"Kau tahu, Len? Dikelas 1-B itu katanya sangat angker lho! Murid-murid dan gurunya kalau berada dikelas itu berwajah suram!" laki-laki shota berambut putih dengan antena dikepalanya(?) terlihat bersemangat.

"Oh. Itu fakta atau mitos sematamu saja?" tanya si lawan bicara, laki-laki shota berambut honeyblode sebahu yang acak-acakan memakai kacamata.

"Etto …, ku, kupikir … itu cuma mitosku saja," jawab laki-laki shota putih.

"Kau ini nggak berubah sejak SMP, Piko," laki-laki shota honeyblode sweatdrop.


Ramen's Club!

Summary: Kagamine Len, diutus kakaknya masuk ke Ramen's Club yang isinya orang-orang gaje semua! Pertemuan yang aneh dengan gadis unik yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi /Shigakpandaibikinsummary/

Rated: T, Teen

Genre: Friendship, Humor


Shi's side

Shi: Gomen minna …, Shi bikin fanfic baru lagi, Alasan Hidup belom dilanjutkan karena Shi males ngelanjutinnya /ditonjok readers/

Shio: Yare-yare, itukan kebiasanmu, Shi-senpai~

Shi: Kalau kau memanggilku dengan suffix –senpai membuatku ngeri …

Anonim: Shio, kan kita seumuran … kenapa manggil pake suffix –senpai?

Nata: Mungkin maksudnya –sensei?

Shio: Mana mungkin aku mau berguru dengan Shi. Dia kan bego /Shi ngejleb/ terus, dia itu aneh, gak danta, gaje /Shi masih bisa nerima/

Shi: Anonim, kapak aku mana, ya? Bukannya kamu kemaren minjem buat Idul Adha?

Anonim: Oh, maaf, aku sumbangin ke penjara

Shi: Kenapa ke penjara?

Anonim: Biar gak mainstream ^3^

Up: /numpang lewat/ Um, Shi-Obaasan …

Shi: Yaelah, aku masih muda! /pundung dipojokan/

Up: Oeh, gomen, Shi-Ojiisan …

Shi: Kenapa aku yang kena … /nonjok tembok/

Up: Oh, salah lagi, ya? Um, Shi-Oujosama?

Shi: Ehem, ya, kenapa? /langsung bergaya/

Nata: dia benar-benar aneh /berbisik ke Shio dan Anonim/

Anonim: abaikan aja

Up: Kenapa ceritanya belom mulai?

Shi: HYAA! Shi lupa!

Nata: Happy reading, Minna-san!


"Kau gak pulang, Len?" tanya lelaki shota putih.

"Kau pulang aja duluan, Piko," jawab lelaki shota honeyblode yang dipanggil 'Len' itu.

"Lho? Kenapa?" tanya lelaki shota putih yang dipanggil 'Piko'.

"Hh …," Len berdengus pelan. Lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan benda berupa kertas dari kantongnya.

"Hm? Apa ini?" tanya Piko merampas kertas dari tangan Len.

"Baca aja," jawab Len dengan nada malas.

"Oentoek adikkoe tersayang dan ter-SHOTA, Kagamine Len. Hai, ini akoe, Onee-chan-moe yang lagi koeliah di Korea. Katanya, kamoe soejdah SMA dan tinggal diapartemen, ya? Wah, adik maniskoe soedah besar."

"Katanya joega, kamoe sekolahnya di SMA Vocaloid, kan? Akoe ingin kamoe masoek ke Ramen's Club. Katanya, sih, itoe klub paling gokil dan berisik. Hanya beberapa orang yang bisa masoek ke klub itu. Kamoe gak masoek klub apapoen kan? Tolong masoek, ya! Berikan suroet yang satoe lagi kepada Ketoea Klub-nya, dan kamoe akan bisa masoek ke dalam Club itu."

"Kalau kamoe maoe ngajak Oetatane Kopi (CMIIW*) boleh, kok. Neechan malah tambah senang. Tolong masoek ke club itu, ya. Salam tjintah, Oneechan, Kagamine Lenka."

"Ke, kenapa jadi tulisan jadul begini?" tanya Piko sweatdrop. "Lalu kenapa namaku jadi Oetatane Kopi?!"

"Dia kan bilang "CMIIW". Correct me if I wrong," jawab Len. "Dia nulis jadul begitu karena dia lagi mood."

