Your My Destiny! Chapter 1/?
Author : Teleportbabies
Genre : Romance, Fluffy, Drama
Rating : T
Cast : Girl!Oh SeHun Boy!Kim Jongin Boy!Park Chanyeol Girl!Byun Baekhyun Girl!LuHan and another cast
Author note : This story is mine. Don't like Don't read.
.
.
.
.
.
Author POV
Kring...Kring..
Bunyi jam beker menggema disebuah meja kayu pendek. Terlihat yeoja berparas cantik berkulit putih sebening salju mulai bangun dari tidurnya. Yeoja itu mulai menggeliatkan tubuhnya mendengar suara jam beker. Beberapa lama kemudian bunyi jam beker pun berhenti.
"Mmmh sekarang jam berapa eooh?" Yeoja itu mendudukkan diri diranjang dan mengucek-ngucek matanya sambil menguap.
"Baru jam 06.00. Tidur 5 menit lagi no problem." Yeoja itu memejamkan matanya lagi dan membaringkan dirinya diranjang.
Entah apa yang sedang dipikirkan yeoja itu, ia malah senyum-senyum sendiri.
Chanyeol Chanyeol tampan
Chanyeol saranghaeyo
Chanyeol...
Yeoja itu langsung bangkit dari ranjang sambil membelakkan matanya. Ia langsung mengambil handuk yang tercantol dipintu kamar dan segera mandi.
Shit Shit! Bagaimana aku bisa lupa. Hari ini aku sudah niat akan membawakan Chanyeol bekal.
Ia sudah selesai mandi dan memakai seragamnya dengan rapi, namun tidak dengan rambut blondenya yang panjang. Sangat kacau dan urek-urekan. Sekilas ia melihat bayangan dirinya di meja riasnya. Tak banyak berpikir, ia langsung mengambil ikatan rambut dan mulai menguncir rambutnya asal.
..
Sehun POV
Shit Shit! Bagaimana aku bisa lupa. Hari ini aku sudah niat akan membawakan Chanyeol bekal. Batinku.
Kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 06.15. Ck kesiangan namun masih ada waktu.
Prang.. Prang..
Terdengar suara dentingan piring. Kurasa ada yang sedang mencuci piring. Aku segera menuju dapur. Dan ya benar dugaanku, Luhan sedang mencuci piring. Pasti piring bekas sarapannya. Tapi sarapan apa dia? Memang dia bisa masak? Selama ini kan aku yang memasakkan untuknya. Dia kelihatan sudah rapi untuk berangkat sekolah.
"Ekhem.." Dehemanku membuat ia menengok. Luhan sedang mengelap tangannya yang basah dengan kain. Ia sudah selesai mencuci piringnya.
"Unnie kau sudah bangun?" Tanyanya sambil tersenyum.
"Sudah tau masih nanya." Jawabku ketus. Aku sangat kesal dengan orang yang ada dihadapanku ini. Ini adalah pembicaraan pertama kami setelah kejadian 3 hari yang lalu. Tidak tega juga sih mendiamkannya, tapi ck dia membuatku sulit. Anak ini membuat persahabatanku dengan Chanyeol hampir putus.
Aku melewati Luhan dan dengan sengaja menabrakan diriku dipundak kanannya. Ia sedikit oleng. Aku tidak peduli.
Aku mulai mencari-cari kotak bekal. Cha! Hari ini aku memilih kotak bekal berbentuk strawberry berwarna merah. Sandwich pasti masuk karena bentuknya agak besar. Aku membuka kulkas dan mengambil beberapa sayur dan naget matang untuk isian sandwich.
"Hiks.."
Aku mendengar suara isakkan. Aku menengok ke arah Luhan. Ternyata ia masih ada ditempatnya. Belum beranjak sama sekali. Aku memalingkan wajahku. Kembali konsentrasi mengambil sayur-sayur dan naget matang.
"Unnie berubah.."
Cih bukan urusan dia.
"Hiks.."
Aku menghiraukan dia.
"Unnie jangan diamkan aku begini. Hiks.."
Masih aku hiraukan.
"Unnie hiks hiks."
Dasar berisik. Aku mulai menyusun sandwich specialku untuk Chanyeol. Roti, selada, naget, tomat, saus, dan mayonaise yang banyak, naget kemudian roti lagi. Ini adalah kesukaan Chanyeol. Aku menutup kotak bekalnya dan memegangnya erat.
Aku menghelakan nafas kasar. Anak itu masih ada ditempatnya. Aku berjalan tanpa melihat ke arahnya. Lebih baik aku cepat, agar bisa berangkat sekolah bersama Chanyeol.
Brak!
