Skipper's Father Side
Chapter 1 : A Horror Movie
Disclaimer : Semua karakter dari Penguins of Madagascar bukan milik saya, melainkan DreamWorks dan Nickelodeon. Kecuali OC yang dibuat oleh saya sendiri.
A/N : Ini fic pertama saya jadi mohon dimaklumi jika ada banyak kesalahan.. Happy reading…
"Baiklah anak-anak, latihan cukup untuk hari ini." Seru Skipper kepada yang lainnya. Kowalski, Rico dan Private langsung duduk kelelahan.
"Akhirnya… Aku bisa beristirahat, latihan kali ini cukup melelahkan." Kata Private.
"Yup." Rico mengangguk, dan begitupun juga Kowalski.
"Anak-anak, aku punya sesuatu yang ingin disampaikan." Kata Skipper.
"Apa itu, Skippah?" Tanya Private.
"Malam ini kita akan menonton film horor bersama Marlene." Jawab Skipper. "Dan aku tidak yakin… kalau Private bisa ikut."
"Apa?" Protes Private dengan suara yang sangat keras sehingga membuat yang lain terkejut. "Kenapa aku tidak boleh ikut?"
"Private, aku hanya takut kalau kau akan bermimpi buruk dan-" kata-kata Skipper terpotong oleh Private.
"Skippah, aku bukan anak kecil lagi, aku sudah dewasa."
"Tapi, Private-"
"Ayolah, Skippah." Private terus memohon.
"Hm… Baiklah… Kau boleh ikut." Kata Skipper. Private tersenyum, lalu berjalan menuju mangkuk ikan dan turun ke bawah menuju markas.
Kowalski menghampiri Skipper. "Skipper, apa kau yakin tentang itu?"
"Aku tidak yakin, Kowalski." Jawab Skipper. "Aku hanya takut hal buruk akan terjadi pada Private."
Kowalski mengangguk lalu bertanya. "Lalu, kenapa kau mengajaknya?"
Skipper terdiam, dia tidak memiliki jawaban untuk itu, ia hanya menggelengkan kepalanya.
Tiba-tiba bel Central Park Zoo berbunyi, saatnya kebun binatang dibuka. Alice segera membuka gerbang kebun binatang. Para pengunjung langsung masuk berdesak-desakan. Dengan cepat, Private keluar dari markas.
"Anak-anak, bersiaplah untuk menghibur para pengunjung." Seru Skipper.
Para penguin menempati posisinya masing-masing. Banyak pengunjung yang menunggu disekitar habitat penguin untuk melihat trik-trik hebat yang akan mereka lakukan.
"Baiklah anak-anak, lakukan semua yang kalian bisa dan jangan malu." Bisik Skipper. "Satu… Dua… Sekarang!" Dengan itu mereka memulai pertunjukan mereka.
Kowalski dan Private menari bersama, sedangkan, Skipper dan Rico berenang kemudian melompat sambil melakukan gaya. Sesudah itu, Skipper dan Rico keluar dari air lalu mengeringkan tubuh mereka dan mulai berselancar menggunkan perut mereka sambil melakukan pose yang lucu. Lalu, Skipper, Kowalski dan Rico melempar Private ke atas dan menangkapnya lagi.
Setelah itu, mereka semua kembali ke posisi semula dan menggoyangkan bokong mereka. Terakhir, mereka mengangkat sirip mereka dan melambaikannya sambil tersenyum. Para pengunjung bersorak dan bertepuk tangan melihat pertunjukkan itu. Banyak yang melemparkan ikan kepada para penguin.
"Kerja bagus, anak-anak." Kata Skipper. Para pengunjung mulai pergi dari habitat penguin. Para penguin berhenti melambaikan sirip mereka.
"Nikmatilah, anak-anak." Kata Skipper.
"IKAAAN!" Teriak Rico dengan penuh semangat. Mereka langsung menyantap ikan-ikan yang berada di sekitar mereka. Mereka menyisakannya sedikit untuk ditaruh didalam kulkas yang ada didalam markas mereka.
