Summary : Seorang Gadis berumur 16 tahun itu telah diterima masuk ke Scouting Legion dengan lulusan ke berdarah Jerman-Asia ini mempunyai iris mata hitam kecoklatan,rambut coklat sebahu dan tinggi badan yang lumayan tinggi yaitu 170 cm . Kehebatannya setara dengan 100 pasukan,pantas dia lulusan terbaik saat di Trainee itu bernama Helga Hartman.
Shingeki No Kyojin Fanfiction ( 進撃の巨人)
Confession of Love (Chapter 1 : First Met...)
Disclamer : Hajime Isayama ©
Story By : Asuhara Ema
Genre : Romance,etc..
Rated : T (Teen+)
Pairing : Helga Hatman (my OC) x Rivaille
A/N : fanfic romance lagi. kali ini ane buat ff pake pairing OC saya sama Rivaille (perlu anda ketahui saya ini fangirl dari Levi) tapi kayaknya cerita ini GaJe dan yahhh... bisa dibilang tidak menerima Review yang bersifat Flame,hanya menerima review yang bersifat membangun (Kritik / saran)
Warning : Gaje,OOC,dll...
"Siapa namamu ?" tanya Kapten Erwin Smith.
"Nama saya Helga Hartman . Saya dari desa Trost !" jawabku mantap.
"Apa harapanmu jika masuk ke Scouting Legion ?" tanya Kapten Erwin Smith lagi.
"Membunuh titan,dan mengabadikan hidupku untuk umat manusia,Kapten !" Jawabku.
"Hmm,bagus nak ! semua harapan manusia ada di kau peringkat pertama pada lulusan kali ini ya ? Aku akan menempatkanmu pada Pasukan Elite Corporal Rivaille sekarang." Ujar Kapten Erwin Smith sambil tersenyum.
"Terimakasih Kapten !" Akupun menuju barisan Pasukan Elite Corporal mereka terlihat gagah sambil mengepalkan tangan di hanya tersenyum simpul.
Teman-temanku yang lolos seleksi masuk Pasukan Elite ada 2 orang yaitu Andrea Faerber dan Sebastian Osterhangen. satunya lagi adalah aku sendiri.
"Untuk Prajurit baru pasukan elite harap pergi ke markas mengikuti Eren Jaeger !" Perintah Kapten Erwin Smith.
Mataku langsung berbinar,Eren dia adalah orang yang paling aku idolakan setahun terakhir dan aku bertemu dengannya di tempat ini. Tiba-tiba 2 orang lelaki yang satu berambut coklat dan yang satunya lagi berwarna Pirang,aku juga kurang yakin yang orang berambut pirang itu lelaki atau perempuan (?).
"Kau Helga Hartman kan ? Perkenalkan namaku Eren Jaeger dan ini temanku Armin Arlert." ucapnya sambil memperkenalkan diri.
"Iya salam kenal ! Eren-senpai dan Armin-senpai,bolehkan aku memanggil kalian begitu ?" tanyaku sambil tersenyum.
dua orang lelaki itu mengangguk pelan.
"Ah,iya ! selamat atas di terimanya di pasukan elite ! kau hebat..." Ujar lelaki berambut pirang itu yang bernama Armin.
"Jaeger ! cepat kemari !" teriak seorang lelaki bermata raven di depan pintu markas.
"Maaf Hartman. Sepertinya aku di panggill Corporal Rivaille." Ucap Eren-senpai sambil berlalu meninggalkan aku dan Armin.
"Ummhh,Mau ku antar ke kamarmu Hartman ? kebetulan kamarmu sudah di bersihkan." Tanya Armin yang sedari tadi di sebelahku.
"Hmm,iya boleh." jawabku singkat.
Kami menyusuri kamar-kamar anggota,setelah 5 menit berjalan di koridor lantai 2 kami tiba di sebuah pintu berwarna coklat dan bertuliskan angka 21.
