Chapter 1: Test Academy
Planet Novus
Sebuah planet yang awalnya merupakan tempat yang indah. Namun karena keserakan para pendatang membuat planet ini menjadi rusak. Mereka adalah Accretia Empire, Bellato Union, dan Holly Alliance Cora. Entah sudah berapa ratus tahun ketiga bangsa ini berperang hanya untuk menguasai wilayah Crag Mine yang dapat memakmurkan mereka. Entah sudah berapa ribu nyawa yang menghilang karena perang. Tidak ada yang tahu pasti. Hanya satu yang mereka ketahui yaitu perang ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Tapi mereka tidak sadar bahwa tidak akan lama lagi, Novus akan menghadapi ancaman serius.
Holly Alliance Cora, Perpustakaan Akademi
Perkenalkan Namaku Slask Wizarski. Aku adalah seorang Warrior Champio dari Bangsa Cora dan juga calon Templar Knight. Hari ini aku sedang serius belajar untuk ujian akhir teori. Aku ingin segera lulus agar bisa turun berperang membela bangsaku. Jika lulus, akan dilanjutkan dengan ujian praktek yakni quest langsung dilapangan. Setelah itu barulah pergantian class berdasarkan divisinya masing-masing.
"Yo, Slask. Sore-sore kau masih belajar aja, nih? Ujiannya masih seminggu lagi 'kan?"
"Cosmin, kalau kau ada waktu untuk menyapaku sebaiknya kau gunakan untuk belajar. Jangan remehkan ujian teori. Kalau tidak lulus kau harus harus mengulang lagi tahun depan." kataku menceramahi.
"Tapi ini 'kan hari tenang. Apa kau tidak ingin bersenang-senang sedikit?" kata Cosmin.
"Aku sedang malas hari ini jadi kau duluan saja".
Sambil menghela npas, Cosmin pun berlalu sambil berkata "Terserah kau sajalah".
Sebenarnya tidak enak juga mengatakan itu kepadanya. Tapi mau bagaimana lagi, aku memang sangat malas hari ini. Lagipula aku bukanlah murid yang pintar jadi wajar jika aku fokus untuk belajar agar setidaknya bisa lulus dengan nilai minimal.
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Aku memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan dan pulang kerumah.
Seminggu Kemudian,
TENG! TENG! TENG!
Bel masuk berkumandang di pagi hari. Hari ini merupakan penentuan untuk diriku apakah aku layak atau tidak untuk menjadi prajurit Cora. Yap, Ujian Akhir Akademi. Aku masuk kedalam kelas sesuai divisiku. Di akademi ini satu kelas terdiri dari 40 siswa. Tempat dudukku paling belakang. Rata-rata siswa disini adalah anak yang orang tuanya adalah prajurit Cora. Bahkan, ada juga anak dari bangsawan Cora yang sangat berjasa bagi kejayaan Cora. Hal itu berbeda 180 derajat denganku. Aku hanyalah orang biasa yang memiliki orang tua bukan prajurit. Ayahku hanyalah pekerja kantoran biasa dan ibuku hanya ibu rumah tangga. Kedua orang tuaku tinggal di planet cora. Hal itulah yang membuatku jadi tidak punya teman.
"Hari ini kita akan mulai ujian tertulis. Bapak akan bagikan kertas soal dan jawaban. Yang didepan harap mengoper kebelakang." kata mentor itu sambil membagikan kertas.
"Semua sudah mendapat kertasnya?".
"Sudah, pak?"
"Ujian akan dimulai...Sekarang"
Hmmm, tiga materi dalam satu kali ujian? oke tidak masalah. Singkat cerita Ujian ini akhirnya selesai juga dalam waktu 6 jam. Katanya, hasil ujian akan keluar besok pagi. Jadi para murid diberi waktu bebas. Aku sendiri lebih memilih untuk duduk ditaman sambil minum dan menenangkan pikiran.
"Slask, sendirian aja nih di taman"
"Cosmin, Sonsane. Bagaimana ujiannya?" tanyaku pada mereka.
sambil duduk Cosmin berkata "Pusing. Apalagi soal essainya. Bikin kepala mau pecah."
"Setelah ini kita mau bagaimana?" giliran Sonsane yang bicara.
"Kalau kita lulus ujian teori, berikutnya adalah ujian praktek quest dilapangan. Setahuku setiap divisi memiliki ujian praktek yang berbeda-beda. Apalagi Specialist sepertimu." kataku menjelaskan.
