Tittle : KRISTAO : Fifty Shades Of Wu (Kristao Version)
Author : Swaggerexo
Rated : M+ ~ MA++++ (DANGEROUS BANGETTTTTTTT!)
Length : CHAPTER
Cast : - Huang Zi Tao / Tao as Anastashia
- Wu Yi Fan / Kris / Mr Wu as Mr Grey
OC : RANDOM :3
Genre : BDSM - YAOI (BxB) , Romance , Drama , Hurt / Comfort , FICTION , Comedy.
.
.
.
Nah, Gara-garanya.. Author akhir" ini di jejelin ama guru indonesia soal cerpen, dengerin novel recto verso dan tiba" jahil liat trailer movienya "50 Shades Of Grey" jadi kepengen buat yang versi kristao nih! gimana ya reaksi penonton /pembaca.. Oya. ini semua inspirasi diambil dr fifty shades of grey dan BAGI PEMBACA DI BAWAH 15 TAHUN DI HARAP KELUAR SEKARANG JUGA KARNA INI... NC - 25! '^' (gatau author bisa bikin apa ga) hmmmmm~
Oke deh. langsung baca ya! jgn lupa :
- Favourite
- Follow
- REVIEW! ;)
HAPPY READING!
.
.
.
"Zi Tao? Kau di mutasi ke SBS TV, Korea. dan Kau di tugaskan untuk mewawancarai , Milyuner muda yang menjadi icon hits akhir-akhir ini." ucap managaer SBS TV di mana lelaki bermata panda itu bekerja. membuat Ia terdiam dan hanya bisa menuruti kemauan perusahaanya tersebut.
Inilah aku, Zi Tao. aku seroang pria biasa yang sudah lulus S3 di universitas terkenal di China karna beasiswa yang kuterima. lalu setelah itu bekerja menjadi reporter di salah satu cabang televisi, SBS TV Korea di Cina. Ibu dan Ayahku? mereka meninggal dunia. dan hanya aku dan kakakku Victoria yang masih hidup sampai sekarang. Victoria, dia wanita yang sangat bekerja keras untukku. dia bagai Ibuku, dia selalu bilang padaku untuk datang ke Korea agar bekerjasama dengan kantor kakakku. pemiliknya, seorang milyuner muda terkenal di seluruh dunia Wu Yi Fan. WU Coorperation adalah perusahaan majalah ternama di dunia mereka menamainya, Maxim. dan saat ini, waktunya aku untuk meninggalkan Korea dan bermutasi kerja di SBS TV Korea selatan. doa kakakku terjawab.
"Taozi, apa kau sudah siap?" tanya Victoria di telpon. Tao mengangguk seraya bergumam, Ia mengangkat koper samsonite biru toscanya, lalu menggeretnya keluar dari appartment mininya di China.
"Baiklah, kakak akan menunggumu di bandara. jaga dirimu oke?" ucap perempuan itu. Tao mengangguk kembali dan kali ini Ia tersenyum manis.
"Kakak, aku merindukanmu~" ucap Tao sembari mengunci kamarnya. sejenak, Tao menatap keatas dan menatap langit-langit berwarna putih itu. Tao tersenyum, Ia mendesah lega lalu menggeret koper tersebut menjauh dari pintu kayu berwarna putih tulang tersebut.
"Hahaha, iya.. kita akan bertemu di korea ya sayang! jangan lupaaaa bawakan aku manisan. sssh, rasanya sungguh hambar tidak pernah memakan manisan lagi" ucap Victoria membuat Tao terbahak, sembari Tao memasukkan kopernya ke bagasi, Ia kembali melihat gedung appartmentnya kembali. Ia tersenyum amat manis untuk yang terakhir kalinya.
"aku tau. sampai ketemu" ucap Tao di anggapi gumaman oleh kakaknya itu. mereka memutus sambungan telepon, lalu Tao segera masuk ke dalam taksi yang sudah siap mengantar Tao. dengan hati berat dan rasa senang, Tao kembali mengingat kejadian-kejadian apa saja yang Ia rasakan di negri kelahirannya ini. mulai dari duka, tawa, tangis, haru, pujian, ejekan, kejahilan, kebanggaan, hingga kepedihan.
