Aku lelah dengan diriku yang selalu memainkan peran. Tapi mungkin aku harus terus memainkan banyak peran.
.
Assassination Classroom by Yuusei Matsui
.
Warn : OOC, Typo(s) serta kesalahan sejenis.
.
Terkadang menjalani kehidupan seperti ini melelahkan bagiku, terus berperan dan menampilkan kesan baik di hadapan semua orang, itu membuatku jengah. Kupikir aku sudah menipu mereka.
Aku aktris yang handal. Aku bukan seorang pembohong, tapi menipu banyak orang. Apakah aku akan masuk ke surga nanti kelak?
Peranku tidak selalu baik baik. Aku juga tidak memiliki kepribadian yang cukup mulia. Mungkin ada yang tersakiti saat aku memainkan peranku.
Peran terbesarku bukan ketika di sebuah panggung pertunjukan, bukan di film box office atau drama adaptasi yang sangat dinantikan. Peran terbesarku justru kumainkan tanpa ada kamera yang menyorotku—karena itu peran besar dan rahasia.
Aku berhasil melakukannya dengan baik—peran gadis polos yang selalu bersemangat. Kupikir aku harus mendapat penghargaan aktris terbaik saat melihat wajah teman-temanku terkejut.
Itu sangat menyenangkan.
Hah. Hah. Hah.
Nafasku sedikit terengah akibat adegan bertarung yang kulakukan sekarang. Aku mundur beberapa langkah...
Ya, sangat menyenangkan dibanding kehidupanku setelahnya. Yang kurasakan hanya dunia kosong dimana aku memainkan banyak peran. Aku tidak merasa hidup sebagai diriku sendiri.
Wuuush!
Aku terjun dengan badan menghadap atas. Sebuah senyum terkembang di bibirku.
Kehidupan yang sangat menyenangkan bagiku berakhir setelah peran pembunuhku juga berakhir. Hidupku tak seindah dulu.
Apa yang kuharapkan setelah orang-orang yang paling berharga untukku lenyap?
Onee-san...
Koro-sensei...
Aku berharap saat sedang melakukan adegan loncat dari tebing seperti ini aku bisa mati sungguhan. Aku berharap tidak memainkan peran lagi dimana aku tidak bisa berperan sebagai diriku sendiri. Aku berharap...
Kayano-san.
Hah!
Aku sedikit terkejut saat sebuah bayangan yang terlalu kukenal muncul di kepalaku. Senyum manis dengan mata biru jernih yang selalu memandangku hangat.
Nagisa...
Teman-teman...
Tap!
"Oke, cut!"
Aku mendarat sempurna. Itu bukan masalah besar, aku sudah sering melakukannya. Berlari, memanjat, bertarung, melompat, aku sudah terbiasa dengan semua itu. Aku tidak membutuhkan pemeran pengganti.
"Sempurna seperti biasanya Yukimura-san!"
"Arigato."
Berkat pelatihan membunuh itu aku mendapat banyak pujian untuk peranku. Terima kasih untuk Koro-sensei atas semua ini. Ah, Karasuma-sensei dan Bitch-sensei juga.
Aku senang memilih rehat dari dunia hiburan selama setahun untuk menjadi pembunuh.
Terkadang aku lelah dengan hidupku dan berbagai peranku. Namun, saat aku memikirkan cara untuk mengakhiri kebosanan itu, pengalaman menyenangkan itu muncul. Wajah-wajah yang menyenangkan itu muncul.
Aku masih belum bertemu mereka semua. Aku masih belum melihat puncak kehidupan mereka. Aku masih harus memainkan banyak peran lagi untuk menjadi diriku yang sebenarnya. Aku masih harus memainkan banyak peran agar bisa menjadi lebih baik, dalam segala hal.
Lagi pula, lelah dan bosan itu hanya terkadang.