"Terimakasih atas bantuannya Hari ini Armin-Senpai !" ucapku sambil membungkuk.
"Iya sama-sama,lagi pula kau kan anak baru sudah sepantasnya kami para senior membantu anak perlu bantuan panggil saja aku ya." jawab Armin-senpai sambil berlalu meninggalkanku.
Aku membuka pintu kamar yang terbuat dari kayu jati itu , di dalamnya ada 2 kasur ukuran Queen Size, 2 buah lemari , 2 buah meja belajar , 1 kamar mandi dan dindingnya bercat berwarna putih. Ini markas apa pesantren sih,pikiranku mulai kemana-mana.
Aku berjalan menuju kasurku,kulihat seorang perempuan berambut pitang sebahu itu sedang memasukan pakaiannya sambil bersenandung.
"Andrea ?" tanyaku.
Gubrakk... sangking kagetnya sahabatku ini sampai terjatuh dia memang orangnya kikuk dan polos. Orangnya pintar dalam membuat strategi dan atas ke Kikukannya itu dia disebut Ratu lebay.
"Ahh,kamu Helga ! kau mengaggetkanku saja,bagaimana kalau aku jantungan atau mati ? heh ?" gerutunya sambil memonyongkan bibir.
"Ahaha,maaf ! jadi kita sekamar ?" tanyaku sambil merebahkan badan ke kasur.
"Menurutmu ?" jawabnya dingin.
Ahh,dia ini kalau lagi badmood susah sekali di ajak aku membereskan baju-bajuku saja dan menata ruangan ini sesukaku. Setelah beres-beres kamar kami pun dipanggil untuk pergi ke halaman dan tentunya kami akan makan siang.
Seorang lelaki setinggi 160 cm itu berambut hitam pekat,bermata menatapku -tiba saja dia menghampiriku.
"Hei bocah,kau bagikan jaket dan mantel ini kepada 2 temanmu itu,sebelumnya ambil bagianmu dahulu." ujar lelaki itu sambil menyerahkan tumpukan baju.
"Iya,kapten."
Tiba-tiba seorang perempuan berkacamata nyentrik itu yang di duga titan lovers itu.
"Perhatian ! karena ada 3 anggota baru disini kita rayakan dengan bersih-bersih markas." teriak perempuan itu sambil mengulum senyum.
"loh,bukannya minggu lalu sudah ?" pekik seorang anggota.
"ini perintah Corporal rivaille sayang.." jawab Mayor Hanji sambil nyengir.
"Ambil sapu,dan perlengkapannya di gudang yaahhh"
Setelah semuanya mendapat sapu dan aku yang belum dapat sapu.
"Mayor hanji,saya belum mendapat sapu ataupun kemoceng." laporku sambil mendekati Mayor Hanji-san.
"coba kalau kamu ambil di gudang bawah tanah." Jawab Hanji-san.
"Baik,mayor..." ucapku sambil menuju ruang bawah tanah.
Cklek...
Aku membuka pintu gudang bawah tanah dan menuruni beberapa anak tangga . disana terlihat gelap gulita.
"ruang apaan sih gelap begini. Untung bawa lilin." Gumamku sambil menyalakan lilin.
Kulihat seorang lelaki sedang bersandar sambil menutup matanya.
"Corporal Rivaille.." gumamku dalam hati.
"Kenapa ia tidur disini ?" gumamku lagi.
Setelah mengambil seseorang mengunci gudang,aku berlari menuju pintu itu.
"Sial,terkunci lagi di ruangan dengan Corporal lagi !" dengus ku sambil memutar knop pintu.
"ehem.. Kenapa kau disini bocah ?" tanya Rivaille,ternyata ia sudah bangun.
"Anu,tadi saya mau mengambil sepertinya ada yang menguncinya dari luar." Jawabku.
"Tch- terkunci !" Rivaille berdecak.
