Snow White

.

.

.

Cast

Choi Siwon as Choi Siwon

Kim Heechul as Kim Heechul

Kim Kibum as Kim Kibum

Tan Hangeng as Tan Hangeng

Kim Jongwoon as Kim Yesung

And others

Pairing

SiBum?

SiChul?

HanChul?

YeBum?

Genre : Romance, Hurt/Comfort, Drama, Mystery, and a little Horror.

Rating : M (jaga-jaga)

Disclaimer : Super Junior hanya milik diri mereka sendiri beserta Tuhan. Author hanya meminjam nama character. Do not bash character! Don't like, don't read! Gomawo ~

Warning : Genderswicth untuk beberapa character (Author tergila-gila dengan GS-_-v), typo, OOC, newbie, gaje, aneh, penggunaan bahasa tidak sesuai dengan EYD, dan kekurangan-kekurangan lainnya yang mengurangi kebagusan FF ini.

Bagian Pertama – Our Perfect Moment [Heechul & Siwon]

.

.

.

August, 4th 2008

Central Park, New York City, Amerika Serikat.

Siwon menghentikan langkah kakinya yang sedang mendekati sebuah pohon besar dan rimbun yang terletak di salah satu sudut Central Park tersebut. Senyuman yang sejak tadi sudah terpatri dengan indah di bibir joker namja bertubuh atletis tersebut semakin melebar kala manik matanya menangkap pundak seseorang yang sangat dikenalnya. Tanpa mengundur waktu lebih lama lagi, namja itu kembali melangkahkan kakinya mendekati pohon besar tersebut.

Setibanya di pohon itu, tanpa ba-bi-bu lagi, Siwon segera menghempaskan tubuhnya dan duduk di samping seorang yeoja yang tengah terlelap. Namja itu lalu mengambil sebuah komik yang terletak di atas pangkuan yeoja tersebut. Dengan perlahan, ia menggantikan posisi komik tersebut dengan kepalanya sendiri.

"Heechul chagiya, ireonna.."

Suara namja itu mengalun pelan. "Ireonna, Heechul chagi.." ulangnya sedari mengelus pipi halus yeoja yang berstatus yeojachingunya itu dengan tangan kanannya. Siwon mengerutkan keningnya ketika Heechul sama sekali tidak bergeming. "Kim Heechul, ah ani, Choi Heechul, ireonna. Palli!" ujarnya lagi.

Jengkel, Siwon lalu bangkit dari posisinya dan duduk tegap. Manik matanya menatap kesal Heechul yang masih saja setia menutup kedua kelopak bola matanya. Ia terus menatap wajah itu sedari otak jeniusnya berputar mencari jalan untuk membuat yeoja itu terbangun. Tiba-tiba, bibir joker itu mengulas sebuah 'senyum setan'.

Dengan perlahan, namja itu mendekatkan kepalanya ke kepala Heechul. Ia lalu menggesekan hidungnya dengan hidung yeoja itu, mencoba menggoda seorang Kim Heechul. Dan perlahan namun pasti bibir namja itu menempel di bibir cherry yeoja itu. Namun namja itu tidak mencium yeoja itu lama. Ia hanya sekedar mengecup sekilas dan langsung menarik tubuhnya.

"Ireonna, Heechul chagi.." ulangnya, kali ini tepat di telinga yeoja tersebut. Siwon tersenyum senang ketika mendengar erangan pelan dari Heechul, namun yeoja itu tetap belum terjaga dari lelapnya. Tak menyerah, namja itu kembali mendekatkan kepalanya. Jahil, Siwon bukannya mengarahkan bibirnya ke bibir ranum yeoja itu, melainkan ke puncak hidung Heechul.

Hana..

Dul..

Set!

"Ya, appo!"

Siwon segera menarik tubuhnya menjauhi tubuh Heechul yang sedang mengerang kesakitan sedari memegang hidungnya. "Aduh.. Appo,"rintihan itu berulang-ulang keluar dari mulut yeoja yang lebih tua dari Siwon itu, yang tentunya membuat seorang Choi Siwon mengernyit bingung. Tangannya perlahan menggenggam pergelangan tangan yeoja itu dan menariknya.

