''... Rasanya lebih jauh dari yang kudengar ... Entah apa obatnya cukup ...''
Ada 2 jenis penyihir di bumi ini. Penyihir murni yang berarti manusia yang memiliki darah penyihir, memakai sihir dengan 'jimat'. Lalu penyihir yang sebenarnya manusia biasa tetapi mempunyai bakat jadi penyihir, memakai sihir dengan 'obat'.
''suami ku, hari ini gadis yang mau homestay di sini akan datang.'' Kata seorang namja manis yang sedang mengelap piring.
''Benar juga.'' Kata seorang namja yag lebih tinggi yang sedang membaca koran.
''rasanya seperti punya anak lagi, ya. Senang nya.'' Kata ryeowok –namja manis itu-.
PRANG
Tiba-tiba ada seorang lelaki mungil yang imut masuk –atau bisa dibilang jatuh- lewat jendela.
''adu-duh.. obatnya nggak cukup ...''
Hening ...
Seketika dia bangun dan langsung duduk dengan sopan.
''Ah ... Saya datang dari sekolah penyihir untuk homestay disini. Nama saya baekhyun. Mulai sekarang saya mohon bantuan dari keluarga park.'' Kata namja mungil nan imut itu.
''Wah... kau begitu mungil nan imut ...'' kata ryeowok seraya mengulurkan tangan.
Baekhyun menepis tangan ryeowok yang ingin mencubit pipi nya dengan jutek. Lalu beralih mendekati yesung –namja tampan itu-.
''Tuan yesung! Saya dengar ceritanya dari guru saya! Guru bilang, tuan yesung sahabat guru dan tinggal di alam manusia setelah menikah. Konon tuan penyihir hebat!'' kata baekhyun bersemangat.
''Tolong perlihatkan sihir tuan yesung. Saya tak pernah melihat sihir dari penyihir murni. '' pinta baekhyun dengan wajah super imutnya.
''... Maaf ya, baekhyun-ah. Aku sudah tidak pakai sihir lagi.'' Tolak yesung lembut.
''Eh?! Kenapa ?!'' tanya baekhyun.
''karena sejak menikah dengan ryeowook-sii, aku memutuskan untuk hidup sebagai orang biasa disini.'' Jawab yesung malu-malu.
''seharusnya tuan bercinta dengan penyihir, bukan manusia.'' Kata baekhyun ketus.
''Hei. Kamu belum tahu apa-apa kan soal cinta?'' tanya ryeowook ketus.
''sekarang memang begitu. Tapi saya akan segera tahu. Karena...
''suara berisik apa barusan?'' sebuah suara memotong ucapan baekhyun.
Seorang namja tinggi yang tidak kalah tampan sedang berdiri di depan pintu.
''baekhyunie membuat sedikit kecelakaan..'' jawab ryeowook.
''Baekhyun?'' tanya lelaki itu.
''baekhyunie, ini chanyeol putraku. Chanyeol sudah tau, kan? Dia dari sekolah sihir.. yang akur,ya.'' Kata ryeowook lagi.
''aku tahu. / saya tahu.'' Jawab chanyeol dan baekhyun bersamaan.
''penyihir buatan cuman sampah kalau nggak pakai obat,ya? / karena saya kemari untuk menjadikannya bahan belajar untuk tugas sekolah.'' Jawab mereka bersamaan lagi.
''... sampah katamu? Padahal kau ini setengah manusia.'' Kata baekhyun ketus.
''apa maksudmu bahan belajar, kerdil ?'' tanya chanyeol tidak kalah ketus.
''tinggi ku 165 cm!'' kata baekhyun kesal.
''kau benar-benar kerdil, ya. Apa maksudmu dengan tugas sekolah?'' tanya chanyeol.
''saya sendiri tidak paham, tapi .. saya harus membuatmu menyukai saya dalam tugas 'obat cinta'.'' Jawab bekhyun.
''Hah? Jadi kau 'menembak' ku?'' tanya chanyeol santai.
''Apa itu terdengar seperti 'menembak'?! dasar bodoh! Akan saya bereskan otakmu itu!'' kata baekhyun semakin kesal.
''Ini obat 'perubahan'!'' kata baekhyun seraya mengeluarkan sebotol kecil obat sihir dan bersiap menumpahkan nya kebadan chanyeol.
Cup cup ... menangislah!
''Jimat saturnus nomor 2!'' kata chanyeol santai sambil membuat gambar jimat.