"coba kau cari alat supaya pintu bisa dibuka."
"baik Heichou.."
Huhh,kenapa dia menyuruhku sih ? padahal kan dia laki-laki,mungkin saja dia lebih 10 menit ku coba,mulai mendobrak pintu,berteriak minta tolong,mencungkil daun Hasilnya Nihil. Ya , jelas ini kan ruang bawah tanah,jarang orang yang lewat sini kecuali orang itu punya kepentingan lain.
"He-Heichou,pintunya nihil tidak bisa dibuka." Ujarku seraya menyeka keringat di dahiku.
"Hei,Bodoh ! jangan mengelap keringatmu dengan tangan kosong. menjijikan tahu !" omel Rivaille sambil mengeluarkan sapu tangan dan mengelapkannya kewajahku. Rivaille memang seorang Cleaning Freak sejati.
"ini bawa saja sapu tahu kau membutuhkannya." Ujar Rivaille.
"Eh.. Te-Terimakasih He-heichou.." ucapku sambil mengulum senyum.
"Tch- sekarang bagaimana supaya kita bisa keluar dari Gudang ini ? Kemungkinan besar kita bisa keluar saat pagi hari." Ucap rivaille.
"uhhh,pusing sekali." Gumamku
"Kau pusing bocah ? apa kau sakit ?" tanya rivaille sepertinya ia mendengar gumamanku tadi.
"Iya begitulah Heichou."
"ya sudah kau tidur di pahaku tidak ada kasur." Ucapnya.
"Eh,bolehkah saya ? Rasanya tidak sopan." Ucapku sambil memegang kepalaku.
"Sudah tidak apa,sudah semestinya aku sebagai Atasan berlaku baik terhadap bawahanku sendiri."
"Daripada menyusahkan tidur di lantai saja." Ujapku sambil membuka jaket Scouting legion sebagai pengganti bantal.
"Tch,dasar keras kepala.." Dengus Rivaille.
15 menit berlalu,aku sudah tidur di samping Rivaille terdengar samar-samar.
"Dasar bodoh,sudah tahu sakit , malah tidur di Lantai." Gumam Rivaille sambil membuka jaket Scouting Legionnya untuk di taruh di badanku.
Cit..Cit..cit...
Suara burung terdengar nyaring di luar aku membuka mata hitamku perlahan. Astaga ! Rivaille tidur berhadap-hadapan dengan ku dan memeluk tangan tak memperdulikan tangannya dan kembali tidur karena masih merasa pusing.
"Astaga ! kenapa aku pegang lengannya ? sepertinya kebiasaanku memeluk guling saat tidur." Gumam rivaille dalam hati.
Lalu Rivaille memegang keningku dengan lembut.
"ehh,makin panas lagi.." Gumam Rivaille.
-Rivaille POV-
"kalau di lihat-lihatbocah ini mirip petra,baik,ramah,pintar,lembut,skill-nya dalam membunuh titan juga."
"ahh,ngomong apa aku ini !"
-Rivaille POV END-
Tiba-tiba pintu gudang terbuka, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Ehh,corporal !" pekik seorang lelaki bermata emerald.
"Hei bodoh ! bisa diam tidak ? kau tidak lihat anak ini sedang tertidur ?" bisik Corporal Rivaille.
"Oh,maaf corporal,ahh Hartman kenapa ? dia sakit ?" pekik Eren.
"Tolong bantu aku membawa bocah ini ke kamarku,dia sedang sakit." Perintah rivaille,eren hanya mengangguk pelan.
Setelah aku di bawa ke kamarnya Suara eren yang sedang berbincang dengan Rivaille.
"Corporal,Kata Kapten Erwin Smith besok kita akan melakukan ekspedisi ke corporal ikut ?" tanya Eren.
"yah,aku sih ingin bagaimana dengan anak ini ?" ujar Rivaille.
