Ng, halo... saya AmuletWin777,
Ini Fanfic Zettai Karen Children saya yang pertama dan juga fanfic ZKC pertama yang menggunakan bahasa Indonesia, maaf kalo jelek...

HAPPY READING~

Note: Italic= dalam pikiran

Disclaimer: Zettai Karen Children adalah milik Takashi Shiina-sensei!


Hari yang biasa untuk B.A.B.E.L , prediksi-prediksi bencana, Special ESPer mengatasinya, dan hal-hal biasa lainnya. Tapi... hari ini bukanlah hari biasa itu

-WHITE ANGEL(1)-

Sebuah mobil hitam berhenti di depan sebuah gedung, dan saat itu juga seorang gadis keluar dari mobil tersebut. Gadis tersebut berambut pirang lurus yang panjangnya sepinggang dan bermata Honey Gold

"Jadi ini B.A.B.E.L? Di sini para Special Esper di latih dan di tugaskan untuk misi tertentu ya? Aduuhh aku bersemangat sekali!" ucap gadis itu ketika keluar dari mobil

"Ahaha, ayah tahu kamu pasti suka tempat ini..." ucap seorang pria sambil keluar dari mobil yang sama

"Nee, apa benar perusahaan ayah akan bekerja sama dengan B.A.B.E.L?"

"Tentu saja, sudah mimpi ayah agar Normal dan ESPer bisa hidup sejalan. Dan B.A.B.E.L adalah cara untuk mewujudkannya!" ucap pria itu lagi dengan mata yang bersinar. Sang gadis hanya bisa tertawa kecil melihat ayahnya itu "Ayah selalu bersemangat kalau membicarakan soal mimpinya itu..." pikirnya sambil tersenyum

Kedua ayah-anak itu pun berjalan masuk ke dalam, begitu mereka masuk mereka langsung di sambut oleh resepsionis B.A.B.E.L, Double Face, yang terdiri dari Tokiwa Natsuko dan Nowaki Hotaru

"Selamat datang di B.A.B.E.L... Bisa kami bantu?"

"Iya, saya CEO Shirakawa Corporation... Saya punya janji dengan direktur Tsubomi Fujiko."

"Baiklah tunggu sebentar..." Hotaru lalu menghubungi Direktur Tsubomi melalui telepon tentunya "Direktur Tsubomi? Ini Hotaru... CEO Shirakawa Corporation sudah sampai... Baiklah, kalau begitu..." setelah itu, iapun menutup teleponnya "Direktur Tsubomi akan menemui anda, silahkan menaiki lift dan turun di lantai 5. Beliau sudah menunggu anda di sana..."

"Waah, jangan-jangan mereka juga Special Esper ya?"

"Tentu saja" jawab Hotaru

"Eh? Jangan-jangan anda Telepath ya?"

"Betul. Kalau Natsuko-neesan adalah Clairvoyant ia bisa melihat benda dari kejauhan bahkan melewati dinding!"

"Hebat!" ucap gadis itu bersemangat. Sang ayah tersenyum melihat putrinya "Sudahlah sekarang kita harus selesaikan urusan ayah dulu" ucapnya sambil menggandeng gadis itu ke arah lift

Begitu lift terbuka, mereka masuk, lalu menunggu selagi lift naik ke lantai 5. Ya, tapi karena ini lift tidak sampai 1 menit, lift itu sudah sampai di lantai 5. Begitu mereka keluar sudah ada 4 orang yang menunggu mereka

1 adalah wanita berambut putih dan *ehem* dada yang (super) besar. Yang satu lagi adalah pria 20-an yang memakai kacamata. Sisanya adalah seorang pria 50-an bertubuh besar dengan wajah yang sedikit menyeramkan, lalu ada seorang perempuan lain yang sepertinya adalah sekretaris pria bertubuh besar tadi

"Ya~ Akhirnya kalian sampai juga~ Fujiko sudah lama menunggu~" ucap wanita berambut putih

"Direktur, sudah lama kita tak bertemu..." ucap ayah sang gadis

"Kalau begitu mari ikut saya ke ruang rapat" ucap wanita sekretaris itu

"Ah, putriku bagaimana?"

"Eh? Gawat, ruang tunggunya sedang direnovasi..."

"Kalau begitu bagaimana kalau kita gunakan ruang tunggu The Children?" usul pria berkaca mata

"Hmm~ Fujiko setuju, tapi bagaimana dengan gadis-gadis itu?"

"Tenang saja, itu serahkan pada saya. Nah, tolong ikut saya Shirakawa-san" ucapnya sambil tersenyum. Sang gadispun mengikutinya, sedangkan yang lainnya menuju ke ruang rapat tadi

.

.

Setelah berjalan beberapa menit akhirnya mereka sampai di ruang tunggu The Children, sang priapun memasukan sebuah kode agar pintunya terbuka, tapi begitu mereka masuk... ada sambutan yang tidak menyenangkan

"MINAMOTO!"

Sesaat kemudian, pria yang bernama Minamoto itu sudah terdorong ke dinding, dinding itu pun hancur sebagian

"Bisa-bisanya meninggalkan kita sendirian di ruang pengecekan!" lanjut seorang gadis berambut oranye terbakar

"Wah! Tunggu Kaoru! Aku bisa jelaskan!"

"Kalau begitu jelaskan!"

"Hen, hentikan kekuatanmu dulu!"

