Your My Destiny
Main cast : Naruto uzumaki, Sasuke uchiha, Gaara And Other
Main pair : NarutoxSasuke slight gaaSasu
Rate : M
Warning! : Gender Switch!. Ooc!ooc! Miss typo dan masih banyak kekurangan lainnya.
DLDR!
Summary : Dia hanya seorang gadis biasa yang bekerja sebagai kasir di mini market. Sampai pada suatu hari seorang anak kecil meminta padanya "menikahlah dengan ayahku" dan permintaan itupun mengubah hidupnya.
***Konoha Hotel Ballrooms***
Di dalam ballrooms hotel yang mewah itu terlihat para tamu mulai berdatangan. Tamu - tamu itu bukan tamu biasa terlihat dari pakaian yang mereka kenakan dan mereka juga serta membawa anak mereka. Tentu saja sebagian dari mereka membawa anaknya, di karenakan pesta yang di adakan malam ini adalah pesta ulang tahun anak yang ke 7 tahunnya.
Namikaze Boruto adalah anak beruntung itu yang mengadakan pesta ulang tahunnya dengan mewah. Tentu saja ini bukan keinginannya seutuhnya yang pasti ayah, kakek dan neneknya yang menginginkan dengan mewah. Bukan hal yang sulit bagi mereka karena mereka adalah pengusa kaya raya dan sukses tentunya.
Namikaze boruto bocah yang berulang tahun malam ini tampak bahagia. Teman - teman nya juga sudah berdatangan. Dia pun berkeliling untuk menyapa para tamu itu.
"Yo" Sapa Boruto kepada seorang bocah laki-laki berambut kuning pucat, "Kau menikamti pestanya teman?" Tanya Boruto lagi.
"Lumayan" jawab bocah lelaki berambut kuning pucat itu, "terlalu mewah untuk ukuran anak anak seperti kita" sambung nya lagi.
Boruto tertawa ringan menggapi pernyataan Inojin bocah lelaki berambut pucat itu, "Kau pasti tau ini ulah siapa kan" jawab Boruto.
"Hei Inojin, apa kau melihat shikadai?"
"Tidak, tadi memang kami bersama tapi tadi kami berpisah" jawab Inojin ringan.
"Baiklah aku akan mencarinya dan menemui teman-teman yang lain juga" Kata Boruto.
"OK" Inojin meberi isyarat kepada Boruto.
Boruto pun melanjutkan acara sapa-menyapa kepada tamunya. Sambil berkeliling mencari Shikadai yang mungkin sudah terlelap entah dimana Boruto melihat siluet sang ayah yang sedang berkumpul dengan teman dan rekan kerjanya. Boruto berpikir inikan hari ulang tahunnya tapi seperti acara pesta perusahaan saja. Terlihat dari banyaknya tamu yang datang adalah rekan kerja, teman ayah kakek & neneknya.
Boruto lelah mencari Shikadai yang tak terlihat. Huh kemana sih dia pikir Boruto dengan jengkel.
"Tanjoubi omedetou gozaimasu, Boruto-kun" Ujar seorang pria paruh baya kepada Boruto.
Boruto pun melihat ke sampingnya siapa yang sudah mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Boruto merasa bahagia melihat orang itu dan kekesalannya pada Shikadai yang menghilang.
"Arigatou Gozaimasu Ojii-chan" ucap Boruto tersenyum gembira. Boruto memeluk erat pria paruh baya tadi yang ternyata adalah kakeknya.
"Kau sudah menemui teman-teman mu yang hadir di pesta ini Boruto-kun?" Tanya sang kakek sambil mengelus surai pirang Boruto.
"Hm, sudah ojii-chan" jawab Boruto sembari tersenyum kepada kakeknya itu, "dan aku tadi sedang mencari Shikadai, sebentar lagi acara pemotongan kue di mulai tapi hanya dia yang tidal terlihat" sambung Boruto.
"Begitukah?" respon sang kakek. Dan outou-chan mu, apa hadiah yang dia berikan pada cucu kesayanganku ini hm?" Tanya sang kakek pada Boruto lagi.
Belum sempat Boruto menjawab, sesosok lelaki tampan bertubuh tegap dan berwajah tegas dan jangan lewatkan matanya yang biru cemerlang itu menatap dengan teduh. Pria dengan setelan jas berwarna hitam yang menambah ketempanannya malam ini menghampiri cucu dan kakek yang sedang berinteraksi itu. Menggapai pucuk kepala Boruto dan mengelus pelan surai pirang boruto lalu tersenyum simpul kepada pria paruh baya itu yang ternyata adalah ayah nya Namikaze Minato kakeknya Boruto. Boruto juga merasa senang melihat ayahnya.
"Ayah kapan datang? Kenapa tidak memberitahuku kalau sudah sampai? Tanya Namikaze Naruto kepada sang ayah.