"UNTUK PARA PENUMPANG KOREAN AIR, KA-6554 HARAP MENUNGGU DI GATE 4A.. FOR KOREAN AIR KA-6554 PASSENGER PLEASE GO TO THE WAITING ROOM IN GATE 4A" lelaki bermata panda itu berdiri dari tempat duduknya, membawa segelas starbucks caramel frape ukuran besar dan menyeruputnya perlahan.
'Goodbye China. See you another time.' ucap Tao dalam hati. Ia tersenyum untuk yang terakhir kalinya. rasa-rasanya kakinya ingin berbalik ke rumah. tetapi rumah itu sudah milik orang lain. hatinya ingin tetap di China, tetapi enggan untuk melepaskannya.
Tao terduduk di seatnya. tepat di sebelah jendela pesawat dan dapat melihat langsung ke bawah, sungguh membuat Tao nyaman dalam perjalanan 3 jam penuh ini!.
19 : 03 PM KST.
Incheon Airport, South Korea.
di dalam tidurnya, Ia menggeliat dan menatap sekitarnya yang sedang sibuk berlalu-lalang. Tao terkaget karna Ia kira sedang dalam bahaya.
"Anak muda, kita sudah sampai. tenanglah" ucap Wanita paruh baya di sebelah Tao itu. Tao mengerutkan dahinya dan menatap kearah jendela, Benar. Ia sudah sampai! Tao tersenyum lebar.
"NUNNAAAA!" Tao berteriak dengan kencangnya. membuat wanita bersurai hitam se-bahu itu menoleh, dan segera menghampiri adik laki-laki tersayangnya itu.
"Aigooo! selamat datang di Korea yah, sayang! bagaimana perjalananmu? menyenangkan bukan?" ucap Victoria sembari mengusap pipi adiknya tersebut lembut. Tao menunjukkan senyumnya dan mengangguk dalam dekapan mereka.
Tao dan Victoria berjalan beriringan menuju ke mobil pribadi milik Victoria sehabis mengenyangkan perut mereka. Tao menatap kembali pintu kaca penuh manusia tersebut. bagi Tao, Airport adalah tempat paling mengerikan karna banyak halo! selamat tinggal~ dan 'kecelakaan baru saja terjadi' di tempat ini. seperti layaknya cinta dan kasih sayang seseorang.
"Tao, seminggu ini kau harus belajar untuk bisa masuk di bagian terpenting di Maxim, dan nanti Kau harus wawancara dengan pemilik Maxim. Mr Wu. bagaimana?" Tao mengangguk terhadap pernyataan yang di berikan kakak perempuannya tersebut. Tao tersenyum lebar saat kakaknya mengacak surai hitam Tao.
"Bagaimana di China?" Tao menoleh kearah Victoria saat Tao asik memandangi indahnya Korea pada malam hari. Tao mengangguk perlahan.
"Baik-baik saja. ku rasa mereka sedang merindukan kita berdua dan setelahnya akan patah hati setelah melihat kita bersenang-senang di sini." ucap Tao di iringi tawa geli sang kakak.
"hahh~ kau bisa bahasa korea kan? kau harus menggunakan bahasa Korea dengan Mr Wu. dia memang orang China blasteran Canada, tapi setauku.. Mr Wu sudah jarang menggunakan bahasa mandarin. hm, sepertinya kau penasran. baiklah! akan ku beri tau sedikit tentangnya. Ia seorang anak dari Dr Wu dan Mrs Wu dia mempunyai adik bernama Sophia, mempunyai asisten genit bernama Wang Li Kun dan mempunyai 10 saudara laki-laki lain yang ikut bekerja di Maxim." jelas Victoria, wajah Victoria tertarik karna senyumannya menatap Tao yang sedang menerawang.
"aah, seminggu lagi~ Kau akan bertemu dengannya. bertanyalah yang baik dan sopan. arraseo?" tanya Victoria dengan nada genitnya. membuat Tao ingin memuntahkan isi perutnya.
tujuh hari? ya. 24 jam? ya. Tao terus saja mengulang-ulang pelafalan Koreanya. Tao berusaha belajar tentang Bagaimana memwawancarai orang, membaca buku khusus teknik wawancara sampai cara berberes-beres. memang tidak penting! tetapi, itu cara bagaimana kita bisa mengambil hati Mr Wu di buku ini. hm? kenapa jadi memikat hati? entah.
