Dan diantara semua orang terbaik sekalipun

Aku akan tetap memilihmu – Kyungsoo.

.

.

"Kyungsoo-ya!"

"Eoh? Baekhyun-ah!" sahut Kyungsoo sambil tersenyum,

"Hari ini kau mau menonton Basket denganku?" ajak Baekhyun

"Apa? Aku tidak salah dengar kan?" tanya Kyungsoo bingung

"Memangnya kenapa? Apa aku salah bicara?" tanya Baekhyun balik

"tentu saja aneh. Sejak kapan diva kita yang satu ini mau panas-panasan menonton basket?" selidik Tao yang baru saja datang dan duduk di samping Kyungsoo

Kyungsoo mengangguk setuju,

"em... itu..." gagap Baekhyun

"Aku dengar dari Kris oppa, hari ini Chanyeol oppa akan latihan intensif bersama Kai," tambah Tao lagi

"benarkah? Kau mau nonton? Aku ikut ya?" pinta Baekhyun dengan mata berbinar

"Dengar Chanyeol saja kau semangat, Kyungsoo mau ikut tidak?" tawar Tao lalu menoleh ke samping,

Ekspresi Kyungsoo tampak sulit diartikan. Ia hanya menatap makanannya datar.

"em.. Kyung? Kau mau ikut kan?" tanya Baekhyun lagi

"eoh? Baiklah..." jawab Kyungsoo

.

.

"gege!" teriak Tao

Seorang namja tinggi putih dengan rambut blonde menoleh. Namja itu sangat tampan, ia pindahan dari Canada, sekarang merupakan senior mereka, dan kapten tim basket sekolah. Namanya Kris.

"Eoh ? Baekkie!" panggil seorang namja tinggi yang muncul dari balik punggung Kris.

"Eoh... Yeollie," jawab Baekhyun, lalu melirik ke arah Kyungsoo sebentar, sedangkan Kyungsoo hanya menggerakkan dagunya menunjuk Chanyeol, memberi isyarat pada Baekhyun bahwa ia baik-baik saja.

Sesaat setelah Baekhyun berlari ke arah Chanyeol, Kyungsoo pun berjalan mengikuti di belakangnya. Tanpa ia sadari langkahnya terhenti.

Melihat seorang namja berkulit tan yang tidak kalah tampannya. Muncul dari balik ruang ganti, lengkap dengan handuk yang menggantung di pundaknya, dan air minum di tangannya. Mata mereka bertemu sejenak tapi namja itu mengalihkan pandangannya.

Kyungsoo menghela napas pelan, lalu melanjutkan langkahnya mengikuti Baekhyun.

"Eoh? Kyungsoo-ssi," ucap Kris ketika menyadari Kyungsoo tiba di belakang Baekhyun,

Kyungsoo tersenyum kecil,

"mau bertemu Suho hyung ya!" goda Chanyeol,

Tepat ketika nama Suho disebut, mata Kai dan Kyungsoo bertemu, menyiratkan sesuatu yang sulit diartikan.

"Ayo latihan! Untuk pertandingan bulan depan kalian harus... eoh? Ada Kyungsoo!" seorang namja bertubuh tidak terlalu tinggi menghampiri mereka.

"Akhirnya yang ditunggu datang juga! Kau lama sekali, Suho hyung!" kesal Chanyeol

"Ah! Mianhae," ucapnya sambil mengelus tengkuknya,

Suho adalah manager tim basket sekolah mereka. Dia satu tingkat lebih tinggi dari Kyungsoo, tapi di tingkat yang sama dengan Kris. Dua orang paling populer di sekolah, meskipun bertolakbelakang, mereka bersahabat dengan baik.

"Jadi kapan kita latihan?" tanya Kai tiba-tiba, ia sudah dari tadi di situ, dan tidak ingin melihat adegan teman-temannya berusaha mendekatkan Suho dengan Kyungsoo.

"Eoh? Kita mulai sekarang! Ayo Kris!" ajak Suho kepada Kris setelah sebelumnya memberikan senyuman terbaiknya pada Kyungsoo.

