Triangle Love
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rate : T
Pairing : SasukeNaruto slight Gaara
Warning : Sho-Ai, Krik-Krik, Type: Amuba
Maaf permisi, saya pendatang baru yang masih perlu banyak belajar. Jadi, mohon bantuannya minna-san :D
Chapter 1
Di sekolah Desa Konoha yang bernama Jyuusei High School, terdapat seorang siswa beramput pirang dan berwajah manis sedang menyalin PRnya di kelas. Di depan siswa tersebut, duduk seorang temannya yang berambut merah dan berwajah cool.
"Yaampun Naruto, kau ini selalu saja lupa mengerjakan PRmu. " ujar temannya Naruto yang berambut merah tersebut.
"Aku tidak lupa, Gaara… Aku memang tidak mengerti PRnya. Jadi, aku tidak mengerjakannya."
"Kan kau bisa menelponku, lalu aku bisa datang ke rumahmu untuk membantumu, Naruto." ujar Gaara.
"Iya juga ya, tidak terpikirkan olehku sih, hehehe", Naruto sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal dan mengumbar cengiran khas Naruto.
Gaara hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil berkata dalam hati, 'Dasar'.
xxxxxxxxxxxx
Bel masuk telah berbunyi. Semua murid telah duduk rapi di masing-masing bangku mereka. Seorang guru pria bermasker, masuk ke dalam kelas.
"Siap! Berdiri! Memberi salam!." ujar tegas shikamaru yang merupakan ketua kelas.
"Ohayou gonzaimasu! Kakashi Sensei!". ujar lantang dan tegas para murid tersebut.
"Ohayou. Kalian dapat duduk kembali", ujar Kakashi sensei. Semua murid duduk kembali dengan tertib. "Anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru. Dia merupakan pindahan dari luar negri. Silahkan masuk." sambung Kakashi Sensei.
Seorang remaja tampan dan tinggi masuk ke dalam kelas. Gaya remaja tampan ini sangat cool. Sehingga, semua siswi terpana melihat remaja tampan tersebut.
"Perkenalkan dirimu nak." Perintah Kakashi Sensei.
"Hajimemashite. Watashi no namae wa Sasuke Uchiha desu. Kalian bisa memanggilku Sasuke. Yoroshiku onegaishimasu." Ujar sasuke dengan nada yang cool. Kemudian Sasuke membungkuk hormat.
Suasana yang penuh dengan keterpanaan para siswi kepada Sasuke sangat terasa. Dan juga, suasana keirian dari para siswa tak kalah terasa.
"Sekarang kamu duduk di sebelah Naruto. Naruto, tolong kamu bantu dia jika dia dalam kesulitan." Ujar Kakashi Sensei.
"Baik" ujar Naruto.
Sasuke berjalan menuju bangku di sebelah Naruto. Para siswi mengikuti arah Sasuke dan tak melepaskan tatapan keterpanaan mereka.
"Hey, aku Naruto Uzumaki. Yoroshiku." Ujar ramah Naruto sambil mengulurkan jabatan tangan kepada Sasuke.
"Yoroshiku." Ujar Sasuke dan menjabat tangan Naruto. Kulit Naruto terasa lembut oleh Sasuke. Senyumannya yang manis dan ramah tersebut membuat Sasuke terpana. Sasuke memandang Naruto dengan tatapan mata yang gentle.
"Jika kau membutuhkan sesuatu, aku bersedia untuk membantumu." Ujar Naruto. Dia mengumbarkan senyuman super ramah dan manis, sampai-sampai bola mata Naruto tenggelam tak terlihat.
Sasuke tak membalas perkataan Naruto. Sasuke terus menatap Naruto. Naruto merasa ada sesuatu yang aneh dari tatapan Sasuke.
"Sasuke? Ada apa?." tanya Naruto.
"Tak ada." Jawab Sasuke. Dia pun membalikan wajahnya ke depan, memerhatikan Kakashi Sensei.
