Sing It Again For Me

Twoshoot

EXO GS

_ChenMin, ChanBaek, ChenBaek_

By liJunYi

.

Summary:

Chen dan Baekhyun tengah mempersiapkan duet mereka untuk SMTOWN Concert beberapa hari lagi dengan begitu keras. Namun ini justru membuat Chanyeol salah paham dan Xiumin semakin minder.

.

.

.

"Eonni, aku berangkat dulu," teriakan Baekhyun pagi itu menggema di dorm sederhana EXO-Y. Member lain yang sebagian besar masih berada di alam mimpinya, hanya bergumam kecil.

"Ne, hati-hati Baekki," balas salah member tertua mereka, Xiumin, yang kini tengah mengolah kopi kesukaannya.

Kemanakah Kyungsoo yang biasanya bangun pagi? Dimanakah Lay yang biasanya sudah sibuk mengurus tanaman-tanamannya? Dimanakah Luhan yang biasanya sudah memulai senam paginya? Dimanakah pula uri maknae yang biasanya... ah, dia memang biasa bangun terlambat.

Ya, mereka masih terlelap karena terlalu lelah berlatih dance semalam. SMTown concert semakin dekat dan mereka akan memiliki special dance performance dengan sunbaenim mereka, sehingga mereka harus berlatih lebih keras. Sedangkan main vocal EXO-N dan EXO-Y memiliki special perfomance lain, yaitu duet.

.

.

.

"Kau terlambat lagi, Baekhyun-ah," tegur Mr. Kang yang bertugas melatih Baekhyun dan Chen untuk perfomance nanti. Baekhyun kini tengah berusaha mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena berlari tadi.

"Jeosonghamnida, ahjussi. Aku akan lebih disiplin lagi besok"

Chen yang berdiri di sebelah Baekhyun berusaha menenangkannya dengan menepuk punggungnya pelan.

"Kalau kau terus-menerus terlambat, aku akan mempertimbangkan cara lain untuk membuatmu tepat waktu," ucap Mr. Kang lagi, lalu beranjak menuju sebuah piano yang terletak di ruang latihan itu.

Chen dan Baekhyun yang mendengar penjelasan Mr. Kang hanya mengerutkan kening mereka. 'Cara lain apa?'

.

.

.

"Thedang apa hyung?"

Sehun, yang baru saja membuat susu paginya, kini tengah mendekati Chanyeol yang seperti biasa sudah sibuk bermain game di pagi hari begini.

"Main," jawab Chanyeol seadanya, masih sibuk dengan PSP yang ada di tangannya.

"Aku bothan, hyung," keluh Sehun seraya mengelap mulutnya yang belepotan susu. "Kkamjong mathih tidur"

"Dia kan memang sapi," jawab Chanyeol seadanya lagi.

"Thapi juga tidak ada yang thehitam dia, hyung," oh, Sehun, untung saja Kai sedang tidak ada disini.

"Online saja, kau bisa pakai laptopku," jawab Chanyeol tanpa menatap Sehun.

"Jinjja? Hehe, memang itu tujuanku, hyung," ucap Sehun lalu langsung melompat mendekati laptop Chanyeol yang tergeletak tak jauh darinya.

Chanyeol memutar matanya malas, lalu kembali fokus pada gamenya.

"Aku mathih tidak menyangka loh hyung," ucap Sehun disela-sela kesibukannya mengotak-atik laptop Chanyeol.

"Apa?"

"Kalau tipe ideal Baekhyun noona benar-benar Chen hyung," Sehun melirik ke arah Chanyeol sejenak. "Kupikir ia hanya bercanda"

"Itu memang benar," Chanyeol masih tetap fokus pada gamenya.

"Tapi nyatanya orang yang dicintainya itu aku, kan?" ucapnya lagi, lalu tertawa.

Sehun tak membalas tawanya, ia justru memutar bola matanya, "PD sekali kau, hyung"

"Memang benar kok," jawab Chanyeol tak terima.