"Hah? Mood?" ulang Piko heran.

"Iya. Dia aja nulis surat cinta ke orang yang dia suka pake tulisan begitu," cerita Len menerawang, membayangkan wajah cantik kakaknya.

"Te, terus diterima, gak?!" tanya Piko penasaran.

"Diterima," jawab Len. "Kata orang yang dia suka, 'Keren! Aku tidak pernah mendapatkan surat cinta dengan tulisan ini! Kau kuterima!'. Begitu."

Piko sweatdrop. "S, souka …."

"Oh, ya, kenapa kau terima suruhan dari kakakmu ini?" tanya Piko heran. Nggak biasanya Len yang selalu menjaga energinya menerima suruhan begitu saja.

"Kayak gak tau aja," desis Len.

"Oh, iya. Kakakmu kan, jago Karate, Taekwondo, dan … um, Aikido. Kalau kau menolaknya … kau bakalan jadi sushi …."

"Ah, sudahlah. Aku mau ke Ramen's Club dulu. Kau mau ikut ke Ramen's Club?" tanya Len.

"Okeh!" jawab Piko.


"Aduh!"

"Ah, go, gomenasai! A, aku tidak melihatmu tadi! Summimasen!" seru seorang gadis yang menabrak Len.

"A, aku juga minta maaf," sahut Len.

"Ka, kalau begitu, aku permisi dulu!" kata gadis itu langsung berlari.

"Aneh, bukankah di koridor dilarang berlari?" tanya Piko.

"Sudahlah," kata Len. "Ini ruangannya, kan?"

"Kenapa malah tanya aku? Kau kan yang disuruh kakakmu!" kata Piko. "Ketok saja dulu."

Len pun mengetok pintu ruangan itu. "Permisi."

Pintu pun terbuka. Tampak seorang gadis berambut panjang berwarna merah cherry dengan antena yang sama seperti Piko.

"Ya? Ada apa?" tanya gadis itu dengan senyum manis. Piko memerah sedikit.

"Sumimasen. Apa ini benar ini ruangan Ramen's Club?" tanya Len.

"Oh! Sou sou! Ada perlu apa?" tanya gadis itu riang.

"Hm, aku ingin berbicara dengan ketuanya," jawab Len.

"Roger! MIKU-SENPAI!" teriak gadis itu yang membuat Len dan Piko nyaris tuli ditempat.

"Nani?" tanya gadis berambut toska panjang diikat twintails menghampiri mereka.

"Ada yang mencarimu," jawab gadis itu.

"Oh, rasanya, aku pernah melihatmu," kata gadis yang dipanggil 'Miku' itu memperhatikan Len secara dekat. Lalu mengendusnya.

"A, apa yang kau lakukan?!" pekik Len tertahan tapi terkejut setengah mati.

"Hm, bau ini …. Seperti … déjà vu," gumam Miku menjauhi Len. "Ah, gomenasai. Aku Hatsune Miku kelas 3-A! Senang bertemu denganmu!"

"Aku Kagamine Len dari kelas 1-A. Dia Utatane Piko dari kelas 1-A juga. Senang bertemu denganmu," Len membungkuk sedikit bersamaan dengan Piko.

"Lalu? Apa yang membuatku kemari?" tanya Miku. Len langsung memberikan surat dari kakaknya.

"Apa ini?" tanya Miku sambil membuka amplopnya.

"Untuk Hatsune Miku, Ketua Ramen's Club. Apa kau masih ingat aku? Ini aku, Kagamine Lenka, Ketua Ramen's Club dua tahun lalu. Hm, bisa kau masukkan Len dan temannya itu? Onegai! Akan kuberikan kalung berbentuk negi yang rare! Tertanda, Kagamine Lenka."

"HEEH?! Ka, Kagamine Lenka?!" pekik Miku terkejut setengah mati. "K, kau adiknya Kagamine Lenka?!"

"Memangnya kenapa?" tanya Len datar.

"Apa kau tidak tahu?! Lenka-senpai itu sangat populer saat dia bersekolah disini! Dia pintar, cantik, jago beladiri, dan baik! Banyak laki-laki yang memujanya. Bahkan, banyak yang memanggilnya Ojousama! Keren, kan?! Tidak ada yang pernah mendapatkan gelar itu selain dia!" jelas Miku heboh.

"Jadi? Apa kami masuk?" tanya Piko.

