Summary : Gadis itu terbiasa menyingkir jauh menjadi manifestasi mimpi—bahkan selalu meraih sesuatu yang sia-sia. Namun iris dwiwarna dan matahari itu tidak menganggapnya sebagai anomali—Ghost!Reader x Akashi/Kise.
Disclaimer : Kuroko no Basuke © Fujimaka Tadatoshi
a/n : Terinspirasi dari anime Tasogare Otome x Amnesia—yup, salah satu manga (ecchi) karya Maybe aka salah satu Mangaka favorit saya.
"I embraced the furthest ends of this story
And continued wandering without a destination.. "
[—No pain no game, Nano
BTOOOM! 1st Opening Theme—]
.
.
.
Istoria; Prolog.
Tap. Tap.
Suara langkah kaki bergema tiap detiknya—mengiringi hembusan angin yang menyamarkan keheningan di lorong.
Dentumannya terdengar pelan—namun risih. Berusaha mencari perhatian agar seseorang bisa mendengarnya dan membuat siapapun yang tersadar akan langkah kakinya bisa berusaha berbicara ataupun memarahinya.
Tap.
—Kali ini lebih keras. Bonus dengan nada sepatu yang dihentak-hentakkan.
—Tap.
Kali ini senyumannya melebar—meyakini bahwa seseorang pasti akan mendengarnya.
Namun—hanya keheningan yang merasuki telinganya.
Sudut lengkungan yang membentuk senyum itu kini memudar—merutuki dirinya sendiri karena melakukan hal yang memalukan—sekaligus sia-sia. Ia mencengkram jaket yang melapisi seragam sekolahnya dengan keras.
Dan rambutnya yang panjang itu pun melambai pergi tanpa ada yang menyadarinya—
.
.
.
.
"Ne, Tetsuya. Apa kau tadi mendengar suara langkah kaki?"
"Ne, Aomine-cchi. Apa kau tau cerita tentang hantu wanita disini?"
Lelaki bersurai biru gelap menatap orang yang disebelahnya dengan pandangan gusar.
"Dia masih gadis, Kise. Kau bisa saja dihantui karena kau menganggapnya sudah tua."
"Eeh?! Jadi dia masih gadis—tunggu dulu-ssu! Itu artinya kau tau ceritanya kan?!"
Ia menggaruk kepalanya, "Aku hanya dengar sedikit dari Satsuki."
"Coba kau ceritakan-ssu!"
Aomine mendengus pelan.
"Kau yakin? Nanti kau merengek padaku lagi gara-gara kau tidak bisa tidur."
"Hidoi-ssu! Ayolah, aku penasaran!" Pinta Ryouta Kise—salah satu model terkenal yang terbiasa merengek ketika ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.
Aomine menghela nafas.
"Gadis itu…"
.
.
.
.
Tap. Tap.
"Dia—"
Tap. Tap. Tap.
"Gadis itu.. dia.."
Tap. Tap. Tap. Tap.
"Cepat ceritakan, Aomine-cchi! Jangan bikin aku penasaran-ssu!"
Tap. Tap. Tap. Tap. Tap.
"Oi—apa kau tidak mendengar suara langkah kaki..?" Aomine berbisik pelan.
"Uh..?" Kise lalu memfokuskan fungsi pendengarannya, "Ehh.. iya-ssu.. aku bisa mendengarnya.. dan makin dekat.."
Tap. Tap. Tap. Tap. Tap. Tap.
"He-Hei.." Aomine merasa suaranya semakin gemetar, "Jangan-jangan.. suara kaki itu.. "
"A-Aomine-cchi!"
"Jangan-jangan.. si hantu.. gadis … itu?"
WUUSH!
"H-He.. A-Aomine-cchi..?" Kise lalu memutar matanya dan mendapati Aomine sudah tidak ada di sampingnya, "A-AOMINE-CCHI?!"
Tap. Tap. Tap. Tap. Tap. TAP. TAP. TAP.
"KAMISAMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
.
.
.
.
.
"Um.. hei..?"
Kise berhenti berteriak dan menadahkan kepalanya ke atas.
—dan ia bisa melihat sosok putih pucat dengan rambut panjang yang sedang melambaikan tangan ke arahnya.
"Kau—bisa mendengarku..?"
Dan Kise pun tidak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
"Aku tidak mendengar suara apapun, Akashi-kun."
Sang Emperor menautkan kedua alisnya.
"Tapi aku benar-benar mendengarnya—" Akashi bergumam pelan, "Seperti suara langkah kaki perempuan—"
"Eh? Perempuan?"
"Ya."
Kuroko terdiam sebentar.
"Mungkin—Akashi-kun terlalu banyak mendengar rumor tentang hantu di sekolah ini.."
"Hn? Memangnya ada hantu di sekolah ini—?"
.
.
.
.
"Ada, Akashi-kun. Dan mungkin sebentar lagi kau akan menyadarinya—"
.
.
.
{Bersambung}
.
Fic kedua saya dengan format Chara x Reader. Sebenernya saya belum kebiasaan sih bikin Fic pake format kaya gini—tapi kalo untuk genre Horror kemungkinan bisa. Dan—maaf kalau Chara Kurobas-nya mungkin ada yang OOC atau apapun—pastinya saya butuh koreksi, hehe.
Terakhir, RnR please?
