"My baby don't like it, when you come around. It's natural that I'm scared of a dangerous person like you. Maybe, I might fall more deeply into you." –NCT 127 ; Baby Don't Like It.
.
Baby Don't Like It
Mark, Lee (Seo) x Haechan, Lee
NCT © SM ENTERTAINMENT
bxb ; songfic ; Alternative Universe ; typo(s)
.
Bab 1 ; Awal Mula
.
Haechan itu amatlah berbahaya.
Mark seharusnya sadar akan hal itu. Seharusnya ia mengerti bahwa Haechan adalah tipe-tipe lelaki jalang yang haus akan nafsu dan kekuasaan. Seharusnya Mark tahu, ia akan digerakkan sesuka hati oleh lelaki manis kelahiran Korea itu. Dan seharusnya, ia tak mengiyakan ajakan Jeno dan Renjun untuk berlibur ke Korea musim panas lalu.
Intinya, ini semua salah Jeno dan Renjun.
Semua salah Jeno dan Renjun. Semua akibat ajakan mereka di salah satu kedai kopi mahal di New York pada bulan Juni lalu.
.
New York, June 20xx.
"Yo, the most boring boy in the world! Wanna come with us? Please! Kalau tidak akan kupaksa kau."
Mark mengernyit saat mendengar panggilan Jeno padanya. Hei, Jeno sendiri tidak sadar bahwa dirinya juga membosankan? Tapi ia sedang lelah dan tak ingin berdebat aneh-aneh dengan Jeno. "What do you—"
"South Korea, dude. Holidaaaaay!" Renjun yang baru saja kembali setelah memesan kopi, dan duduk disebelah Jeno langsung memotong pertanyaan Mark yang belum selesai. Antusiasme-nya terlihat amat tinggi dan Mark tahu bahwa anak itu sedang merindukan kampung keduanya selain China. "Tapi sebenarnya aku juga dipaksa olehnya, kok. Kau tidak sendiri, bro."
"Chill, Huang. Aku tahu kau antusias tapi jangan mempermalukan dirimu sendiri." Jeno memukul bahu Renjun main-main. Matanya yang sipit makin sipit, mulutnya yang besar semakin besar. Suaranya yang tadi kalem, malah tergantikan oleh tawa nista untuk salah satu sohib baiknya sejak kuliah. Mark ikutan tertawa, melihat wajah masam Renjun yang hanya bisa merengut dibully oleh Jeno.
"Sialan kalian, Seo and Lee!" Renjun memukul kedua sahabatnya yang sudah dianggapnya sebagai kakak dan adiknya. "Kusumpahi kalian mendapat pasangan yang menyebalkan!"
"Fuck you, Huang," Mark mengacungkan jari tengahnya tanpa malu. Mereka biasa seperti itu, biarkan saja. "Kurang ajar kau pada hyung-mu."
"Kau juga kurang ajar padaku, bro." Renjun menyeringai jahil. "Kau itu sekarang keponakanku. Kusumpahi kau akan mendapat karma karenanya."
"Shit! Aku lupa soal itu!" Mark mengumpat, akibat melupakan fakta bahwa Huang Renjun adalah adik dari wanita asal China yang pamannya, Jisung nikahi seminggu yang lalu. "Ahjussi, jangan sumpahi aku terus, tolong."
"Karmamu, nak." Renjun berucap santai sambil meminum double shot Americano miliknya saat Mark sudah menyembunyikan wajahnya yang frustasi. Karena Mark tahu, setiap curse yang Renjun ucapkan nanti pasti akan terwujud.
Sialan. Mark rasanya ingin mengubur dirinya hidup-hidup.
.
Incheon, June 20xx.
Tapi walau Renjun sudah membawa curse petaka untuknya, Mark tetap tak bisa menolak saat Jeno memastikannya sekali lagi, apakah ia ikut dengan dua adiknya melancong menuju Korea.
"Ah, seharusnya aku tidak ikut," keluh Mark, matanya menyipit sebal saat pemandangan lovey-dovey milik Jeno dan kekasihnya menyambut dengan apik saat ia keluar dari ruang pengambilan koper. "Sialan, aku lupa bahwa Nanananana adalah alasan Jeno memaksaku dan Renjun Ahjussi untuk berlibur disini."
"Jangan panggil aku ahjussi." Renjun disebelahnya menjawab dengan kalem. "Kau boleh memanggilku ahjussi saat acara keluarga saja. Lagipula kau tak sendiri, kok. Chenle sedang ada tour keliling Asia dan disinilah aku, sendiri."
"Bagus, aku punya teman untuk sekedar pergi ke bar seperti biasanya." Mark nyengir, yang dibalas dorongan pelan di bahu lebarnya.
"Seo, Huang, ayo cepat!" Jeno berteriak dari arah depan, membuat atensi Mark teralihkan. Bukan, atensinya tak teralih ke Jeno sama sekali. Justru beralih ke lelaki manis disebelah Jaemin, kekasih Jeno. Mata cokelatnya terlihat bersinar; menghisap semua pikiran Mark untuk berpusat kesana. Rambut cokelatnya berantakkan, menambah kesan menarik untuk Mark Seo.
Mark mengusak rambut blonde kusutnya saat menyadari netra cokelat itu menatapnya. Merasa salah tingkah, ia pun melepas kontak mata mereka berdua dan berjalan menghampiri Jeno sembari terus memalingkan mukanya dari lelaki manis itu. Renjun yang melihatnya hanya tersenyum paham dan tertawa kecil, mengikuti pergerakan bungsu dari pasangan Jaehyun dan Taeyong.
"Nah, Makeu-a dan Reonjwin-a," Jaemin tersenyum hangat saat keduanya sudah berada disebelah Jeno. "Perkenalkan, ini Haechan, sahabat baikku sejak kuliah."
"Mark Seo." Mark mengulurkan tangan, hendak berjabat tangan dengan sang lelaki manis.
"Haechan Lee." Haechan membalas jabat tangan Mark dengan lembut. Bibirnya mengulas senyum termanis yang pernah Mark lihat.
Haechan Lee, ya.
.
TBC/END?
.
[1] Bukannya melanjutkan yang lama, aku malah membuat fic aneh ini.
[2] Based on nct 127's 2nd mini album side track, baby don't like it.
[3] Alurnya flashback.
[4] Bab 1 ini baru prolog, kalau responnya bagus, akan kulanjutkan :)
[5] Special thanks to Joy alias Nadkim for adorable cover. Covernya kepotong btw.
[6] Cewe yang dinikahi Jisung itu aku. HAHAHAHA. Alias nama chinaku tapi marganya kuganti sesuai marga Renjun. Just fyi aja.
[7] Jaehyun disini marga Seo. sedangkan Taeyong tetep Lee hehehe karena kakeknya Mark itu mz Johnny.
[8] Feedbacknya, boleh?
