Training Camp?!
Disclaimer: Kuroko no basket is mine, (expect Akashi and Kuroko, because they're mine :p #plakk)
Main Cast: Kiseki no sedai
Genre: Friendship, Comedy (Insyaallah)
Rating: Gatau ._.
Length: Unknown (masih dipertimbangkan)
Bacot(?): Yossshhh, moshi-moshi minna, ini fanfic pertama saya sekaligus fanfic pertama di fandom ini :3 saya lagi nge-pens banget ama nih Anime, jadi pengen buat fanfic nya, jadi gomen nasai ne kalo Typo, GaJe, atau ancur -,- gomen juga kalo comedy nya gadapet -_-, btw saya nge-publish juga nih ff di blog pribadi saya :3 (sekalian promosi) yasud, happy reading ya
*GoM*
Hari yang cerah di SMP Teikou. Di gym tempat berlatih basket, terlihat 6 orang pemain berbakat yang tengah beristirahat. Sebenarnya, mereka tengah menjalankan latihan tambahan. Namun, sang kapten mengizinkan mereka beristirahat selama 10 menit kepada 5 remaja itu.
Remaja bersurai biru, Kuroko Tetsuya namanya, terlihat tengah membaca novel misteri. Di sebelahnya, terlihat kapten mereka, Akashi namanya, terlihat tengah memikirkan sesuatu. Disebelahnya lagi, terlihat remaja bersurai hijau lumut (?) yang bernama Midorima Shintarou, terlihat tengah mengutak-atik ponselnya.
Sementara itu, di bench yang satunya terlihat remaja dengan tinggi yang diluar batas kewajaran #plakk bernama Murasakibara Atsushi, terlihat tengah mengunyah camilannya. Remaja bersurai kuning bernama Kise Ryouta tengah bernarsis-ria dengan kamera digitalnya. Sedangkan di sebelahnya, pemuda bersurai biru tua dan berkulit paling gelap #dimutilasi bernama Aomine Daiki, tengah meneguk sebotol air mineral.
Aktivitas it uterus berlangsung selama 7 menit lebih. Sampai akhirnya sang kapten, Akashi memanggil rekan-rekannya. "Minna, ke sini sebentar" perintahnya. Ke-5 pemain inti itu langsung menuju ke tempat sang kapten.
"Doushitano, Akashi-kun?" Tanya Kuroko.
"Begini, sehari lagi akan ada liburan musim panas,kan?" ucap Akashi membuka pembicaraan.
"Ne, kami semua tau itu" jawab Kise.
"Kalian tahu khan apa yang biasa dilakukan oleh para pemain inti SMP Teikou dikala liburan musim panas?" Tanya Akashi lagi.
Cuaca cerah itu tiba-tiba berubah menjadi bunyi gemuruh disertai angin kencang #lebay . Sontak ke-5 pemain inti (kecuali kuroko) langsung berwajah pucat pasi.
"Ma…masaka…." Terka Murasakibara takut-takut.
"Sou, kita akan melakukan training camp. Hanya berlima", jawab Akashi sambil memamerkan senyumnya yang jamin bikin rambut berdiri #dijambak
Badai pun langsung menerpa ke-5 anggota klub basket itu. Training Camp? Hanya berlima?. Mereka teringat masa-masa Training Camp mereka tahun lalu. Latihan yang sangat berat, bahkan teramat berat bagi mereka. Bahkan hanya dalam waktu 2 hari, tubah mereka ber-5 langsung berubah wujud (?). Dan mereka pulang-pulangnya langsung keseleo tingkat akut, encok-encok berkepanjangan, panuan, kutilan, kadas, kurap , #muntah. Yang lebih parah lagi, mereka pulang ke rumah diantar mobil jenazah! Sebenarnya bukan karena mereka mati sih, tapi kebetulan aja limousine (?) punya Akashi kehabisan bensin (?), gamungkin khan mereka ngedorong tuh mobil yang panjangnya kaya rambut rapunzel?. Alhasil, mereka menunggu mobil yang lewat buat menumpang. Dan sialnya,kebetulan mobil jenazah lewat. Mereka pun menumpang disana. Alhasil, mereka mendapat pengalaman tak terlupakan. Pualng bersama jenazah.
" A,,,aku nggak masalah sih kalau ada Training Camp. Ta..tapi dimana tempat kita Training Camp?" Tanya sang wakil kapten –midorima-, sambil membetulkan posisi kacamatanya yang terjjatuh akibat tersambar petir tadi (?).