WHAT? Luhan menyenggol kotak bekalku dan terjatuh membuat isinya berantakan. Pasti ia sengaja melakukannya. Aku menatapnya marah.
"APA YANG KAU LAKUKAN HAH?"
Plak
Astaga. Tanganku bergerak dan menamparnya. Ia mulai menangis. Ia memegangi pipi kirinya yang telah kutampar tadi.
"Unnie apa yang kau lakukan? Hiks.."
"UNNIE PASTI TERPENGARUH IBLIS TELINGA LEBAR ITU KAN! UNNIE KAU HANYA DIMANFAATKAN! PERCAYA OMONGANKU!"
Plak
Pipi kirinya yang masih memerah, sekarang bertambah merah akibat tamparanku –lagi- Agak terlihat jiplakkan tanganku disana.
"KAU TAU APA HAAAH? KAU CAPER PADAKU KAN? KARENA SEKARANG AKU LEBIH MEMENTINGKAN DIA? DIA ITU KEBAHAGIAANKU! SEDANGKAN KAU ITU MEREPOTKAN BAGIKU. KAU BUKAN SIAPA-SIAPAKU! TAPI DARI KAU KECIL AKU YANG MENJAGAMU! AKU TAK PERNAH MERASAKAN KEBAHAGIAAN!"
Apa aku terlalu kejam berkata seperti itu? Mianhae. Aku tak suka jika ia terus mengusik Chanyeol. Lama ia menatapku namun tidak ada respon.
"Baiklah, aku tidak akan merepotkan Unnie lagi." Ia langsung pergi meninggalkanku sambil tangannya memegangi pipi kirinya.
Aku langsung mendudukkan diriku dikursi meja makan. Menghelakan nafas kasar. Memikirkan bagaimana bisa aku menamparnya. Aku mengacak-acak rambutku hingga ikatannya lepas. Kemudian aku mengikatnya kembali.
Aku tidak terlalu kejam kan berkata begitu? Argh
Pandanganku mengarah ke lantai yang kotor akibat tumpahan sandwich tadi. Shit. Karena kejadian tadi bekal untuk Chanyeol hancur, dan aku mungkin akan terlambat sekolah.
Aku tidak memperdulikan lantainya kotor dan langsung beranjak ke sekolah.
..
Luhan POV
Tuk.. Dduk..
Setiap ada batu didepan jalanku, aku langsung menendangnya asal. Aku berniat bolos sekolah. Mobil pick up Xiumin Ahjusshi pun sudah tidak ada lagi. Biasanya aku berangkat sekolah dan pulang sekolah nebeng dengannya. Aku tak menyangka Unnie menamparku. Bekas tamparannya aku tutupi dengan poni rambutku yang panjang.
Hhh. Yayaya aku tau aku hanya saudara tirinya. Ummaku memang orang bejat. Menggoda Appa Sehun Unnie sehingga adanya aku di dunia ini. Akibatnya Appa dan Umma Sehun Unnie bercerai. Umma Sehun kabur entah kemana. Sehun Unnie jadi tinggal sendirian di Apartement. Namun Ayahnya masih mengirimi Sehun Unnie uang tiap bulan.-untukku juga-
Saat itu Unnie masih kelas 2 SMP dan aku 1SD. Ia sudah mulai mengurusku. Itu yang aku dengar dari Appaku-Appa Sehun Unnie- Ia memang sayang kepadaku dan Sehun Unnie, namun ia lebih sayang pada pekerjaannya. Sedangkan Umma kandungku? Hhh aku melihatnya saja tidak pernah. Mungkin ia kabur juga.
Sekarang Unnie kelas 3SMA dan aku sudah 5SD. Berarti sudah 4 tahun. Sudah 4 tahun aku merepotkannya. Aku masih 5SD. Mau kerja apa eoh?
Aku bingung nanti aku harus kembali ke rumah atau tidak. Aku tidak mau merepotkannya, tapi apakah aku bisa bertahan hidup kalau aku dijalanan?
Aku menegakkan tubuhku dan melihat sekeliling. Ada 2 anak disebrang jalan hm...sedang mengamen. Yang 1 memetik gitar dan yang 1 bertepuk tangan sambil bernyanyi. Aku tersenyum melihatnya. Mereka sangat bahagia saat ada pejalan kaki yang menyisihkan uangnya untuk mereka. Haruskah aku bergabung?
Lampu merah lama sekali menyala. Itu membuatku sulit menyebrang. Setelah beberapa lama akhirnya lampu merah. Semua kendaraan pun berhenti.
