Chapter 1 : Prolog

Disclaimer : Boboiboy © Monsta Studio , Story is mine.

Warning : AU , Fang and Boboiboy are sibling, OOC (maybe), Typo(s), Alur berantakan, dll.

.

.

.

.

.

Happy Reading….

Pertengkaran antar saudara itu sudah lumrah terjadi. Walau terkadang pertengkaran itu disebabkan hal-hal spele dan berakhir dengan penyesalan disalah satu pihak. Hal itu pula yang terjadi kepada kakak beradik Fang dan Boboiboy. Sejak kedua orangtua mereka meninggal,sikap Boboiboy menjadi sedikit sulit diatur. Memang saat ini mereka sudah bukan anak kecil lagi. Fang kini sudah berusia 19 tahun sedangkan Boboiboy 17 tahun, usia yang bisa dibilang sudah cukup dewasa. Setiap hari Boboiboy selalu pulang larut malam. Dan kalau ditanya dia hanya menjawab "Itu bukan urusan kak Fang." Dan Fang biasanya hanya akan diam mendengar jawaban dari adiknya itu. Namun kesabaran Fang akhirnya mencapai puncaknya juga.

Malam ini lagi-lagi Boboiboy pulang larut malam. Fang sedang menunggu adiknya itu diruang keluarga. Entah sudah berapa kali Fang melirik ke jam dinding di ruangan itu. Tak lama terdengar suara motor terparkir. Beberapa menit berikutnya pemuda yang biasa menggunakan jaket tanpa lengan dan topi dinosaurus itu masuk kedalam rumah. Wajahnya tampak kusut.

"Dari mana?" Tanya Fang dengan nada dingin.

"Bukan urusan kakak." Kata Boboiboy terus berjalan menuju dapur tanpa mempedulikan Fang yang saat ini benar-benar sudah emosi.

Fang menarik pundak Boboiboy kasar agar adiknya itu mau memperhatikannya. "Aku Tanya sekali lagi. Dari mana kau hah!"

"…" Boboiboy hanya diam. Kalau diperhatikan lekat-lekat, ada bekas air mata dipipinya.

"Jawab aku!" kata Fang sekali lagi. Kali ini dia menarik jaket Boboiboy.

"Memang apa urusan kakak? Kak Fang bukan lah ayah ataupun Ibu." Jawab Boboiboy agak meninggikan nada bicaranya. Tentu saja kata-kata Boboiboy itu membuat emosi Fang semakin menjadi. Lalu ia memukul Boboiboy tepat di pipi.

"AKU INI KAKAKMU! AKU BERHAK MENGETAHUI APA YANG ADIKKU LAKUKAN!" teriak Fang.

"Kalau Kak Fang tau memang APA YANG AKAN KAKAK LAKUKAN HAH!" balas Boboiboy tak kalah emosi.

"Cih, aku sudah lelah melihat tingkahmu yang seperti itu! Setiap hari selalu pulang larut malam. Kau sama sekali tak memikirkanku yang selalu menunggumu dengan perasaan cemas!" Kata Fang lagi tapi dengan nada tak setinggi tadi, walau masih dengan nada yang dingin.

"Kalau begitu tak usah menungguku pulang! Aku juga lelah karena tiap hari diatur terus. Aku sudah besar. Aku bisa menentukan pilihanku sendiri!" Balas Boboiboy sekali lagi.

Fang kini menatap lekat-lekat adiknya itu. "Oke kalau itu memang maumu. LEBIH BAIK KAU TAK USAH PULANG SEKALIAN! AKU SUDAH MUAK MELIHAT WAJAHMU!" teriak Fang yang sudah terlihat frustasi.

Boboiboy yang mendengar kata-kata kakaknya itu merasa terkejut. Ada perasaan sedih dalam hati Boboiboy. Lalu ia mengambil kunci motornya dan melangkah keluar rumah. Fang yang melihat hal itu tak tinggal diam.

"MAU KEMANA LAGI KAU, BOBOIBOY!" teriaknya, tapi terlambat Boboiboy sudah pergi.

"Sial! ADIK SIALAN!" teriaknya.

