Sinopsis : Sejak kematian keluarganya Momo Hinamori denyatakan menghilang bahkan dianggap ia telah mati saat malam tragis yang terjadi pada keluarga Hinamori. Setelah sebelas tahun menghilang ia kembali dengan dendam atas kematian keluargan Hitsugaya. Benarkah keluarga mereka yang membunuh orangtuanya?
Disclaimer:
Bleach © Tite Kubo
Rate: T
Pairing: Hitsugaya X Hinamori
Warning:
AU. Maybe a little OC, dll (dan lupa lagi)
Hatiku adalah milik mu
Pikiranku hanya mampu penuhi denganmu
Jiwaku hanya milikmu dan hanya kamu
-Toushiro Hitsugaya-
Aku selalu berharap kau selalu ada untukku
Tapi, kau menusukku dari belakang
Menelantarkan jiwaku yang tersesat
Menghancurkan kepingan-kepingan hatiku
Menghianati pikiran naif-ku
Membawaku mengobarkan dendam membara
-Momo Hinamori-
Chapter 1 : She's Back
Musim gugur telah tiba, daun-daun kecoklatan mulai berjatuhan memenuhi halaman perkarangan milik keluarga Hitsugaya. Di taman inilah duduk pemuda tampan dengan rambut salju dan mata emerald tealnya.
Dia menutup matanya merasakan lembutnya angin sepoi-sepoi di wajahnya, keindah sang alam di sekelilingnya tetap tidak pernah berhasil mengalihkan perhatiannya. Bahkan memperburuk semuanya, gadis kecil yang selalu berada di pikirannya menyukai musim gugur, pelangi, matahari terbenam dan masih banyak lagi. Ada apa dengannya? Kenapa ia masih memikirkan dia? Tidak bisakah ia melupakannya?
"Toushiro, apa kau lakukan?" tanya seseorang dari belakangnya. Hitsugaya menoleh ke arah wanita yang telah berada di samping, "Kau memang benar dia bukan orang yang mudah dilupakan. Okaa-san juga sering memikirkannya." Ujarnya seolah-olah bisa membaca pikiran putranya.
Untuk beberapa saat mereka terdiam memperhatikan metahari yang mulai terbenam, Ibunya Naomi memecahkan kesunyian. "Aku yakin Momo-chan pasti telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik… Terkadang aku heran mengapa ia menghilang seperti itu? Sebelas tahun kita telah mencarinya…yang ada hanya gadis-gadis yang mengakui sebangai Momo. Apakah ia masih ada di dunia ini?"
"Selama polisi tidak menemukan jasadnya, aku masih ingin percaya ia masih hidup."
Naomi tersenyum menatap putranya, ia sangat menyayangi putranya begitu juga kepada Momo—putri dari sahabatnya. Senyuman di wajah Toushiro telah menghilang sejak ia mendengar kabar pembunuhan terhadap keluarga Hinamori dan menghilangnya putri pewaris dari perusahaan-perusahaan milik keluarganya sejak itulah orang tuanya menjalankan perusahan itu atas nama keluarga Hinamori.
"Bagaimana hasil pencariannya?" tanya Hitsugaya.
"Besok hasil tes DNA untuk beberapa gadis-gadis yang mengakui dirinya sebagai Momo akan keluar. Kuharap kali ini kita akan menemukannya." Sahut ibunya, Hitsugaya hanya menganggu kembali memperhatikan matahari yang sudah terbenam.
"Ayo masuk!"
Didepan tempat kediaman keluarga Hinamori yang telah lama kosong berdiri seorang gadis bermata coklat, air matanya mengalir membasahi wajah pucatnya. Kenangan saat ia masih bersama keluarganya.
._._._._._._._.
"Okaa-san! Shiro-chan" teriak Momo sambil berlari mengejar ibunya dan sahabatnya tepapi ia tak pernah berhasil menangkapnya. Mereka berlari terlalu cepat untuk dapat ia tangkap. "Aku udah lelah! Kalian lari kecepatan!" teriaknya kesal setelah sekian lama mengejarnya.
"Baka, kau saja yang lamban."
"Shiro-chan jangan bilang begitu pada Momo-chan." Ujar Naomi menasehati putranya, tapi Momo mengelengkan kepalanya. "Ngak apa-apa kok, Shiro-chan memang selalu seperti itu."
"Itu Hitsugaya untuk mu." Toushiro mulai tersiksa dengan nama yang di gunakan sahabatnya. Momo, Naomi dan Yikiko [orang tua Momo] tertawa melihat wajah tersiksa Toushiro. "Berhenti menertawai ku!"
"Shiro-chan, kau sangat lucu saat marah."sahut Momo sambil terus tertawa.