"Mungkin aku akan mengurus anak ini dahulu sampai menyerahkan jabatanku kepada mu pada Hanji atau Erwin." Ujar rivaille sambil menepuk pundak hanya mengangguk pelan.
"Baiklah corporal . Saya permisi dulu." Pamit eren sambil menghembuskan nafas panjang.
Esok paginya aku masih tergolek lemah di ranjang Corporal mengucek mata hitamku.
"Sudah bagun bocah ?" tanya rivaille dengan wajah datarnya sedatar papan triplek.
Aku hanya mengangguk pelan.
"KRUYUKK..."
Suara perutku terdengar nyaring,sepertinya perut ini minta di beri makanan, ya intinya aku sangat lapar.
"Kau lapar ? tunggu disini sebentar." Ujar rivaille sambil berlalu meninggalkanku.
Aku hanya mengangguk pelan.
15 menit berlalu.
Corporal Rivaille membawa nampan berisi sup asparagus dan teh hijau yang terlihat mengepul.
"Habiskan makananmu dan minum obat ini !" perintah Rivaille sambil memberi 2 keping pill penurun panas.
"iya."
Tanpa disuruh dua kali,aku menghabiskan makanan itu secepat kilat dan meneguk 2 pill penurun pergi dari kamar yang aku di sisi lain para prajurit sedang berkemas untuk melakukan Misi ekspedisi ke 58 (anggap saja ke 58 , karena OC saya lulusan ke 105th).
"Hei,kenapa si Rivaille lama sekali ? tumben-tumbennya,Biasanya dia yang paling semangat.(padahal gak semangat-semangat amat sih) :v" ujar Mayor Hanji heran sambil memasukkan barang-barang suplai gas ke dalam gerobak.
"A-Anu Mayor Hanji,Saya dapat perintah dari Corporal untuk menyampaikan kalau dirinya tidak bisa ikut Ekspedisi ini." Ujar Eren dengan muka polosnya.
"Kampret loe, Eren ! Kenapa dia gak mau ikut ? heh ?" Omel Mayor Hanji.
Seorang perempuan berambit pirang dengan iris mata biru tua menghampiri keduanya (baca : Eren dan Mayor Hanji).
"Maaf Mayor Hanji apakah anda melihat teman kami yang bernama Helga Hartman?" tanya perempuan itu.
"Ohh,kalau Hartman sedang sakit Rivaille yang akan mengurusnya sampai dia sembuh." Ujar Eren dengan wajah innocent-nya.
Hanji dan Perempuan itu Cuma bisa sweatdrop. Dan paduan suara jangkrik mengelilingi mereka.
"HAHAHAAHHAAH,jadi begitu ya ! Kalau Hartman dia tidak bisa ikut dong ?" Tawa Mayor Hanji bergelora sampai mengagetkan Glora Bung Karno.
Eren hanya bisa Sweatdrop.
"Baiklah, 15 menit lagi kita harap bersiap-siap. Sepertinya sebentar lagi akan Hujan deras." Teriak Mayor Hanji sambil nyengir.
Setelah semua itu hujan deras membungkus markas,hanya ada suara detik jam dinding,kamar dengan nuansa berwarna putih itu terlihat -tiba saja aku ingin buang air kecil .Aku memutar gagang pintu dan di kamar Corporal ada toilet,tetapi aku segan memakainya kurasa itu sangat tidak sopan. Aku berjalan pelan menuju toilet dekat dapur,Kulihat seorang lelaki bertubuh 160 cm itu sedang menyesap minuman yang ada di genggamannya.
"Mau kemana bocah ?" tanya lelaki itu sambil terus menyesap kopinya.
"Anu,aku mau ke Toilet." Jawabku sambil menunjuk pintu yang bertuliskan toilet.
"Kenapa tidak di toiletku ? sekaligus mandi ? bau mu itu tidak enak tahu." Ujar Rivaille sambil memberikan handuk putih yang ada di lehernya.