"Aku percaya hyung," jawab Sehun, lalu menghabiskan tetes terakhir susu putihnya. "Hanya saja aku sedikit ragu"

"Tentang?"

"Chen hyung dan Baekhyun noona, mereka berathal dari thatu daerah, mereka juga dekat dari thebelum trainee, mereka berthahabat dekat. Apa mereka tidak pernah berhubungan thebelumnya?"

Chanyeol akhirnya mempause gamenya lalu menatap Sehun, "Hubungan? Apa maksudmu?"

Sehun berdecak pelan, "Jangan pura-pura bodoh hyung, walaupun kau memang bodoh thih"

Chanyeol menjitak kepala Sehun cukup keras, lalu kembali meneruskan gamenya, "Aku sudah pernah menanyakannya dan Baekhyun bilang tidak"

"Kau percaya padanya?" tanya Sehun.

"Tentu saja, ia kekasihku," ucapnya mantap, namun nyatanya ia tak lagi sefokus tadi dalam bermain. Ia nampak berfikir dalam diam.

.

.

.

"Eonni.." panggil maknae EXO-Y yang baru saja selesai mandi dan berganti baju. "Kapan kita latihan lagi?"

"Pukul sepuluh nanti," jawab Xiumin, mewakili leader Kyungsoo yang kini tengah sibuk meracik sarapan untuk mereka.

"Baekhyun eonni sudah berangkat?" tanya Tao lagi, kali ingin sambil memakan snack yang tengah dipegang Luhan.

"Sudah, pagi-pagi sekali tadi," jawab Xiumin lagi.

"Mereka hanya duet, kenapa latihannya intens sekali," komentar Luhan yang sedang sibuk menggeser Tao yang ikut memakan snacknya.

"Kudengar duetnya tidak biasa, semacam theatrical begitu," ucap Lay yang baru saja memasuki dapur.

"Wah, thetrical? Apakah semacam drama romantic?" tanya Tao antusias.

Lay mengendikkan bahunya, "Entahlah, aku hanya mendengarnya sekilas dari manager oppa"

"Chen memang hebat, dengan suara yang sebagus itu, pantas saja ia sudah banyak berduet dengan banyak sunbaenim," ucap Luhan tiba-yiba membuat yang lain menatapnya bingung.

"Coba hitung siapa saja yang sudah berduet dengannya. Jonghyun oppa, Luna, Liyin eonni, Krystal"

Member lain yang mendengarnya menganggukkan kepala mereka, setuju.

"Kupikir setelah ini Baekhyun bisa menjadi terkenal sepertinya," lanjut Luhan.

"Eh, aku baru sadar, Chen oppa banyak berduet dengan yeoja ya?" ucap Tao tiba-tiba. Luhan yang berada di sebelahnya sekitika membelalakkan matanya.

"Ahh.." Luhan lalu memberikan isyarat dengan matanya pada Tao membuat Tao mengerutkan keningnya bingung.

"Sarapan sebentar lagi siap, sebaiknya kalian bersihkan tangan kalian dulu," ucap Xiumin kemudian, menghentikan percakapan pagi mereka.

.

.

.

"Konsep theatrical ya?" gumam Chen pelan tetapi masih dapat didengar dengan jelas.

"Ya, jadi kalian nanti tidak hanya bernyanyi, tetapi juga sedikit berakting," jelas Mr. Kang. Chen dan Baekhyun hanya mengangguk pelan.

"Ngomong-ngomong, judul lagunya apa, ahjussi?" tanya Baekhyun kemudian.

"Just the way we love"

.

.

.

Keempat member EXO-N kini tampak kompak memperhatikan salah satu member mereka yang tengah sibuk menggerakkan badannya ke kanan dan kiri terus menerus. Meskipun kini mereka tengah berada di ruang latihan dance, tetapi seorang member itu bukan sedang berlatih dance.

"Belum dijawab juga, Yeol?" tanya Suho kemudian.

Chanyeol tidak menjawab, ia masih sibuk menelpon seseorang seraya berjalan bolak-balik sedari tadi.