"Kita mulai Training Camp besok hari Rabu. Dan tempat Training Camp kita ada di daerah perkemahan milik keluargaku di daerah Hutan Tokyo" , jawab Akashi.
"Cho..chotto Matte! Tahun lalu khan kita training camp di pantai deket penginapan mewah, kenapa sekarang turun pangkat (?) di pegunungan? Deket perkemahan lagi! Masa kita lari-lari di atas tanah nggak rata!" protes Aomine.
"Memang itu tujuannya, Daiki. Berlari di atas tanah tak rata membuat permukaan telapakmu semakin baik", balas Akashi. Padahal itu Cuma alesan doank, alesan sebenernya gegara dia udah tobat, Training Camp tahun lalu cukup bikin keuangannya merosot drastic, gara-gara ongkos makan si Aomine ama si Murasakibara -_-.
"Yosh, karena tidak ada yang berkomentar lagi, jadi ayo kita lanjutkan latihannya. Jangan lupa hari Rabu jam 8.00 pagi berkumpul di rumahku. Kalau berani telat…" Akashi menggantungkan kalimatnya sambil mengangkat gunting rumputnya (?). Kelima pemain itupun hanya bisa pasrah.
-SKIP-
Hari Rabu pun tiba. Pukul 07.45, Akashi melihat arlojinya. Disana, Kuroko, Midorima, Aomine, dan Murasakibara sudah berkumpul. Tumben mereka cepat datang, -sayang nyawa-. Kuroko terlihat memasang wajah poker face nya, seperti biasa. Sedangkan sisanya hanya memasang wajah kusut, Midorima terutama.
"Midorima-kun, kenapa kau terlihat kusut sekali?" Tanya Kuroko penasaran.
"Menurut ramalan Oha-Asa, hari ini Cancer mendapat peringkat ke-2 terbawah. Apalagi sekarang kita tengah bersama Akashi. Aku khawatir nanodayo" jawab Midorima sambil memegang boneka Hello Kitty pink nya, yang katanya hari ini merupakan Lucky Itemnya.
"Sou ka" balas Kuroko.
Pukul 7.50 tepat, remaja berambut pirang terlihat berlari menuju mereka.
"Ohayou gozaimasu, Kise-kun" sapa Kuroko.
"Ohayou Kurokocchi, ohayou minna-san^^" sapa Kise ramah.
"Kise, bajumu itu….." balas Midorima dan Aomine sambil menunjuk pakaian yang dikenakan Kise.
"Doushitano, Midorimacchi tto Aominecchi?" Tanya Kise polos.
"Ryouta, kita ini mau Training Camp, bukannya fashion show" komentar Akashi.
"Ale? Memanya ada yang salah?" Tanya Kise lagi.
Bagaimana tidak? Ia menggunakan short jeans, baju bertuliskan "I LOVE TOKYO", jaket berbulu-bulu, serta kacamata hitam anti matahari.
"Ganti bajumu, Ryouta" perintah Akashi.
"Demo, Akashicchi. Waktunya tinggal 10 menit" bantah Kise.
"Ganti!" perintah Akashi tegas sambil menyodorkannya gunting merah yang mengkilap gegara tiap hari disemir make cinta (?) #paitpaitpait
Kise pun langsung mengambil langkah 1000 dan langsung berlari kerumahnya. Dalam sekejap, ia sudah kembali ke rumah Akashi. "Hmmm, 3 menit 36 detik. Hebat juga kau Ryouta" komentar Akashi sambil melihat angka di stopwachnya. Darimana datangnya stopwatch itu? Tanyakan pada DePe yang bergoyang. "Aku masih saying nyawa!" gumam Kise dalem hati.
-SKIP-
Kini, mobil Akashi sudah ada tepat didepan matanya. Lengkap dengan supir pribadinya. Rencananya, Ia dan GoM akan diantar menggunakan mobil. Setelah sampai di area pegunungan, mereka akan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Pulangnya, mereka akan dijemput ditempat yang sama. Tentu saja Akashi sudah harus mendapat jaminan bahwa mobilnya sudah penuh -ngomong sekarang Akashi nggak make Limousine, tapi make mobil yang susunan kursinya 2 di depan, 2 di tengah, 2 dibelakang, dan bagasi.
