Uchiha and Hyuuga in Love

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

Warning : OOC, Miss-Typo, Lebay-ness, Don't Like? Don't Read!

Prolog

Gadis bermata emerald itu memang cantik dengan lekuk tubuh yang bisa membuat sekujur tubuh pria langsung menegang memendam gairah. Gadis itu juga memiliki hati yang kejam dan dingin. Yang mampu menghancurkan perasaan pria hingga berkeping-keping.

Seandainya Sasuke Uchiha seorang yang percaya tahayul, ia pasti mengakui kutukan hari valentine di dalam keluarganyamasih berlangsung. Hampir 2 tahun yang lalu, pada tanggal 14 Februari, ia membeli sebentuk cincin dan bersiap-siap melamar Haruno sakura.

Ia masih ingat saat membuka pintu apartemen gadis itu, bermaksud memberi kejutan kepadanya, tetapi malah tak sengaja mencuri dengar ucapan gadis itu dengan temannya melalui telepon bahwa dia akan "memeras si kaya malam ini". Dengan berbekal daya pesonanya, sakura berpura-pura jatuh hati pada Sasuke. Belakangan baru sasuke sadari bahwa semua tindakan sakura sebenarnyasudah diperhitungkan masak-masak demi mencapai tujuannya. Dalam hal ini, sakura bersedia berpura-pura memuja sasuke agar bisa mendapat harta kekayaan keluarga sasuke.

Kegatiran masih melanda diri sasuke saat teringat adegan buruk yang terjadi berikutnya. Karena tidak mampu lagi menangkal tipu dayanya. Sakura akhirnya memanfaatkan daya tarik kewanitaannya untuk merayu sasuke. Sosok sasuke mungkin mencerminkan orang Konoha tulen, tetapi darah Italianya tetap saja bergolak, dan ia bersumpah tidak akan menjalin hubungan dengan gadis itu lagi.

Bahkan pada saat ini, berdiri dalam kegelapan kamar tidur putrinya yang masih bayi, pada bulan Januari ini, sasuke merasakan amarah ybergolak kembali dalam dirinya akibat kenangan buruk itu. ia memandangi putrinya, yang baru berusia satu tahun, yang tertidur pulas. Keberadaan bayi mungil itu baru ia ketahui sepuluh hari lalu. Tidak lama setelah sasuke memutuskan hubungnya dengan sakura, gadis itu menemukan pria lain yang memiliki kekayaan lebih berlimpah dan jelas-jelas berusaha membuang satsuna dengan mengaku bayi itu sebagai putri sasuke.

Sasuke menarik nafas dalam-dalam dan melepaskan sedikit demi sedikit perasan sedikit terhibur melihat putrinya yang tertidur pulas bak bidadari kecil, sasuke mendengar langkah kaki dari belakang dan ayah pasti menyangkal fakta ini, tetapi sepanjang menyangkut ketiga anaknya serta sepupunya kedua orang tua sasuke bisa di bilang pencemas kali mengenang kenakalannya dan saudara-saudaranya selama bertahun-tahun, ia heran melihat orangtuanya tidak berubah menjadi gila.

Merasakan sentuhan ibunya di lengannya, sasuke langsung , pria yang selalu berhasil mendapatkan rasa hormat dari orang lain meski tinggi tubuhnya hanya 180CM, menggeleng ketika memandang kedalam boks bayi. Amarah yang sengit juga tampak di wajahnya."aku takkan memaafkan wanita itu karena telah merahasiakan anak ini darimu. Kau mungkin tak akan perna tahu kalau kau memiliki seorang anak seandainya sakura tidak takan perna bisa memaafkannya karena alasan itu."

Kegetiran ayahnya mencerminkan perasan sasuke."kita tidak perlu membuang-buang energi dengan memaafkan sudah sekarang berkonsentrasi membantu satsuna menyesuaikan diri untuk bisa tingal dengan ku sebagai ayahnya."

Ibunya meremas lengannya lagi, "satsuna pasti dengan cepat bisa masih bisa membantumu menjaganya."

Fugaku uchiha menumpukan lengannya di bahu istrinya."aku tidak ingin kau memang masih mampu membuat semua lelaki menoleh saat kau saat melewati ruangan, tetapi sebaiknya kau tidak mengurus bayi berumur satu tahun seharian."

Mikoto uchiha mungkin memang bukan terlahir sebagai kwanita italia, tetapi ia tau bagaimana harus membelah dirinya. Ia mengangkat kepalanya dengan sikap membela diri."kalau kau masih bisa memegang jabatan CEO di sebuah perusahan es krim besar di amerika, mengapa aku tidak bisa mengejar-ngejar cucuku yang baru berusia satu tahun?."

