One to Ten
ONESHOOT © takoyutaki, 2016
Jaehyun, Jung x Taeyong, Lee
NCT © SM ENTERTAINMENT
bxb ; absurd ; cheesy ; agak menjurus
FOR #JaeYongSpreadLove EVENT.
.
.
1 ; One and Only.
Kalau ditanya, lagu apa yang paling Jaehyun sukai di album sunbae mereka yang EX'ACT , Jaehyun dengan mantap menjawab;
"One and Only."
Tentu itu membuat Taeyong heran. Dari 9 tracklist album itu, kenapa harus One and Only?
"Kenapa harus One and Only?"
Padahal masih banyak tracklist yang bagus disana. Bukan One and Only tidak bagus, lagu itu juga bagus, kok. Hanya saja Taeyong heran, kenapa lagu itu yang dipilih Jaehyun?
"Karena aku suka, hyung." Jawab Jaehyun lagi, dengan mantap. Mereka sedang duduk di sofa didepan tv, sambil menonton comeback stage sunbae mereka. Obrolan absurd ini dimulai dari Jaehyun yang secara random menanyakan lagu apa yang paling Taeyong sukai di album terbaru kepunyaan sunbae yang sedang tayang di depan mata. Dan berakhir dengan Taeyong yang juga menanyakan apa lagu yang paling Jaehyun sukai.
"Alasan spesifiknya, Jaehyun."
Jaehyun menatap Taeyong, lalu tersenyum lebar.
"Karena lagu itu menggambarkan aku, hyung. Aku yang tak ingin lepas darimu. Hanya dirimu aku berlabuh. One and only you."
.
.
2 ; Bibir dan Tangan
"Hyung, apa dua bagian tubuhmu yang paling kau sukai?"
Taeyong menatap Jaehyun malas. Lagi, deh Jaehyun menanyakan hal aneh nan random diruang tunggu salah satu acara. Selalu begitu. Walau Taeyong juga kadang seperti itu, tapi setidaknya ia tak seabsurd Jaehyun dalam memberikan pertanyaan.
"Pentingkah untuk menjawab?"
Taeyong memutar bola matanya. Sudah malas menjawab pertanyaan Jaehyun. Pasti akhirannya tidak jelas dan berhasil membuat dirinya merona malu seperti kejadian-kejadian sebelumnya. Sebut saja salah satu contohnya kemarin, Taeyong berhasil memerah semalaman karena Jaehyun yang menggombalinya dengan lagu sunbae.
Ah, untung saja sayang.
"Penting," Jaehyun berbicara dengan kalem, setelahnya kembali menyuapkan satu sendok besar chocolate ice cream kedalam mulutnya. Ia memakannya dengan penghayatan, menelannya, dan akhirnya melanjutkan perkataannya. "Kan aku ingin tahu lebih dalam mengenaimu, hyung."
Ah, benar juga.
"Baiklah. Aku suka mata."
Jaehyun cemberut, membuat Taeyong mendesah pasrah. "Aku minta dua, hyung."
"Sudah bagus kujawab."
Dan setelahnya Jaehyun terdiam, sebelum kembali bersuara.
"Kalau aku suka bibir dan tanganmu, hyung."
"Hah?"
"Soalnya bibirmu itu candu hyung, benar-benar selalu membuatku ingin menciummu terus menerus," Jaehyun nyengir. "Kalau tangan, karena tanganmu hangat hyung. Apalagi kalau lagi ngasih handjob di kejantananku, bikin ketagihan."
Jaehyun tanpa sadar berbicara keras, membuat seisi ruangan menoleh kepadanya. Staff dan para noona yang mengurusi mereka hanya menahan tawa, menganggap itu hanyalah bagian dari milyaran lelucon garing Jaehyun. Manager hyung hanya mengusap wajahnya lelah, lelah terhadap kelakuan salah satu adiknya ini.
"Handjob itu apa?"
Dan satu pertanyaan terlontar dari Mark yang masih paling polos diantara mereka, membuat Jaehyun terkena jeweran telak oleh manager dan Taeyong di kanan maupun bagian kiri telinganya. Serta perutnya yang dijadikan sasaran sikut maut Taeil.
Rasakan!
.
.
3 ; 3 Kali Sehari
Apa yang harus dilakukan oleh setiap individu 3 kali tiap hari?
Makan, tentu saja.
Pengecualian dalam kamus Jaehyun, hal yang harus dilakukan 3 kali sehari itu tidak hanya makan. Dalam kamusnya, ada segudang hal yang harus dilakukan 3 kali sehari. Tetapi mungkin kalau dipadatkan, diambil yang paling penting, hanya ada tiga.