"Akashi-kun, apakah kami berlima cukup di mobilmu?" Tanya Kuroko ragu-ragu.
"Daijoubu, Tetsuya. Aku sudah menyusun daftarnya. Aku dan supirku didepan, Kau dengan Ryouta ditengah, Shintarou dan Atsushi dibelakang, sedangkan Daiki dibagasi." Jelas Akashi
"NANI? MATTE! Kenapa hanya aku yang duduk dibagasi? Khan disana gak ada AC! Panas!" protes Aomine.
"Tidak ada tempat lagi, Daiki" jawab Akashi.
"Kedo, kenapa harus aku? Kan Kise bisa, Murasakibara bisa, Midorima bisa, bahkan Tetsu juga bisa!" bantah Aomine.
"Karena kau hitam".
"MEMANGNYA APA HUBUNGANNYA?!"
"Tentu saja ada. Duduk dibagasi merupakan tempat yang panas. Sedangkan kulitmu htam, berarti sudah biasa ditempat panas. Kalau aku, atau yang lain duduk disana, kami bisa tertular (?) hitam" balas Akashi tenang.
"Tapi kulitku hitam karena sinar matahari! Bukan karena AC!"
"Yasudah kalau kau tidak mau, kau bisa naik mobilku yang itu. sendiri." Balas Akashi sambil menunjuk Mobil patrol miliknya.
Glek! Aomine menelan ludah. Naik mobil patrol? Kaya tahenan aja! Nanti mau ditaruh dimana mukanya?. "baiklah baiklah, aku duduk dibagasi" ucap Aomine sambil langsung menuju bagasi. Iapun membuka pintu bagasi itu.
"NANI KOREEE?" bentak Aomine saat membuka bagasi itu.
"Aominecchi, kau ini daritadi rebut sekali, ada apa sih?" Tanya Kise.
"Bagaimana aku tidak marah? Coba kau lihat isi bagasi itu!" ucap Aomine.
Kise pun membuka bagasi itu. Alangkah kagetnya iia saat melihat setengah dari bagasi itu berisi barang-barang milik anak GoM dan beserta kebutuhan dapur. Mulai dari kompor, piring, gelas, mangkuk, sumpit sampe gas LPG!
"Ya! Akashi, Aku datang kesini dan duduk dibagasi ini sebagai peserta training camp, bukan sebagai TKW yang mau diantar ke bandara!" teriak Aomine dengan marah yang udah sampai di ubur-ubur, eh ubun-ubun maksudnya.
"Tidak ada tempat lagi, Daiki. Kau daritadi ngomel terus" balas Akashi.
"Bagaimana aku tidak ngomel? Tempatnya sungguh sangat benar-benar tidak layak! Lagipula kenapa tidak kau saja yang duduk disini, HAH?!"
"Oh giu, jadi kau sudah berani membentakku ya? Daiki?"
"Er…tidakk..itu…."
"perintahku itu mutlak. Kau tahu?"
"Tch"
"Ayo kita berangkat" perintah Akashi mengakhiri pertikaian (?) itu.
"Sabar, Aomine. Hari ini zodiakmu memang sedang dalam posisi terbawah. Seharusnya kau membawa dan menggunakan lucky item-mu hari ini, yaitu sarung tangan pink motif polkadot" ceramah Midorima sambil meninggalkan Aomine.
Mobil itupun melaju meninggalkan kediaman Akashi. Berhubung jalan yang dilaluinya permukaannya tidak rata, Aomine –yang nggak punya sabuk pengaman- berkali-kali membentur sisi mobil. Tidak seperti teman-temannya yang lain, yang kini tengah bersantai sambil denger lagu.
Aomine: #ngambil speaker (entah dapet dari mana)
"pemirsa. Saya membuka rekening jalinan kasih. Silahkan kirimkan sumbangan anda ke rekening jalinan kasih, berapapun yang anda kirimkan akan saya terima, saya terima T_T"
_END_
Yosshhh akhirnya selesai :D gimana? Bagus nggak? (Aomine: BAGUS APANYA? KENAPA GUE YANG DIDZALIMI?!) Sebenernya saya mau bikin sekuel nya tentang masa-masa nya di training camp. Dan berhubung saya lagi demen maen Truth Or Dare, saya berencana memasukkan(?) games itu ke sekuel ini xD. Tapi, saya mau liat dulu berapa review dan permintaan sekuelnya :3. RnR?
Ja ne~~~