DOOONG
A ... Aku tak bisa bergerak.. jadi kau memakai jimat!?
''Aku bakal jadi tikus kalau kena obat ini? Ini kuambil. Obat ini akan kububuhkan kalau kau macam-macam lagi.'' Kata chanyeol sambil mengambil obat dari tangan baekhyun.
Walau keturunan manusia, dia mewarisi darah tuan yesung... seharusnya aku tak meremehkannya..!
''Karena... aku memakai jimat saturnus nomor 2 dengan kekuatan segini, kau tak bisa bergerak. Kalau ku perkuat sedikit lagi, kau bisa mati.'' Kata chanyeol dengan senyum devilnya.
APA?!
''Jangan pernah melawanku. Paham ?'' tanya chanyeol.
Baekhyun cepat-cepat mengangguk.
''bagus. Akan kulepaskan lingkaran sihirnya. Tapi ... sebelumnya ... bersumpahlah untuk tunduk padaku.'' Kata chanyeol lagi.
''Su.. sumpah.. ?'' tanya baekhyun.
''Jilatlah kakiku.''
Ngomong apa sih dia sambil pasang wajah kalem begitu...?!
''Jari juga boleh, kok. Ayolah. Cepat.'' Kata chanyeol seraya mendekatkan jari nya ke wajah baekhyun.
DUAK
''AUW!'' jerit chanyeol.
Ryeowook memukul kepala chanyeol kencang. Tubuh baekhyun otomatis bebas dari jimat.
''SUDAH CUKUP!'' teriak ryeowook.
''Maaf,ya. Entah anak ini mirip siapa...'' kata ryeowook kepada baekhyun.
''terima kasih!'' kata baekhyun senang.
''Harusnya kau menolong nya lebih cepat, sayang...'' kata yesung.
''Habis wajah baekhyunie yang ketakutan begitu imut...'' kata ryeowook.
Mirip dengamu!
Jadi aku akan tinggal di sini sampai tugas sekolah selesai ... ? Aku mau pulang! ... tapi aku tak bisa pulangkarena pelajaran ini bukan pelajaran sekolah biasa. Ini..
Flashback
''Berikutnya 'obat cinta'. Ini ujian kelulusan, jadi sulit.'' Kata leeteuk.
''Tidak masalah. Saya akan dapat nilai 100 seperti biasa.'' Kata baekhyun yakin.
''Begitu, ya. Berjuanglah. Tugasmu membuat anak laki-laki bernama chanyeol-sii agar menyukaimu. Agar dia menyukaimu, kau harus mendapatkan 'rasa cinta' yang dibutuhkan pada obat. Jika dia menyukaimu, berarti kau telah mendapatkan 'rasa cinta'nya. Jika saat itu kau makin tak punya perasaan 'suka', maka makin tinggi pula derajat kemurnian 'rasa cinta' itu... jika bahan belajar punya derajat kemurnian yang tinggi, kau aka mendapatkan obat yang luar biasa.'' Kata leeteuk menjelaskan.
''Tapi tidak masalah jika derajat kemurniannya rendah. Karena tak ada orang yang mendapatkan 'rasa cinta' dengan kemurnian 100%.'' Lanjut leeteuk.
''Kalau begitu saya akan jadi orang pertama.'' Kata baekhyun.
''Apa kau bisa? Kalau tidak bisa berarti kau takkan diluluskan.'' Kata leeteuk.
''Tidak masalah.'' Kata baekhyun yakin.
Flashback end
Siapa juga yang menyukai cowok kasar begitu!?
''Aku tak bisa tidur karena ketakutan dan dipermalukan.. Aku tak bisa tidur..'' gumam baekhyun lalu tertidur.
.
.
.
''Selamat pagi. Saya berangkat..'' sapa baekhyun yang sudah rapi dengan seragam sekolah.
''Baekhyunie bisa ke sekolah sendiri? Kan lebih baik bareng chanyeol.'' Kata ryeowook.
Baekhyun mengacuhkan ucapan ryeowook dan terus berjalan.
.
.
JESSS JESSS
''Keretanya terlalu penuh! Aku naik yang berikutnya saja.'' Geram baekhyun.
10 menit kemudian
''... Masih penuh juga..'' baekhyun semakin kesal.
10 menit kemudian
''Belum bisa naik juga! Jadi kapan aku bisa naik...?!'' teriak baekhyun frustasi.
