Mati

Kuroko no Basuke ; Fujimaki Tadatoshi

Story ; Me a.k.a Tara Hoshiko

Pair ; AoMomo

Warning ; Genrenya mungkin tidak terasa, dan fanfiction ini berupa drabble yang saya buat karena iseng saja, oh! Saya juga masih belajar soal EYD dan bahasa yang baik dan benar, jadi—ya.

Happy Reading!


M – Momoi Satsuki

Mahkotanya yang lembut itu tertiup angin malam. Sang gadis yang beranjak dewasa, baru saja mengakhiri cinta pertamanya. Mata sembab masih membekas karena terlalu banyak tangisan. Ia menatap langit berbintang dan membayangkan cintanya. Seterang bintang, tapi redup suatu hari nanti.

Memang kata orang, orang yang sudah mati itu akan dijadikan bintang oleh Tuhan. Tapi sang gadis itu tak percaya.

Di atas langit terbayang wajah lelakinya—cintanya yang berakhir.

Ia masih ingin di tempat ini. Ia tak ingin pulang.

Sang gadis menghela nafas panjang.


A – Aomine Daiki

Tercekik.

Rasa itu terus menjalar dalam dirinya. Ia tak ingin mati sekarang. Ia masih ingin bersama cintanya, yang sekarang ia tatap dari atas, sangatlah menyakitkan. Selain cintanya yang putus, ia juga mendapatkan rasa sakit yang tak bisa ia ungkapkan.

Sakit sekali, ia tak tahu harus apa. Tubuhnya melayang tak tahu arah. Tak bisa ia gerakkan. Ia hanyalah butiran atom diantara galaksi.

Angkasa raya membuatnya takut.

Ia ingin kembali kepada cintanya. Ia tak ingin pergi.

Pria itu memejamkan mata.


T – Termenung

Termenung, hal yang sering gadis itu lakukan. Ia selalu termenung semenjak hari dimana ia berpisah dengan seseorang yang ia cintai, tanpa satu katapun yang sempat ia gunakan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Termenung, pada saat ia duduk di depan sungai, pada malam hari di langit berbintang.

Termenung, di tempat yang sering mereka kunjungi untuk menghabiskan waktu.

Sampai suatu saat ia ditegur, gadis itu hanya tersenyum kecil.

Pikirannya masih setengah sadar.


I – Ingat

Kepada gadis, apakah kau masih mengingatku?

Apa yang kau lakukan saat ini?

Siapa saat ini orang yang kausukai?

Aku menebak, dirimu sudah lebih dewasa sekarang.

Suatu saat, tolong temani aku, ya. Aku kesepian saat ini.

Sekitarku hanyalah bebatuan luar yang menghantamku terus menerus.

Kuharap, suatu saat nanti.

Kepada lelakiku, aku selalu mengingatmu. Setiap saat, setiap waktu, setiap detik.

Aku terus memikirkanmu tanpa henti.

Tetap, selamanya aku takkan berpaling darimu, meski kita harus berpisah.

Mungkin, sebentar lagi aku akan menemuimu. Umurku sudah bukan lagi muda.

Kuharap kau bersabar, aku akan menghalngi bebatuan yang menghantammu.

Ya, suatu saat nanti.


-end?

a/n : hAI SAYA SENENG BANGET BISA MELAHIRKAN FF BARU MESKIPUN INI DRABBLE GAJE DAN ANEH TAPI SAYA SENANG TAPI TAPI

baiklah..any review? Terimakasih telah membaca 'MATI' :DDD /run