Yang pertama, makan. Sudah disebutkan diatas, kan? Tetapi dalam kamus Jaehyun, makan juga bisa dalam dua arti. Makan bersama Taeyong, atau memakan Taeyong.
Yang kedua, menelfon. Pagi, menelfon Taeyong yang berbeda kamar untuk membangunkannya. Siang, menelfon ibunya. Dan malamnya menelfon Taeyong untuk phone sex kalau sedang padat jadwal, karena tak mungkin Jaehyun memperkosa Taeyong di keadaan seperti itu. Kalau sedang tak padat jadwal juga, ia akan tetap menelfon Taeyong, lalu bertingkah seperti orang yang sedang long distance relationship.
Dan yang terakhir. Mandi.
Kalian tak salah baca kok. Pagi, Jaehyun akan mandi dengan tenang, sore pun juga. Tetapi sayangnya, malam ia harus mandi lagi, menemani kekasihnya yang biasa mandi malam-malam padahal ia penakut.
Tapi Jaehyun tak masalah. Asal ia bisa mendapa service secara cuma-cuma sebagai imbalannya.
.
.
4 ; Anak
Mau punya anak berapa dengan Taeyong, Jaehyun?
"Empat."
Taeyong melotot kaget. "Aku laki-laki!"
"Bisa mengadopsi." Jaehyun tersenyum kalem.
"Tapi masa sebanyak itu—bagaimana aku mengurusnya."
"Tak usah risau," Jaehyun mengelus surai Taeyong. "Kita mengadopsi yang sudah besar saja. Lagipula kau kan memang sudah punya anak dariku empat orang, hyung."
"Hah, siapa saja?"
"Itu—"
"—Eomma!" 4 suara dengan tingkat kerendahan yang berbeda tiba tiba berteriak, membuat Taeyong maupun Jaehyun menoleh ke belakang. Jaehyun tersenyum lebar.
"Nah, itu dia anak anak kita."
"Mark, Winwin, Jisung, dan—Chenle?!"
.
.
5 ; Jam 5 Tepat
"Jangan lupa nanti jam 5 ya?"
"Untuk apa aku kesana jam 5? Myeongdong-gu kan ramai jam segitu."
Jaehyun tertawa diseberang, membuat Taeyong mengulum senyum. Tawa Jaehyun sangatlah membuat hatinya damai.
"Kencan, lah. Kan aku kangen kamu banget hyung."
Dan Taeyong tak bisa tersenyum lebih lebar di hari itu selain karena perkataan Jaehyun barusan.
.
.
6 ; Kelengkapan
"Taeil hyung, Mark, Sicheng, Donghyuck, aku.. Yuta hyung—eh, kok cuma enam?"
Jaehyun menggaruk kepalanya yang tak gatal; kebingungan. Yuta yang sadar ikut kebingungan.
"Taeyong hyung mana?" Jaehyun dan Yuta berbicara bersama.
"Taeyong?" Taeil ikut kebingungan, melongok keseluruh bagian practice room. Mereka harus bergegas karena ini sudah mendekati jam 3. Mereka berenam, bersama Taeyong, baru saja setengah jam yang lalu diberitahu kalau harus menghadap executive producer nanti jam tiga tepat.
"..Ahhh.."
Taeil, Sicheng, Jaehyun, dan Yuta terlonjak mendengar suara samar-samar. Siapa yang mendesah?
Mark dan Donghyuck sendiri hanya menatap keempat hyungnya heran. Maklum; masih polos.
"...Ahhh...Jaehyun—shh..."
Suara itu mengeras, membuat Jaehyun melotot kaget, tetapi sepersekian detik kemudian menyeringai mesum, dan berlari ke sumber suara.
Kamar mandi practice room.
"YA, JUNG JAEHYUN, KEMBALI!"
Mengabaikan teriakan dari dua hyung-nya dibelakang.
.
.
7 ; Debut Kembali
"Jaehyun sama Taeyong hyung enak."
"Lah?" Taeyong keheranan. Mereka baru saja kembali dari gedung SM, setelah menemui executive producer NCT tadi, lalu baru saja selesai bercerita tentang mereka yang akan debut kembali dan tiba tiba Ten berbicara seperti orang yang iri setengah mati.
"Iyalah," Chittaphon cemberut. "Kalian debut lagi. Berdua lagi."
Jaehyun dan Taeyong tidak mengerti. Bukannya malah lebih enak Chittaphon? Bisa bermalas malasan kembali di dorm seperti dulu?
"Kalian bersama terus, kemana mana bakal bareng terus."
"Lah terus?"
"Chitta hyung, serius aku tidak mengerti."
