Hallo,Senpai. Ketemu lagi dengan saya. Tapi di fic baru dengan judul baru. Saya harap para Senpai sekalian suka dengan fic saya. Fic saya yang sekarang ini bercerita tentang anak-anak Karakura High School yang akan mengadakan kemping. Di manakah mereka akan kemping? Akan ada kejadian heboh apa yang akan mereka alami? Saksikanlah sendiri. ~Enjoy The Story~

The Night Of Trouble

Di suatu pagi terdengar suara teriakan anak-anak dari salah satu kelas.

"HUUUUUEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!~". Seru seluruh murid di kelas yang paling pojok,paling sempit,paling gelap,paling surem,paling banyak penghuninya,paling reseh muridnya dan paling nista kalau di ungkapkan dengan kata-kata(ini sich,keadaan kelasku ndiri. Nyata dan gak di buat-buat. -jujur-).

"Tenang-tenang!!!". Sang guru nggebrak meja. Tapi sayang gak ada yang kaget,peduli aja enggak. Sebab,para murid pada ceramah sendiri. Ukh. Kasian.

1 minutes......


10 minutes........


20 minutes.......


30 minutes......


"HEY. KALIAN BISA DIAM TIDAAAAAAAKKK~!!!".
Kembali nggebrak meja,tapi yang ini lebih keras (ya ampun,aku gak tega ngelihat kejadian ini. Aku gak tega ngelihat meja yang di pukul itu ~nangis terseduh-seduh~). Semua noleh. Trus mereka pada pasang tampang innocent.

"Ada apa,?!". Tanya seorang murid berambut orange yang tak lain dan tak bukan adalah Ichigo....(kilat menyambar seketika).

"Iyaaa…," teriak seseorang dengan lebay banget. Imbuh Ishida sambil ngorek kupingnya yang masih berbunyi nguuuuuung (kayaknya).

"Ehem. Seperti yang sudah bapak bilang tadi (Hah! Tadi? Obrolan sebelum kedatanganku,ya???!!!) kita akan kemah di Cuban Talun". Lanjutnya.

"Di mana,tuch?! Kok aku gak pernah denger?". Bisik Rukia.

"Cuban Talun tuch ada di daerah Malang Jawa Timur". Balas Inoue.

Rukia cuma meng-ooh aja,padahal ia masih gak tahu tempatnya di mana.

"Nah,kalian akan di bagi menjadi 10 kelompok dengan anggota masing-masing 5 orang,dan... Bla-bla-bla (males ngetik,nich) kata guru yang terkenal kalem ( kalo diem and pas lagi bobo',he he......).

"Berangkatnya,Pak?". Tanya Tatsuki. "Tanggal 11 nanti". Jawab sang guru singkat.

"APPAAAAAAAAAA???!!! 2 minggu lagi,dong. Pak?!". Renji shock berat.

"Aduh! Gak pake muncrat kenapa,sich?~". Sahut Hinamori yang duduk di depan Renji. Si empunya ngelap iler yang ngintip di sudut bibirnya. Putih-putih gimanaaaaaaaa gitu (hey...!!! Author jorok banget,sich!?).

"Daftar kelompoknya akan bapak bacakan. Jadi harap di dengarkan baik-baik. Kalo perlu di catata!!!".

"Oi. Oi. Pak!!!". Teriak Asano penuh semangat.

"Kelompok pertama Rukia,Orihime,Momo,Tatsuki dan Sena......... Kelompok terakhir alias kelompok 7 Renji,Uryuu,Toushirou,Ichigo dan Chad. Nah. Itulah daftar kelompoknya". Terang Ukitake-sensei stay cool. Usai daftar kelompok di bacakan. Hitsugaya menghela nafas panjang karena kecewa. Begitu pula Asano yang gak bisa satu kelompok ma Ichigo,malah pake aksi nangis gulung-gulung segala lagi (Lebay amat,sich!?).