"Kau tampaknya bekerja keras sekali Tao. matamu bengkak dan wajahmu kusut sekali. istirahatlah, sepertinya aku terlalu menekanmu ya?" tanya Victoria sembari menaruh nampan berisi teh hangat dan makanan sehat olahannya sendiri. Tao hanya terkekeh melihat kakaknya itu.
"hahaha demi nunnaku, aku akan berjuang!" ucap Tao dengan semangatnya yang terpancar jelas di mata Victoria.
"Hmmm~ kau berjuang demi aku apa kau penasaran dengan Mr . Wu? hehehe mengaku saja lah~" ucap Victoria menyenggol Tao dengan sikunya pelan. membuat Tao terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Ia kembali membaca bukunya seraya mengambil cemilan yang sudah di sediakan kakaknya.
Hari demi hari berlalu, dan hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh Tao dan kakaknya. Kakak Tao berangkat lebih dulu, sedangkan Tao masih menyiapkan materi apa yang akan Ia tanyakan dan apa yang harus Ia jawab pada Mr Wu.
Lelaki bermata panda itu, Tao. memakai jumper putih di lapisi blazer hitam selutut serta celana skinny jeans coklat agar Ia tetap rapi di depan pemilik Maxim, milyuner muda yang terkenal itu. Tao dengam segera memasuki mobil kakaknya yang masih terpakir di luar rumah untuk segera menuju ke gedung Maxim.
Awan hitam tiba-tiba menutupi wilayah Gangnam-gu, Seoul. dengan langkah cepat, Tao keluar dari mobilnya dan menadahkan tangannya diatas kepalanya sendiri. mengamankan diri dari rintik hujan ke dalam gedung bertingkat tersebut.
"Hahh" desah Tao, sedetik kemudian Ia tidak tau harus kemana lagi. tetapi, nalurinya menuntunnya ke meja resepsionis di depan Tao.
dan di sinilah Tao dengan wanita berjas putih dan hem hitam serta lipsik merah cerah berambut ikal yang lembut. Tao mengatur nafasnya dan mencoba untuk berbicara.
"Saya sudah memiliki janji dengan.. Mr Wu. hari ini" ucap Tao. wanita tersebut menganggukkan kepalanya dan mengangkat telefonnya, dan memencet angka "9" untuk dial speed.
"Yeoboseo~ Mr Wu. reporter SBS TV sudah ada di sini." ucap wanita tersebut dengan nada lembut yang diolah-olah, wanita itu melirik kearah ID yang menggantung di leher Tao.
"Ya, sebentar lagi saya akan menyuruhnya kesana. baik" ucap wanita tersebut dengan nada lembut yang sayangnya di buat-buat olehnya. Tao menatap wanita tersebut dengan penuh tanda tanya dan penasaran. wanita tersebut memanggil seseorang untuk menemani Tao, dan dia adalah salah satu saudara laki-laki Tuan Wu.
"Hai! aku Xiumin" ucap Lelaki berpipi gembul itu dengan senyumannya yang sungguh kalah manis dengan Tao. lelaki itu menjulurkan tangannya kepada Tao.
"Ahh~ Aku Huang Zi Tao" Tao tersenyum dan menjabat tangan Xiumin dan tersenyum pada lelaki itu.
Perusahaan Maxim, sungguh sangat besar. dan untuk menuju ke ruangan Mr Wu butuh waktu sekitar 15 menit. Tao dan Xiumin berjalan beriringan. Xiumin menceritakan perusahaan ini secara mendetail dan Xiumin mengajak Tao berkeliling gedung untuk mempromosikan Maxim dengan kata-kata yang sempurna. padahal kita Tidak tau apa yang terjadi di dalamnya kan?
"Ku dengar, kau salah satu adik dari pegawai di sini ya?" tanya xiumin sembari memberikan sebuah kertas atas permintaan Tao. Tao mengangguk.
"Victoria. kau pasti mengenalnya, dia di bagian editing" ucap Tao, membuat Xiumin mengangguk-anggukkan kepalanya tanda Ia mengerti.
"aku mengenalnya dengan baik. hahaha, kau beruntuk mempunyai kakak sebaik dan sesabar dirinya. ayolah, Kris sudah menunggumu" ucapnya mengajak Tao berjalan lagi.
"Xiu, bisakah kau ceritakan sedikit tentang Kris? ah, maksudku.. seperti apa dirinya?" tanya Tao membuat Xiumin tersenyum dengan lebar.