"Berhentilah hyung, kau membuatku mengantuk," ucap Kai kemudian, lalu mulai menutup kelopak matanya.

"Kalau kau tertidur, aku akan melemparmu ke sungai Han saat itu juga," ucap Kris tegas membuat Kai mau tak mau langsung membuka matanya lagi. Sehun yang melihat itu tertawa kecil.

"Sudahlah Yeol, mungkin ia sedang sibuk," ucap Suho lagi, tanpa mempedulikan percakapan absurd member lainnya.

Chanyeol tiba-tiba berhenti, lalu menatap Suho, "Apa mungkin dia sakit? Dia kelelahan?" tanya Chanyeol balik.

"Tidak mungkin, kau itu hanya terlalu khawatir, Yeol," ucap Suho lagi dan lagi.

"Ah, mungkin saja," gumam Chanyeol kemudian, lalu beranjak pelan menuju salah satu bangku disana.

'Aku bukannya khawatir hyung, aku hanya...'

.

.

.

"Eonni..." teriak Baekhyun sambil berlari begitu melihat member EXO-Y lain yang tengah berjalan di koridor gedung SM.

"Baek eonni..." balas Tao yang juga berlari mendekati Baekhyun.

"Aku tak ingin bertemu denganmu, Zitao," ucap Baekhyun begitu Tao ada di dekatnya. Tao seketika mengerucutkan bibirnya lucu.

"Hehe, aku bercanda, Zitao" ucap Baekhyun kemudian sambil nyengir, lalu memeluk Tao hangat.

"Hai Baek, lama sekali kita tidak mengobrol," ucap Luhan begitu ia dan yang lainnya sampai di dekat mereka.

"Ne, eonni pulang saat aku sudah tidur dan aku sudah berangkat saat eonni masih tidur," ucap Baekhyun, lalu mereka pun tertawa bersama.

"Eonni baik-baik saja kan?" tanya leader Kyungsoo khawatir.

"Ne, Kyungi. Eonni sangaaat baik, hehehe"

"Makanmu bagaimana?" tanya Xiumin kemudian.

"Aku makan dengan baik. Mr. Kang yang memberikannya untukku, kadang-kadang juga Chen mentraktirku," balas Baekhyun bersemangat. Xiumin hanya mengangguk mengerti.

Tiba-tiba Baekhyun teringat sesuatu, "Eonni mau bertemu dengan Chen?"

Xiumin menggeleng pelan, "Ani, aku tak mau menganggunya. Ia pasti sangat sibuk"

Kali ini Baekhyun yang mengangguk, "Memang sih, ia bersemangat sekali untuk perfomance ini, ia berlatih sangat keras"

"Ngomong-ngomong, Baek, sepertinya kau melupakan handphonemu ya?" ucap Lay yang sedari tadi hanya diam mendengarkan.

Baekhyun menepuk keningnya pelan, "Ah, matta. Tadi aku memang berniat menanyakan itu. Apa eonni membawanya?"

"Tidak, kulihat handphonenya mati, mungkin kehabisan baterai, jadi aku tak membawanya"

"Yahh," gumam Baekhyun lemas. "Bagaimana kalau Chanyeol menghubungiku?"

"Nanti kutitipkan salammu saja padanya," ucap Lay sambil tersenyum.

"Oh jinjja? Gomawo eonni," ucap Baekhyun lalu memeluk Lau erat.

Namun sepertinya Baekhyun salah mempercayakan salamnya pada si ratu pelupa, Lay.

.

.

.

Xiumin berjalan pelan di koridor SM. Ia menuju salah satu mesin minuman di lantai dasar. Setelah mendapatkan salah satunya, ia duduk di bangku dekat mesin itu.

"Kau dengar suara mereka tadi?" sebuah suara yeoja mengiterupsi kegiatan Xiumin.

"Ya, suara mereka benar-benar luar biasa. Seperti suara dari surga," balas yeoja lainnya. Xiumin pun diam-diam memperhatikan dari jauh, terdapat dua orang yeoja yang sepertinya staff SM, tengah menunggu di depan lift sambil berbincang.