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

TENG...TENG...TENG...

Bel berdentang dengan nyaringnya. Itu tandanya untuk...... PULAAAAAAAAAAAAAAAANGGGG (inilah bagian terseru dalam kegiatan yang bernama sekolah). Di perjalanan pulang anak-anak masih aja berceloteh tentang kemping mereka nanti. Duh duh,ribetnya. Ngalah-ngalahin orang yang mau ngelahirin aja.

Tepat hari H-nya...

Perjalanan di mulai,semua sangat menikmatinya. Di dalam bis pariwisata itu,semua telah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang lagi baca novel "Rintihan Dunia Quincy" seperti Ishida. Ada yang molor seperti Hitsugaya (Tapi gayanya tetep imut dan nge-gemesin banget). Ada juga yang lagi nyanyi lagu gak jelas kayak Ichigo,Renji dan Asano (Nich,anak kok nongol terus,sich?! ~author heran~). Chad cuma diem sambil menerawang jauh keluar jendela. Para cewek pada bisik-bisik di bangkunya masing-masing. Tapi di tempat duduk paling belakang sendiri,para guru yang punya kerja sambilan jadi shinigami kalo malam juga pada rapat,lebih tepatnya nge-rumpi. Yang kalo di teliti lagi kerjaan mereka bisa disebut dengan istilah "nge-gosip" ck...ck...ck... Benar-benar tercela amat sangat tercela (geleng-geleng gak percaya). Memang semua guru di bus itu pada nge-rumpi gak jelas. Minus satu orang pria cool yang biasa kita panggil Kuchiki Byakuya (Fans Byakuya bersorak lebay). Dari tadi dia cuma diam mengamati jalanan sebelum akhirnya...

"HOEEEK~..." Dengan sukses dia muntah di sepatu Aizen (yes. Yes! Akhirnya aku bisa balas dendam). Aizen-sensei kaget. Unohana-sensei juga.

"Haah? Kok tiba-tiba muntah,sich?!".

"Ma. Ma'af... A-huek...huek". "aduh. Kuchiki tai... Sensei jorok banget,dech!?". Gin marah-marah.

"HUEEK". Di elapi pake bajunya Gin yang cuma bisa bilang. "HEY. Dasar!!!".

"Sorry... Mabuk... Hoek... Kendaraanku... Hoek... Kumat... Lagi~... Hoek". Mbuang kantong plastiknya keluar.

"Woi. Dilarang buang sampah sembarangan!!!". Bentak Kaien-sensei (kembarannya Ichigo,tuch).

"Ma'af. Udah terlanjur kebuang!". Timpal Byakuya.

"Akh. Sana! Jangan deket-deket!!!". Kata Unohana jijik.

"HOEK... HOEK...".

"Ma..Ma'af. Ini ada minyak kayu putih!" tawar Hanatarou pada kaptennya (Sebenernya nich bus muat brapa orang,sich?!).

"Makasich,ya!". Unohana pun sukses membuat Byakuya gak muntah selamanya dengan meminumkan minyak kayu putih tadi. (Maklum Unohana balas dendam. Karna kencan mereka seminggu yang lau batal. Alasannya,sich. Karena mobil Byakuya mogok. Padahal dia khan gak punya mobil (Gak,ding. Kuchiki taichou,khan tajir). Dan kini taichou yang terkenal cool dan bijaksana itu (bijaksana apanya?") itu sukses tepar dengan gaya yang masih keren-keren aja,tuch.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Mereka pun tiba juga di Cuban Talun. Hawa sejuk pegunungan menyambut rombongan Karakura High School. Suasana pedesaan yang khas serta gemericik suara air sungai yang sangat menenangkan hati. Rasanya seperti relaksasi saja. Usai menikmati keindahan alam yang hijau. Mereka semua menuju ke sebuah lahan yang akan mereka huni selama 1 minggu ini. Lahan yang terletak tak jauh dari hutan yang katanya,sich. Angker. Semua murid kelas 11 Karakura HS bersama para pembinanya berjalan merayap menuju tempat tersebut. Sebuah tanah lapang yang luas di mana tenda-tenda akan berdiri tegak.

