Summary : Kai menelefon Dio karena keadaan darurat, dan- percayalah. Itu pembicaraan ter-absurd yang pernah ada.

(terinspirasi dari suatu fic, tapi sayangnya gue lupa siapa authornya+apa judulnya. kalau ada yang tau ingetin gue lewat review ya?)

DLDR!


Jonginie calling,..

Pik.

Connected.

"Yeo-"

"KYUNGSOOO! BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN-"

"Hah? J-jongin? Kau-"

"AGHHH,.. APA YANG HARUS KULAKUKAANN?"

"hei hei! Ada-"

"GYAAA! TANGANKU TERCIPRAT MINYAKK! KYUNGSOO, APA DAGING INI SUDAH MA-"

"Jongin, kau menggunakan dapur?"

"KYUNGSOOOO!"

"Aku sudah bilang jangan gunakan dapur saat aku tidak di dorm. Dan jangan menelponku saat ak-"

"INI DARURAT, KYUNG! LAGIPULA AKU HANYA MENGHANGATKAN SISA AYAM TADI MALAM!"

"Bisakah kau tidak berteriak?"

"KYUNGSOO! TEFLONNYA MENGHITAM!"

"HAAHHHHH?! MATIKAN APINYA!"

"BAGAIMANA CARANYAAA? AKU SIRAM DENGAN AIR DINGIN YA?!"

"JANGAANNN! PUTAR SAJA KE KANAN, IDIOT!"

"APANYA YANG DIPUTAR?! KOMPORNYA?"

"TOMBOL YANG KAU GUNAKAN UNTUK MENYALAKAN KOMPORNYA! ASTAGA JONGIINNNNNN!"

"...oh"

"Hanya 'oh'? astaga, Kai, semua orang menatapku"

"Itu karena kau manis, Kyung. Dagingnya lengket ke teflon dan menjadi hitam pekat. Bagaimana ini?"

"Karena aku berteriak seperti orang gila, bodoh. Angkat teflonnya lalu letakkan di tempat mencuci"

"Kau kan me- AGH PANAS!"

"Kai? Suara apa itu? Kau tidak benar-benar memegang teflon gosong itu dengan tangan kosong kan?"

"Kai"

"Maaf. Teflonnya tadi jatuh. Lalu apa yang kulakukan sekarang?"

"...Siram dengan air."

"Yap. Sudah kulakukan"

"Astaga. Aku benar-benar akan menendang 'adik'mu setelah pulang"

"Kau jahat, kyungie"

"Jadi jelaskan padaku keadaan dapur sekarang"

"Umm,..."

"Aku menunggu"

"...berjanjilah tidak akan menendang 'adik'ku"

"Akan kupertimbangkan itu. Jadi bagaimana dapurku?"

"Engg,... Rapi?"

"Wow."

"Rapi untuk standar... Kim Jongin- tentu."

"Sudah kuduga. Ingatkan aku untuk menendang 'adik'mu"

"KYUNGIEEE AKU KAN-"

"aku mencintaimu Kai, dah"

"KYUNGSOOOOOOOO-"

Pik.

Disconnected.

-END-


a/n : MUAHAH AHAHAH HAHAHAH /gila

Entah ini bisa disebut fic apa engga. Kena writer block malah kepingin bikin ginian.-. sebenernya dari dulu pingin bikin yang kayak gini, tapi akhirnya baru kesampaian, udah gitu jadinya tetep gagal, eh tetep aja dishare _-_

saya juga punya pikiran bikin ff gini buat kopel lain, tapi liat reviewnya dulu ndee -w-

mind2review?