"pertanyaan bagus. Mr Wu adalah pria yang sangat baik, sabar, ramah, sopan, ber etikat tinggi. dia sangat cerdas dan licik semuanya. semua kesempurnaan ada padanya" jelas Xiumin berhenti pada satu ruangan besar dengan pintu kayu yang sangat besar.
"Dia sudah menunggumu. masuklah" ucap Xiumin membukakan pintu untukknya. Tao menarik nafasnya dan terlihat seorang pria setinggi Tao yang berdiri menghadap jendela super lebar di depannya. sungguh! ruangan ini sangat lebar, mewah dan gelap. hanya sinar dari luar yang menyinari tempat itu.
"lampu akan sendirinya menyala saat malam tiba." ucap lelaki tersebut. suara tegasnya membuat Tao menegang.
"Ah~ uhm, Hai.. saya Huang Zi Tao dari SBS TV Korea. dan saya ingin mewawancarai anda." ucap Tao dengan sesopan mungkin, pria tersebut membalikkan badannya dan menatap Tao dalam.
"Baiklah, silahkan duduk" Tao beranjak duduk di depan pria tersebut. benar apa yang di katakan Xiumin. Dia adalah pria yang cerdas, ramah, tampan, tetapi.. ada sesuatu yang terlihat tersembunyi di dalam wajah tersebut, membuat rasa penasaran Tao semakin membuncah.
Tao meletakkan perekam di pahanya dan menatap Kris.
"Baiklah kita mulai. Jadi, apa anda yang menitih maxim sendiri?"
"Tidak, aku di bantu oleh ayah dan ibuku." ucap Mr Wu dengan wajah datarnya. Tao menulis hal-hal yang penting di kertas yang di berikan Xiumin.
"hmm~ apa kau bisa menceritakan padaku? bagaimana rasanya bisa sesukses ini sekarang?"
"Kesepian. aku kesepian dan aku merasa hampa, aku tidak merasa seperti yang orang lain rasakan, hidup mewah tidak seperti yang orang biasa fikirkan." jelas Kris. Tao hanya bisa mengangguk-anggukkan kepalanya, dan rasanya jantung pria beemata panda ini hampir saja meledak. entah apa yang bisa membuat jantung Tao berdegup sangat cepat.
"Jadi.. menurutmu, apa arti sukses bagimu?"
"sukses?" Kris menatap Tao dan menaikkan sudut bibirnya membuat Tao terdiam menatap Kris.
"akhir dari kegagalan, awal dari kemenangan dan film aksi yang baru saja di mulai" Kris hanya dapat menggenggam meja untuk menahan degup jantungnya, keinginannya untuk mengenal pria kecil ini semakin meninggi.
"dan.. apa kunci suksesmu Mr Wu?" tanya Tao membuat Kris terdiam. tertunduk dan akhirnya menatap Tao kembali.
"Kunci sukses seseorang berbeda-beda menurutku tetapi untukku kunci suksesku adalah teliti."
Sesudah Tao mewawancarai Kris. Tao, keluar dari ruangan tersebut dengan bayang-bayang wajah Kris. lelaki berahang tegas, hidung lancip, rambut pirang klimis, bahu tegap, kaki jenjangnya membuat Tao hanya bisa mengambil nafas pendek karnanya.
DRAP DRAP DRAP DRAP
bunyi sepatu fantofel yang berasal dari Kris. Ia mengejar Tao, dan terus mengejar pria itu sampai di depan lift saat Tao sudah hampir menghilang.
"Hey.. kapan, kau akan mewawancaraiku kembali?" tanya Kris. membuat Tao kaget di buatnya.
"Soon.."
"Tao.."
"Kris"
dan sedetik kemudian, pintu besi itu tersebut tertutup rapat. wajah Tao dan Kris menghilang begitu saja. dan saat ini, perasaan mereka berdua sungguh sangat kacau.
.
.
.
TO BE CONTINUED!~ ;**
GIMANAAAA? HEHEHE SEMOGA SUKA YA! DITUNGGU FAV,REVIEW DAN FOLLOW YAAAA! ;)
(DAN DIUSAHAKAN BAHASANYA AGAK DI MUDAHKAN) /? WKWKKWKW SELAMAT MEMBACAAA :3