Naruto terheran-heran, ada apa dengannya? Kenapa dia menatap Naruto hingga seperti itu? Apa ada masalah? Naruto tak tahu jawabannya.
xxxxxxxxxxxxx
Istirahat telah tiba. Para siswi yang tergila-gila dengan ketampanan Sasuke, menggerubungi Sasuke.
"Sasuke-kun kenapa kau pindah ke sini?." Ujar siswi berambut pirang alias Ino.
"Karna pekerjaan ayahku." Ujar Sasuke dingin dan singkat .
Jujur, Sasuke sangat membenci para siswi yang genit dan centi-centil ini. Sasuke merasa illfeel kepada mereka. Rasanya ingin muntah di tempat, tapi Sasuke tahu diri. Jika dia muntah di tempat, bukannya terbebas dari neraka ini, malahan makin mendapat hawa panas neraka dari kecemasan siswi-siswi tersebut.
"Lalu Sasuke, apa tipe wanita idamanmu?." Tanya siswi berambut merah muda, alias Sakura
"Hmmm..", Sasuke tidak menjawab. Dia hanya berguman seolah-olah dia berpikir keras.
Di sampingnya, Naruto malah asik bercanda-canda dengan Gaara, Shikamaru dan Neiji. Tawaan-tawaan keras terdengar hingga satu ruangan kelas. Wajah Naruto sangat berseri-seri. Senyumannya yang lebar dan manis itu membuat Sasuke memerhatikan Naruto.
"Oh ya, hey Sasuke, kau mau ikut memancing tidak? Aku, Gaara, Shikamaru dan Neiji akan pergi memancing. Mumpung besok tanggal merah!" Ujar Naruto bersemangat mengajak Sasuke.
"Jam berapa?" Tanya Sasuke.
"Jam 10 pagi, kau bisa kan?" Tanya Naruto lagi.
"Ya." Jawab cool Sasuke
"Yosh! Berkumpul di depan gerbang sekolah ya, Sasuke!." Ujar Naruto sambil memasang wajah super cerianya. Naruto terlihat sangat manis di mata Sasuke. Sasuke merespon ucapan Naruto dengan anggukan singkatnya.
Gaara memasang wajah tak suka kepada sikap Naruto yang mengajak Sasuke. 'Kenapa harus dia?', ucap Gaara kesal dalam hati.
xxxxxxxxx
Jam pelajaran telah usai. Semua murid mulai meninggalkan kelas mereka masing-masing. Sasuke dilambai-lambaikan tangan oleh para siswi dengan genit dan centil. Selain itu, Sasuke mendapat banyak request dari para siswi yang ingin pulang bersama dengan Sasuke. Tapi, Sasuke menolak request tersebut sehalus mungkin.
"Ayo Naruto," ajak Gaara yang sudah siap pulang. Di belakang Gaara, Neiji dan Shikamaru juga telah menggemblok tas mereka masing-masing.
"Hm!" ujar Naruto yang mulai bangkit dari bangkunya. Ketika Naruto dan yang lainnya berada di ambang pintu, Sasuke memanggil Naruto.
"Naruto!" Teriak Sasuke untuk menghentikan Naruto sebentar.
Naruto berbalik badan, dan berkata, "Ada apa Sasuke?."
"Boleh aku minta nomor telponmu? Supaya aku bisa menghubungimu dengan mudah." Ujar Sasuke. Gaara yang mendengarnya, kembali memasang muka tak sukanya.
"Boleh," ucap Naruto. Mereka berdua saling bertukar nomor ponsel. Ketika nomor ponsel mereka sudah tepat satu sama lain, mereka berpamitan pulang.
"Baiklah, aku pulang dulu ya, Sasuke" ujar ramah Naruto. Tak lupa, dia juga tersenyum manis kepada Sasuke.
