Publish fic lagi hehe

ada rquest bikin fic humor sih yasudah~

tapi tenang, semua fic saya yang multichap pasti lanjut kok!

special request dari Asakura (anonymous reviewer)

Happy reading :D


Disclaimer: Masashi Kishimoto

fic ini punya saya :)

gak suka? gak usah baca!


Terinspirasi dari:

anjinggombal (twitter)


Chap 1: Pertemuan Kembali

Hn, gue Sasuke Uchiha. Cowok paling terkenal di sekolah ini -smirk-. Gimana enggak? Semua cewek yang melihat gue pasti langsung meleleh terus lama-lama nyender di tembok dan ngegelosor ke bawah. Gak tau tujuannya buat apa. Umur gue 17 tahun, sekolah di Konoha School. Dan gue bingung kenapa namanya Konoha School, gak ada yang lebih kreatif apa ya? -smirk-. Gue punya julukan BAGUS di sekolah... ya, julukan bagus sampai-sampai yang denger pasti langsung kebelet pipis. Jelas-jelas julukan itu gak pantes buat gue. Tapi gue bangga akan hal itu, akan julukan itu. Raja gombal. Hahaha, autis gue, gak ada yang lucu juga. Hn, semua yang mendengar julukan itu pasti mengira orang yang mempunyainya adalah sesosok manusia bertampang mupeng dengan rambut diberi gel sampai kaku kayak sapu ijuk, lalu sebatang bunga mawar di tempelkan pada kantung bajunya dengan lakban. Tapi tidak dengan 'Raja' yang satu ini. Semua wanita kagum akan rayuan gombal gue. Dan di dukung oleh tampang flawless gue juga. Bahkan, gue pernah tidak sengaja menabrak seorang ibu-ibu, besoknya ibu-ibu itu datang dan mengaku bahwa sekarang ia sedang mengandung anak gue. Cih, secara mustahil gue nabrak, tiba-tiba bunting.

"Sasuke-kun," sapa seorang cewek pada gue. Hn? Siapa dia? Gue gak kenal. Tapi matanya... wow!

"Hai, otousanmu penemu bola lampu ya?" tanya gue, memulai gombalan.

"Hah? Bukan," jawab cewek itu.

"Masa sih? Soalnya matamu memancarkan sinar yang dapat mengobati hatiku."

Dan cewek itu pun pingsan.

-000-

"Sasuke! Mandi!" teriak Itachi, aniki gue yang paling nyebelin sedunia.

"Sebentar!" jawab gue masih sambil menekan tombol-tombol di PSP gue.

"Udah sore nih, buruan!"

"Bawel amat sih, lo mandi aja duluan!" teriak gue lantang dari ruang tamu, sementara Itachi sedang berada di kamar mandi yang tidak terlalu jauh dari tempat gue berada sekarang.

"Kaa-san nyuruh gue mandiin lo!"

Hening.

"NAJIS!" gue lari menuju kamar tidur dan mendobrak pintunya kencang. Itachi cuma geleng-geleng kepala lalu tertawa kecil. Gue tau, dia emang ngibul. Cih.

.

Kring! Kring!

Ah, bel sekolah berbunyi. Gue menutup telinga. Jujur, gue benci banget sama bunyi bel, gak tau kenapa.

"Ohayou!"

Sial, guru yang paling bikin gue ilfeel datang. Ebisu-sensei.

"Ohayou, sensei..." jawab semua murid di kelas gue. sementara gue cuma ber'hn' ria.

"Baiklah, mau belajar apa hari ini?"

Nah lo, aneh banget. Guru apaan nih? Masa nanya pelajarannya pada anak-anak. Bukannya dia guru biologi?

"Games!" teriak seluruh murid serempak, minus gue tentunya. Pada gak mikir apa? Games yang diberikan guru ini pasti sangat-sangat tidak logis dan gak jelas sama sekali.

"Oke, berhubung saya lagi malas mengajar, jadi saya akan memberikan kalian permainan." Ujarnya. Semua murid bersorak ria. Sedangkan gue? Masih mikir apa arti dari kata-kata 'Saya lagi malas mengajar' itu. Apa itu sebuah teka-teki? Atau ada makna konotasi dari kata-kata itu? Entahlah, tapi jawaban yang benar memang 'Ebisu bener-bener lagi malas mengajar'. Guru macam apa itu?

"Ayo kita main!" teriak Ebisu-sensei ala Guy dan Lee.

"Yey!"

Hidup ini menyedihkan...

.

Teng! Teng!

Setiap bel di Konoha School ini bunyinya berbeda. Kalau bel masuk, bunyinya 'Kring' kalau bel istirahat ya seperti tadi itu. Sedangkan kalau bel pulang, bunyinya mirip seperti mobil ambulance. Hn. Berhubung sekarang waktu istirahat, gue menyempatkan diri untuk pergi ke kantin dan memesan segelas jus tomat dingin.

"Hoi!" jerit seseorang dari kejauhan. Hn, rambut nge-jrengnya itu gampang banget dikenal.

"Hn?" tanggap gue acuh tak acuh. Lalu si rambut nge-jreng itu pun menghampiri.

"Teme, ajarin gue ngegombal dong," ujarnya. Gue ketawa. Kenceng. Banget.

"HAHA! Buat apa?" jawab gue masih sambil tertawa ria.

"Gue pingin ngegoda seseorang," jawab Naruto –si rambut nge-jreng itu.

