naruto by masashi kishimoto
(no profit gained from this ff)
warning: possibly ooc, typo(s), etc.
ENJOY!
.x.
Cintya Dinda a.k.a karikazuka, this is my present. hope you like!
.x.
"Sakura, bukankah kau tadi mengatakan kepadaku kalau kau bisa mengabulkan permintaanku?"
"Tentu!"
.x.
Because I am your Genie, your dream, your Genie.
So, tell me your wish.
Tell me the little dreams in your heart.
.x.
Mentari pagi mulai menampakkan cahayanya menyinari segala hal yang ada di bawahnya. Langit biru mulai bermunculan. Awan-awan bergerak seperti…
"Gula kapas! Lihatlah, Sasuke! Awan itu seperti gula kapas."
Sakura berteriak kegirangan melihat awan-awan yang menurutnya bagaikan gula kapas. Sasuke—orang yang dipanggil oleh Sakura tadi hanya melihat sekilas ke atas dan mengatakan 'hm'.
"Kenapa kau hanya memberikan respon seperti itu? Apa hal yang kukatakan tidak menarik sama sekali?" Sakura tampak kecewa dan menundukkan wajahnya.
"Bukan begitu. Hanya saja aku sudah terlalu sering melihat hal itu. Ada hal lain yang lebih menarik dari sekedar awan atau gula kapas."
"Apa hal menarik itu, Sasuke?"
Sakura bertanya kepada Sasuke. Sasuke tampak menyeringai senang. Gadis—tidak! Jin bermahkota merah jambu di hadapannya ini sangat polos. Mungkin karena dia bukan manusia atau memang dia sangat polos? Entahlah! Sasuke juga tidak tahu.
Kalian bertanya-tanya apakah Sasuke tidak salah mengatakan satu hal dengan kalian? Jawabannya adalah TIDAK! Sakura memang jin yang ditemukan Sasuke satu bulan yang lalu. Mungkin terdengar aneh. Tapi kalian pasti pernah mendengar mitos mengenai kurcaci atau Yeti, kan? Dan salah satu mitos terdahulu yaitu jin benar-benar terjadi dan muncul dalam kehidupan Sasuke sekarang.
"Hal menarik itu dirimu, Sakura." Sasuke mengatakan hal itu dengan tulus.
Sedangkan Sakura sendiri? Oh, lihatlah! Pipinya sudah memerah layaknya stroberi yang manis. Membuat Sasuke gemas dengan tingkah malunya itu.
Hening!
Mencoba menghilangkan keheningan, Sakura mulai membuka mulutnya, "hm… Sasuke… aku mau itu!"
Sakura mengarahkan telunjuknya menuju pedagang es krim yang sedang melayani pembelinya, "aku mau itu, Sasuke. Aku mau itu!"
Sasuke tertawa melihat tingkah Sakura, "bukannya aku tidak mau membelikannya, tapi ini masih pagi, Sakura. Nanti kau bisa sakit."
"Tapi aku mau itu, Sasuke. Aku mau!"
"Tapi…"
"Kalau kau tidak membelikannya, aku akan marah." Sakura pura-pura merajuk. Dia memajukan bibirnya dan melipat tangannya. Dia juga menghentak-hentakkan kakinya.
Melihat hal itu, Sasuke tidak tahan. Dia ingin sekali menerkam jin cantik yang ada di hadapannya. Tapi dia berusaha untuk mengendalikan dirinya.
"Ya sudah. Aku akan membelikannya untukmu. Tapi ada satu syarat."
"Apa syaratnya, Sasuke?" Sakura bertanya dengan puppy eyes-nya membuat Sasuke menelan ludahnya dengan susah payah.
"Syaratnya adalah kau harus membayar." Sasuke tersenyum penuh arti.
"Tapi aku tidak punya uang, Sasuke." Sakura menundukkan wajahnya—kecewa.
"Tidak perlu memakai uang, Sakura." Sasuke menyeringai. Sakura mendongakkan wajahnya bingung.
"Jadi?"
"Kau cukup menciumku." Sakura menganggukkan kepala tanda setuju. Padahal dia sendiri tidak tahu apa ciuman itu. Dia hanya terlalu sibuk memikirkan saat es krim itu ia cicipi dan masuk ke dalam perutnya.
"Tapi… ciuman itu bagaimana, Sasuke?" Sakura akhirnya bertanya juga kepada Sasuke. Dia memiringkan kepalanya dan menaruh telunjuknya di bibir merah jambu miliknya. Dan sekali lagi, Sasuke meneguk ludahnya dengan susah payah.
"Aku akan memberikan contoh. Kau siap?"
Sakura menganggukkan kepalanya lagi dan memasang wajah yang serius. Sasuke hanya terkekeh melihatnya.
"Oke. Bersiaplah, Sakura!"
Sasuke memajukan wajahnya untuk mempersempit jarak antara dirinya dengan Sakura. Sakura yang melihat gerakan tiba-tiba Sasuke, refleks memundurkan wajahnya. Untuk memperjelas, saat ini mereka sedang berada di taman. Posisinya sekarang adalah Sakura yang terhenti pergerakannya karena ada bangku taman yang menghalangi dan Sasuke yang berdiri sedikit agak menunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Sakura. Tak lupa kedua tangan Sasuke yang berada di samping kiri dan kanan kepala Sakura. Bukankah itu sudah cukup untuk mengunci pergerakan Sakura?
"Rileks saja, Sakura!"
"I-Iya, Sasu… ke."
Sasuke makin mempersempit jarak mereka. Sakura yang hanya mengikuti kata hatinya, perlahan menutup mata. Saat Sakura sudah menutup matanya dengan sempurna, bibir Sasuke pun menyentuh bibir Sakura. Hanya sebentar.