"Yah, kesampingkan soal itu. Setidaknya dengan ini kita semakin dekat untuk menjadi prajurit andalan Cora.'' kata Cosmin mantap.
Aku dan Sonsane hanya tersenyum mendengar ucapannya barusan. Benar, menjadi andalan bangsa Cora merupakan impian kami sejak kecil apalagi aku bukanlah dari kalangan keluarga elit Cora. Tapi setidaknya akan kubuktikan kalau orang biasa juga bisa menjadi hebat dimasa depan.
"Ngomong-ngomong setelah ujian ini akan ada festival akademi 'kan? ucap Sonsane.
"Lalu?'' tanyaku
"Mau ikutan, gak?" tanyanya.
"Memang kita mau buat pertunjukkan apa?" kali ini giliran Cosmin yang bicara.
"Aku ada ide. Bagaimana kalau kita buat pertunjukkan musik ringan saja? Pasti asik tuh."
"Hmm, musik ya? Kurasa boleh juga. Selama ini festival akademi jarang yang menampilkan live music" kataku.
"Lalu personilnya siapa saja?" tanya Cosmin.
"Kau, aku dan Slask. Lalu aku juga nanti akan minta tolong Milia Aldren sebagai vokalis dan Celica sebagai keyboardisnya" jawab Sonsane.
"Yah kau atur-atur sajalah" kataku sambil berdiri. "Kalau begitu aku pulang dulu ya. Hari sudah sore, nih" ucapku sambil berjalan pergi.
"Oke. Besok kita kumpul di ruang musik ya?" kata Sonsane setengah berteriak. Aku hanya mengangkat jempol tanda setuju.
Festival akademi adalah sebuah acara yang biasa dilaksanakan setiap tahunnya menjelang musim panas atau menjelang kelulusan suatu angkatan. Tiap-tiap divisi dari Warrior, Ranger, Spiritualist, dan Specialist memiliki acaranya dendiri. Kalau biasanya tahun-tahun sebelumnya hanya jadi penikmat, maka tahun ini aku dan teman-temanku berencana untuk tampil. Meski aku dan teman-temanku beda divisi, tapi kami akan tampil bersama diatas panggung.
Keesokkan Harinya
KRINGGGG!
Alarm pagi membangunkanku dari tidur malamku. Ah, rasanya malas sekali untuk bangun pagi. Tapi aku sadar kalau hari ini adalah hari dimana hasil ujian teori akan diumumkan. Tidak pakai lama aku langsung mandi, pakai seragam plus jaket akademi kelas warrior. Merasa sudah lengkap, langsung kukunci pintu rumah lalu kuraih sepedaku dan berangkat menuju akademi. Sepanjang perjalanan aku lihat banyak murid sedang berangkat. Ada yang berjalan santai, ada pula yang lari terburu-buru. Sesampainya di akademi kulihat sudah banyak yang berkumpul dilapangan. Kebanyak wajah mereka tegang menunggu hasil ujian. Dari info yang kudapat ternyata hasil ujian akan dikirimkan via email dari ponsel masing-masing pada pukul 9 pagi. Masih ada waktu 15 menit lagi.
Tidak terasa 15 menit telah berlalu. Tiba-tiba saja ponselku berdering tanda ada email yang masuk. Begitu kubaca isi emailnya, wajahku langsung sumringah melihat nilai yang kuraih.
''Yess, Nilai rata-rataku 8,5" kataku setengah girang.
''Oi Slask, nilai rata-ratamu berapa" kata Cosmin datang tiba-tiba.
"8,5 dong. Kau sendiri berapa? kataku balik tanya.
"Ah, sial ternyata kau lebih tinggi daripada aku. Aku dan Sonsane hanya dapat 7,5." katanya kecewa.
"Setidaknya itu sedikit diatas nilai minimal" kataku mencoba menghibur. "Daripada itu kita langsung latihan saja. Festival hanya sisa 4 hari lagi 'kan?"
"Oke. Tadi aku sudah bilang Milia dan Celica. Kurasa mereka sudah ada diruang musik" kata Sonsane.
Kamipun langsung menuju ke ruang musik. Festival tinggal 4 hari lagi. Aku harap diwaktu yang sedikit ini, kami bisa membuat pertunjukkan yang hebat. Setidaknya untuk kenang-kenangan karena setelah itu kami akan dihadapkan dengan medan perang yang ganas. Entah apakah aku siap atau tidak kubiarkan waktu yang akan menjawabnya nanti.
To Be Continued