"aku masih memegang jabatan CEO itu karena sasuke menjadi COO―direktur operasional―dan aku bisa anak kita sudah meningalkan aku akhirnya berhak mendapatkan mendapatkan seratus persen perhatian dari istriku, bukan begitu?"sahut fugaku

Sasuke menahan diri untuk menyeringai melihat sikap posesif usia 63th, ibunya masih terus menjadi cahaya bagi ayahnya."aku menghargai bantuan ibu untuk menjaganya selama sepuluh hari ini, dan masih berharap dalam pengurusan satsuna", sasuke menyakinkan ibunya benar-benar senang menjaga satsuna, sasuke tau putrinya itu memang banyak malang ini memang lebih banyak menangis sejak tingal dirumah ini.

"karena satsuna sudah kehilangan ibunya, aku sadar satsuna memerlukan lingkungan yang sudah melakukan tugasnya, tetapi menjaga bayi memang bukan jabatanku sangat menuntut perhatian, aku membutukan seorang pengasu sudah menghubungi beberapa agen yang berreputasi baik,"

Alis ibunya terangkat, menyiratkan kepedululian, ketika ia memandang sang bayi."kalau kau memang yakin"ucap ibunya bimbang.

"sangat yakin'balas sasuke

"sasuke yang akan mengurus bayi itu, sementara kita akan menjadi kakek-nenek yang baik untuknya,"ujar ayahnya

"aku masih bisa menengoknya sesering mungkin,kan?"tanya ibunya

"setiap hari jika kau mau"hati sasuke langsung menyayangi cucu pertamanya kendati bayi itu sangat rewel.

Mikoto mendesah, lalu menoleh kepada sasuke"ia sangat cantik, ia begitu mirip denganmu saat masih hitam,mata hitam tajam,dan bentuk dagu yang memberi kesan angkuh."ia melirik suaminya"kau mewarisi rambut hitam dan bentuk dagu itu dari seperti ayahmu kau laki-laki yang baik."mikoto memandang sasuke lurus-lurus "kau akan menjadi ayah yang baik bagi anak yang beruntung"

Hati sasuke ibunya pada dirinya bagaikan obat penawar bagi jiwanya yang masih bisa bisa menerima kenyatan bahwa pada usianya 33th ia sudah menjadi seorang hanya yang diatas yang tau tentang mengurus bayi perempuan berumur satu tahun."trims, mom"ucap sasuke

Ibunya tersenyum dan mencium pipi sasuke."kenyatannya memang begitu,"katanya, lalu memandang suaminya."aku akan mengambil mantel."

Fugaku meremas tangan istrinya."aku akan menyusulmu senentar lagi."

Ibunya menganguk."ingat jangan bicara ini sedang tertidur."

Segerah setelah ibunya berlalu ayahnya berdehem,"kalau perlu sesuatu, kau harus segera menghubungiku.'

Sasuke menganguk, "aku mampu mengatasi semua ini"

"aku tau kau mampu"ujar fugaku."kau sudah berhasil menghadapi banyak tantangan dalam hidup mu, kuharap kau akan menemukan cinta sejati seperti aku dan ibumu―"

Kegetiran melanda dirinya kembali."tetapi yang terjadi, aku malah bertemu dengan sakura."."kau masih mudah sasukek hidupmu masih belum berakhir"protes ayahnya.

"fokusku adalah menjaga putriku adanya pengasuh bayi, aku tak akan memerlukan istri"

"seorang pengasuh bayi tidak mungkin bisa memenuhi semua kebutuhan pria"

"pria tidak butu menika untuk memenui kebutuhan itu."ucap sasuke masam

Fugaku mengoyang-goyangkan telunjuknya. "suatu hari nanti kau akan memahami arti pentingnya cinta. Tetapi untuk saat ini, kau benar. Kau harus memusatkan oerhatian pada putrimu." Fugaku ragu-ragu sejenak dan matanya menyipit sambil merenung. "Pada hari valentine itu kau bermaksud untuk melamar sakura, bukan?"

Sasuke menyadari ayahnya teringat akan kutukan Hari Valentine yang menancapkan jejaknya pada keluarga Uchiha secara turun-temurun. Ayahnya memang tidak pernah mengakui dengan tegas dia percaya hal itu atau tidak, hanya bersikap sedikit waspada. "yah memang betul. Tapi kami bertengkar, dan dia pergi meninggalkanku."

Keheningan yang kental merebak. Fugaku menatap ke arah satsuna sekilas. "seandainyakutukan itu benar adanya, kali ini akan membawa berkah bagimu."

-TBC-