Prompt: Moon/Bulan
Fandom: Kamichu! - Teenage Goddess (かみちゅ!) © Hanaharu Naruko
Character: Yurie Hitotsubashi (一橋 ゆりえ, Hitotsubashi Yurie)/Kenji Ninomiya (二宮 健児, Ninomiya Kenji)
Yurie mendesah. Manik matanya menyapu suasana langit malam yang hening. Sesekali helaian rambut melambai ikut gerak udara. Membuat sang gadis harus menepikannya agar tak mengganggu visual. Berbekal sweater tebal nan hangat, ia sudah berada di teras. Mengagumi desau angin maupun cahaya dari Sang Ratu Malam―
―bulan.
Sudah beberapa hari ini Yurie selalu mengamati pergerakannya. Dari saat masih berbentuk sabit, hingga kini bulat sempurna. Entahlah. Rasa-rasa melankolis sekali. Tapi memang. Yurie memang sedang melankolis. Atau mellow. Dua-duanya.
Penyebab dari permasalahan-yang-tidak-bisa-disebut-masalah ini sudah pasti mudah ditebak. Yah, apa―ehm, tidak, lebih tepat jika disebut―siapa lagi kalau bukan Kenji?
Iya, Ken.
Pemuda itu memang tidak berbuat apa pun yang kejam pada Yurie. Ia masih baik setelah dua minggu kemarin mereka ohokjadianohok. Hanya saja, tak ada perubahan berarti pada sikapnya. Dia tetap cuek, easy-going, dan simple. Serta ... sangat sulit ditebak, jangan lupa. Membuat Yurie selalu bingung―mencoba menerka sendiri apa yang Ken pikirkan namun tak pernah berhasil.
Tidak aneh kalau ia memikirkan hal ini, bukan? Wajar bagi perempuan jika memikirkan ohokpacarohok mereka yang seperti tak menaruh perhatian apa pun, benar? Lagi, Yurie menghela napas. Bahkan sudah dua hari ini Ken tak menelepon. Padahal dulu ia sudah berjanji untuk memberi kabar setiap hari―walau mereka selalu bertemu di sekolah, sih. Oh, yeah.
Kring kriiing!
Lamunan Yurie buyar. Refleks lehernya memutar cepat sampai terdengar bunyi berderak menyakitkan. Ia berlari ke dalam, mengambil telepon yang sudah lama tak berdering. Dengan gugup, dia mulai mengeluarkan suara. "M-moshimoshi?"
"Yurie? Ini aku. Lihat bulan sekarang, cantik sekali." Terdengar suara di seberang telepon. Yurie membelalak. Ia yakin sekali. Itu Ken!
"E-eh?" Belum sempat ia membalas, sambungan sudah diputus. Yurie menatap gagang telepon dengan sedih seraya menelan ludah kecewa. Namun begitu, tetap diikutinya keinginan Ken. Dia kembali keluar, meski tahu bahwa tak ada yang istimewa dari bulan. Toh, bakal sama saja seperti tadi, kan?
Namun, sampai di luar Yurie terperanjat. Semua pemikiran yang baru saja tertera langsung terhempas. Pupilnya mengecil sebab kaget. Sudah ada Ken di luar.
Sedang apa ia di sini?
"Ayo lihat sama-sama." Kalimat tersebut menyela kata-kata yang sudah akan keluar dari mulut Yurie. Gadis itu menelan ucapan kembali. Menurut tatkala Ken menarik tangannya dan mengajak duduk bersama.
Hening menjadi pengisi waktu, diselingi degup jantung dari pihak gadis. Rona merah sudah menjalari wajah. Sesekali diliriknya tangan yang masih bertaut. Menyebabkan si cowok menoleh―memperhatikan sejenak Yurie yang sudah menyembunyikan wajah malu.
"Hmm. Bagaimana? Indah, kan?" Dia bertanya mengembalikan pandangan pada bulan.
Pelan-pelan Yurie mengangkat kepala. Ikut memperhatikan bulatan bersinar terang itu, lalu diam-diam menyetujui ucapan Ken.
.
Bulan memang indah saat ini. Tepatnya, saat kau bersamaku.
.
.
A/N: Huayoloh, gaje amat jadinya. Gara-gara napsu pengen bikin Kenji/Yurie sih... -_-
Originally posted in Infantrum's Chain-Drabble Thread alias Drabble Berantai Keroyokan. Saya nggak menemukan eksistensi dari fandom Kamichu!, jadi saya masukkan ini ke Misc. Animanga.
Thanks for reading~
.
Sleman, 24th October 2010.
10:22 AM.
Dilia.