Kyungsoo hanya membalas senyuman Suho sekilas. Lalu menempatkan dirinya sendiri di tempat duduk yang ada di situ.

"Sepertinya ia menyukaimu Kyung!" ucap Baekhyun semangat sambil menempatkan diri di samping Kyungsoo.

"Siapa?" tanya Kyungsoo singkat,

"Siapa lagi? Suho oppa tentu saja, bahkan seantero sekolah ini sudah tahu, kau saja yang tidak peka," tambah Tao yang duduk di sisi satunya Kyungsoo,

Kyungsoo tidak menanggapi kedua sahabatnya hanya memangku wajahnya dan memandang ke satu arah.

.

.

Kring

"Ya tunggu sebentar!" teriak Kyungsoo dari dalam

Cklek

Brak

"Kai!" teriak Kyungsoo kaget

"Mhh... mh..." Kyungsoo melotot kaget ketika Kai menarik tubuhnya dan melumat bibirnya.

Kai menutup pintu dengan Kakinya lalu menarik leher Kyungsoo memperdalam ciuman mereka, Kyungsoo yang awalnya masih kaget membalas ciuman Kai.

Akhirnya pertarungan lidah itu pun selesai, ketika Kyungsoo merasa ia masih butuh oksigen.

"Kai!" teriak Kyungsoo lalu mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.

"Ada apa?" tanyanya lagi lembut,

Kai menarik tubuh mungil Kyungsoo lagi lalu memeluknya erat. Kyungsoo membalas pelukan Kai, lalu mengelus-ngelus punggung Kai lembut.

"Ada apa? Kau bisa cerita padaku," bisik Kyungsoo

Kai melepaskan pelukannya lalu mengelus pipinya Kyungsoo pelan.

"Aku merindukanmu... aku tidak suka... aku tidak suka cara hyungku menatapmu... dia menginginkanmu dan aku tidak suka itu," jelas Kai masih tetap mengelus pipi putih Kyungsoo,

Kyungsoo tersenyum kecil lalu menyentuh tangan Kai yang mengelus pipinya.

Kyungsoo tahu apa yang dimaksud Kai. Tidak banyak orang yang tahu, tapi Kyungsoo termasuk salah satu orang yang tahu. Kai dan Suho adalah kakak adik. Tapi Kai dan Suho sangatlah berbeda.

Suho terkenal dengan sifatnya yang hangat, ramah dan bijaksana. Beberapa kali menjabat sebagai ketua OSIS, dan tidak ada yang tidak tahu, kalau Suho menyukai Kyungsoo, bahkan sejak masih di bangku SMP.

Kalau Suho terkenal dengan sifatnya yang hangat, berbanding terbalik dengan Kai, Kai terkenal dengan perangainya yang dingin, cuek, tidak banya bicara, dan perfeksionis. Kedua kakak adik ini sangat berbeda, sehingga tidak ada seorangpun yang menyangka mereka adalah saudara kandung.

.

.

Kyungsoo bergerak di balik selimutnya, ia berbalik menghadap ke arah Kai.

Kai tertidur pulas sekali. Tangan mungil Kyungsoo meneliti satu persatu wajah tampan di hadapannya.

Sesaat ia memandang dirinya dan Kai. Mereka berdua telanjang bulat. Entah sudah ke berapa kali Kyungsoo pun tidak tahu. Ia hanya terlalu mencintai Kai, itu yang dia tahu.

"Mh.. Kyungsoo..." igau Kai

Kyungsoo mengelus pipi Kai, ia tahu Kai tidak tenang dalam tidurnya. Setidaknya hanya inilah yang bisa ia lakukan untuk Kai.

Perlahan Kai membuka matanya, seraya menarik tubuh mungil Kyungsoo semakin dekat dalam pelukannya.

"Sudah pagi Kai," ucap Kyungsoo lembut,

Kai mengelus wajah Kyungsoo lembut, terus memandangi wajah manis itu tanpa bosan.

