Alooohhaaa~~~
Orang aneh datang... Maaf kalo bosen, tapi story saya kali ini tentang Mamori [lagi].. RnR please.. =]
.
.
Eyeshield21 © Riichiro Inagaki & Yusuke Murata
.
Catokan Impian
.
Genre : Humor, Romance (yang sama sekali nggak kerasa)
Rated : K+ (sewaktu-waktu bisa berubah)
Pairing : Hiruma x Mamori
Warning : OOC (maybe), miss typo, GJness, romance baru akan muncul entah di chapter berapa :p .. dst.. dst..
.
Summary : Perjuangan Mamori menyembunyikan rahasia tergelapnya dari sang Komandan Neraka. Apakah Malaikat kita akan berhasil melaksanakan operasi penyelamatan, ataukah ia akan menjadi budak abadi sang Iblis?
.
Wajah yang cantik dan tubuh yang indah merupakan impian setiap gadis. Begitu pula halnya dengan rambut. Rambut yang merupakan mahkota bagi seorang wanita, adalah aset berharga untuk menunjang penampilan. Tidak heran kalau model rambut merupakan salah satu fokus utama setiap perempuan, terutama tokoh utama kita : Mamori Anezaki.
Sebagai Angel of Deimon, Mamori dituntut untuk selalu berpenampilan cantik. Walaupun pada dasarnya ia memang sudah cantik alami tanpa make up, Mamori memiliki satu masalah rahasia yang hanya ia dan orang tuanya ketahui : RAMBUT KERITING.
.
Ya, saudara-saudara... Rambut asli Mamori itu keriting, turunan dari ayahnya. Tapi karena ayahnya sudah botak, ia pun terbebas dari masalah tersebut. Seperti yang telah kita ketahui, mayoritas orang Jepang itu berambut lurus. Waktu kecil Mamori tinggal di Amerika, jadi tidak ada masalah. Tapi begitu ia dan keluarganya pindah ke Jepang, Ibunya khawatir jikalau malaikat kecilnya itu akan diejek oleh teman-temannya karena rambutnya yang 'tidak biasa'.
Syukurlah saat itu teknologi di Jepang sudah sangat maju, sudah ada cara untuk meluruskan rambut yang keriting yaitu dengan direbonding. Akhirnya, Mamori pun dapat bersosialisasi dengan baik dengan teman-teman barunya, walaupun warna mata dan rambutnya tetap 'tidak biasa', hal itu malah membuatnya disukai dan menjadi pusat perhatian.
Kalian mungkin bertanya-tanya, kenapa warna mata dan rambut yang 'tidak biasa' malah bagus, sedangkan rambut yang keriting malah tidak bisa ditolerir? Jawabannya mudah: FOR THE SAKE OF THIS FIC! Kekekekekekeke...
.
Okeh, lupakan saja keegoisan author... Jadi intinya, sejak SD sampai SMA [now], Mamori harus meluruskan rambutnya setiap tahun. Sudah terlambat untuk mengungkapkan kebenaran. Dan sudah tiga tahun terkhir ini ia beralih ke smoothing yang tidak akan merusak rambutnya. Itu pun smoothingnya harus di Negara lain, agar tidak ada yang mengetahui kebenaran yang sesungguhnya akan rambut Mamori.
Selama ini Mamori selalu merasa aman, sampai akhirnya ia dipertemukan oleh takdir dengan setan yang hobi mengancam menggunakan rahasia tergelap seseorang untuk dijadikan budak. Apalagi setan yang diidentifikasikan sebagai Youichi Hiruma itu sangat jenius dan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Mamori sempat ketar-ketir karena satu-satunya makhluk yang rahasianya masih aman dari Hiruma hanya dia seorang.
Setidaknya, Hiruma belum mengetahui tentang rambut 'asli' Mamori. Sampai suatu hari…
.
Mamori's POV
Aku ingin begini… Aku ingin begitu… Ingin ini, ingin itu banyaaak sekaliii~~~
Terdengar suara alarm yang biasa kupasang agar berbunyi pada pukul 5 pagi. Aku pun berjuang untuk membuka mataku. Perlahan… Perlahan… Lebih keras... Lebih... Lebih... Eh? Kenapa mataku tidak bisa dibuka?
Aku pun meraba mataku yang terasa berat tetapi sejuk. Ah, aku lupa kalau aku memakai penutup mata motif Doraemon yang baru kemarin kubeli setelah berebut dengan Suzuna-chan. Wajar saja aku lupa, aku kan tidak biasa memakai penutup mata saat tidur. Lagipula aku belum selesai mengumpulkan nyawaku yang masih berantakan dan tercecer dimana-mana. *membela diri*
Aku pun memfokuskan pandanganku dan mencoba bangkit dari kubur, eh, dari tempat tidur. Gelap. Tentu saja, ini kan masih pagi sekali. Kuraih saklar lampu yang terletak di bawah [?] tempat tidurku. Dalam sekejap, cahaya lampu bohlam lima watt yang terpasang di langit-langit kamarku memenuhi ruangan dan membutakan mataku.