"Oh… Shiro-chan and Momo-chan pasti akan jadi pasangan yang serasi saat kalian dewasa." Naomi dan Yukiko lagi-lagi membahas 'pasangan' tanpa menyadari anak-anak mereka baru berusia lima tahun.
"Okaa-san!" Mereka kembali tertawa menghabiskan senja itu dengan mengganggu Toushiro dengan topik favorit mereka yaitu 'pasangan'.
._._._._._._._.
Momo membuka matanya, air matanya semakin mengalir deras. Kecewa, di khianati, di permainkan itulah perasaannya saat ini. "Hinamori-chan apa yang kau lakukan." Tanya seseorang yang mengembalikan pikirannya ke kenyataan.
"A-Aizen-san." Hinamori terkejut melihat Aizen yang berdiri tegak di belakangnya. "Apa yang kau lakukan disini?" tanya Hinamori mengabaikan pertanyaan yang sama telah di lontarkan Aizen.
"Mencari mu. Hinamori-san apa semuanya sudah di persiapkan untuk besok?" Momo mengangguk, Aizen tersenyum ramah [Author: Senyuman-ramah-Aizen membuat ku ingin muntah] "Bagus, besok akan jadi hari yang panjang."
Knock Knock Knock!
Ketukan dari balik pintu kamar Hitsugaya semakin membuatnya kesal, ketukan-ketukan itu seperti ingin merobohkan si pintu yang malang. Dengan kesal ia berjalan membukakan pintu yang malang sebelum ia benar-benar roboh. Di balik pintu itu berdirilah wanita separuh baya yang bermata hijau kebiruan dan rambut hitam sebahu menggunakan ekspresi orang yang telah berlari-lari sekeliling rumah mereka yang memang bisa di bilang istana.
"Ada apa, Okaa-san?" tanyanya heran melihat tingkah aneh ibunya, memang ibunya adalah orang yang sangat aneh tapi setidaknya ia belum pernah berlari-lari secepatnya dan menggedor pintu seperti akan merobohkannya.
Naomi menarik nafas dalam-dalam sebelum mulai berbicara dengan cepat. "Kitaberhasilmenemukanmomocha n." Ujarnya dengan sangat-sangat cepat. Toushiro mengedipkan matanya beberapa kali dan ekspresi "huh?" pada ibunya yang terpaksa mengulang kata-katanya. "Kyaa…! Kita menemukannya!" seru Naomi kegirangaan sambil melompat-lompat.
Toushiro Hitsugaya yang biasanya selalu mengunakan topeng 'tenang dan dingin' membiarkan mereka lenyap dari wajahnya dan mengeluarkan emosi sebenarnya. Matanya bersinar bahagia sedangkan ekspesinya menuliskan terkejut, siapa pula yang tidak akan terkejut mendengarnya "Momo Hinamori telah di temukan kembali setelah menghilang selama sebelas tahun." hanya orang gila yang tidak terkejut.
Setelah beberapa saat Naomi mulai lelah melompat-lompat seperti anak-kecil-mendapat-es krim dan Toushiro mulai kembali mendapatkan kata-katanya. "Dimana dia?" tanya Hitsugaya.
"OMG!" Naomi sangat heran dengan putranya yang terkenal sebagai jenius, "Baka! Apa menurutmu mungkin dia disini sedangkan aku baru mendapat telpon hasil tesnya dan sekarang masih jam 7 pagi? Okaa-san akan segera mengabarkan gadis itu-ah bukan Momo-chan" perkataan ibunya lansung memukul keras akal sehat Hitsugaya. Apa yang terjadi dengan 'The Child Prodigy' itu? "Oh ya aku juga mendapat kabar kalo dia baru pindah ke Seiretei dan… tunggu dulu kulihat dulu." Ibunya lansung melihat ke layar hp-nya, "Dia masuk ke SMA Seireitei!" seru Naomi.
Hitsugaya mengangguk paham dan tiba-tiba ia merasakan benturan di kepalanya. "Itte…" keluhnya orang yang memukulnya bukan meminta maaf tapi malah balik memarahinya. "Apa lagi yang kau lakukan? Cepat siap-siap ke sekolah kau akan telat!"
"Sial…!" Dengan kecepatan kilat ia bersiap-siap. Sekitar pukul 07.30 ia segera berangkat kesekolah menggunakan mobil favoritnya—ferrari yang berwana sama dengan matanya yang mempesona.