"Benar. Suara Chen yang kuat dan suara Baekhyun yang lembut memang benar-benar pas. Bukankah mereka terlihat sangat serasi tadi?"

Xiumin menyunggingkan senyum miris saat mendengarnya.

"Itu belum seberapa. Kudengar mereka akan menampilkan thatrical romantis nanti. Ugh, mereka memang benar-benar pasangan yang serasi"

Dan Xiumin akhirnya memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu.

.

.

.

Baekhyun dan Chen tampak berjalan pelan beriringan menuju dorm mereka masing masing sambil mengobrol. Tak jarang tawa terdengar dari arah mereka.

"Baek, kau benar-benar tak mau aku antar?" tanya Chen khawatir.

"Tidak apa-apa, Dae. Lagipula dormku hanya beda satu lantai dari sini. Pulanglah langsung, aku sudah biasa kok," balas Baekhyun sambil tersenyum.

"Baiklah, hati-hati ya," ucap Chen seraya melambaikan tangannya, lalu beranjak menjauhi Baekhyun. Tanpa di sadari, ada sesosok namja yang memperhatikan tingkah mereka.

Baekhyun berjalan menuju lift. Dorm EXO-Y berada di lantai 2 sedangkan dorm EXO-N berada di lantai satu. Namun sebelum sempat memasuki lift, tangannya sudah ditarik oleh seseorang.

"Yakk," teriak Baekhyun spontan, namun ia langsung terdiam begitu melihat sosok di depannya.

"Dobi!" ucapnya riang, lalu memeluk sosok itu dengan cepat, yang ternyata adalah Chanyeol.

Chanyeol tak membalas pelukannya, ia justru melepas pelukan itu perlahan.

"Kenapa telponku tak diangkat?" tanya Chanyeol seraya menatap Baekhyun tajam.

"Mianhe Yeolli, handphoneku tertinggal di kamar tadi," jawab Baekhyun dengan nada yang dibuat manja. Biasanya Chanyeol akan langsung luluh, tetapi kali ini...

"Bukankah kemarin ku bilang aku akan menghubungimu hari ini. Bagaimana kau bisa lupa?" tanya Chanyeol lagi tanpa mengubah ekspresinya. Baekhyun yang melihat sikap Chanyeol yang berbeda ini, mengerutkan keningnya bingung.

"Aku buru-buru tadi pagi, jadi aku lupa membawanya dan..."

"Sampai kau melupakan perkataanku semalam?" potong Chanyeol. Baekhyun semakin tidak mengerti dengan sikap Chanyeol.

"Kenapa kau tiba-tiba jadi sensitif begini?" kali ini Baekhyun bertanya balik, "Ada apa denganmu?"

"Aku itu khawatir padamu, Baek," balas Chanyeol. "Aku selalu memikirkanmu seharian ini, tapi kau bahkan tak memikirkanku sama sekali"

"Kau berlebihan, Yeol. Aku hanya berlatih, dan aku bahkan berlatih dengan satu membermu" tanya Baekhyun tak mengerti.

"Justru itu yang membuatku khawatir!" ucap Chanyeol dengan nada meninggi. Baekhyun membelalakkan mata sipitnya terkejut.

"Apa maksudmu?"

Chanyeol mengusak rambutnya frustasi. "Ahh, sudahlah. Kau kembalilah ke dormu-mu," ucapnya lalu beranjak meninggalkan Baekhyun.

"YEOL!" teriak Baekhyun, namun nampaknya Chanyeol sudah benar-benar pergi.

'Ada apa dengannya?'

.

.

.

Malam itu sudah cukup larut. Sebagian besar member EXO-Y sudah terlelap karena begitu lelahnya latihan mereka hari ini. Namun sepertinya hal ini tak berlaku bagi sang member tertua, Xiumin.