''Sedang apa kau?'' tanya chanyeol yang tiba-tiba ada dibelakang baekhyun.
''Chanyeol ?! apa ini yang nama nya kereta? Aku nggak bakal bisa naik!'' kata baekhyun.
''Kalau nggak naik ini nanti terlambat.'' Kata chanyeol.
''tapi aku nggak bisa..'' tolak baekhyun.
''Naik saja lah.'' Perintah chanyeol.
Chanyeol mengapit badan baekhyun dengan tangan kanan nya sambil menyeret tubuh mungil itu ke dalam kereta. Tubuh baekhyun yang mungil benar-benar terjepit di dalam kereta yang sangat penuh itu.
Aku.. tak bisa bernafas..
Chanyeol spontan memeluk tubuh itu dari depan dan melindungi baekhyun. Baekhyun menengok keatas melihat wajah chanyeol, chanyeol pun menunduk melihat wajah baekhyun.
Deg
''Chan.. chanyeol.. mau apa kau?!'' tanya baekhyun.
''Aku merasa kasihan.. kalau ada makhluk kecil yang tak berdaya jadi hancur.'' Jawab chanyeol dengan senyuman lembut.
''aku tidak sekecil itu.'' Protes baekhyun sambil memalingkan wajahnya.
''Bodoh mungkin kau yang paling kecil di sekolah.. Oh, ya, kau ingat 'setting' di sekolah?'' tanya chanyeol.
''Itu sih mudah di ingat. Aku 'saudara kembar chanyeol yang selama ini belajar di luar negeri.' Kenapa aku jadi anak kembar?'' jawab dan tanya baekhyun.
''Kita kan seumur. Mana ibu mendambakan anak lagi. Tapi bukan berarti...''
Baekhyun merasa aneh karena tidak mendengar suara chanyeol lagi, akhirnya dia tersadar kalau chanyeol berada di depannya.
''... AH?!'' teriak baekhyun.
Chanyeol yang mendengar suara baekhyun pun tersadar dan segera menengok ke belakang.
''Tunggu.. Chanyeol!'' panggil baekhyun seraya mengulurkan tangannya.
Chanyeol mengulurkan tangan nya juga dan segera menarik baekhyun ke samping nya.
''Kau terlalu kikuk untuk naik kereta dan jalan di kerumunan.'' Kata chanyeol.
''Kalau aku mahir dalam hal itu, itu sih bukan kemajuan, tapi kemunduran!'' kata baekhyun.
Barusan.. aku melawannya?! Aku bakal dibunuh..
''Aku pun dulu pernah merasa begitu.'' Kata chanyeol sambil tersenyum tampan.
Deg
Apa? Dia tersenyum seperti orang yang baik hati..
.
.
.
Kelas 1A
''Ini murid pindahan.'' Kata guru kang.
''Saya Park Baekhyun, saudara kembar chanyeol dari kelas 1B. Salam kenal.'' Sapa baekhyun.
''Hei baekhyun-sii. Tolong kasih tahu nomor HP chanyeol-ah.'' Pinta seorang yeoja disamping tempat duduk baekhyun.
Nomor HP?
''Tanya saja sendiri.'' Jawab baekhyun lembut.
''Habis dia nggak mau kasih tau,sih. Iya kan?'' kata yeoja itu.
''Iya.'' Jawab gadis-gadis lain.
Dia bahan belajarku, jadi takkan kuserahkan!
''Aku ingin kasih tahu sih. Tapi.. chanyeol bisa marah jika aku sembarangan kasih tahu..'' kata baekhyun dengan wajah sedihnya yang mirip puppy.
''Wah, maaf. Nggak apa-apa,kok.'' Kata mereka.
.
TING TONG
''Wah, sudah siang.. aku lapar!'' kata baekhyun sambil membuka tasnya.
Kematian.. karena lupa bawa bekal.. aku tidak bisa bergerak karena lapar..
''Ng.. Baekhyun-ah? Kau kenapa?'' tanya seorang namja yang tidak kalah cantik dari baekhyun.
Baekhyun-ah...? sok akrab banget..
''Aku lupa bawa bekal..'' jawab baekhyun lemas.
''EH?! Gawat,tuh!'' namja itu panik.
''Ayo kita beli!'' kata namja itu sambil menarik tangan baekhyun lari ke kantin.
''Tunggu.. siapa kau?'' tanya baekhyun sambil berlari.