"Ah…, dimana sih letak kelasku? Sebentar lagi bel mau bunyi lagi." Gerutu seorang gadis berambut coklat dengan mata hazel yang sudah kesal berjalan menelusuri koridor untuk mencari keberadaan kelasnya, tapi selalu saja kembali ketempat yang sudah ia lalui dan lebihnya lagi setiap siswa yang ia temui terlalu sibuk untuk menyadari keberadaan seorang gadis perawakan yang sudah seperti lost puppy.
Gadis berambut coklat yang terlalu sibuk mengerutu-ngerutu tidak menyadari keadaan sekitarnya yang hasilnya membuatnya melanda sesuatu atau seseorang. "Itte…" keluh Hinamori.
"Maaf, aku tadi tidak hati-hati." Kata seorang gadis berambut hitam sebahu yang sedang membungkuk meminta maaf lalu.
"Tidak usah minta maaf, itu salahku tak memperhatikan jalan." Ujar Momo, gadis itu tersenyum. Setelah beberapa saat saling berpandang-pandangan ia menyadari gadis bertubuh mungil—yang cukup mengejutkannya lebih…uhm mungil darinya.—di depannya memiliki mata besar yang indah sekaligus unik tentu saja, memangnya menurutmu berapa banyak orang didunia yang memiliki mata bewarna ungu cerah yang di penuhi dangan ambisi? Menurutku cuma ada satu.
"Ah Kau pasti siswa baru yang sensei ceritakan! Aku sudah mencarimu sekeliling sekolah. Syukurlah aku menemukan mu sekarang, kalo nggak aku akan mendapatkan ceramah panjang dari pak tua itu. Kenalkan aku Kuchiki Rukia,"
"Uhm, aku Momo Hi-. Panggil saja aku Momo"
"Momo? Kurasa aku pernah dengar nama itu." Kata Rukia pada dirinya yang sayangnya mengatakannya terlalu keras. "Ayo kita ke kelas sebelum aku benar-benar mendapatkan ceramahnya." Rukia segera menarik tangan Momo yang sangat senang akhirnya ada orang yang menolongnya melewati semua semua koridor yang tidak ada ujungnya di sekolah ini—kalau kau bisa mengatakan ini sebuah sekolah. Dengan desainnya yang elegan seperti kantor pemerintah Prancis di awal abad delapan belasan.
Hitsugaya Toushiro duduk sendirian di bangkunya yang terletak paling dekat dengan jendela, memperhatikan setiap bunga sakura yang terbang bersama angin meninggalkan pohonnya. Biar bagaimanapun pikirannya terfokus pada gadis kecil bermata coklat, yang jelas-jelas bukan lagi seorang gadis kecil. Dia sedang sibuk membayangkan bagaimana rupanya saat ini, ia segera kembali kekenyataan saat Rukia memasuki kelas dan di ikuti dengan Jushiro Ukitake—guru pelajaran sejarah.
"Ohayo Minaa-san!" Sapa Ukitake.
"Ohayo Sensai."
"Hari ini kita kedatangan siswa baru, mulai hari ini saya berharap kalian semua memperlakukannya dengan baik. Silahkan masuk." Seorang gadis berambut coklat dengan potongan bob yang dibri jepikan.[Model rambut Momo terbaru di chapter 505]
"Halo semuanya namaku Momo."
"Nama keluargamu?" Tanya Ukitake.
"Uhm…tidak ada. Maksudku belum ada." Jawabnya polos, terlalu polos.
"Belum ada?" tanya Ukitake semakin penasaran dengan siswa barunya. Bengan jiwanya gadis-yang-sangat-polos itu Momo mengangguk. "Baiklah silahkan duduk di sebelah Kuchiki-san."
Momo berjalan mendekati Rukia yang duduk di dekat jendela. Ia menyadari bahwa kelasnya di penuhi dengan orang-orang yang memiliki rambut yang bisa di bilang aneh. Di depan Rukia ia melihat seorang pemuda berambut seperti jeruk dan di sebelahnya juga ada pria berambut merah dan ditata seperti nenas. Di belakangnya juga ada dua orang gadis cantik, yang pertama dengan rambut auburn dan disebelahnya adalah gadis berambut normal yang bepenampilan lebih seperti pria ketimbang wanita.
Momo yakin mulai dari sekarang semuanya akan lebih menarik.
Hi...! Ini fanfic pertamaku jadi mohon suportnya ya. Oh ya, kalo boleh nanya apaan sih bedanya OCC and OC? Mohon jawab ya... Habisnya waktu aku nanya itu ama temanku yang punya sama hoby and sama manga favorite denganku dan juga super jail ia malah meggelinding sambil tertawa terbahak-bahak. Alhasil aku kabur deh ngak berani nanya apapun lagi, udah trauma abiz... Anyway Plizzzzzzzzz review...
Much Love
_Fayrina_