Tak terasa waktu telah berlalu, bel Central Park Zoo berbunyi, saatnya kebun binatang ditutup. Alice langsung mendorong keluar para pengunjung, dan menutup gerbang kebun binatang.
"Anak-anak, kebun binatang sudah ditutup dan sebentar lagi Marlene akan datang." Kata Skipper. Dengan itu, mereka semua masuk ke dalam markas mereka.
Ketika sampai di dalam, Kowalski pergi menuju labnya, Rico duduk di tempat biasanya dia bermain bersama bonekanya, dan… Skipper…
"Private?"
"Ya, Skippah."
"Um… Mau bermain catur?" Tanya Skipper.
"Oh, tentu." Jawab Private. Dan mereka pun mulai bermain.
"Private, apa kau yakin ingin ikut?" Skipper memulai.
"Oh… Um… Tentu saja." Jawab Private.
"Kau tidak takut?" Tanya Skipper.
"Um… Tidak." Jawab Private.
"Kau belum pernah menonton film horor bukan?" Skipper bertanya lagi.
"Belum." Private menggelengkan kepalanya.
"Kuharap sesuatu yang buruk tidak akan terjadi padamu." Desah Skipper.
"Tenang saja, tidak akan terjadi hal yang buruk padaku." Kata Private sambil tersenyum. Tiba-tiba, Marlene datang mendobrak pintu.
"Halo teman-teman, kalian sudah siap?" Seru Marlene dengan suara keras. Para penguin terkejut.
"Marlene, sudah berapa kali kubilang, harus mengetuk pintu dulu!" Kata Skipper, nadanya seperti orang marah.
"Kau juga sering melakukan hal yang sama padaku!" Balas Marlene. "Sudahlah… Jadi kalian sudah siap?"
"Oh tentu, Marlene." Jawab Skipper.
"Aku sudah bawa kasetnya." Marlene mengeluarkan kaset yang dia bawa. Dia memasukan kasetnya kedalam DVD Player yang ada di atas TV, dan menekan tombol Play.
Semuanya sudah duduk di depan TV. Skipper duduk diantara Private dan Marlene, disamping Private ada Rico dan Kowalski. Filmnya menceritakan tentang seekor penguin yang dibunuh oleh makhluk aneh.
Pada bagian yang menyeramkan, Private mulai gemetaran dan menutup matanya dengan siripnya, Marlene tiba-tiba memeluk Skipper tanpa sadar karena ketakutan.
Lalu, Marlene menyadarinya dan melepaskan pelukannya, wajah mereka berdua memerah. Keduanya menatap ke lantai, tidak percaya apa yang telah terjadi. Disisi lain, Kowalski dan Rico terlihat sangat menikmati filmnya. Tapi Private… Dialah yang paling ketakutan.
Tiba-tiba petir menyambar dan hujan mulai turun, membuat suasana menjadi tambah seram. Private tambah gemetaran. Hujannya semakin deras, sepertinya ini sebuah badai.
"Teman-teman, sebaiknya kita lanjutkan menonton ini lain kali saja" Kata Skipper. Yang lain mengangguk. Lalu, Skipper mematikan DVD Player dan TVnya.
"Aku rasa aku harus bergegas pulang, badainya semakin besar." Kata Marlene, lalu berjalan menuju pintu.
"Tidak, Marlene." Skipper memegang tangan Marlene.
"Diluar berbahaya, kau boleh tinggal jika kau mau." Kata Skipper, masih memegang tangan Marlene.
"Kau tidak keberatan?" Tanya Marlene.
"Tentu tidak." Jawab Skipper. Lalu, Marlene memeluk Skipper.
"Terima kasih, Skipper." muka Skipper memerah, tapi dia membalas pelukan Marlene.
"Sama-sama, Marlene." Kowalski dan Rico hanya terdiam melihat kejadian itu, sedangkan Private, masih ketakutan setelah melihat film itu.
A/N : Saya kasih Skilene dikit di ceritanya.. Sekali lagi, saya mohon maaf jika ada banyak kesalahan.. Ya...chapter ini memang sedikit aneh.. Silahkan bagi yang mau Review, atau apalah... Akan saya terima..