-Boboiboy POV On-

'Ugh menyebalkan kenapa kak Fang tak mengerti perasaanku.' Itulah yang kupikirkan selama dalam perjalanan mengendarai motorku ini. Mengenai kecepatannya jangan ditanya. Aku selalu mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata tentu saja. Karena saat ini perasaanku sedang kacau, aku justru semakin kencang mengendarai motor.

"Menyebalkan. Menyebalkan. Menyebalkan." Hanya kata itu yang terus terucap. Tak terasa air mataku mulai menetes.

" LEBIH BAIK KAU TAK USAH PULANG SEKALIAN! AKU SUDAH MUAK MELIHAT WAJAHMU!" kata-kata kak Fang terus terngiang dikepalaku. Membuatku tak mendengar suara lain.

'TIIIIINNNNN'

Tanpa kusadari ada sebuah mobil dari arah berlawanan yang sudah berada didepanku. Aku tak bisa menghindar. Yang ku tahu selanjutnya kegelapan dating menghampiriku.

-Boboiboy POV End-

Sementara itu Fang yang sudah menenangkan diri kini tengah duduk. Wajahnya ia tutupi dengan kedua telapk tangannya yang menggunakan sebuah sarung tangan fingerless pemberian dari ayahnya.

"Ayah, Ibu apa yang harus aku lakukan." Katanya lirih.

'Prank'

Tiba-tiba terdengar suara benda pecah. Fang denga segera mencari sumber suara itu. Dan dia menemukan sebuah foto jatuh dan pecah. Ditatapnya foto itu lekat-lekat. Ia berjalan mendekati foto itu yang merupakan foto dirinya dan Boboiboy saat masih kecil. Ada sebuah firasat buruk menyelinap dihatinya. Dengan segera Fang meraih ponselnya dan menekan nomer ponsel Boboiboy. Tak berapa lama terdengar sebuah suara nada dering sebuah ponsel dari lantai dua. Buru-buru Fang berlari menuju lantai dua. Ia membuka pintu kamar Boboiboy yang memang tidak pernah dikunci. Keringat dingin mengalir dari dahinya saat melihat ponsel dan dompet Boboiboy tergeletak diatas kasur. Tubuh Fang tiba-tiba menjadi lemas.

"Dasar bodoh" gerutunya kesal. Boboiboy tak pernah meninggalkan dompetnya karena didalam dompet itu ada kartu identitas, SIM dan berbagai benda penting lainnya. Tapi entah kenapa mala mini Boboiboy lupa membawa dompet dan ponselnya.

Ia kemudian segera menghubungi sepupu terdekatnya Yaya. Biasanya Boboiboy akan selalu kerumah Yaya kalau ia sedang bertengkar dengan Fang.

Tuuut… tuuuut [Halo] terdengar suara seorang gadis.

"Halo Yaya apa Boboiboy ada disana?" kata Fang panic karena firasat buruk yang ia rasakan semakin kuat.

[Boboiboy? Tidak, Boboiboy belum kesini hari ini emang ada apa?] Tanya Yaya.

"Tadi dia pergi dari rumah, karena ucapanku." Kata Fang lemas. "Yaya maukah kau membantuku mencari Boboiboy? Aku merasakan firasat buruk." Lanjutnya.

[Malam-malam begini? Oh oke. Aku akan jemput kau ya.] Kata Yaya.

"Iya aku tunggu. Terima kasih." Kata Fang lalu telfonnya terputus.

"Semoga kau baik-baik saja Boboiboy" kata Fang pelan sambil memegang foto yang figuranya kini sudah hancur berkeping-keping.

-To Be Continue-

Halo semuanya... saya author baru disini, salam kenal... ini saya baru post prolognya karena belim bisa bikin yang panjang... fic ini terinspirasi dari ff 'Do I Remember You' karya Maharani-senpai... bukan berarti saya plagiat, tapi saya cuma pinjam hubungan kakak beradik Fang dan Boboiboy saja... karena masih newbie, saya minta kritik, saran , masukan dan teman-temannya(?) dari para senpai dan readers sekalian... dan tentu saja review please... oh iya saya ucapkan terimakasih kepada IrenaDSari karena telah mengingatkan saya mengenai usia Boboiboy. seharusnya kalau dia sudah punya SIM usianya 17 tahun... maaf itu kesalahan saya *nunduk* sekali lagi terima kasih...