Cosplay Addict!, nabe©
Character, GOD, themselves©
OOC, typo(s), etc.
Gimana jadinya kalau Hyukjae harus ditinggal Teuki Hyung bersama beberapa namja yang suka bikin sport jantung dan cosplay addict? Rasanya itu…/KyuHyuk corner~/RnR, ne? :D
.
.
"Hyung, hati-hati di jalan, ya…" ujar seorang namja manis seraya mengeratkan pelukannya pada seorang namja baby face yang lebih tinggi darinya.
Namja baby face itu menatap dongsaeng kesayangannya yang merupakan tetangga sekaligus teman sejak kecil itu sendu. "Maaf ya, padahal baru tadi sore Eunhyukkie datang, malah sudah mau kutinggal pergi…" kata namja baby face itu kemudian memeluk lagi Eunhyukkie—Lee Hyukjae erat.
"Tidak apa-apa kok, Teukie Hyung. Nah, sudah sana, Kangin hyung sudah menunggu." Hyukjae melepaskan pelan pelukannya lalu menggandeng tangan Leeteuk kemudian berjalan mendekati sebuah mobil milik Kangin.
"Aku tidak mau pergi, Chagi… aku mau menemani Eunhyukkie saja di rumah." Rajuk Leeteuk pada kekasihnya. Hyukjae meringis ketika Leeteuk mendapat sebuah hadiah sayang dari Kangin—jitakan pelan mendarat di kepala sang Peter Pan.
"Tidak perlu, hyung. Aku bakal baik-baik saja kok, lagi pula 'kan ada 'mereka'. Jadi tenang saja." Sebuah senyum lebar ditunjukkan pada Leeteuk untuk meyakinkan namja baby face itu.
"Tapi—"
Sebelum Leeteuk menyelesaikan kalimatnya Hyukjae sudah membukakan pintu mobil dan tatapannya seolah berkata 'masuklah-hyung'. Leeteuk menghela napas, menuruti tatapan dongsaeng kesayangannya itu, masuk ke dalam mobil.
"Kalau ada apa-apa jangan sungkan telepon atau mengirim pesan, ya. Aku sudah meminta 'mereka' untuk menjagamu, kok. Oh ya, jangan—"
"Hyuuuung~" Hyukjae mempoutkan bibir plumnya menginterupsi ceramah dari Leeteuk. "Aku 'kan bukan anak kecil lagi~" sekarang, giliran Hyukjae yang merajuk dengan sifat protektif Leeteuk seolah menganggapnya masih bocah ingusan yang akan langsung menangis dan mengadu kalau dijahili.
Ah, terbesit sebuah kenangan bersama Leeteuk kala mereka kecil dulu. Leeteuk yang akan langsung marah apabila mendengar, melihat, dongsaeng kesayangannya itu menangis karena diganggu. Hyukjae yang masih bocah akan langsung mengadu pada hyung yang sangaaat disayanginya itu. Leeteuk yang mendengar penuturan dongsaengnya itu akan langsung bertindak untuk melindungi Hyukjae. Itulah kenapa Leeteuk membawa-bawa sifat protektifnya pada Hyukjae yang sekarang sudah berumur 20 tahun. "Nah hyung hati-hati di jalan, ya." Sebuah kecupan singkat diberikan Hyukjae di pipi Leeteuk dan sebuah senyuman manis diberikannya pada Kangin.
Leeteuk tersadar dari lamunannya. Tangannya terulur melalu jendela mobil yang terbuka lebar, untuk mengelus surai kecoklatan dongsaengnya. "Kau juga. Hati-hati." Leeteuk memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Hyukjae mengangguk.
"Daaah Teukie hyung, Kangin hyung~ hati-hati~" seru Hyukjae sambil melambaikan tangannya dengan semangat ketika mobil yang digunakan Kangin dan Leeteuk semakin jauh dari pandangan.
.
.
.