Meskipun tubuhnya terlihat sudah begitu lelah dan matanya nampak sayu, namun sepertinya otaknya masih belum bisa beristirahat saat ini. Ia masih setia bersandar di pinggir rajangnya seraya memikirkan sesuatu.

Tak lama, handphone di sampingnya bergetar, menandakan ada sebuah pesan masuk.
From : Dae-ie

Anyyeong noona ^^

Bagaimana kabarmu hari ini? Baik-baik kan?

Maaf baru sempat menghubungimu, aku benar-benar sibuk hari ini

Latihanku berjalan lancar meskipun sangat melelahkan, bagaimana denganmu?

Latihanmu berjalan lancar juga kan, noona? Aku jadi tak sabar melihat dancemu, kekeke

Sudah dulu ya noon, aku harus segera tidur agar tak terlambat bangun besok.

Jaljayo, nae sarang noona :*

Xiumin tersenyum membaca pesan dari Chen. Inilah yang selalu disukainya dari Chen, aura positifnya yang selalu membuat orang disekitarnya bahagia. Ia pun segera membalas pesan tersebut.

To : Dae-ie

Anyyeong, Dae-ie ^^

Noona baik-baik saja, hanya saja noona sedikit merindukanmu hari ini

Latihan kami juga berjalan lancar dan menyenangkan seperti biasanya..

Aigoo, meskipun kau lelah, kau harus tetap menjaga kesehatanmu, arachi?

Makanlah yang banyak dan minum vitamin.

Noona juga sangat menunggu penampilanmu, jaljayo :*

Setelah menekan 'SEND', raut wajah Xiumin sedikit berubah. Ia nampak menatap fotonya dan Chen yang menjadi wallpaper handphonenya dengan sendu.

.

.

.

"Kau ini benar-benar.." omel Mr. Kang pada Baekhyun yang kali ini tengah menundukkan kepalanya dalam.

"Ini bahkan jauh lebih terlambat dari kemarin," ucap Mr. Kang dengan nada meninggi.

"Jeosonghamnida ahjussi, aku tidak tidur semalaman jadi.." jelas Baekhyun, namun belum sempat selesai, perkataannya lagi-lagi harus terpotong.

"Tak ada alasan apapun, Byun Baekhyun. Kau seharusnya ingat ini adalah salah sati performance besarmu, kau harus mengerahkan seluruh usahamu disini. Bukannya malas-malasan begini"

Baekhyun terdiam. Di dalam tundukan kepalanya, diam-diam matanya mulai memerah. Sedangkan Chen di sebelahnya hanya bisa memandang iba.

"Mian, tetapi sepertinya aku harus melakukan ini pada kalian," ucapan Mr. Kang membuat Chen maupun Baekhyun menatap ke arahnya.

"Mulai besok kalian akan tinggal disini seharian, bahkan tidur kalian pun akan di ruang latihan ini," Chen dan Baekhyun sama-sama membelalakkan mata mereka.

"Konser tinggal tiga hari lagi dan masih banyak hal yang harus kalian latih, jadi aku terpaksa harus menerapkan ini"

Sepertinya penjelasan Mr. Kang itu sama-sama membuat mereka frustasi.

.

.

.

"... Luhan dan Kyungsoo akan menyanyi di bagian ini dan ini. Lay akan menyanyi sebentar di bagian ini. Tao rapp di bagian ini dan Xiumin kau ngerapp di bagian ini lalu diakhiri dengan teriakan. Kalian mengerti?" jelas pelatih. Member EXO-Y minus Baekhyun dan anggota perfomance yang lain nampak menganggukkan kepalanya, lau mulai berlatih bagian mereka masing-masing.

"Oppa.." panggil Xiumin pelan namun masih cukup terdengar jelas.

"Ne," jawab Kyuhyun yang kini tengah sibuk membaca berkas-berkas di hadapannya. Ya, salah satu partner di perfomance EXO-Y kali ini adalah Kyuhyun Super Junior.

"Bisakah aku mendapat part menyanyi juga?" tanya Xiumin hati-hati.

