Gintama © Hideaki Sorachi
I don't own anything
.
.
.
Saat ku tatap pantulan diri yang terlihat di cermin, ada berjuta rasa yang tak dapat ku gambarkan lewat kata, yang jelas aku merasakan debaran di dadaku. Mungkin, karena terlalu bahagika karena sedetik lagi, dia akan datang menjemputku? Entahlah, aku sendiri juga bingung untuk menafsirkannya.
.
.
.
-hakikat-
Story © Halichi Miyamoto
For Yonaka Alice
.
WARNING
TYPO(S), AU, OOC, etc...
.
Don't like? Don't read!
No Flame!
Enjoy~
.
.
.
"Kagura."
Dia menyeru namaku dan membuatku terhenyak untuk sesaat. Kutoleh sosoknya yang telah terbalut tuksedo hitam dengan dasi kupu-kupu yang terlihat—menawan.
Aku berdiri dari tempatku berada, suraiku kubiarkan tergerai, dua cepolan pun hari ini terganti dengan sebuah mahkota yang bertengger di pucuk kepala serta, warna merah yang terganti dengan putih menjadi tanda bahwa aku dan 'dia' sesaat lagi akan melangsungkan pernikahan.
Sougo, dia meraih tanganku dan aku pun menyambutnya.
Saat berjalan menuju altar, manikku dapat menangkap banyak senyum yang datang untukku, dari Gin-san, Shinpachi, Anego, bahkan Papi dan Bakaanikiku juga ada di sana.
Aku senang, karena di usiaku yang ke duapuluh empat ini, aku diberikan kesempatan untuk menjadi wanita yang sesungguhnya.
Bersama dia.
Meski awalnya aku ragu, karena jika di pikir-pikir, begitu mustahil bagi seseorang yang saling mengincar kepala satu sama lain akan berakhir dengan sebuah pernikahan.
Aku sempat khawatir, apa pilihanku untuk menerimanya sebagai pendamping hidupku adalah hal yang benar, karena bagiku kami tidak ada kecocokan sama sekali, jikapun ada kesamaan dari kami, itu hanyalah sama-sama keras kepala, sama-sama mau menang sendiri, dan sama dalam hal negatif, menurutku.
Namun, saat kuingat kala ia berbisik, "China, hakikat pernikahan itu bukanlah untuk mencari kecocokan, namun untuk memahami perbedaan." Aku yakin. Hidup bersamanya adalah pilihan yang tepat.
Akhirnya, sebuah janji yang diikrarkan, menjadi tanda bahwa kisah hidupku bersamanya akan dimulai dari detik ini.
.
Fin~
.
Author notes:
Oke, aku sadar disini Kaguranya OOC sekali, begitu pula Sougonya. Maafkan. Pendek banget lagi ah kampret, namanya juga flashfic /ngeles. Karena aku lagi demam tapi maksain diri buat ngetik dan juga gapernah ngerasain nikah itu *ohok*kek gimana*ohok* jadi akunya bingung ndiri buat deskripsiin perasaannya Kagu /banyak omong kamu/. Padahal flashfic nya buat Yon-san. Maaf banget ya, jadinya jelek gini. Jarang banget nulis monolog soalnya, jadi kesannya kaya absurd banget lah :" dan...dan...KENAPA FLUFF ITU SYUSYAHNYA NAUZUBILAAAAAAAAAH HUAAAAA /lap ingus/jyjyqluh/
Mohon sarannya yah.../saya ngarep. Ngarep banget. Apalagi kalau ada yang ngasih tips /sumpah ngarepnya ketinggian/
Salam,
Halichi Miyamoto