"Tentu saja! Akan kuterima siapapun yang memiliki hubungan dengan Lenka-senpai!" jawab Miku. "Ayo masuk!"


"MEIKO! KEMBALIKAN ES KRIMKU!"

"MYAHAHAHA, AKAN KUBAWA SEMUA ES KRIMMU KAI-KUN!"

"LUKA-CHAN, ITU SAKIT, BISA KAU PELAN-PELAN SEDIKIT?"

"Kenapa berteriak? Padahal aku tepat berada dibelakangmu, Gakun."

"KUPIKIR, NANTINYA GAK KENGERAN."

"Checkmate, Ring-chan."

"MOU! MOU IKKAI, LUI-SENPAI!"

"KAIKO, MEITO, AYO MAIN TRUTH OR DARE!"

"AYO!"

"GUMI, APA KAU SUDAH SIAP?"

"ROCK N' ROLL!"

"MINNA! KITA PUNYA TEMAN BARU! TOLONG DIAAMM!" Miku berteriak sekuat tenaga, melebihi teriakan gadis berambut cherry tadi.

Seketika, mereka semua diam.

"Ehem. Kita memiliki teman baru. Douzo," Miku menyuruh Len dan Piko memperkenalkan diri.

"Aku Utatane Piko dari kelas 1-A. Yoroshiku," Piko tersenyum manis.

"Aku Kagamine Len dari kelas 1-A. Yoroshiku," Len berwajah datar seperti biasa.

"Akan kuperkenalkan yang lain. Ehem, yang pakai syal biru itu Shion Kaito dari kelas 2-E. Yang membawa es krim itu Sakine Meiko dari kelas 2-F. Yang berambut ungu itu Kamui Gakupo dari kelas 3-A. Yang berada dibelakang Gakupo-senpai itu Megurine Luka dari kelas 2-A. Yang lagi main catur itu Hibiki Lui dari kelas 2-A. Yang berambut biru langit itu Suzune Ring dari kelas 1-A. Yang berambut toska itu Hatsune Mikuo dari kelas 1-C. Yang berambut biru itu Shion Kaiko dari kelas 1-D. Yang berambut merah itu Sakine Meito dari kelas 2-D. Yang berambut merah cherry itu Furukawa Miki dari kelas 1-B. Yang berambut hijau lumut itu Nakajima Gumi dari kelas 1-C. Yang berambut honeyblode itu Hibiki Rin dari kelas 1-C."

"Oh, anak 'bau', kah?" tanya Kaito mendekati Len.

"Ba, bau?!" ulang Piko cengo.

"Sumimasen, Kaito emang suka memplesetin kata-katanya," jawab Miku. "Maksud dia itu 'baru'."

"Oh."

"Wah, ini kah adiknya Lenka-senpai?" tanya Gakupo mendekati Len.

"He-em," jawab Len.

"Kau cantik seperti kakakmu," kata Luka tersenyum kecil. Itu membuatku sakit hati, batin Len.

"Hei, Luka-senpai, jangan mengejeknya. Meski dia cantik, dia itu pintar lho," kata Lui menepuk-nepuk pundak Len.

"Kau tau dari mana dia pintar, Lui-senpai?" tanya Ring.

"Hmp, pernah dengar Lomba Imajinasi sekecamatan (?)?" tanya Lui. "Dia menang, lho! Juara pertama lagi!"

"Lomba Imajinasi?" ulang Miku dkk (min Rin, Len dan Piko).

"Oh? Kalian tidak tahu? Itu adalah lomba yang hanya sekali dalam setahun. Pemenangnya bisa mendapatkan satu buah limousin dengan supir plus penjaga. Hebat bukan?" jelas Piko.

"LI, LIMOUSIN, SUPIR, DAN PENJAGA?!" jerit mereka bersamaan (Min Lui, Len, Piko, Rin).

"Tapi … sangat 'sulang' untuk berimajinasi dipaksakan seperti itu," kata Kaito.

"Mungkin maksudmu itu 'sulit', Bakaito," kata Miki.

"Benar kata Kaito. Aku biasanya berimajinasi saat BAB," kata Gakupo termagut-magut.

"Aku biasanya saat mau tidur," sahut Gumi.

"Kalau aku biasanya saat mandi," kata Ring.

"Aku … sehabis makan jeruk," kata Rin yang dari tadi diam.

"Hah? Jeruk?" ulang Kaiko.

