Tsundere Cat
Disclaimer: Hetalia is owned by Hidekaz Himaruya. I received nothing upon writing this fic. And it's for fan entertainment only.
World Meeting yang entah keberapa kalinya itu tengah memasuki masa istirahat. Maka, seluruh Nation yang ada di ruang rapat segera menghambur keluar, mencari makanan atau pun udara segar. Tidak terkecuali personifikasi negara Jepang, Kiku Honda yang kini tengah duduk manis dengan bento nya. Ya, khusus hari ini dia memang membawa bekal sendiri. Entah mengapa, ia merasa agak malas mencicipi makanan asing.
Kiku membuka kotak makan nya, dan dengan perlahan mengeluarkan sumpitnya. Bersiap untuk makan. Ia menatap menunya hari ini; nasi putih hangat, sepotong ikan salmon panggang, telur dadar gulung, sayuran, dan tentunya umeboshi. Kiku menganggumi kerja keras adiknya, Sakura yang menyiapkan bekal itu sepagian tadi. Adiknya yang sangat mirip dirinya itu—hingga semua orang berkata bahwa mereka counterpart satu sama lain—benar-benar mengerti dirinya. Dan benar-benar cerewet soal menu makannya. Tapi, jika kecerewetan itu menghasilkan bekal yang terlihat enak seperti ini, ia tidak akan protes.
"Itadakimasu", bisiknya pelan. Ia menikmati bekal tersebut dengan suka cita. Sakura benar-benar pandai memasak. Salmon yang dimasaknya sama sekali tidak berbau amis. Entah bumbu apa yang dipakai Sakura. Telur dadarnya juga terasa lezat sekali. Entah ini perasaan Kiku saja, atau kah adiknya tambah pintar memasak? Kalau seperti ini, ia akan minta dibuatkan bekal setiap hari. Daripada ia dijejali makanan yang tidak-tidak? Scone buatan Arthur, misalnya. Kiku bergidik sendiri membayangkan hal itu.
"Miaw", suara itu terdengar dari bawah kaki Kiku. Ia melayangkan pandangannya ke asal suara. Seekor kucing berbulu putih dan cokelat, dengan mata hijau yang rasanya mengingatkannya pada seseorang. Iris hijau itu melirik kotak bekal Kiku. Yang empunya kotak hanya tersenyum mafhum. Rupanya, kucing ini mengincar ikanku, pikirnya. Faktanya, Kiku sangat lapar sehingga ia tidak akan membagi makanan nya pada siapapun, bahkan kucing sekalipun. Jadi, ia hanya mendiamkan kucing itu, kembali berkonsentrasi pada makanannya.
Namun, kucing tersebut balas mendiamkan Kiku. Ia kini bermain-main dengan sebatang ranting kecil yang ditemukannya entah dari mana. Ia bermain-main dengan ranting tersebut, mencoba menarik perhatian Kiku, namun tak digubris. Akhirnya, ia hanya berdiri menatap Kiku dan kotak makannya dengan pandangan mupeng. Kiku masih tidak menggubris. Ia sibuk dengan sumpit dan kotak bekalnya.
Tapi sesunggunya, Kiku memperhatikan kelakuan kucing itu. Ia berusaha menarik perhatian, namun ketika diperhatikan ia malah menghindar. Pikirannya langsung mengembara ke mana-mana. Perlakuan ini, tsundere? Tapi , mana ada kucing di dunia ini yang tsundere? Setahunya semua kucing ini memiliki perilaku yang sama; senang dimanja, mencari perhatian, dan bertingkah laku layaknya putri raja. Itu garis besar kelakuan seluruh kucing di dunia ini. Lagipula, tsundere itu sifat manusia , yang tidak mungkin ada pada makhluk lain.
Tapi kucing ini berbeda. Kiku jadi penasaran, seberapa lama kucing ini akan tetap menungguinya. Ia sengaja memperlambat kecepatan makannya, seolah menggoda kucing tersebut. Dan seakan mengerti maksud perbuatan itu, sang kucing akhirnya berlari menjauh. Namun, dari kejauhan kucing tersebut masih mengamati Kiku, seolah tidak rela Kiku menghabiskan jatah 'makan siang'nya. Ia terus memandangi Kiku, hingga ketika Kiku memandangnya balik, ia malah pergi.
Yang ditinggal malah tertawa, dan menggumam perlahan, "Dasar kucing tsundere!".
OMAKE
Hari ini benar-benar menyebalkan!
Pertama, aku tidak mendapatkan makanan, karena seluruh makananku habis di makan oleh si kucing bodoh dari Amerika itu. Kenapa dia harus ada di sini segala, sih! Huh!Kerjaannya kan hanya tidur, makan, dan membuatku kesal. Iya, membuatku kesal jadi salah satu bagian pekerjaan nya.
Jadilah aku di sini, di taman dekat lokasi World Meeting. Mataku mengincari sebuah kotak makanan yang dipegang oleh seorang pemuda Asia. Aku menunggu, dan mengamati. Sialnya, si pemuda ini malah mendiamkanku.
Pada akhirnya aku pergi.
"TERSERAH KAU SAJALAH, MIAW. IT'S NOT LIKE I WANT YOUR FOOD OR ANYTHING, BAKA!, MIAW!", teriakku kesal.
"Dasar tsundere.", Tama berujar di sampingku dengan wajah datar.
"DIAM KAU, MIAW!"
A/N:
Sakura yang dimaksud di cerita ini adalah Nyo!Japan. Tama adalah Neko!Japan. Bento yang dibuat Sakura adalah Makunouchi Bento, yang sudah ada sejak jaman Meiji.
Didasarkan pada kisah nyata seekor kucing tsundere di wilayah kampus. Semoga dia makin tsundere, amin xD
R&R?
