Title : Love Like A Comic's

Genre : Romance

Rate : M (untuk jaga-jaga)

Disclaimer : Naruto hanya milik Masashi Khisimoto seorang

Love Like A Comic's hanya milik Ayam PINK-Uchiha seorang

Pairing : Uchiha Sasuke X Haruno Sakura—and other pair's

Warning!

Typo(s) bertebar dimana-mana, OOC, Lemon (maybe), AU, bad Sakura, bad Sasuke, dsb.

Enjoy Reading ! :D

.

CHAPTER 1

SAKURA POV

'Uh! Sial! Mungkin aku akan terlambat hari ini. Shiitt! Kenapa waktu ini berjalan begitu cepat!? Oh, Hell ! Mati aku ! Brengsek!' Beberapa umpatan tak wajar kulontarkan hari ini. Tak peduli lagi dengan Sasori-nii yang mengoceh tak jelas karena mendengar kata-kata kasarku, dengan segera aku membuka pintu kamarku, kemudian turun kebawah dan dihadiahi oleh ceramahan Kaa-san panjang lebar mengenai tutur kata yang baik bagi seorang wanita karena Sasori-nii mengadu padanya tentang perkataanku yang menurutku—itu sudah biasa kuucapkan. Oh, no. Mereka berdua sama saja. C.E.R.E.W.E.T.

.

Oh, yah ! Kalian belum mengenalku bukan? Baiklah! Akan ku perkenalkan diriku.

Namaku Haruno Sakura. Dan seperti namaku yang berarti Sakura dimusim semi, aku memliki warna rambut bagaikan namaku. Yep! Warna PINK.

Kenapa bisa begitu? Tanyakan saja pada Kaa-san.

Umurku ? Aku masih berumur 16 tahun.

Statusku ? Pelajar SMU untuk kehidupan, dan Single untuk hubungan.

Saudara ? Hanya Sasori-nii.

Orang tua ? Hanya Kaa-san. Dan jangan tanya kemana Tou-san.

Ciri-ciriku ? Memangnya kalian bisa menemukanku, jika pun kusebutkan secara men-detail?

Kehidupanku ?

Aku seorang siswi yang sangat menyolok disekolah karena rambut merah mudaku. Dan aku sangat benci itu.

Aku termasuk siswa berprestasi dengan keahlian dibidang olahraga apapun. Dan dibidang akademik. Dan itu membuat segelintir orang iri padaku, dan mulai membenciku.

Aku berkerja paruh waktu disebuah caffe milik ayah temanku untuk menambah uang jajan saja. Jadi aku tidak perlu lagi repot-repot untuk meminta pada Kaa-san.

Aku mengasingkan diriku dari orang-orang, dan tak mau ikut campur dengan urusan mereka. Dan satu lagi. Jika kalian mengejekku, terserah saja. Tapi jika kalian mengejek keluargaku, awas saja.

Dan aku tidak pernah menyukai siapapun. Terserah jika kalian mau menganggapku ABNORMAL.

Ya, Cuma segitu. Ada yang mau ditanyakan lagi?

Tidak? Oke, baiklah. Waktunya kita kembali kepermasalahanku hari ini—

.

Tak memperdulikan mereka, aku segera menyambar selembar roti tawar yang belum dioleskan apa-apa diatas meja, dan tentunya Sasori-nii marah-marah akan hal itu—karena roti itu miliknya—menggigitnya sebentar sementara tanganku memakai sepatu, kemudian berkata 'Aku berangkat' dan melesat menuju sekolah. Namun beberapa detik kemudian aku kembali memasuki rumahku dan membuka sepatuku dengan jijik.

"Ada apa Sakura-chan? Ada sesuatu yang tertinggal? Biar Kaa-san saja yang mengambilnya, kau tetap disitu." Kata seorang wanita yang tentu saja Kaa-san ku.

"Tidak Kaa-san. Aku hanya mau mengganti sepatuku. Dan sepertinya, aku akan memotong Shiro sepulang sekolah nanti karena hal yang tidak menyenangkan. Oh, dan juga, jangan memanggilku dengan suffix-chan. Karena aku bukan anak-anak lagi." Ucapku panjang lebar tanpa memepedulikan tatapan maut Kaa-san yang seolah-olah kau-berani-memerintahku?.

Setelah sepatu baru telah melekat dikakiku, dengan segera aku berlari—biasanya berjalan santai, namun tidak untuk hari ini—karena sepertinya aku benar-benar akan terlambat. Shitt!