Chittaphon mencubit pipi sedikit gembil Taeyong, lalu berbicara setengah memekik gemas. "Kalian bisa bareng terus! Aku? Kemarin sih, debut. Tapi gak bareng Yuta. Sekarang Yuta debut tapi aku ga ikutan di team kalian!"
Mendengar itu, Taeyong terkekeh. Benar juga. Seharusnya ia bersyukur, walaupun tak bisa bermalas malasan di dorm lagi, tetapi selalu ada Jaehyun disampingnya.
.
.
8 ; Infinite
Dari 1 sampai 10, berapa cintamu terhadap masing-masing member?
"Semuanya 10," Taeil menjawab mantap.
"Aku juga." Diikuti oleh Hansol dan Johnny.
"Jawabanku hanya satu. Semuanya 10." Yang ini Taeyong, Yuta, Ten, Kun, Jaemin, Renjun, dan Jeno.
"Aku tidak bisa menjawab, karena cintaku terhadap masing masing member sama dan tidak terhingga, walau ke Taeil hyung cintaku berbeda konteks." Ini Doyoung, ia menjawab dengan malu-malu.
"Untuk Taeil hyung, Hansol hyung, Johnny hyung, 10. Taeyong hyung, Yuta hyung, 9 ditambah 1. Doyoung hyung, Kun ge, Chittaphon hyung 8 ditambah 2, lalu—hmmmphhh!" Donghyuck belum selesai bicara, tetapi sudah dibekap duluan oleh yang lain. Kepanjangan dan bertele-tele padahal intinya sama, alasannya.
"10 untuk semuanya, tetapi ditambah sedikit untuk Jaehyun appa dan Taeyong eomma, karena mereka orang tua kami!" Sudah tertebak kan, siapa yang bilang ini—Sicheng, Mark, Chenle, dan Jisung.
"Semuanya 10. Kecuali Taeyong hyung," Jaehyun menjawab dengan nada datar. "Taeyong hyung 8."
"Jaehyun, kau tidak mencintai Taeyong seperti yang lain?"
"Memang. Kan kalau yang lain 10, Taeyong hyung 8, karena jika 8 diputar, akan membentuk lambing infinite." Jaehyun tersenyum tipis.
"Jadi?" Tanya Doyoung mewakili yang lain.
"Aku mencintai Taeyong hyung secara infinite, tak terhingga besar, jumlah dan batasnya."
.
.
9 ; Tanggal
"Sekarang tanggal berapa?"
"Sembilan, Jae."
"Kau tahu ini hari apa, hyung?"
Taeyong menatapnya, lalu tersenyum polos. "Hari Jum'at."
Jaehyun cemberut, membuat Taeyong diam-diam terkikik didalam hati.
"Hyuuuuung aku seriuuuus!"
"Aku serius, Jae."
"Ah," Jaehyun ngambek. "Masa hyung tidak ingat sih?!"
Taeyong tertawa kencang, tak bisa menahan lebih lama. Ia memeluk Jaehyun erat dan mencium bibir adiknya singkat. Mana bisa ia melupakan kejadian ditanggal ini setahun yang lalu?
"Hyung ingat, kok. Selamat hari jadi yang pertama!"
"Selamat hari jadi yang pertama juga, hyung."
.
.
10 ; Finger
Jaehyun suka semua jari. Menurutnya, setiap jari memiliki kelebihan, kekurangan dan keunikan tersendiri, membuatnya pantas dicintai, dihargai, dan disayangi.
Ngomong apasih, Jaehyun?
Tapi kalau disuruh memilih satu dari sepuluh jari, Jaehyun pasti akan bilang jari manis bagian kanan.
Saat ditanya mengapa, Jaehyun menjawab;
"Karena cincin hasil kerja kerasku yang menjadi pengikat aku dan Taeyong hyung, bersemayam disana. Di jari manis tangan kananku dan Taeyong hyung."
.
.
END.
.
Tadinya sedang menyelesaikan satu fict dan stuck. Iseng mencari inspirasi dari file lama ff Sulay dan malah ketemu yang nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, dan 10. Akhirnya aku rombak dengan pengubahan sana-sini. Nomor 1 dan 7 aku buat baru, bener-bener baru. Sedangkan nomor 9 sendiri awalnya mau pake ide dari hasil konsul sama kak pisangcoklat, tetapi malah dapat inspirasi lagi dari percakapan dengan si yuta. Karena memang tanggal jadianku dengan rl-nya yuta tanggal 9.
Oiya, Chenle aku masukkin jadi jajaran anaknya Jaeyong karena menurutku dia mirip banget sama Mark di teaser. jadi ceritanya anak kembar, wkwk.