Aku hanya mengangguk pelan sambil berlari menuju toilet yang ada di kamar aku sedang mandi aku memakai sabun dan shampoo selesai mandi aku segera mengambil handuk putih dan bergegas pendek 2 cm diatas dengkul. Gilee,pendek banget ?
"Lma sekali kau mandi ?" tanya Rivaille.
"E-Ehh,kenapa Corporal ada di sini ?" akupun balik bertanya,semburat garis merah mengelilingi pipiku.
"Aku juga mau mandi bodoh." Jawab rivaille ketus.
"Bajuku dimana ?" gumamku
"tuh,bajumu" tunjuk rivaille pada tumpukan baju kemeja berwarna putih dan celana panjang.
"oh.."
Setelah memakai baju,aku pun bergegas ke kamar mandi untuk mengantarkan handuk.
"corporal,handuknya di taruh dimana ?"
"taruh saja di lemari dekat tempat tidur." Jawab rivaille yang sedang di kamar mandi.
Tak lama kemudian Rivaille keluar kamar mandi dengan bau khas nya.
"Bagaimana kalau aku yang membuatkan makan siang ?
"Ya,terserah kau saja."
"baiklah aku ke dapur dulu ya ?"
Sementara itu di dapur. Tok..Tokk..Srengg (?)
"Hm,enaknya makan kentang Rebus dan sayur -mudahan aku tidak dimarahi Sasha." Gumamku sambil terus terpaku dengan masakan yang ada di panci.
15 menit kemudian masakan telah jadi.
"Ayo,Corporal kita makan ! Masih panas loh,kalau sudah dingin nanti tidak enak." Ajakku sambil memegang lengannya.
"Tch-"
"Bagaimana Rasanya ?" tanyaku penasaran.
"yah,lumayan." Jawab rivaille yang terus mengunyah potongan kentang.
"Hei,mereka kapan pulang dari ekspedisi ? semoga tidak banyak jatuh korban lagi oleh titan sialan itu." Ujarku.
Setelah makan siang aku diam-diam menunggangi kuda ke pusat kota.
Drap..drapp..drapp.
"Ahh,biarkan saja Rivaille di markas aku bosan di sana !" gumamku sambil mengulum senyum hangat.
Setelah menyusuri tiba di pusat kota yang di pinggir sungai yang tenang sambil menatap langit sore yang ke berpikir kenapa umat manusia harus hidup di balik dinding sialan di ibaratkan seperti ayam yang biasa di jual di melihat dunia luar yang pasti lebih indah.
Tiba-tiba butiran tetes air hujan membasahi ujung pipiku,semakin lama semakin memakai mantel hijau Scouting Legionku dan bergegas menunggangi kuda agar cepat sampai di markas.
Tiba-tiba di dalam hutan aku bertemu dengan seorang lelaki bermata Raven mendekatiku dengan kuda hitamnya.
"Cor-corporal !" pekik ku kaget.
"ya bocah ! kenapa kau kabur dari markas ?" tanya Rivaille.
"Aku bosan." Jawabku sambil menundukkan kepalaku.
"Tchh-"
Tiba-tiba Rivaille menarik tengkukku di depan wajahnya.
"Kebawahan bocah." Gerutunya.
Bibirku dan Bibir Rivaille bersentuhan,ciuman itu sangat lama sampai-sampai aku kehabisa n oksigen. Rivaille melepaskan ciumannya.
"Aku mencintaimu bocah." Aku rivaille.
"aku juga cinta Corporal" jawabku.
"Apakah kita sekarang..." ucapanku terpotong.
Kulihat Rivaille mengangguk pelan seolah mengerti maksud dari ucapanku yang terpotong dan di ikuti oleh senyuman terindahku.
Dibawah hujan deras dingin tetapi masih ada hangatnya cinta kan ?
-Fin-
A/N : masih ada kelanjutannya loh ! RnR please jangan flame ya ! T^T/