"Apa sakit sekali?" tanyanya pelan, mulai merasa bersalah. Heechul meringis pelan ketika Siwon mengusap hidungnya pelan. "Salahmu, kenapa kau menggigit hidungku!" bentak yeoja itu pelan. Namja di hadapannya hanya tersenyum, "Mianhae, ne nae Kim Heechul? Ne?" ujarnya sedari menarik pergelangan tangan Heechul yang digenggamnya tadi dan mengecup punggung tangan yeoja itu lembut.

Yeoja itu tampak salah tingkah, membuat Siwon memamerkan senyum jokernya. Namja itu lalu melingkarkan kedua lengannya di bahu yeoja itu dan menarik tubuh yeoja itu. "Ya, Choi Siwon! Kau membuat gaunku kotor!" protes Heechul kesal. Siwon yang kini terbaring di bawah yeoja itu tak menyahut dan memejamkan matanya, mengistirahatkan kedua tangannya di atas pinggang bawah tambatan hatinya itu. Merasa namja itu tengah menikmati momen-momen itu, Heechul diam dan menatap ukiran sempurna milik Tuhan itu, seraya menyamankan tangannya di atas dada bidang Siwon, dan turut menikmati momen romantis mereka berdua.

Hei, kalian! Apa kalian tak tahu kalau sudah banyak para pengunjung yang menatap kemesraan kalian dengan pandangan iri? Aish, kalian memang sepasang kekasih yang tidak peka!

"Gwenchana?" yeoja yang berbaring di atas tubuh Siwon itu tiba-tiba bertanya. Heechul merutuki dirinya ketika mulutnya melontarkan pertanyaan konyol seperti itu. Alis namja atletis itu menyatu ketika mendengar pertanyaan dari yeojachingunya itu. "Tentu saja, wae? Kenapa kau bertanya seperti itu?" sahut Siwon sedari membuka matanya. "A-anu.. kau tahu? Aku.." yeoja itu terdiam, tampak ragu-ragu untuk meneruskan perkataannya. "Hm?"

Heechul meremas kaos baju namjachingunya, merasa malu untuk mengatakan perihal yang hanya diketahuinya seorang. "Eung.. apa.. apa aku tidak berat?" mendengar kalimat itu, Siwon sedikit mengangkat kepalanya, kaget. "Mwo?" Heechul yang melihat ekspresi namja itu dengan segera membenamkan kepalanya ke ceruk leher Siwon, menyembunyikan rona merah yang meledak seketika. "Jangan tertawa," desis yeoja itu.

Siwon tergelak pelan. "Ani, kau tidak berat. Kenapa kau bisa berfikir seperti itu, chagi?" tanyanya. "Aku rasa berat tubuhku sejak hari Senin lalu, hari wisuda kita." Jawab Heechul, masih menyembunyikan wajahnya. Namja bermarga Choi itu tersenyum, "Dengar, aku tak keberatan beratmu bertambah berapa banyak. Yang terpenting kau adalah seorang Kim Heechul, Kim Heechul that belongs to a namja named Choi Siwon." Sahut Siwon seraya mengeratkan pelukannya di pinggang yeoja itu.

Heechul tersenyum bahagia, "Gomawoyo, Wonnie.." Siwon hanya mengangguk. Namja itu lalu berguling dan membuat Heechul kini terbaring di samping kirinya, dengan lengan kiri Siwon sebagai bantal kepalanya. Suasana hening menyelimuti mereka, hingga akhirnya Heechul memecah keheningan itu. "Wonnie.."

Tak ada jawaban dari namja itu. Heechul menggerakkan tangan kanannya dan mencubit pelan pipi namja di sampingnya itu. "Aw, appo!" Heechul tersenyum jahil. Siwon melirik yeoja yang masih menyamankan diri di sampingnya itu dengan jengkel seraya tangan kanannya mengusap pipi kirinya yang terasa panas. "Aish noona, cubitanmu itu keras sekali!" Heechul tersenyum miring, "Mianhae, ne Choi Siwon?" ujar yeoja itu, membuat Siwon merasakan dé javu. Tak ingin adu mulut lagi, Siwon tak membalas ucapan Heechul.