"Siapa?" seketika tawa gue berhenti dan gue gak tau kenapa. Mungkin penasaran.

"Hinata," jawabnya. Yang membuat tawa gue lebih kenceng dari yang tadi.

"Buat apa, baka? Hinata itu udah naksir sama lo. Jadi gak usah pake acara gombal-gombalan segala."

"Kan pingin terlihat romantis, gitu..." balasnya pelan. Gue menoleh.

"Apa?" mungkin Naruto yang merasa gue liatin, risih juga.

"Be yourself aja," ujar gue sambil menyeruput jus tomat segar yang tadi gue pesen.

"Hm... bener juga sih, tapi—"

"Gue gak mau bantuin lo," potong gue sadis. Naruto meringis.

"Kenapa?" tanyanya.

"Males," jawab gue sambil berdiri dan pergi meninggalkannya.

"Huh, teme jahat!" jeritnya. Gue cuekkin.

Gue berjalan melewati beberapa kelas, dan gue berhenti di kelas 11.B. Gue liat seorang cewek yang sedang duduk sendirian di kursinya sambil memperhatikan jendela. Heran, apa bagusnya sih jendela itu? Akhirnya gue masuk.

"Hai," sapa gue charming. Dia kelihatan bingung.

"Siapa ya?"

GUBRAK! Dia gak kenal gue? Demi tomat atau apapun. Gak ada cewek yang gak ngenalin gue disini. Oke, santai. Gue berjalan masuk sambil pura-pura sok cool padahal dalam hati sih udah uring-uringan.

"Kalo kamu jadi bola, aku mau dribble kamu selamanya gak akan aku oper-oper." Ujar gue mulai ngegombal. Gue yakin dia bentar lagi pasti pingsan.

"Seriously? Cuma itu yang lo bisa?" jawabnya santai. Gue? Pingsan.

-000-

"DOBE! DOBE!" teriak gue lantang memanggil nama sahabat gue yang satu ini. Orang yang merasa dipanggil pun menoleh.

"Apa?" tanyanya. Gue akhirnya mengajak dia duduk dulu.

"Kemarin... gue—gue ketemu... ce—wek..."

"Teme, lo kenapa sih? Sakit? Mending pulang deh, daripada mati." Potongnya seenak udel.

"BAKA! Dengerin gue dulu!" bentak gue. Naruto speechless.

"Hah... hah..."

"Teme, tarik nafas... keluarkan... tarik nafas..."

Plak!

Gue memukul tangannya yang sedari tadi naik turun. Begonya, gue nurut aja apa yang tadi dia instruksiin.

"Gini, kemarin gue ketemu cewek yang gak ngenalin gue!" teriak gue depresi.

"Terus?"

"Gue nyoba buat godain dia..."

"Lanjut..."

"Dan gue gagal,"

"WHAT?" tanggap Naruto. Gue nunduk.

"Siapa ceweknya? Siapaaa?" tanyanya lebay. Gue nginget-nginget.

"Gue gak tau namanya. Tapi dia punya rambut pink, matanya emerald gitu..." jawab gue. Naruto terlihat berfikir.

"Oh! Anak kelas 11.B bukan?" tanyanya. Sontak gue menoleh.

"IYA IYA! LO KENAL?" balas gue gak kalah lebay. Bodo amat.

"Sakura Haruno," ujarnya. Gue ngangguk-ngangguk.

"Oh, namanya Sakura." Gue ngedungem, terus pergi ninggalin Naruto.

"Teme, mau kemana?"

"Nyari si nona Haruno," jawab gue enteng sambil masih terus berjalan.

-000-

Hm, 11.B, 11.B, 11.B. Ah! Ini dia!

Gue ngintip melewati jendela terdekat yang ada. Terus mencarinya...

Nah, ketemu!

Sakura Haruno, satu-satunya gadis yang gak tergoda sama gue. Hn.

"Ada apa?"

Bah! Sejak kapan cewek itu udah ada di sebelah gue? Bulu kuduk gue berdiri.

"Eh?" gue balik tanya.

"Lo lagi merhatiin gue kan?"

"Merhatiin lo? Cih, gue merhatiin lo? Haha, gue merhatiin lo? Hah... err... gue pingin ke toilet." Kata gue cepat lalu langsung kabur. Sakura dengan tampang innocent-nya balik ke kelas.

Kring! Kring!

Cih, bel masuk. Gue kembali menutup telinga. Anti banget sama bunyi bel. Tapi, lama kelamaan gue mulai berjalan menuju kelas dengan gontai dan masih menutup kuping tentunya. Dan akhirnya gue duduk di tempat gue selalu belajar jika sedang berada di kelas ini, 11.A.

"Anak-anak, kita kedatangan murid baru." Ujar Kakashi-sensei, wali kelas sekaligus guru olahraga kami yang sudah berdiri di depan sedari tadi. Gue miring-miringin kepala.

"Masuk," ujar Kakashi-sensei.

Dan munculah seorang cewek tinggi dengan rambut pirang diikat kuda ke belakang. Gue jawdrop.

"Ino-chan?" kata gue pelan. Tapi cewek itu mendengar.

"SASUKE-KUN?" teriaknya melengking.

Hidup ini indah...

To Be Continued

Gaje bangeet dah! aduh!

gomenasai, ini jayus banget! susah ya bikin fic humor ckck

fic ini asli ide saya. cuma terinspirasi dari anjinggombal di twitter :D

RnR?