"Ya. Hati-hati" ucap Sasuke
"Kau juga" ucap ramah Naruto. Sasuke memperhatikan Naruto yang mulai lenyap dari kelas.
xxxxxxxxx
Di jalan, Neiji dan Shikamaru berbelok ke arah Barat, sedangkan Naruto dan Gaara berbelok ke arah Timur. Di persimpangan jalan, mereka berempat saling berpamitan.
"Naruto, kenapa kau mengajak Sasuke ikut bersama kita?" tanya Gaara yang berjalan di samping Naruto.
"Memangnya kenapa? Aku ingin berteman dengannya. Hanya itu saja kok" ujar polos Naruto.
"Berteman, huh?" ujar dingin Gaara. Gaara juga menatap Naruto sinis. Naruto dibuat takut oleh tatapan Gaara.
"Ga-Gaara…" ujar terbata-bata Naruto. Naruto menghentikan langkahnya karena sangat takut terhadap tatapan sinis nan tajam itu.
"Jauhi dia, Naruto" tegas Gaara. Kini, Gaara berada tepat di depan Naruto.
"Ke-kenapa emangnya?" tanya nervous Naruto.
"Aku tidak suka kau dekat-dekat dengannya" jawab tegas tapi dingin Gaara.
"Memangnya kenapa? Kan dia baik. Lagi pula dia baru pindah dari luar negri, pasti tak banyak orang yang dia kenal di sini kan" ujar Naruto yang berusaha membela Sasuke.
"Kau baru mengenalnya. Kau juga tidak tahu dia baik atau jahat. Pokoknya, jauhi Sasuke, Naruto." Ujar Gaara yang semakin mempertegas ucapannya
"Tidak mau!" tolak Naruto, kemudian dia melanjutkan ucapannya," Kenapa aku harus menjauhinya?! Dia kan baru di sini! Kau jangan terlalu mengatur-ngaturku dong! Aku mau berteman dengan siapa saja, Gaara!" teriak Naruto mengomeli akan sikap Gaara yang terlalu protektif.
Gaara memang sudah bersama Naruto sejak kecil. Kedua orang tua Naruto sudah lama meninggal sejak Naruto dilahirkan. Jadi, selama ini, Naruto tinggal bersama Gaara dan Keluarganya. Gaara yang selalu berada di sisi Naruto sudah seperti saudara kandung bagi Naruto sendiri. Oleh karena itu, Gaara sangat protektif terhadap Naruto.
Gaara yang melihat Naruto marah dan kesal terhadapnya, langsung tersentak dan melunak. Dia merasa bersalah kepada Naruto. Kemudian Gaara memeluk Naruto dengan penuh kelembutan.
"Maafkan aku Naruto. Aku terlalu protektif kepadamu. Aku hanya tak mau kamu kenapa-napa" lirih bersalah Gaara .
Naruto yang mempunyai sifat mudah memaafkan ini, langsung memaafkan Gaara. Kemudian berkata lembut, "Tak apa. Aku juga tadi terlalu emosi sampai membentakmu seperti itu.."
Gaara melepaska pelukannya. Dia menatap gentle nan lembut ke arah mata biru Naruto yang indah bagai lautan. Naruto tersenyum lembut kepada Gaara. Melihat senyuman lembut tersebut, Gaara ingin mencium bibir Naruto yang terlihat manis. Tapi, Gaara mengurungkan niatnya. Gaara tidak mau membuat Naruto marah lagi kepada dirinya.
Kemudian, mereka berdua kembali melanjutkan langkah mereka.
TBC
Permisiii, itu tadi ceritanya minna-san. Bagaimana? jelek ya? Aneh ya? Ngga nyambung ya? Maaf minna-san, saya masih sangat pemula. *membungkuk*
Minna-san mau review?:D
Terimakasih banyak sudah bersedia membaca cerita saya yang kelewat aneh ini:D
Salam ninja.