"Aku membayangkan kalau jeruk memiliki mata dan mulut yang imut sampai-sampai membuatku nge-fly," jawab Rin datar.

"Tak bisa kubayangkan Rin yang kuudere seperti itu bisa nge-fly," kata Mikuo.

"Oh, ya, apa kalian semua memiliki julukan atau semacamnya?" tanya Piko tiba-tiba.

"Tentu saja! Aku dipanggil 'Si Berisik Miku'," kata Miku dengan senyum cerah. Dia tampaknya malah menyukai panggilan itu.

"Aku 'Maniak Aisu Kaito'," jawab Kaito.

"Aku 'Si Mavok Meiko'," jawab Meiko.

"Aku 'Si Samurai Era Hensei'," jawab Gakupo.

"Aku 'Si Tuna Luka'," jawab Luka.

"Aku 'Si Gamer Lui'," jawab Lui.

"Aku 'Si Biru Ring'," jawab Ring.

"Aku 'Kaiko Love Ice'," jawab Kaiko (Shi merasa kalau nama ini paling gaje.)

"Aku 'Si Negi Mikuo'," jawab Mikuo.

"Aku 'Si Merah Meito'," jawab Meito.

"Aku 'Si Cherry Miki'," jawab Miki.

"Aku 'Si Mulut Tajam'," jawab Gumi.

"Aku … 'Kuudere Hibiki'," jawab Rin.

"Souka," gumam Piko.

"Apa ada pertanyaan lagi?" tanya Miku dengan senyum cerah secerah matahari dengan jarak 1 mm.

"Saat Festival sekolah nanti, apa yang kita lakukan?" tanya Len.

"Kalau itu, kita akan menampilkan drama!" jawab Miku ceria.

"Di hari biasa, kita melakukan apa untuk mengisi klub ini?" tanya Len lagi.

"Biasanya, kita … NGANCURIN KELAS! FRIEND'S, LET'S GO TO THE CLASSROOM! YAHOOO!"

Mereka semua langsung keluar ruangan, sehingga menyisakan Piko, Len, dan Rin.

"Etto … Hibiki-san, apa mereka semua selalu seperti itu?" tanya Piko sweatdrop.

"Tenang saja. Kalau kau berurusan dengan Ramen's Club, kau akan dianggap gila," jawab Rin santai sambil membaca buku. "Nggak Cuma mereka. Aku juga iya."

"K, kok bisa?!" tanya Piko terkejut.

"Kau memang orang yang sangat mengejutkan, Hibiki-san," kata Len sambil melihat-lihat rak-rak diruangan Ramen's Club. Banyak barang-barang gila seperti postasium shiniada, racun yang biasanya dikomik Detective Conan.

"Kalau mau duduk, kau dan Utatane-san bisa duduk dibangku belakang sana," kata Rin menunjuk dua meja dan kursi.

"Oke," kata Len sambil duduk ditempat itu.

"Di klub ini, kalian harus memanggil sesama anggota dengan nama kecil. Lalu, harus melakukan sesuatu yang tidak wajar," kata Rin.

"Sesuatu yang tidak wajar? Seperti apa?" tanya Piko.

"Membunuh—" jawab Rin. "—mungkin?"

"Ku, kurasa tidak," kata Piko sweatdrop. Mana mungkin seseorang yang hatinya bersih membunuh orang lain?! Jangan bercanda! Batin Piko PD, seperti dirinya tidak melakukan dosa.

"Apa yang kau lakukan, Rin-san?" tanya Len.

"Aku berusaha membuat racun baru dengan postasium shiniada," jawab Rin. "Kupikir, shiniada saja tidak membuat orang mati."

"O-oh, souka …," Len dan Piko sweatdrop berjamaah.

"Siapa yang menjadi monyet percobaan-mu, Rin-san?" tanya Piko.

"Kakakku," jawab Rin. "Hibiki Lui."

Mendadak, Len dan Piko ngebayangin Lui dipaksa meminum racun Rin dan mati seketika.

"Bercanda. Aku masih menggunakan tikus, kok," jawab Rin.


[To be continoe]

HYAAH! UTS minggu depan! Shi mungkin bakalan hiatus sementara. Gomen …

Menurut Minna, cerita ini bagaimana? Kritik, Saran, dan Flame DITERIMA! Syarat ketentuan berlaku.

—Gaklah! Bercanda! Beneran! Shi menerima kritik, saran dan flame!—

Nah, review please?