Last Date

Disclaimer:

Ansatsu Kyoushitsu / Assassination Classroom © Matsui Yusei

Last Date © akane miyuki

Selamat membaca drabble romantis super pendek ini!


"Karma-kun, kita mau kemana?" sang surai biru bertanya, merelakan dirinya ditarik kesana kemari oleh seorang Akabane Karma. Bukannya menjawab pertanyaan Nagisa, Karma malah terdiam dan terus menarik Nagisa berjalan ke suatu tempat.

"Nagisa-kun, ikut saja.. aku akan menunjukkan sesuatu yang bagus!" ujar Karma dengan penuh semangat, Nagisa tersenyum manis dan mengikuti keinginan kekasihnya ini, membawanya kemanapun yang ia inginkan. Mereka berdua berhenti didepan sebuah gereja tua yang sudah tak terawat lagi, Nagisa tak habis pikir, apa gunanya membawa Nagisa kemari? Berdoa? Tidak.. gereja ini bahkan sudah tak layak untuk dipergunakan sebagai tempat berdoa.

"Karma-kun, kenapa kau mengajakku kemari?" Tanya Nagisa, Karma—yang masih saja terdiam mengajak Nagisa untuk masuk kedalam gereja tua tersebut, berjalan hingga kedepan altar.

"Nagisa-kun, apa yang telah kau rencanakan ketika sudah dewasa nanti?" Karma menatap salib besar didepan altar gereja, memperhatikan cahaya cahaya yang masuk melalui celah celah kaca jendela yang kebanyakan sudah pecah dan retak. Membiaskan cahayanya ke berbagai arah, memenuhi gereja tersebut dengan pantulan cahaya matahari yang indah.

Nagisa masih memikirkan masa depannya, ia belum tahu apa yang akan ia lakukan kedepannya. "Entahlah Karma-kun.. aku harap masih ada masa depan untuk kita semua, karena kita belum bisa membunuh Korosensei.. kemungkinan kita untuk meraih masa depan sangatlah sulit, bukankah begitu?" Karma mengangguk.

"Nagisa-kun.." Nagisa menatap Karma, perlahan—Karma berlutut dihadapan Nagisa, mengeluarkan sesuatu dari saku kemejanya. "Eh..?" Nagisa menatap bingung. Karma mengeluarkan sebuah kotak merah kecil, lalu membukanya.

"K-karma-kun.. ini terlalu mendadak!" Karma memberikannya cincin, tentu saja Nagisa gugup, memang sih.. ia sudah sering menerima hadiah dari Karma, namun yang satu ini terlalu ekstrim! Apa ini? Karma mengajaknya menikah? Bertunangan? Nagisa tak tahu lagi.

"Nagisa." Karma memanggil namanya tanpa suffix '-kun' dan tentu saja Nagisa semakin gugup dibuatnya. "Dengar, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu, dan aku menganggap ini sebagai kencan terakhir kita.." kini Karma memegang tangan kanan Nagisa.

"Aku memiliki keinginan yang rumit untuk tetap tinggal di sisi mu. Walaupun orang bilang aneh, tak wajah, salah, semua itu akan tetap ku abaikan.. biarpun begitu, aku ingin tetap bersama denganmu. Aku ingin bersama denganmu selamanya, apakah itu sebuah hal yang salah?" ah, Karma memang jago berbicara. Nagisa bahkan tak dapat membantah.

"Karma-kun, aku juga sangan mencintaimu.. dan aku tak menganggap hal itu salah, aku tak menentang hal itu. Hanya saja aku khawatir dengan cemoohan orang orang disekitarmu nantinya.. namun bila kau tetap bersikeras untuk tetap bersamaku.. aku akan memperbolehkannya.." wajah Nagisa memerah padam, menerima Karma dengan sepenuhnya.

Ah, ya.. kencan terakhir mereka ini ditutup dengan kecupan ringan di dahi.

"Kau milikku seorang, malaikat cantikkku.. Shiota Nagisa."

"Dan kau iblis kecilku.. Akabane Karma."

OWARI

A/N: HALO, KEMBALI LAGI DENGAN FLUFF DARI SEORANG AKANE MIYUKI.

JANGAN KAPOK BACAIN FLUFF DAKU YA WWWWWW DAKU GA PERNAH BOSEN BIKIN FLUFF ASTAGA.

DAKU MAU TERIAK. INI PAIR TERLALU INDAH, DAKU TAK KUASA NGETIK ADEGAN DIMANA KARMA NGELAMAR NAGISA DENGAN CARA DAN UCAPAN YANG GAK BIASA AHAHAHAHA /sableng

Oh ya, silahkan.. ada kotak review.. bully daku disana ya :

Salam homo,

akane miyuki