Disclamer © Shinohara Kenta-sensei

WARNING!

TYPO, ANEH, GAJE.. HM.. bisa kalian nilai sendiri ketika membacanya.

Jauh dihati, dekat dimata

Chapter 00 - Perekrutan anggota

-oOo-

Ohizuka Hime, namanya. Himeko panggilannya. Ia sedang mencari orang yang mau berperan dalam drama yang ia buat. Ia juga sudah menyiapkan naskahnya dua hari yang lalu.

Ketika pintu rung klub dibuka, secarik harapan muncul diwajahnya. Ia menoleh kearah orang yang membuka pintu dan bertanya. "Bagaimana? Apa dia mau ikut serta dalam drama yang kubuat?"

"Aku tak tahu, Himeko. Kau tahu, 'kan cara ia bekerja bagaimana?"

Himeko menggangguk. "Coba kau mengajak Roman. Pasti dia mau, kalau kau yang mengajaknya."

"Ke..kenapa aku? Kenapa tidak kau saja?"

"Oh, ayolah.. Kau pasti bersedia untuk temamu ini, 'kan?"

Ia menggaruk kepalanya yang tertutup. "Baiklah, bila kau bilang begitu. Akan kuusahakan."

"Terima kasih banyak, Bossun."

Lima belas menit berlalu. Bossun belum juga kembali. Himeko semakin cemas. Ia takut, naskah yang ia buat dua hari dua malam itu akan terlantar sia-sia. Sepuluh menit kemudian, Bossun datang dengan banyak sekali orang dibelakangnya. Mata Himeko berbinar. "Terima kasih, Bossun!"

Himeko segera menggiring(?) mereka ke taman belakang sekolah. Setelah mereka sampai, Himeko mengumumkan kebahagiannya didepan mereka. "Terima kasih atas teman teman yang sudah bersedia datang. Aku sangat menghargai kalian. Sekali lagi, terima kasih. Langsung saja, aku sudah membuat naskah drama untuk kalian. Kuharap, klian ingin memainkannya dengan senang hati." ia mengambil jeda pada kalimatnya. "Saaya, kau akan menjadi gadis desa. Yuuki-san, kau akan menjadi penyihir jahat. Shinzo, kau akan menjadi pengawal puteri. Roman, kau akan menjadi puteri. Ada pertanyaan?"

Roman mengangkat tangannya. "Bagaimana dengan pangerannya?"

"Itu sudah kuatur. Bossun, kau menjadi pangerannya. Tsubaki, kau penasehat pangeran. Kato, kau menjadi anak Shinzo. Unyu-san, kau menjadi miliyader yang baik hati. Ada pertanyaan?"

Roman mengangkat tangannya lagi. "Kalau naratornya, siapa?"

"Yagi-chan akan jadi naratornya. Kura-chan, akan jadi pengantar pesan atara puteri dan pangeran. Terakhir, Dante. Kau akan menjadi anak dari penyihie jahat yang jatuh cinta pada seorang rakyat biasa. Mengerti?"

Mereka semua menggangguk. "Baik! Aku mengharapkan kerja sama tim kalian, oke?"

"Kapan mulai latihannya, Himeko?" tanya Saaya.

"Pertanyaan bagus, Saaya. Latihan akan dimulai besok dilapangan sekolah. Mengerti?"

Mereka semua menggangguk lagi.

-oOo-

Malam itu, Himeko samasekali tak bisa membayangkan bagaimana naskah dramanya disukai banyak orang. Karena, sebulan lagi bertepatan dengan festival sekolah Kaimei.

Bagaimana kalau mereka tidak sesuai harpanku? Aku tidak boleh meremehkan keseriusan Tsubaki dan Kato. Juga Yagi-chan. Aku akan melakukan sebisaku untuk menjadi produser, besok. Haha.. Ayolah, Himeko. Tak perlu mencemaskan mereka. Pasti mereka takkan membuatmu kecewa. kau harus percaya pada mereka. Baik, sekarang aku harus tidur.

-oOo-

"Pada sebuah kerajaan, hiduplah seorang puteri yang hidup menyendiri. Ia sudah berulang kali dihibur oleh penjaganya, namun tetap saja murung. Sampai suatu hari ia menemukan seorang pangeran yang ia rasa cocok dengannya." Yagi mulai pembukaannya dengan lancar.

"Lihat, Kushi! Aku menemukan seorang pangeran yang tampan."

"Iya. Itu memang tampan de gozaru."

"CUT CUT! Shinzo, lihat di teksnya. Tak ada yang namanya kalimat, 'de gozaru.' apakah kau menghafalkannya semalam?"

"Maaf de gozaru. Itu sudah menjadi kebiasaanku, de gozaru." ia tersenyum seperti biasa.

"Ada apa dengan orang ini!? Shinzo, serius!"

"Baik."

Lalu Yagi-chan mengulang pembukaannya lagi.

"Lihat, Kushi! Aku menemukan seorang pangeran yang tampan."

"Iya, dia memang tampan."

"Kalau kau, Oshizu?"

"Dia lumayan tampan untuk pangeran dimatamu, putri."

"Oshizu, cepat kau tanyai dia. Siapa namanya."

"Baik putri."

Sudah dua jam mereka berlatih. "Terima kasih untuk hari ini. Kita bisa lanjutkan besok."

Lalu mereka-pun bubar. Hanya tersisa Bossun, Switch dan Himeko saja.

"Himeko, kenapa kau tidak menjadikan Switch sebagai apa-apa?" tanya Bossun yang kelelahan.

"Tak bisakah kau melihat? Switch sudah menjadi asistenku, Bossun. Baik, kita lanjutkan latihan besok. Jangan sampai pangeran sakit, ya?" lalu Himeko bangkit dari duduk. "Aku mau pulang. Sampai besok."

Lalu Bossun dan Switch meihat punggung Himeko berjalan menjauh meninggalkan mereka berdua. "Switch, tidakkah kau fikir Himeko itu hebat?"

"Dari sisi mana kau menilainya?"

"Dari sisi naskah yang ia buat. Kata ibuku, itu adalah cerita yang sangat keren. Sudah," Bossun-pun berdiri. "Aku pulang dulu. Sampai besok, Switch." lalu Bossun pergi meninggalksn Switch sendiri.

Kufikir, kau akan menilai Himeko dari sudut perempuan. Ternyata aku salah. Benar kata Rumi waktu itu. Memangnya dia apa? Buddha? Hah! Sudahlah, aku harus pulang juga.

-oOo-

A/N: bagaimana fiksi pertamaku di fandom Sket Dance ini? Gaje, ya? Kuharap aku mendapat reviewnya. Juga, maafkan atas Typo yang sempat terbaca..

-Omake(?)-

Pembagian karakter versi Himeko:

- Bossun: Pangeran Damoshu

- Roman: Puteri Chii

- Saaya: Kikyo

- Dante: Gardy

- Yuuki: Hiragi

- Unyu: Gina

- Shinzo: Kushi

- Kato: Oshiru

- Tsubaki: Tsu

- Kura: Ao

- Yagi: narator