"Teukie hyung sudah pergi, ya?" sebuah suara mengagetkan Hyukjae yang sedang mengunci pintu rumah. "Eh, mian, mengagetkan…" sebuah cengiran innocent terpasang di wajah manly seorang namja. Hyukjae menggeleng sambil tersenyum.
"Um tidak apa-apa kok. Iya, Teukie hyung sudah pergi, umm, …ssi?" Hyukjae menggaruk pipinya, tanda ia kebingungan dengan nama namja di hadapannya ini yang sekarang terkekeh pelan melihat Hyukjae yang terlihat bingung karena tidak tahu namanya.
Tanpa aba-aba pergelangan tangan Hyukjae masuk ke genggaman namja manly itu yang membawa mereka melintasi ruang tamu menuju ruangan lain, ruangan santai. Hyukjae terlihat kebingungan, mau dibawa ke mana ia, tapi pertanyaan itu tidak terlontar keluar dari bibirnya. Hanya tersimpan rapat di hatinya.
Namja manly itu membuka pintu jati cokelat itu dengan tangannya yang lain—yang tidak digunakan untuk menggenggam pergelangan tangan Hyukjae—kemudian membawa Hyukjae masuk ke dalam ruangan terang dan agak berisik itu.
"Anneyeong~" seru namja manly itu seraya mendekati sebuah sofa panjang yang diduduki oleh beberapa namja yang sebagian besar tidak Hyukjae kenal.
"Berisik, hyung!" seru seorang namja tampan yang tampak serius menekuni PSP-nya. Namja manly itu mendengus kemudian tersadar.
"Ne, ne," katanya memulai pembicaraan. "Ada dongsaengnya Teukie hyung, lho!" serunya sambil mengangkat pergelangan tangan Hyukjae ke udara. Hyukjae sedikit menyembunyikan tubuhnya di belakang namja manly itu. Malu.
Beberapa pasang mata menoleh langsung ke arah sosok yang bersembunyi di belakang tubuh namja manly itu. Hyukjae jadi risih sendiri ditatap seperti itu yang membuatnya makin menyembunyikan tubuhnya di belakang namja manly itu.
"Anneyeong," sapa seseorang yang baru masuk ke ruangan dan sepertinya sudah mendengar apa yang dikatakan oleh namja manly itu karena namja berwajah ramah itu langsung mendekati Hyukjae yang terlihat gugup sekarang. "Ne, siapa namanya, Hyung?" Tanyanya, senyum manis dengan lesung pipi membuat Hyukjae nyaman.
Namja manly itu menarik Hyukjae untuk tidak bersembunyi di belakang tubuhnya. Hyukjae kaget dan gugup menjalari tubuhnya. Wajahnya merona sekarang dan disembunyikannya dengan menundukkan kepalanya. 'Manis~', batin namja manly itu. "Nah, sekarang, ayo kenalkan dirimu." Kata namja manly itu lembut.
Hyukjae mengangguk pelan kemudian mulai mengangkat kepalanya perlahan. Rona merah masih terlihat samar-samar di pipinya yang putih. "Anneyeong… Lee Hyukjae imnida…" kata Hyukjae pelan. Matanya tidak menatap semua namja di ruangan itu, matanya bergerak-gerak gelisah. Hyukjae merasa atmosfer di ruangan itu terasa tidak menyenangkan.
Tapi sebuah pelukan dari arah belakang mengagetkannya. "Lee Donghae imnida~" ah, si namja manly berujar sambil menyandarkan dagunya di bahu Hyukjae.
Sebuah tepukan mendarat di puncak kepala Hyukjae, Hyukjae menatap manik hitam orang yang ada di hadapannya, yang sekarang mengelus surai kecoklatannya. Namja berlesung pipi itu masih menunjukkan senyum ramahnya, "Choi Siwon imnida." Katanya. Mau tak mau membuat Hyukjae tersenyum.