"Part menyanyi?" tanya Kyuhyun seraya menatap Xiumin bingung.

"Ne," jawab Xiumin pelan. Kyuhyun tampak berfikir seraya memperhatikan berkas di hadapannya.

"Ahh, setelah kulihat lagi disini sepertinya memang tak ada. Ini perfomance dance yang part menyanyinya hanya sedikit. Walaupun ada itu sudah untuk Luhan, Kyungsoo, Krystal, Taemin, Donghae hyung dan aku," jelas Kyuhyun.

Xiumin kemudian mengangguk pelan, lalu beranjak meninggalkan Kyuhyun.

"Kenapa Xiu?" tanya Luhan kemudian. Luhan bingung dengan wajah Xiumin yang tiba-tiba berubah sendu.

"Ah, tidak apa-apa, Lu," jawab Xiumin lalu berusaha tersenyum.

'Part menyanyiku saja hanya sedikit, bagaimana aku bisa mempunyai keinginan untuk berduet dengan Chen?' gumam Xiumin dalam hati, ia pun hanya tersenyum miris.

.

.

.

Baekhyun kini tengah berjalan menyusuri koridor dengan lemas. Sebenarnya bukan latihan yang membuatnya selemas ini, hanya saja moodnya yang sedang tidak baik membuatnya jadi tidak bersemangat.

Baekhyun mendongakkan kepalanya, dari kejauhan terlihat sosok yang sudah sangat dikenalnya. Dia adalah Chanyeol.

Baekhyun berusaha menata perasaannya, lalu berjalan perlahan mendekati Chanyeol karena sepertinya Chanyeol tengah berjalan menuju arah yang berlawanan dengannya.

Jarak mereka semakin dekat namun sepertinya Chanyeol bersikap seperti tak melihat Baekhyun disana. Hal itu membuat Baekhyun dengan cepat memegang lengannya.

"Yeol," Baekhyun menarik tangan Chanyeol, membuat Chanyeol mau tak mau haru berhadapan langsung dengan Baekhyun.

"Apa kau masih marah padaku?"

Chanyeol tak menjawab. Ia hanya mengelus rambut Baekhyun pelan. Namun tetap saja, tak ada senyum lebar Chanyeol yang biasa nampak di wajahnya.

"Aku masih ada latihan. Aku pergi dulu," ucapnya kemudian, lalu beranjak meninggalkan Baekhyun. Baekhyun yng melihat itu hanya bisa menampilkan senyum mirisnya.

.

.

.

Baik Luhan, Kyungsoo, Lay, bahkan Tao kini tengah menatap Xiumin yang masih asyik berlatih dance dengan bingung.

"Eonni yakin masih ingin berlatih?" tanya Kyungsoo hati-hati.

"Eum," jawab Xiumin seadanya di sela-sela latihannya.

"Baiklah, kalian pulang saja dulu. Aku dan Xiumin eonni masih akan berlatih disini," ucap Lay kemudian.

"Oke, Xiu, kami pulang dulu," pamit Luhan, lalu ia, Kyungsoo dan Tao mulai beranjak meninggalkan ruang latihan.

"Eonni, mau latihan bersama," tanya Lay begitu Luhan dan yang lainnya pergi.

"Aniya, Eonni ingin berlatih sendiri dulu, Yixing-ah," Lay mengangguk, lalu ia pun memulai latihan malamnya seperti biasa.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi. Xiumin nampak masih bersemangat berlatih. Ia sepertinya memang sengaja tidak ingin memikirkan apapun dan ingin menikmati tariannya sendiri. Lay yang nampak mulai lelah, kini duduk di pinggir ruangan seraya menatap Xiumin.

"Eonni tak ingin pulang?"

"Ani," jawab Xiumin, masih tetap fokus dengan tariannya.

"Eonni tidak lelah?" tanya Lay bingung, tak biasanya Xiumin berlatih hingga pagi seperti ini. Biasanya hanya ia sendiri yang sering berlatih sendiri.