Walau dengan tidak rela, Kaoru menghentikan kekuatannya, yang menyebabkan Minamoto terjatuh ke lantai

"Dasar bocah. Padahal sudah 13 tahun tapi masih sama saja dengan 3 tahun lalu... itu yang dipikirkan oleh Minamoto-san" ucap seorang gadis berambut putih keungu-unguan sambil menyentuh kepala Minamoto "Kora Shiho! Jangan membaca pikiran orang seenaknya!" hardiknya

"Oh? Jadi kita itu bocah ya?" ucap Kaoru dengan hawa gelap. "CIUM DINDING ITU LAGI SANA!" teriaknya sambil merentangkan tangannya, menyebabkan Minamoto kembali terdorong ke dinding

"JANGAN KALAH OTOT-OTOKU!" teriak Minamoto

Gadis tadi hanya bisa cengo melihat kejadian itu, dia hanya mematung di sana tidak berani melerai mereka. Iapun mundur beberapa langkah

"Lalu? Gadis ini siapa?" ucap seorang gadis berkaca mata yang bermbut biru. Ia tiba-tiba muncul di belakang sang gadis

"Minamoto-san, memangnya tidak cukup kita sekarang kamu mencari gadis lain ya?" ucap Shiho

"WAH!? Minamoto-han mesum!" ucap gadis berkaca mata tadi

"BUKAN AOI! Kalian salah paham! Turunkan aku dan akan ku jelaskaaannnn!"

.

.

5 menit kemudian, Minamoto sudah di turunkan dan dia sudah menjelaskan duduk perkaranya

"...Makanya aku menyarankan untuk menggunakan ruangan kalian..."ucapnya mengakhiri penjelasan

"Hmm, apa benar yang Minamoto-san ucapkan?" tanya Shiho kepada gadis tadi, ia mendekatinya lalu menyentuh tangannya

"Shirakawa Saya, 16 tahun, Normal, bersekolah di sekolah yang siswanya Normal semua, single, tidak pernah ciuman, punya seorang kakak laki-laki, ibunya sudah meninggal..." lanjutnya

"To, tolong jangan membacanya sendiri! Kalau kalian bertanya akan ku jawab kok!" ucap Saya dengan muka merah karena malu "Lagian kok single dan tidak pernah ciumannya perlu di sebutin sih!?"

"Yah, habis bertanya terlalu merepotkan! Dan lagi, karena Limiternya menyala aku hanya bisa membaca sedikit..." jawabnya

"Itu bukan alasan untuk melanggar privasi orang!" protes Saya dan Minamoto bersamaan

"Ya sudah kalau begitu kita perkenalkan diri kita juga!" usul Kaoru "Aku Akashi Kaoru, 13 tahun, Psychokinesis Level 7!"

"Aku Nogami Aoi, sama, Teleporter Level 7 juga!"

"Kalau aku Sannomiya Shiho, 13 tahun juga, Psychometrer, Levelku sama dengan Kaoru-chan dan Aoi-chan..."

"Sa, salam kenal semua..." balas Saya malu-malu

"KYAA! Kamu imut bener sih aku jadi gak tahan!" ucap Kaoru sambil memeluk Saya, sang gadis hanya bisa ngeblush berat

"Kaoru! Jangan begitu dong!" hardik Minamoto

Sayangnya, waktu santai mereka terganggu karena ada panggilan misi untuk mereka

"Perhatian, ada prediksi penculikan yang menyebabkan 5 kematian, nilai probabilitas perubahannya adalah 7."

"Hmm, sepertinya ini waktu kalian beraksi ya..." ucap Minamoto

"Tunggu, Minamoto! Saya-chan juga boleh ikut ya?" pinta Kaoru

"Eh? Sepertinya itu bukan ide bagus Kaoru-chan... aku mungkin menyusahkan kalian" tolak Saya halus. Tapi Kaoru tetap meyakinkannya untuk ikut

Minamoto tersenyum kecil "Baiklah dia boleh ikut. Tapi dia harus tinggal di BABEL 1"

"Eh?" itulah reaksi pertama Saya

.

.

Aoi menteleportasi mereka ke sebuah gudang besar. Di sana, Shiho lansung membaca sekelilingnya dengan Psychometrynya

Sementara itu, Saya yang ditinggal di BABEL 1 hanya bisa memperhatikan mereka lewat sebuah kamera bersama Chief Kiritsubo dan Sekretarisnya, Kashiwagi

"Memangnya prediksinya apa sih, Chief Kiritsubo?" tanya Saya, toh mereka gak ada kerjaan selain mengawasi The Children bekerja

"Sekelompok teroris akan menyerang gudang itu dan menculik 5 orang di sana. Setelah mereka sampai di markas rahasianya, ke-5 sandera itu di bunuh..." jelas Kashiwagi-san

"Minamoto-san, di sini tidak ada seorang pun. Jangan-jangan prediksinya salah?" ucap Shiho

"Hmm, mungkin saja... Chief, apa pendapatmu?" kata-kata terakhirnya itu di ucapkan lewat sebuah Transmiter

"Kembalilah ke BABEL 1, kita periksa prediksi itu begitu sampai di HQ"

"Baiklah... OK, ayo kita kembali"

"Eeh, cuma gitu doang? Aku gak bisa nunjukin kekuatanku di depan Saya-chan dong!" keluh Kaoru

"Kekuatanmu itu bukan untuk dipamerkan! Sekarang ayo cepat kembali ke BABEL 1"

"Baiklah kalau begitu" ucap Aoi sambil mengaktifkan Teleportasinya

.

.

Begitu The Children tiba di BABEL 1, Chief langsung memberi signal kepada pilot untuk lepas landas. Sang pilot langsung melakukannya, tapi yang mereka tidak tahu adalah... saat lepas landas, sang pilot mengeluarkan seringai licik


「つづく。。。」