Bagai dikejar setan, aku berlari dengan sekuat tenaga menuju sekolah yang letaknya memang tak jauh dari rumahku. Namun untuk hari ini, kurasa sekolahku seperti berpindah tempat ke Afrika. Dan bukan lagi di Tokyo.

Oh, sepertinya pagi ini aku terlalu banyak menyebut 'Oh' sampai-sampai aku tidak menyadari bahwa pintu gerbang sekolah sudah ditutup. Dan satu-satunya jalan adalah memanjat dinding belakang sekolah yang uh-oh, itu sangat berbahaya—mengingat dimana semua tanaman berduri ditanam disana dan.. dan—oh, sudahlah!

Setelah memanjat dinding itu dengan sukses—namun tidak untuk kakiku—aku berjalan cepat menuju kelas karena disekolah kami tidak boleh berlari. Setelah sampai didepan kelas, aku merapikan pakaian, rambut dan tentu saja kakiku dari 'pelukan maut' duri-duri laknat itu kemudian menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan.

Untuk apa aku melakukan itu?

Ah, kau tak perlu tahu.

Segera kubuka kenop pintu dan...

Oh, no. Lebih baik aku bolos saja sedari tadi, daripada bertatapan dengan guru pecinta ular dan pria yang satu ini. Sialan.

"Haruno-san, apa lagi alasanmu, he? Bangun kesiangan ? Ditinggal Bus ? Merawat Ibumu yang sakit-sakitan ? Kakakmu malas mengantarmu ? Atau ayahmu yang tidak bertanggung jawab dan meninggalkanmu seorang diri sehingga kau harus menjadi pengantar koran pagi-pagi sebelum berangkat sekolah untuk menghidupi keluarga mu ? " katanya dengan sinis. Dan itu sukses membuat ku dipermalukan didepan kelas. Dan dihadiahi oleh senyuman sinis dari para siswi.

Hell ! Apa katanya? Kaa-san sakit-sakitan ? Sasori-nii pemalas ? dan terlebih lagi, Ayahku !?

Oh! Andai saja kau bukan guruku, maka sudah sejak tadi aku menggampar wajah ularmu yang menjijikkan itu, Orochimaru sialan !

Namun, ku urungkan niatku itu karena aku masih mempunyai tata krama dan memilih untuk menjawab seadanya.

"Tidak ada sensei. Aku keluar sekarang. Permisi." Ucapku terlebih dulu, karena sudah kupastikan dia akan mengeluarkanku dari kelasnya. Tanpa memperdulikan senyuman sinis semua siswi dikelas—yang iri padaku dan bersyukur karena aku tertimpa kesialan—aku berjalan menuju bangku ku, meletakkan tasku disana, dan kembali berjalan kearah pintu. Kemudian keluar dari kelas yang berisi semua siswi gila dan guru penyuka pria itu.

Uh-oh, setelah ini aku hanya berdoa kepada dewi fortuna supaya ia masih berpihak padaku dan membuatku naik kelas.

Oh, Kesialan apa lagi yang akan kudapatkan hari ini?

Setelah bangun kesiangan, dioceh Kaa-san dan Sasori-nii, meninjak—uhh- kotoran Shiro, gerbang sudah ditutup, kaki dipeluk duri, guru mempermalukan dan menghina keluarga, dan keluar dari kelas.

Uh, yeah, kau mengawali pagimu dengan sangat baik, Haruno.

SAKURA POV END—

A/N :

Baiklah ! Ketemu lagi sama Ayam!

Di chapter ini,hanya prolog saja. Dan masih pendek, belum ada tanda-tanda terjadinya Lemon, plus belum ada adengan SasuSaku-nya XD

Mungkin dichapter berikutnya—Mungkin ya~

Ayam harap, anda menyukai fict baru ayam. Dan untuk fict Blue Miracle-nya, mungkin akan Ayam lanjutin setelah imlek—soalnya bakal disuruh bersih-bersih rumah.

Nah kalo buat fict My Love Is You-nya, nggak tau kapan lanjutnya #plakk

.

Oke deh ! Terima kasih buat yang udah baca fict Ayam. Gomen jika fit Ayam kurang memuaskan, dan mohon riview-nya agar Ayam bisa segera melanjutkan fict ini, dan fict lainnya XD

Baiklah, Akhir kata : Domo Arigatogozaimasu. ^^