"Kenapa kau memandangiku seperti itu?" tanya Kyungsoo malu sambil menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah. Sudah sekian kalinya Kai memeluknya dan menatapnya seperti itu, Kyungsoo tetap tidak bisa menyembunyikan rasa malunya.

Kai tersenyum kecil dan menarik wajah Kyungsoo agar menatapnya. Mengelus pipi putih itu lagi dan menyibakkan wambut Kyungsoo yang menutupi wajahnya.

Chu

Kai mencium kening Kyungsoo lembut.

"Kau cantik, sangat cantik, tapi..."

Kyungsoo membulatkan matanya bingung ketika Kai menghentikan omongannya

"Wajah cantikmu ini hanya untukku, kau milikku," tegas Kai lalu memeluk tubuh mungil itu erat,

"Aku mencintaimu Kyungsoo-ya," lanjut Kai lagi

Kyungsoo membalas pelukan Kai erat,

"Aku juga mencintaimu," balas Kyungsoo

.

.

Kyungsoo membereskan buku sekolahnya sehabis menyetrika seragam Kai yang kusut.

"Aku tidak ingin sekolah!" rengek Kai pada Kyungsoo,

Tapi Kyungsoo malah memberikan tatapan horror pada Kai, sehingga mau tidak mau Kai menuruti kemauan Kyungsoo.

Kai duduk di sofa sambil memerhatikan Kyungsoo yang mondar-mandir mempersiapkan segala sesuatu untuk sekolah.

"Kyungsoo, kita tidak usah sekolah ya?" rengek Kai

"Tidak bisa Kai-yah, hari ini aku ada ujian Biologi, kau juga ada latihan basket untuk perlombaan bulan depan, kita harus sekolah!" jelas Kyungsoo sambil berkacak pinggang di depan Kai

"Tapi aku mau bersamamu disini saja," rengek Kai lagi lalu merangkul pinggang Kyungsoo,

Kyungsoo menangkupkan wajah Kai,

"Aku akan menontonmu basket nanti, aku suka melihatmu main basket, karena itu kau harus sekolah," jelas Kyungsoo lagi,

Kai terdiam

Kyungsoo melepaskan pelukan Kai di pinggangnya

"Sana mandi, aku sudah menyiapkan pakaianmu di kasur, setelah mandi sarapann dulu, aku sudah menyiapkannya di meja makan, aku berangkat duluan ya!" ucap Kyungsoo lagi

Chu

"Morning kiss," ucap Kai lalu terburu-buru lari ke kamar mandi

"dasar Kai!" gerutu Kyungsoo

Kadang Kyungsoo tidak mengerti bagaimana orang sedingin Kai bisa berlaku sangat kekanakan di hadapannya. Hanya di depan Kyungsoo. Dan Kyungsoo merasa istimewa karena itu.

.

.

Suho masuk ke ruang locker tim basket, dan menemukan Kai dan Sehun yang sedang asik mengobrol.

Suho berhenti tepat di depan Kai membuatnya menoleh merasa terganggu.

"eoh? Suho hyung, Kai-yah, aku pergi duluan ya, Luhan menungguku," ucap Sehun merasa mengganggu

Kai mengangguk mengiyakan, Suho menatap Kai meminta penjelasan tapi Kai hanya diam saja.

"Kenapa kau tidak pulang tadi malam?" tanya Suho lembut

"apa urusanmu?" balas Kai ketus

Suho menghela napas pelan

"Tentu saja aku mengkhawatirkanmu, kenapa kau bertanya seperti itu?" balas Suho lagi

Kai memandang ke arah Suho dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Aku tidak akan pernah membiarkan perjodohan itu terjadi, aku tahu kau menginginkannya tapi itu tidak akan pernah terjadi," jelas Kai dingin lalu keluar dari ruangan itu.

Suho hanya memandang kepergian adik semata wayangnya itu dengan helaan napas.

.

.

Flashback

Cklek

Kai masuk ke ruang tamu, ia melihat Suho dan orangtuanya yang tampak begitu serius.