"Nah! Sekarang kau tahu caranya, kan?" Sasuke menyeringai melihat mata sayu Sakura yang sudah terbuka juga pipinya yang memerah.
"I-Iya, Sasuke. A-Aku sudah ta-tahu caranya kok."
"Baguslah! Sekarang ayo kita beli es krimnya."
"Ayo!"
.x.
"Sakura, bukankah kau pernah mengatakan kepadaku kalau kau bisa mengabulkan permintaanku?"
"Tentu!"
Mereka sekarang tengah memakan es krim. Sakura terlihat sangat bersemangat memakan es krimnya. Lihatlah! Di sekitar bibirnya banyak sekali es krim yang belepotan. Cemong. Begitulah wajah Sakura sekarang.
"Kalau begitu…" Sakura melihat Sasuke yang memberikan jeda atas ucapannya.
"… Aku ingin kau mengabulkan permintaanku sekarang!"
"Baiklah," Sakura menunjukkan wajah seriusnya, "apa yang kau inginkan, Sasuke?" Lalu, Sakura mengelap kotoran es krim di wajahnya—membuat wajahnya menjadi bersih lagi.
"Aku ingin kau menjadi manusia seutuhnya, bukan sebagai jin lagi. Agar nantinya aku tidak akan kehilangan dirimu."
Sakura tampak terkejut dengan keinginan Sasuke. Tapi, dia tidak bisa berkomentar karena dia tak memiliki hak atas itu. Segera dia membaca mantera dengan wajah serius. Perlahan keluar cahaya merah jambu dari mulutnya. Cahaya itu lalu melingkari tubuh Sakura. Lalu yang terjadi, Sakura kembali pada wujud jinnya—sebelumnya Sakura selalu memakai wujud manusia agar tidak membuat orang lain merasa aneh dan takut tapi wujud itu biasanya tak bertahan lama. Sasuke tampak bingung.
'Apa manteranya gagal?' Begitu yang ada di benak Sasuke.
Tapi, setelahnya Sasuke dibuat terkesima. Kaki Sakura yang berupa asap itu perlahan hilang dan menjadi kunang-kunang berwarna-warni. Kini yang ada di hadapannya adalah Sakura yang sudah menjadi manusia seutuhnya.
"Permintaanmu sudah terkabul, Sasuke. Sekarang tugasku sudah selesai. Maaf, tapi kesempatanmu hanya tiga kali. Kau sudah memakai dua permintaanmu sebelumnya. Dan tadi kau sudah memakai permintaan terakhirmu. Sekarang kau tidak bisa meminta apapun lagi, Sasuke."
"Sebenarnya aku merasa kecewa, Sakura. Padahal ada satu lagi permintaanku."
"Maaf tapi aku tak bisa mengabulkan apapun lagi, Sasuke."
"Huh! Tidak apa-apa. Karena aku yakin kau bisa mengabulkan permintaanku yang satu ini tanpa harus menggunakan mantera ajaibmu itu."
"Maksudmu, Sasuke?" Sakura tampak bingung dan memiringkan wajahnya. Sasuke mencoba menahan dirinya melihat Sakura yang menggemaskan.
"Permintaanku ini tidak perlu memakai mantera agar terkabul. Permintaan yang cukup sederhana, yaitu…"
Sasuke memberi jeda, "permintaan agar kau tak meninggalkanku. Permintaan agar kau tetap di sini bersamaku. Karena aku terlalu mencintaimu. Karena kau adalah jinku. Kau milikku! Mimpi-mimpi kecilku. Maukah… Maukah kau menjadi… pacarku?"
Sasuke menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Terlalu gugup. Apalagi dengan penampilan Sakura yang sekarang telah menjadi manusia seutuhnya. Sakura tampak menimbang-nimbang. Dan akhirnya, dia memutuskan.
.x.
.x.
.x.
"A-Aku… aku tak bi-bisa, Sasuke."
Sasuke tampak kecewa. Perlahan dia menundukkan wajahnya. Baru kali ini dia ditolak oleh gadis yang dia sukai. Biasanya, dialah orang yang menolak mereka yang menyatakan cinta kepadanya.
Tapi tiba-tiba…
"Aku tidak bisa untuk menolakmu, Sasuke," Sakura lalu tersenyum, "habisnya, kau yang membuatku tertahan di dunia ini. Kau sudah membuatku menjadi manusia dan tak mungkin aku akan di terima di dunia jin lagi."
"Kau… kau serius, Sakura?"
Sakura menganggukkan kepalanya, "tentu!"
Sasuke langsung saja memeluk tubuh Sakura. Sasuke juga mempersempit jarak di antara mereka. Ciuman penuh cinta ia berikan. Ciuman yang tulus dan hangat. Ciuman lembut yang tak akan pernah mereka lupakan.
"Mungkin ini gila, tapi cintaku berbalas!" Sasuke meneriakkan hal itu. Sakura sendiri hanya tersenyum melihat tingkah laku kekasihnya.
.x.
Tell me your wish, I am Genie for you, Boy.
Tell me your wish, I am Genie for your wish.
Tell me your wish, I am Genie for your dream.
Tell me your wish, I am Genie for your world.
Make our wish come true~
FIN
p.s: allo, minna-san. author membawa fic ficlet hanya untuk s-savers. ini juga requested by Cintya Dinda a.k.a karikazuka. maaf kalau fic-nya tak sesuai ekspetasi, Cin. /pundung/
oh ya, kalimat berbahasa Inggris dan italic itu author ambil dari lagu Genie by Girls' Generation, ya. Terima kasih juga sudah memberi review di ff pertama author yaitu Red Valentine. Thanks so much, fellas! Big Love, Nara Y.
