ucap Kyuhyun sambil memeluk tubuh Sungmin dan mengusap sayang surai coklat panjang itu.

"Ne...gomawo, Kyu. Minnie sayang Kyu...-chup " Sungmin mengecup sekilas bibir merah Kyuhyun kemudian memandang obsidian itu lekat-lekat. "Minnie mau eskrim lagi, tapi seperti tadi ya, Kyunniee..." Sungmin kembali merengek yang dijawab Kyuhyun dengan gelak tawa dan cubitan sayang dipipi bulatnya.

"Aigooo...arraseo, arraseo manis. Apapun untukmu~..."

.

.

.

.


Memasuki bulan ke 5 kehamilan, Sungmin sudah tidak lagi bertingkah manja yang berlebihan. Acara "mualnya" juga sudah hilang sejak 2 bulan yang lalu. Namun, sesuatu yang aneh terjadi pada sifat Sungmin.

Waeyo?

.

Let we see...

.

.

"Kyunnieeeeee~..." panggil Sungmin manja pada sang suami yang baru saja selesai mandi. Kyuhyun yang saat itu sedang mengeringkan rambutnya tersentak. Bukan karena keberadaan Sungmin yang tiba-tiba ada di kamar – karena dua jam lalu Sungmin main di rumah Hyukkie dan Donghae– namun karena nada suara itu. Nada suara yang entah sejak kapan membuat Kyuhyun bergidik horor. Hal itu mulai terjadi sejak seminggu yang lalu.

"Kyuuu...~ " panggil Sungmin lagi. Kali ini namja itu beringsut mendekat kearah Kyuhyun yang diam membatu. "Wa-waeyo...jagi...?" tanya Kyuhyun sedikit takut. Terlebih melihat seringai tipis terpulas di wajah istrinya. Hei! Seringai itu hanya pas di wajah tampanku bukan wajah manis Sungmin! Begitu pikir Kyuhyun.

"Minnie mau lagi, Kyuuuu~..." ucap Sungmin yang langsung menarik paksa Kyuhyun duduk di sofa putih dalam kamar mereka. "Eh? Bu-bukannya sebelum kerumah Hyukkie tadi Minnie sudah m–me–meminum...nya..?" tukas Kyuhyun terbata-bata. Sedikit pelan dan lirih di kata terakhir. Hazelnya bergerak panik menghindar dari aegyo attack Sungmin.

"Itukan tadi, Kyu. Tadi ya tadi! Sekarang ya sekarang! Minnie mau lagi...ayolah Kyuuuuu...ne..ne...ne...~" rajuk Sungmin yang memulai jurus puppy eyes andalannya. Sebelah lengannya mulai meraba tubuh atas Kyuhyun yang topless membuat Kyuhyun makin gemetar.

"Ta-tapi Min...tapi...- "

"Hiks...Kyunnie jahat...hiks...Kyunnie tidak sayang dengan aegi lagi...hiks...inikan keinginan aegi...hiks...mengapa Kyunnie sungguh jahat...hiks...hiks Kyunnie kejaaammm...huweeeee..." Sungmin mulai menangis terisak. Kyuhyun menatap Sungmin nanar kemudian memeluk erat tubuh itu tanpa peduli pada Sungmin yang memukuli tubuhnya.

.

"Siapa yang bilang Kyunnie tidak sayang aegi, eoh ? Kyunnie sayang Minnie, Kyunnie juga sayang aegi kita. Apa yang membuat Minnie berpikir Kyunnie jahat, eum?" tanya Kyuhyun sambil mengecupi bahu Sungmin dan mengelus pungung sempit itu.

"Habisnya..hiks...Kyunnie tidak mau memberikannya lagi pada Minnie..hiks...Minnie—hiks...Mi–Minnie kan ingin lagi~..." isak Sungmin yang masih betah memukuli punggung Kyuhyun. Namja bermarga Cho itu menghela nafas berat. Inilah yang selalu dihadapinya sejak seminggu yang lalu. Wujud baru acara "ngidam" Sungmin –mungkin.

.

"Hhh~ arraseo, jagi. Aku akan memberikannya. Lakukanlah." Putus Kyuhyun setelah berpikir cukup keras. "Jinjjayo? Iyeeeeyyy!" teriak Sungmin gembira.

.

.

.

.

Kira-kira apa yang diinginkan Sungmin dari Kyuhyun?

Siapakah si namja blonde itu?

.


...to be continued...


JjengJjeeeennngg...#danceGrowl.

HyunChan datang lagi dengan Sequel WFYH part 1..

BRAVOOOO...Prokprokprok #slap

Mianhae jika sequel ini datang dengan sangat terlambat dari waktu yang Hyunnie perkirakan. Berbagai kendala datang silih berganti mengacaukan kinerja otak Hyunnie. Yang paling bertanggung jawab tentunya ya Kelinci semok dan seekor Rusa jejadian itu. Salahkan mereka, ne. Jangan salahkan Hyun...#slap #digamparlagi

Okelah, Hyun sangat berterima kasih untuk semua yang masih mengingat FF WFYH dan juga hutang sequelnya (emang ada, Hyun? #pundung). Jeongmal gamsahae dan jeongmal mianhae Hyun haturkan pada kalian semuanya.

Hyun mohon dengan sangat, tolong tinggalkan jejak kalian, ne. Walau hanya satu titik itu sangat berarti buat Hyun. Review adalah semangat bagi seorang penulis. Begitu juga bagi Hyun. Jadi Hyun mohon, luangkanlah 5 detik saja waktu kalian untuk memberi review pada cerita yang Hyun buat. Namun,

"NO BASH NO FLAME ya teman-teman"

Oh iya, berhubung dan berhubung lagi publish...Hyun mau kasih SPECIAL XOXO buat Reviewer di PLEASE, STAND BY ME UNTIL THE END :

Joyer Cloudsomnia, deviyanti137, winecoup137, imAlfera, Cholee137, ISungyi, Yc. K. S. H , hyuknie, leefairy, abilhikmah, Jie Yoo Park137, ChoKyunnie, epildedo, aprilbunny9, KyuminniesCoup137, Heeni, sitapumpkinelf, MyLovelySibum, sitara1083, ariesta87, Zen Liu, zi'Pumpkins, minnie kyumin, keyla HB malik, sissy, zaAra evilkyu, Zahra Amelia, pinkypump, minihyun, pinkbunny serta beberapa orang Guest. Maaf jika ada yang gak kesebut... m(_ _)m

Sekian cuap-cuap singkat (?) dari Hyun. Maaf jika ada yang tidak berkenan di hati. Sampai jumpa di part 2 (jika kalian berkenan cerita ini dilanjut) ^^

Review banyak = semangat update

.

Gomawooooo...Annyeong...

-HyunChan2509-

SALAM KMS JOYERS. BELIEVE IT. KYUMIN IS REAL.