Mwo? Aku membelalakan mataku melihat sepasang kekasih sedang berciuman didalam bus. Dan lebih parahnya itu si iblis telinga lebar! Chanyeol. Orang yang disukai Sehun Unnie. Cih. Dasar pria bejat. Aku berkelahi dengan Sehun unnie karena dia. Tega-teganya dia memanfaatkan Sehun Unnie. Aku kembali sedih mengingat kejadian minggu kemarin, Sehun Unnie lebih percaya padanya.
Aku tak sadar bahwa lampu lalu lintas sudah hijau kembali. Aku tetap melangkahkan kakiku.
..
Flashback
Author POV
"Haus huh." Gumam seorang yeoja mungil dikamarnya. Ia beranjak dari ranjangnya menuju dapur.
Cih orang itu lagi. Sudah 2 minggu berturut-turut dia ke rumah ini. Entah apa maunya. Saat aku bertanya pada Sehun unnie dia pacarnya atau bukan selalu dijawab bukan.
Seorang namja bertubuh tegap tinggi sedang membelakangi si yeoja mungil. Ia terlihat sedang bertelepon sambil minum sirup jeruk.
"Iya chagi, nanti pr mu yang disuruh gambar peta benua Asia, Amerika hmm dan mana lagi eoh?"
"Iya, iya. Tenang saja. Mana mungkin aku melakukan sesuatu dengan Sehun eooh. Kau kan tau aku hanya memanfaatkannya. Aku hanya mencintaimu."
"Yayaya, sudah ya nanti si kulit albino itu curiga lama menunggu, kututup ya daah chagi."
Namja itu terkejut saat membalikkan tubuhnya. Yeoja mungil itu menatap marah namja dihadapannya.
Yeoja mungil tersebut mengambil paksa minuman ditangan Chanyeol. Ia menuangkannya kasar tepat diwajah Chanyeol. Bukan hanya wajahnya saja yang kena, kaos putih dan androidnya juga ikut basah.
"YAK APA YANG KAU LAKUKAN HAH?" teriak Chanyeol.
Baru saja Luhan ingin membuka mulut, Sehun datang menghalanginya.
"Apa yang kau lakukan hah?" Sehun menatap tajam ke arah Luhan.
"Unnie, tadi..."
"Sudah sana masuk!" Sehun makin menajamkan matanya.
"Unnie, ta..."
Akhirnya Sehun pun menyeret Luhan paksa ke kamar Luhan.
BLAM
Dentaman pintu menggema dirumah tersebut. Pintu itu memang ditutup secara kencang.
Sehun langsung kembali ke dapur. Dilihatnya Chanyeol sedang membersihkan kaos dan androidnya menggunakan tissu.
"Chanyeol, maafkan adikku ya." Sehun membantu Chanyeol membersihkan kaosnya.
"Cih adikmu itu menyebalkan." Chanyeol pun meninggalkan Sehun.
-Di Kamar Sehun-
Chanyeol sedang membereskan buku-bukunya. Ia memasukkan semua buku-bukunya ke dalam tasnya.
"Chanyeol, kau mau pulang eoh? Jangan! Maafkan adikku ya." Ujar Sehun sambil memegangi lengan Chanyeol. Chanyeol mulai menuju pintu namun tangan Sehun masih mencoba menghalanginya.
"Chanyeol! Hmm nilai matematikamu buruk kan? Aku dikenal baik dengan Jung Songsaengmin. Mungkin aku bisa membuatnya merubah nilaimu."
Chanyeol bersmrik ria dibelakang Sehun.
"Sudahlah tak usah sok baik. Adikku sudah menunggu. Dia banyak pr! Meng-gam-bar!"
Lagi-lagi Chanyeol menyeringai setan, namun ia tutupi dengan wajahnya yang memelas.
"Kau tau kan aku mahir menggambar? Bahkan aku pernah mewakili sekolah untuk lomba lukis. Aku akan membantumu kok!"
Chanyeol pun tidak menghalang-halangi lagi Sehun yang menyeretnya duduk kembali diranjang. Ia tersenyum jahat.
Beberapa jam kemudian
"Hoammm.. yaampun aku ketiduran disini!" Chanyeol melirik jam tangannya dan langsung membelalakkan matanya. Ia menepuk-nepuk pipinya keras agar bisa tersadar dari rasa kantuknya.
Ia melirik kearah meja belajar di kamar Sehun. Terlihat Sehun sedang tidur dengan tangan sebagai bantalnya. Ia pun melihat ke arahnya dirinya sendiri.
Ia sedang duduk diranjang. Sedangkan si pemilik kamar malah tertidur dimeja belajar. Hm? Jahat.