"Kai kemarilah," panggil eommanya

Dengan malas Kai menghampiri mereka dan duduk di samping Suho.

"Besok malam kau akan bertemu dengan calon istrimu, ia sangat cantik Suho-ya, appa yakin kau akan menyukainya,"

Suho dan Kai memandang appa mereka kaget. Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba membicarakan perjodohan?

"Maksud appa?" tanya Suho memastikan

"Kau akan dijodohkan, dengan anak dari keluarga Kim, ia anak yang cantik dan baik, appa sudah pernah melihatnya, dia satu sekolah dengan kalian, namanya Kim Kyungsoo,"

Deg

Kai membelalakkan matanya begitu juga dengan Suho,

"Tidak appa! Tidak bisa! " teriak Kai

"Apa-apaan kau Kai! Cepat duduk!" suruh eommanya

"Tidak dengan Kyungsoo, kenapa harus Kyungsoo?!" teriak Kai lagi

Suho memandang Kai bingung, ia memang sudah curiga, dan ternyata kecurigaanya benar.

"Kenapa kau protes? Atau jangan-jangan kau adalah kekasih Kyungsoo?" tanya appa nya menyelidik

Kai diam saja

"Kalau begitu putuskan Kyungsoo, karena ia akan menjadi istri hyungmu," ucap appa Kai tanpa perasaan

Tangan Kai mengepal menahan amarah

"Appa!" teriak Suho melihat adiknya yang semarah itu

"Tidak ada tapi-tapian Suho, appa juga tahu kau menyukainya, lagipula kau adalah pewaris utama perusahaan appa, kau harus menikah dengannya," jelas appanya lagi

Brak

Kai membanting tasnya ke lantai.

"KAI!" teriak appanya

Kai tidak perduli dan berlari ke luar rumah, tanpa memerdulikan teriakan eomma dan Suho.

Flashback off

.

.

"Hosh hosh..."

Kai tersadar dari lamunannya, dilihatnya ke samping seorang yeoja mungil tengah memegang lututnya berusaha menetralkan napasnya yang tersengal-sengal. Kai bangkit dari tempat duduknya lalu memeluk yeoja itu.

"Kai-yah," kaget yeoja itu

"Kyungsoo-yah... Kim Kyungsoo..." ucap Kai

Kyungsoo yang mengerti langsung mengeratkan pelukan mereka

"ada apa? Kau sudah terlihat sejak kemarin? Kenapa?" tanya Kyungsoo pelan

"Kau tidak akan meninggalkanku kan?" tanya Kai

Kyungsoo mengernyitkan dahinya bingung,

"Tentu saja tidak! Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?" kesal Kyungsoo sambil mempoutkan bibirnya

Kai tersenyum kecil,

"Kalau begitu kita akui segalanya, kau adalah milikku dan selamanya akan begitu," ucap Kai sambil menangkup wajah mungil Kyungsoo, membuat yeoja itu menatapnya.

"Kau yakin?" tanya Kyungsoo

"Aku yakin," jawab Kai

"Baiklah," jawab Kyungsoo

Kai menggandeng tangan Kyungsoo berjalan keluar dari pintu rooftop.

Mereka berjalan di koridor dengan Kai yang menggenggam tangan Kyungsoo erat.

Kyungsoo tahu ada yang terjadi pada Kai, entah apa tapi Kai menggenggam tangannya seperti tak ingin melepasnya lagi, Kyungsoo pun begitu.

Semua orang melihat mereka tidak percaya. Semua gadis mengucapkan sumpah serampah pada Kyungsoo, tapi Kyungsoo tak perduli. Ia sudah tidak takut selama masih ada Kai disampingnya.

"Jongin..."

Tiba-tiba langkah Kai berhenti, membuat Kyungsoo juga berhenti.

Suho berdiri di hadapan Kai sekarang. Ia tahu ada yang salah, tapi ia tidak tahu apa.

.

.

.

To be continue

Thanks for reading,

Really need your review!