"Wonnie ~" ujar Heechul, melingkarkan sebelah tangannya ke pinggang Siwon. "Wonnie ~" ulang Heechul. Tak tahan mendiamkan yeoja itu, Siwon menatap Heechul yang juga menatapnya. "Ne, Nyonya Choi?" tanyanya menggoda. Heechul tergelak, "Sudah tak sabar untuk menjadikanku menjadi salah seorang Choi, eoh?" Siwon mengangguk, "Tentu saja!" sahutnya. "Oh, iya! Ini,"

Namja itu bangkit, menarik lengannya dengan hati-hati agar kepala yeoja yang berada di atas lengannya itu tidak terhempas, dan menarik sesuatu dari saku celananya. Heechul yang ikut bangkit menatap Siwon yang masih kesusahan dengan kegiatannya, penasaran. Namja atletis itu mengulas senyum lebar ketika jemarinya merasakan ujung kertas yang di carinya. "Ini,"

Mata Heechul membulat sempurna, "Siwon.." namja di sampingnya hanya tersenyum lebar. Yeoja berambut ikal itu menatap dua tiket pesawat yang sekarang berada dalam genggamannya. "Ya, itu tiket pesawat kita berdua untuk pulang ke Korea, berhubung kuliah kita sudah selesai.." Heechul menatap namja itu dengan pandangan tak percaya. "Tak usah melihatku seperti itu, aku merasa kalau kau itu berfikir bahwa aku ini seorang dewa."

Yeoja yang mendengar kalimat narsis dari Siwon itu seketika mendelik. "Dewa? Huh!" Heechul kembali menatap tiket pesawat itu, "Kenapa kau membelikan ini untukku?" Siwon menatap yeojachingunya lembut, "Aku ini namjachingumu, jadi apa aku salah kalau membelikan sesuatu untukmu?" Heechul menggeleng, "Tidak, tapi ini terlalu berlebihan, Siwon!" rengutnya. "Sudahlah, sekali-kali aku membelikan sesuatu untuk yeojachinguku sejak di Senior High School ini apa salahnya? Ah, tunggu, ada satu lagi!"

"Apa lagi? Apa kali ini kunci mobil beserta mobilnya?" tanya Heechul. Namja di hadapannya hanya menggeleng, "Ani." Siwon lalu mengubah posisinya, menjadi lebih tegap dan menghadap sang yeojachingu seutuhnya. Namja itu menarik nafas perlahan, "Kau tahu bukan, kalau aku ini bukanlah orang yang pandai mengungkapkan sayang dengan rangkaian kata-kata romantis?" ujar Siwon yang ditanggapi dengan sebuah anggukan dari Heechul.

"Dan kau juga tahu bukan, apa yang membuatku jatuh hati padamu? Ya, kesederhanaanmu. Kesederhanaanmu itulah yang membuatmu berbeda Kim Heechul, yeoja pertama yang berhasil membuatku bertekuk lutut seutuhnya hanya karena kesederhanaan dirimu. Sejak pertama kali aku bertemu denganmu, sejak saat itulah hatiku memilihmu untuk menjadi tambatan hatiku." Siwon menghentikan ucapannya dan menatap tajam Heechul yang sudah memandang namja itu dengan mata membulat. "Aku tahu ini tidak seromantis yang ada di telenovela kebanyakan, dan suasana romantis sama sekali tak tergambar saat ini di antara kita, tapi.."

Siwon perlahan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari belakang punggungnya, ".. Kim Heechul, maukah kau menjadi pendamping hidupku, selamanya?" Heechul menutup mulutnya dengan tangannya. Manik jernihnya sudah mulai tertutupi dengan bening-bening kristal cair yang siap jatuh kapan saja dari kelopak matanya.

"Wonnie, sungguh ini cukup, terlalu banyak malah.. sangat banyak.. hiks," Heechul berusaha untuk tidak terisak, namun ia gagal. "Go-gomawoyo, Wonnie.." Siwon tersenyum dan mengangguk, "Kau tak mau membukanya?" tanya namja itu. Yang ditanya hanya mengangguk, karena bahunya semakin bergetar menahan haru. "Ini, pasangkan di jari manisku." Ujar Siwon seraya memberikan kotak kecil bewarna merah itu.