"Hm, aku rasa kau sedang sibuk meladeni tamu-tamu bisnismu. Rasanya seperti acara pesta perusahaan bukan pesta ulang tahun anakmu" Minato mengedarkan pandangannya keselilingnya.
Naruto hanya tersenym kikuk mendengar pernyataan sang ayah Namikaze Minato.
"Aku juga sekalian ingin bersilaturahmi dengan teman dan rekan-rekan ku ayah" Jawab Naruto.
"Ojii-chan, Otou-chan kalian belum memberikan ku hadiah" ucap boruto menginterupsi pembicaraan ayah dan kakeknya.
Minato dan Naruto hanya terkekeh pelan melihat kelakuan Boruto. Tanpa diminta pun semuanya akan di berikan kepada boruto. Tak lama kemudian terlihat seorang wanita paruh baya mengampiri mereka.
Wanita paruh baya bersurai merah itu tampak menawan malam ini. Dengan gaun hijau Tosca yang menjuntai ke bawah dan rambut panjang yang di gerai indah. Walaupun sudah berumur tetap saja kecantikannya tidak kalah dengan anak muda.
"obaa-chan!" Teriak Boruto senang lalu menghamiri Uzumaki Kushina.
"Boruto" Jawab kushina dengan senyuman menawan miliknya.
"Kau ingin hadiah apa rupanya sampai merengek seperti itu pada kakek dan ayahmu hm?" Tanya kushina.
Belum sempat Boruto menjawab, Naruto menginterupsi pembicaraan nenek dan cucu itu. "Nanti kita lanjutkan lagi mengenai hadiahmu Boruto, kita potong kue nya dulu, lihat semuanya sudah menunggu".
"Baiklah" jawab Boruto sambil memanyunkan bibirnya.
"Ayo" ajak Minato kepada Kushina dan Naruto lalu menggandeng Kushina.
Mereka berjalan berdampingan dengan penampilan mewahnya masing-masing. Boruto memang terlihat tampan malam ini dengan setelan jas berdasi kupu-kupu yang pas di badannya. Sambil melewati para tamu undangan Boruto mendengar ada yang berbisik-bisik namun masih terdengar di telinganya.
"Lihatlah! Mereka keluarga yang sempurna bukan"
"Tapi sayang sekali Naruto tidak memilki istri"
"Naruto itu bodoh atau apa sih apa dia sudah tidak normal, senang sekali menduda" ucap salah satu tamu itu.
Boruto walaupun masih anak-anak sudah paham apa yang di katakan orang-orang itu. Ada yang sakit rasanya ketika mendengar ayahnya dihina seperti itu.
Acara pemotongan kue di laksanakan dengan suka cita, namun Boruto tidak bersemangat Kali ini. Kata-kata tadi masih terngiang di telinganya. Para tamu undangan itu sudah memberikan ucapan selamat dan hadiah kepada boruto. Boruto terduduk di kursi entah memikirkan apa.
Naruto heran melihat putranya yang dari tadi melamun. Setelah semua hadiah di keluarkan dari ballrooms. Minato dan Kushina mengajak Boruto pulang. Namun Boruto tetap tidak beranjak dari tempat duduknya.
"Cucu ku sayang ada apa denganmu" tanya kushina sambil mengelus punggung boruto.
"Kalian belum memberiku hadiah" Ucap boruto dengan kesal.
"Boruto apa yang kau inginkan hm"? Tanya Naruto.
"Benarkah otou-chan akan memberikan apapun itu" jawab boruto dengan semangat.
Naruto mengangkat sebeleh alisnya "tentu saja apapun itu" ucap Naruto dengan senyumannya.
"Katakan saja" suruh Minato.
"Ne, cepat katakan" sambung Kushina.
"Baiklahh!" Jawab Boruto dengan semangat yang menggebu-gebu sambil berdiri dia atas kursi yang di dudukinya.
"Aku ingin Otou-chan menikah dengan sasuke-san" lantang boruto dengan mata berbinar-binar.
Minato Dan Kushina hanya tertewa geli melihat tingkah cucu semata wayangnya ini.
"Baiklah permintaan diterima" ucap Kushina senang.
"Ayo pulang, malam sudah larut" anak Minato.
"Ayo/Ayo" sahut Boruto dan Kushina kompak.
Mereka bertiga pun berjalan menuju arah pintu keluar ballrooms.
Beda lagi dengan Naruto. Dia masih mencerna permintaan anaknya tadi. Apa tadi kata anaknya menikah? Dengan Sasuke-San? Bukankah itu nama lelaki? Apa anaknya sudah tidak waras, menikah dengan laki-laki?
Ohhh tidaaaaakkkkkkk! Jerit Naruto Frustasi.
TBC...