"Tidak Yixing-ah. Kalau kau lelah pulanglah dulu. Tapi jangan sendiri, setidaknya telpon Suho atau kris untuk menjemputmu," ucap Xiumin di sela-sela latihannya.

Lay, bukannya beranjak, ia justru mengerutkan keningnya, "Apa eonni ada masalah?"

Xiumin tak menjawab, ia hanya tertawa mendengar pertanyaan polos Lay, "Aniya, kenapa kau berfikir seperti itu?"

"Eonnie seperti memaksakan diri," jawab Lay pelan, namun masih bisa terdengar oleh Xiumin.

Kali ini Xiumin menghentikan tariannya, lalu menatap Lay lembut, "Eonni hanya berlatih lebih keras lagi, kau tidak perlu khawatir, Xingie," jelasnya. Lay pun membalas tersenyum manis.

"Baiklah, aku pulang dulu eonni, Suho oppa sudah menungguku di bawah," ucap Lay, lalu mulai beranjak menuju pintu.

"Ne, hati-hati, Xingie"

Tak lama setelah Lay pergi, handphone Xiumin tampak bergetar. Xiumin pun segera mengambilnya.

From: Dae-ie

Noonaaaaa...

Aku baru selesai berlatih untuk hari ini. Rasanya lelah sekali T.T

Apa noona sudah tidur? Aku tidur di ruang latihan hari ini, bersama Baekhyun dan Mr. Kang tentu saja. Jadi jangan khawatirkan kami.

Saranghae noona, jaljayo :*

Xiumin lagi-lagi hanya bisa tersenyum kecil membaca pesan Chen. Ia tak membalasnya, ia justru beranjak keluar ruang latihan itu.

'Aku akan membuat kejutan untukmu, Dae-ie,' gumamnya dalam hati sambil tersenyum.

.

.

.

Chen nampak tersenyum sendiri begitu mengirimkan pesan untuk Xiumin. Meskipun tak bertemu langsung, ia masih bisa membayangkan bagaimana ekspresi Xiumin saat membaca pesannya.

"Hiks.."

Chen mengalihkan pandangannya begitu mendengar sebuah suara isakan. Dan ia begitu terkejut saat mengetahui sumber dari suara itu, Baekhyun.

"Baek.." Chen beranjak cepat mendekati sofa dimana Baekhyun tengah berbaring.

"Gwenchana? Apa kau sakit?" tanyanya khawatir.

Baekhyun tak menjawab, ia justru menangis semakin keras. Untung saja Mr. Kang tidur sangat lelap sehingga tidak mendengarnya.

"Baek, jangan membuatku semakin khawatir donk," ucap Chen frustasi.

Perlahan, Baekhyun mulai bangun dan mendudukkan dirinya. Chen pun segera duduk di sampingnya seraya menenangkannya dengan mengelus punggungnya pelan.

"Hiks..Chanyeol," gumam Baekhyun kemudian, membuat Chen mengerutkan keningnya.

"Kenapa dengan Chanyeol?"

"Chanyeol marah padaku Dae, tapi aku tidak tau kenapa," jelas Baekhyun akhirnya. Chen hanya bisa menatapnya bingung.

"Kalian bertengkar?"

Baekhyun mengangguk pelan, tangisannya masih belum berhenti. Chen yang mulai mengetahui keadaannya mulai menarik Baekhyun ke dalam pelukannya.

"Kau pasti sangat kelelahan, Baek," ucap Chen kemudian seraya menepuk pelan punggung Baekhyun. Hingga tak teras Baekhyun mulai terlelap di pelukannya karena terlalu lelah menangis.

Namun ternyata ada sosok lain yang memperhatikan mereka berdua. Xiumin yang awalnya ingin mengejutkan Chen, kini ia justru berdiri di depan pintu ruangan tanpa berkata apapun. Ia tersenyun, dan perlahan tapi pasti, ia mulai meninggalkan tempat itu.

Can you love me even though I'm not enough for you?
I have nothing but love to give to you so do you still love me?

(Just The Way We Love)