"Ya! Hyung! Apa yang kau lakukan!" seru Donghae yang terkejut karena seorang namja tiba-tiba menyela di tengah-tengah, namja itu berada di antara Donghae dan Hyukjae yang kemudian mengambil alih pelukan yang diberikan Donghae pada Hyukjae. Namja itu memeluk Hyukjae lebih erat dari pada Donghae, membenamkan wajahnya di bahu Hyukjae. Tangannya menggerilya di wajah Hyukjae, menyusuri setiap inci wajah manis itu. Dari kening sampai hidung, bibir merah Hyukjae pun tidak terlewatkan, kemudian tangannya merayap ke atas bibir penuh itu, ke sebuah philtrum dan mulai menyusuri di bagian itu saja, mengikuti lekuk philtrum Hyukjae.
Hyukjae menganga mendapat perlakuan seperti itu dari sang namja yang belum dikenalnya.
Tanpa Hyukjae sadar ada seorang namja lain, namja yang tinggi, yang berdiri di samping kiri Hyukjae dan tersenyum manis padanya. Tapi hyukjae terlalu shock mendapat 'penjelajahan' dari seorang namja yang masih memeluknya dengan posesif. "Yesung Hyung, dia kelihatan ketakutan." Katanya sambil mengamati wajah Hyukjae. Hyukjae segera tersadar dan wajah merona merah ketika maniknya bertemu dengan manik hitam namja tinggi yang berada sangaaat dekat dengannya, sampai hidung mereka hampir bersentuhan.
"Huum… benarkah, Mi?" Hyukjae mendengar namja yang masih membenamkan wajahnya di bahu dan jari-jarinya masih bergerilya di philtrum Hyukjae menyahuti suara namja yang masih tidak menjauhkan wajahnya dari wajah Hyukjae.
"Iya, Yesung Hyung… kau menakutinya." Katanya pelan pada Yesung yang malah makin mengeratkan pelukannya pada Hyukjae. Tangan Yesung melingkari pinggang ramping Hyukjae. Memenjarakan tubuh langsing itu di pelukannya.
Rasanya ingin menangis saja. Hyukjae sesak, panas. Ingin memberontak tapi kedua tangannya dipenjara oleh pelukan kuat namja yang dipanggil Yesung. Apalagi namja tinggi di hadapannya ini menatapnya intens, membuat Hyukjae tidak nyaman.
Tanpa Hyukjae duga, sebuah boneka koala mengecup bibirnya, Hyukjae tersentak. "Zhoumi imnida. Ini Koko." Katanya sambil tersenyum dan memundurkan tubuhnya untuk menunjukkan sebuah boneka koala yang terpasang di jari telunjuk Zhoumi. Hyukjae tersenyum kemudian mengangguk. Setidaknya Zhoumi tidak berada sedekat tadi dengannya. Zhoumi melanjutkan, "aku dan Koko adalah satu. Jadi, kalau Koko mengecupmu, aku juga harus melakukan hal itu." Hyukjae melongo, tampak berpikir untuk mencerna apa maksud perkataan Zhoumi. Dan…
"T-Tunggu… Z-Zhoumissi—"
CUP!
.
.
TBC~
Ahoya reader-deul~ :D semoga suka fic ini, ya :3. Oh ya, lagi trending topic di scr penghapusan fiction, ya? Uh, nabe tahu ada penghapusan fiction jadi ngedrop sendiri, jadi ga minat lanjutin ngetik, tadinya soalnya takut kalau ikut kehapus juga ._. Alesan penghapusan apa, ya? Ada yang bisa kasih tau ga? :? Penasaran, deh, nabe, padahal banyak fic yang bagus-bagus malah kena hapus /curcol /ngorek tanah
Mian ya, kalau di chapter ini belum ada KyuHyuk-nya, mian juga kalau ada slight pair yang gak sreg, tuntutan cerita muehehe~
Review, ya, reader-deul~ kalau responnya bagus nanti nabe lanjutin hihi… jaa :D