Ia memelankan langkahnya menuju meja belajar. Mengambil satu per satu kertas gambar yang telah digambar Sehun. Ia tersenyum puas melihatnya. Gambarnya sangat bagus dan rapi. Dengan agak mengendap-ngendap, Chanyeol pulang ke rumahnya.
Tak sadarkan ia? Apakah ia menyuruh Sehun untuk menggambar peta?
Flashback off
Kim Jongin POV
"Jongin! Pulang cepat hari ini eooh." Ucap Appaku. Kini aku, Appa dan Ummaku sedang sarapan bersama di meja makan. Posisinya aku duduk sendiri, sedangkan Appa dan Ummaku duduk dihadapanku. Mataku menatap malas Appaku.
"Yak! Jangan menatapku begitu. Tatapanmu sungguh menyebalkan!" Appaku memelototkan matanya sambil telunjuknya mengarah padaku.
"Mana bisa aku pulang cepat eooh? Aku mau balapan lagi. Balapan dengan istriku~ Ngeeeng~ " Ucapku dengan nada yang melambai diakhir.
"Ngang ngeng ngang ngeng! Kenapa diotakmu hanya hanya mobil dan mobil eoh? Kau sudah 3SMA. Kau harus sudah belajar jadi penerus di perusahaan Appa!"
"Oh." Singkat dan padat jawabku. Ummaku hanya tertawa cekikikan melihat kami. Kemudian ia berdehem. Aku dan Appaku pun terdiam.
"Jongin, Umma dan Appa akan menjodohkanmu dengan putri anak teman Appa."
Byuur
Respon reflek dariku. Aku menyemburkan susu vanila yang tadinya masih berada dimulutku. Mwo? Dijodohkan katanya?
"Andwe! Apa-apaan dijodohkan hah? Biarpun aku tidak pernah punya pacar, bukan berarti aku tidak bisa punya pacar!" ucapku dengan nada yang meledak-ledak. Appa dan Ummaku menatap dengan tatapan are-you-sure dan menaikan alisnya.
"Dan juga aku memang tidak punya teman yeoja. Yang jelas aku tidak mau!" ucapku. Aku membersihkan noda susu vanila diseragamku. Itu akibat semburanku tadi. Bajuku jadi agak bau susu.
"Sudahlah lihat dulu orangnya." Kata Appaku pelan.
"Terserah lah!"
Aku beranjak dari kursi. Aku mengambil kunci mobil ferarri merahku. Tanpa pamit aku berangkat sekolah. Suasana hatiku sedang unmood.
..
"Cih macet!" Aku memukul stirku kencang hingga akhirnya aku kesakitan sendiri.
Dduk
"Aw sakit." Kedua tanganku pun aku kibas-kibaskan.
Ting
Lampu lalu lintas berwarna hijau sekarang. Aku menginjakkan gasku pelan. Aku harus berhati-hati karna tanganku tidak sedang ada di stir. Jari kelingking tangan kananku merah padam dan sedikit perih. Aku meniup-niupnya supaya reda.
Pandanganku pun terfokus kedepan lagi. Tangan kiriku sekarang yang mengendalikan stir. Karena masih terasa nyut-nyutan, aku masih meniup-niupkan jari kelingking tangan kananku.
Sekarang jam berapa ya? Pasti aku sudah telat. Aku melirik ke arah layar jam yang ada di mobilku. 06.55.
Cih ada debu! Aku tidak suka ada kotoran dimobilku. Mobil itu istriku.
Aku agak mencondongkan badan ke kiri. Aku menggunakan jari telunjuk tangan kiriku untuk mengusap debu. Akhirnya layarnya kembali bening. Ku benarkan kembali posisi dudukku. Aku tersenyum meliriknya. Sekarang mobilku kembali ku kembalikan dengan kecepatan sedang.
Aku masih melirik-lirik ke arah layar jam. Ck sepertinya masih ada debu sedikit. Kuusap-usapkan kembali dengan jariku tanpa mencondongkan tubuhku. Cih. Malah kotor.
Akhirnya aku mengambil tissu di dekat rem dan condongkan tubuhku lagi. Aku usap layarnya dengan tissu perlahan. Sehingga sekarang layarnya benar-benar bersih. Saat aku akan membenarkan posisi dudukku, omo aku melihat seorang yeoja mungil lewat dihadapan mobilku. Mataku langsung terbelalak. Aku kelabakan dan langsung menginjak rem.
CKITTT
BBUKK
TBC?
Annyeong! Aku pakai KaiHun karena aku shipper mereka aku mau memperbanyak KaiHun shipper dimana-mana kekeke~
Kainya baru muncul ya^^
Minta pendapatnya dong, kalo responnya ga bagus, aku hapus ffnya :'D
Tinggalkan jejak ya!
REVIEW PLEASE