Begitu aku bisa melihat dengan jelas, hal pertama yang terlihat olehku adalah bayanganku di cermin super besar yang terpasang di dinding seberang tempat tidur. Seperti biasa, yang terlihat hanyalah wajah kusut dan mengantuk tanpa semangat hidup dengan rambut keriting yang acak-acakan.
Eh, tunggu dulu...
Tadi aku bilang apa? Keriting? Keriting? Tidaaakkk! Rambutku sudah kembali ke asal! Aku lupa kalau sudah saatnya untuk smoothing lagi! Bagaimana ini? Huweee... Hiks... Hiks... Srooott...
.
Author's POV
Saking paniknya, Mamori Cuma bisa nangis GJ sambil narik-narik rambutnya. Mendengar kericuhan di kamar Mamori yang letaknya tepat diatas dapur, Mami Anezaki [Ibunya Mamori] pun bergegas menuju sumber noise pollution yang telah mengganggu acara memasaknya.
"Mamo-chan, ada apa?" tanya Mami sambil mengetuk, menggedor, dan mencoba mendobrak pintu kamar Mamori.
"Mommy... Hiks... Hiks..." Mamori langsung menghambur ke pelukan induknya begitu membuka pintu.
"Hey, kau ini kenapa?" tanya Mami sambil menahan berat badan Mamori yang sedang bergelantungan di lehernya.
"Rambutku keriting lagi... Huweee... Bagaimana ini?"
"Oh, itu. Sudah, jangan menangis lagi. Ibu pinjamkan catokan ke tetangga ya. Sekarang Mamo-chan mandi dan keramas dulu saja," jawab Mami menenangkan putri semata uang[?]nya.
.
~skip waktu Mamori mandi~
.
Mami Anezaki meminjam catokan milik tetangganya yang ternyata adalah Kumabukuro dengan alasan untuk membuat kue dadar guling [?], Kumabukuro pun langsung meminjamkan catokannya tanpa keberatan sama sekali karena ia sendiri sudah lama menyerah untuk meluruskan rambutnya.
Mami pun membantu Mamori meluruskan rambutnya menggunakan catokan pinjaman itu. Butuh waktu sekitar satu juta tahun cahaya untuk melakukannya karena rambut Mamori yang bandelnya hampir sama dengan Ha Ha bersaudara. Akhirnya rambut Mamori pun kembali lurus, walaupun acak-acakan lagi karena ia berlari dengan kecepatan 80 km/h agar tidak terlambat latihan pagi.
Ritual catok-mencatok itu benar-benar telah menyita waktunya, Bahkan ia tidak sempat membuat bekal untuk Sena, ataupun untuk dirinya sendiri. Karena saking cepatnya ia berlari, tiba-tiba ia sudah sampai di depan markas tercinta para DDB yang lebih pantas disebut casino daripada ruang club.
Tapi jam sudah menunjukkan pukul 06.58, sedangkan latihan dimulai pada pukul 07.00 tepat. Terlambat 0,0000001 detik saja, Mamori bisa menjadi bulan-bulanannya Hiruma. Syukurlah, berkat sedikit manuver yang dikuasainya setelah bertahun-tahun berguru pada Haruno Sakura dari fandom sebelah, ia pun berhasil sampai di hadapan sang Kapten di detik-detik terakhir. Fiuuhh...
.
.
Tetapi... kenapa wajah si setan itu mengindikasikan bahwa Mamori telah melakukan kesalahan? Sebelah alisnya naik dan sudut-sudut bibirnya tertarik ke bawah. Mamori memang tidak pernah mendapatkan ucapan selamat pagi ataupun sambutan yang hangat dari Hiruma. Ia selalu melihat Mamori dengan ekspresi datar jika Mamori menyapanya, Mamori pun sudah terbiasa jadi tidak pernah mempermasalahkannya.
Tetapi kali ini, muka tidak senang Hiruma memberi Mamori firasat buruk. Ia pun mencoba memikirkan tentang kesalahan yang mungkin diperbuatnya sambil menatap mata Hiruma dengan pandangan bertanya. Hiruma hanya kembali menatap Mamori dengan kerutan diantara matanya yang semakin lama semakin dalam.
.
.
.
|to be continue|
.
.
.
A/N: Setelah melalui jalan panjang menuju langit biru, apakah Mamori berhasil menyelamatkan diri dari Hiruma? Apa kesalahan Mamori sampai membuat Hiruma marah? Kenapa humornya nggak kerasa? Kapan romance-nya mulai?
Tunggu saja sampai author kembali dari hibernasi. Sampai jumpa di chapter 2..^^V