Kening Heechul mengernyit ketika membaca tulisan yang tertera di cincin kepunyaan Siwon. Yeoja itu dengan cepat mengambil cincin miliknya, yang otomatis juga membuat keningnya semakin berkerut, "Kenapa 'Cinderella' dan 'Simba'? Kenapa tidak 'Heechul' dan 'Siwon'?"

Siwon meraih cincin yang lebih kecil, cincin yang bertuliskan 'Simba'. "Itu karena hanya seorang 'Simba' yang akan selalu melindungi 'Cinderella'nya. Tak ada yang lain, baik itu Siwon ataupun apalah, sampai kapanpun hanya sang 'Simba' yang akan menjaga dan mencintai 'Cinderella' sepenuh hati." Jelas namja itu panjang lebar. Mendengar penjelasan namja itu, bibir cherry Heechul membentuk sebuah 'o' kecil. Perlahan, tangan halusnya meraih pergelangan Siwon.

"Cincin ini hanya milik Simba seorang, karena nama Cinderella tertulis di sini." Ujar yeoja itu setelah memasangkan cincin bewarna perak itu di jari manis kanan Siwon. Namja itu tersenyum, "Dan cincin ini hanya milik Cinderella seorang, karena cinta Simba tertanam sepenuhnya di sini."

Heechul menatap bahagia jari manis kanannya, "Neomu kyeopta.." bisiknya pelan. Yeoja itu lalu berbalik dan menatap Siwon "Ini kotaknya," Heechul kemudian menyodorkan kotak tersebut pada namja itu. Siwon menatap kotak tersebut cukup lama, ".. kau tidak melihat yang lain..?"

"Eh?"

Bingung sekaligus penasaran, Heechul segera membuka kembali kotak tersebut. "Lhoh, cincinnya kenapa ada satu lagi?" tanyanya terkejut. "Karena, tepat pada tanggal delapan nanti kau akan menjadi calon tunangan resmi ku." Jelas Siwon. Kening yeoja di hadapannya berkerut, "Lalu? Apa maksudmu? Aku tidak mengerti!"

"Aish, jadi begini, acara tunangan kita akan diadakan empat hari lagi, tepatnya tanggal 8 Agustustus 2008 (08-08-08). Lalu, kalau angka 8 digabungkan dengan cincin kita, maka itu akan menjadi 08-08-08, hari tunangan kita." Jelas Siwon. "Oh, begitu.."

Siwon lalu bangkit, "Kajja, kita pulang. Sudah sore, lagipula besok kita harus beres-beres untuk keberangkatan kita tanggal 6 nanti." Ujar namja itu sambil mengulurkan tangannya. Heechul yang tadi masih memerhatikan cincinnya dengan mata berbinar menyambut uluran tangan Siwon dan ikut bangkit. "Ne!"

Merekapun mulai berjalan menuju apartemen Siwon yang tak jauh dari Central Park itu. Namja atletis itu hanya tersenyum melihat senyuman yang tak henti-hentinya terpatri di bibir cherry Kim Heechul-nya, sampai-sampai ia tak sadar kalau Heechul sudah berkali-kali memanggilnya. "Wonnie ~ Aish, Wonnie!" umpat Heechul kesal sedari memukul pundak namja itu. "Ah mian. Ada apa?" tanya namja itu dan menatap Heechul. "Saranghae, Choi Siwon!"

"Nado saranghae, Kim Heechul.."

.

.

.

To be Continued.

Or

END

Annyeong, author kembali menerbitkan satu cerita lagi!:D Kali ini drabble/crack pair:"3 ternyata eh ternyata hari libur itu memang mukjizat, ya? Contohnya, sekarang author bisa nyelesein 2 cerita dalam satu hari!X""D #curcol #plak -_-v Aish, tapi ada yang mau tau gak, ini pasangannya SiChul atau SiBum? Ada gak? Menurut readers yang mana? SiBum ato SiChul? Tunggu di chapter selanjutnya! RNR, please?

Kelanjutan FF ini bergantung pada kalian :)

Mind to review? :3