Fanfic Naruto pertamaku nih. Kalo banyak kekurangan di sana-sini harap dimaklumi sajalah... Tapi dikomentarin juga ya! Jangan didiemin doang. Berikanlah komentar yang membangun (doeh...). Hwehehehe...
Fanfic ini bercerita dari sudut pandang OC, seorang shinobi Suna. Sebenernya, aku ngerasa judul Fanfic ini agak norak. Tapi mau gimana lagi?! Naming-sense & title-sense ku payah (aku ngaku!). Jadi, kalo punya ide yang lebih bagus buat judulnya (beserta judul2 chapternya nanti), tolong dibantu! m( )m
Disclamer: Masashi Kishimoto (siapa lagi? Nggak mungkin aku, kan!)
Prolog
"Haruka, jangan keluar!" perintah Ibu.
Haruka yang saat itu berniat bermain dengan teman-temannya segera menghentikan langkahnya.
"Eh? Kenapa?" tanya Haruka bingung.
"Di luar ada monster. Pokoknya kamu jangan keluar!" kata Ibu tegas.
Haruka tidak berani membantah. Meskipun begitu, ia tetap penasaran. Ia membuka jendela sedikit, lalu mengintip. Di luar sana terlihat seorang anak laki-laki seumurnya sedang duduk seorang diri.
"Mana monsternya?" pikir Haruka.
Tiba-tiba anak laki-laki berambut mereah itu menoleh ke arahnya. Mereka sempat bertatapan dalam waktu yang cukup lama sebelum Haruka kembali menutup jendelanya.
"Anak yang aneh," gumam Haruka. Ia pun berjalan meninggalkan jendela dan memutuskan untuk bermain di kamarnya.
"Haruka-sensei, bangun! Kita masih dalam misi, nih." Samar-samar Haruka mendengar suara seorang anak perempuan.
"Gimana, Aki-chan? Dia bangun nggak? Kalo nggak bangun juga, sini, biar aku yang bangunkan!" Kali ini terdengar suara anak laki-laki.
"Jangan Yoji-kun! Biar aku saja!" Suara anak perempuan lagi-lagi terdengar.
"Ah, sudahlah, aku saja! Ditendang sedikit pasti..."
"Ne, ne, Yoji. Apa yang mau kau lakukan pada bunshin-ku?"
Aki dan Yoji terkejut tatkala mendengar suara yang mereka kenal. Ternyata si pemilik suara itu berada tepat di belakang mereka.
"Haruka-sensei! Sudah bangun?" tanya Aki senang.
"Eh, Haru-nee sudah bangun dari tadi?" Yoji ikut bertanya dengan agak terbata-bata.
"Ya, aku bangun sudah cukup lama untuk tahu apa yang ingin kau lakukan padaku," Haruka memandang Yoji dengan tatapan tajam.
Sebenarnya Haruka berbohong. Ia baru bangun saat mendengar suara Yoji. Tapi ia cukup cepat untuk mengelabui kedua muridnya dengan membuat bunshin dan muncul tiba-tiba.
"Ah, itu, aku cuma bercanda kok, Haru-nee," kata Yoji gugup.
"Kau masih memanggilku 'Haru-nee' juga? Apa kau tidak punya rasa hormat padaku sebagai seorang murid pada gurunya?!" cecar Haruka.
"Eto... Aku kan sudah biasa memanggilmu begitu, Haru-nee. Lagipula umur kita kan hanya berbeda 4 tahun dan Haru-nee di sini juga hanya bertugas sebagai guru sementara, kan?" Yoji membela diri.
"Karena ituu!!! Panggil aku sensei! Kalau kau tetap memanggilku seperti itu, rasanya perjuanganku untuk menjadi jonin selama ini sia-sia saja," gerutu Haruka. Yoji nyengir mendengarnya.
"Oh iya, ngomong-ngomong soal sementara, Kazekage-sama gimana, Sensei? Selama Sensei membimbing kita, nggak ada yang jadi pelindung Kazekage, dong?" tanya Aki.
"Haaah? Dia sih nggak perlu dikhawatirin!" kata Haruka cuek. "Dia itu super kuat. Yah, kalian tau sendiri kan bagaimana orang-orang takut padanya sebelum dia jadi Kazekage? Kalau menurutku, pekerjaanku sebagai pelindungnya itu hanya sekedar formalitas. Mungkin bagi banyak orang aku masih terlalu muda untuk jadi seorang jonin. Jadi, mereka masih belum percaya kalau aku bisa terjun dalam misi-misi berbahaya," keluh Haruka.
"Tapi Sensei, Temari-san dan Kankurou-san juga hanya berbeda beberapa tahun dari Sensei dan mereka juga jonin. Lagipula Kazekage sendiri seumuran dengan Sensei, kan?" hibur Aki.
"Aki, mereka itu keluarga istimewa. Tentu saja orang tidak akan heran kalau mereka menjadi jonin atau bahkan Kazekage dengan begitu mudahnya," kata Haruka.
"Tapi, Haru-nee...Eh, maksudku Sensei, orang-orang di Sunagakure juga sudah tau kok kalau Sensei adalah salah satu ninja jenius dari Suna." Yoji ikut meyakinkan Haruka.
"Wah, jadi merasa tersanjung nih dipuji begitu. Ehm ngomong-ngomong, Ryutarou mana?" Haruka menanyakan keberadaan muridnya yang satu lagi.
"Itu, di luar sama Genki-san. Lagi siap-siap," jawab Aki. Genki-san adalah orang yang harus mereka lindungi dalam misi kali ini.
"Aki-chan, Yoji, Sensei sudah bangun belum?" Dari luar terdengar suara Ryutarou.
"Udah bangun, kok." Haruka yang menjawab. Beberapa menit kemudian mereka semua sudah siap untuk melanjutkan perjalanan.
Tsuzuku
Gomen kalo banyak yang aneh, ya... Review please. Tapi mungkin belum ada yang bisa di review ya? Masih blom ada intinya sih... Hehehe...