"Ayo anak-anak. SEMANGAT!!! SEMANGAT!!!". Teriak Gin sensei penuh suka cita. Apalagi senyum di bibirnya itu nggak pernah pudar (nggak tahu apa? Kalo senyumnya bikin aku pengen muntah!?) [di hajar fans-nya Gin]. Rangiku udah tepar aja ngeliat gayanya. Setibanya di sana,para pembina memberikan instruksi pada murid-muridnya untuk berbagi tugas. Anak cowok bertugas membangun tenda dan yang cewek masak untuk makan malam di bantu oleh para guru perempuan. Sedangkan para bapak guru buat api unggun. Sisanya cuma mengamati saja. (duh. Duh. Yang kerjanya cuma ngawasin itu bikin aku iri aja!). Mereka semua terlarut dalam pekerjaannya. Tanpa menyadari jika tak jauh dari tempat itu,ada yang tengah mengawasi mereka semua. Malam semakin larut. Suara-suara alam terdengar seperti nyanyian. Cahaya bulan menyusup di sela dedaunan.

Semua telah terlelap dalam mimpi indah mereka masing-masing. Kecuali seseorang yang imut dan juga cool bernama Hitsugaya Toushirou. (Hi-chan. Betapa imutnya dirimu. Aw. Aw. Aw. Aw. Aw. Aw~). Tampang kusutnya menunjukkan sesuatu yang mengisyaratkan jika ia ingin membunuh 2 orang yang berada di sampingnya. 2 orang yang kerap (IHIII... Kerap coy!!!) ia panggil Ichigo dan Ishida. (aw~ Ic-chan). Bagaimana tidak,anggota tubuh si rambut jeruk main tindih aja,kadang ia sampai merasa sesak saat lengan Ichigo berada di atas dadanya. Serta dengkuran keras yang tiada akhir dari seorang Quincy yang di sebelahnya. Makin membuat urat di kepalanya berkedut menahan amarah. Akhirnya di tengah malam yang dingin ia pun memutuskan untuk bangkit (dari kubur). Walau harus menyingkirkan paksa tangan kekar Ichigo dari tubuh kecilnya. Di bukanya tirai yang menutupi tenda. Mengintip keadaan sekitar yang sepi dan suram. Bulu kuduknya berdiri seketika saat hembusan angin bertiup di dekat lehernya.

"Gila,nich?! Tempat ini serem amat!?". Katanya sambil bergidik ngeri. Hitsugaya yang emang gak bisa tidur karena kebelet pipis. Mulai celingukan mencari letak toilet berada.

"mm. Toiletnya mana,ya?". Garuk-garuk kepala.

Pandangannya pun tertuju pada papan bertuliskan toilet 10 meter di pinggir hutan. Dia pun menelan ludah. Ingin sekali ia membangunkan Ichigo atau Ishida untuk menemaninya. Tapi batinnya berontak.

"Aku khan taichou. Jadi aku gak boleh takut". Tegasnya. Ia pun memberanikan diri berjalan ke pinggir hutan dengan motto "Aku adalah seorang gentleman". Berbekal lampu teplok. Ia berjalan sendiri menuju toilet. Perlahan pintu toilet di buka.

Dan tak berapa lama kemudian...

"Huff... Leganya...".

KROSAK~!! KROSAK~!!

"Apa'an,tuch??!!". Bunyi itu membuatnya bergegas keluar.

"S. Siapa di situ?!".

TEP!!

HELP MEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!



TBC


OWARI

Terima kasih buat para senpai yang telah membaca fic saya.

Apa yang akan terjadi dengan hitsugaya???

Nantikan saja chapter selanjutnya.

RnR.....................................