''Aku Luhan, Xi Lu Han! Salam kenal ya, Baekhyu-ah!'' jawab namja itu sambil tersenyum.
''... sama-sama..'' jawab baekhyun.
''Sayang! Roti isi kepiting terakhir barusan terjual!'' kata penjaga kantin.
''Ada apa?'' suara chanyeol terdengar dari belakang tubuh baekhyun.
''Chanyeol-ah! Sehun-ah!'' panggil luhan.
.
Akhirnya mereka berempat memakan bekal di atap sekolah. Bersama.
''Aku lupa memberimu tadi pagi.'' Kata chanyeol memberikan kotak bekal.
''terima kasih..'' kata baekhyun langsung menerimanya.
''Wah kotak bekalnya gede banget..'' kata luhan melihat bekal yang dipegang baekhyun.
Dia kan rakus.
''Ya ibuku tidak tahu porsi makan nya..'' kata chanyeol.
''Mungkin ini kurang.'' Kata baekhyun sambil memperhatikan kotak bekalnya.
''Iya, ya. Biar luhan bagi punya luhan.'' Kata luhan polos.
Hm... tinggal i onigiri dan i asuparamaki... biar ku tambah pakai obat 'penambah porsi' .. nggak cukup
Chanyeol yang melihat baekhyun memegang obatnya langsung mengambilnya.
''Ah mau apa kau..?'' tanya baekhyun.
''Nih makanlah. Makan yang banyak, rakus.'' Kata chanyeol sambil menyuapi baekhyun.
''Waaah.. chanyeol-ah seperti ayah atau pacarnya baekhyun-ah, ya.'' Kata luhan.
''Aku tidak mau punya ayah begini.'' Protes baekhyun.
''Tapi dia lebih cocok jadi pacar ketimbang jadi ayahmu. Seperti nggak bermoral, ya. Hebat. '' kata luhan lagi.
''Ternyata luhan-sii 'agak-agak', ya.'' Kata baekhyun.
''Setelah melihat baekhyun-ah, luhan pun ingin bermesraan. Sehun-ah, ayo kita kencan setelah makan...'' kata luhan sambil memeluk sehun.
''Luhaaaann.'' Kata sehun meluk luhan dengan wajah senang.
''Mereka selalu begitu sejak SMP.'' Kata chanyeol sweetdrop.
''Apa maksudmu..?'' tanya baekhyun.
''Tapi luhan-sii itu orang baik, jadi akurlah dengannya.'' Kata chanyeol.
Hah, akhirnya dia tenang .. rasanya sejak pagi.. aku sama sekali tidak takut padanya.. dia malah jadi baik.
''Semua nya sudah dimakan.'' Kata chanyeol.
''Ya, terima kasih.'' Kata baekhyun.
''Hm.. kalau begitu kemarilah.'' Perintah chanyeol.
''Ada apa?'' tanya baekhyun.
Chanyeol dengan cepat membuat jimat saturnus nomor 2 ke badan baekhyun.
Eh lagi-lagi aku tak bisa bergerak.
''... Itu jimat saturnus nomor 2. Sudah ingat? Nah, waktunya hukuman.'' Kata chanyeol dengan smirk nya.
To... tolong...!
''Untuk apa kau pakai obat di depan orang biasa!? Apa jadinya kalau jati diri mu terbongkar, kerdil!?'' kata chanyeol kesal.
Dia mengomeliku secara biasa?!
''Awas ya kalau berani mengulangi lagi ! Aku sendiri juga pakai jimat! Ku potong jarimu!'' kata chanyeol sambil memegang jari keliking baekhyun kencang.
Dia bukan orang biasa! Dia yakuza!
''Siapa saja.. ada penyihir jahat!'' teriak baekhyun.
''Hm? Apa? Siapa?'' terdengar suara dari arah pintu.
''Ah.. bodoh. Diam kau!'' kata chanyeol.
''Aku akan dibunuh..'' teriak baekhyun lagi.
''Hm? Dibunuh..?'' suara itu terdengar mendekat.
CHU
''Di sini?'' tanya gadis pertama.
''Ada a..?'' tanya gadis kedua.
''Wah, mereka ciuman. Baru kali ini lihat ciuman langsung.'' Kata gadis pertama.
''Aku juga..'' kata gadis kedua.
Kedua gadis itupun langsung keluar dari atap.
''Kau menyebabkan aku berbuat apa,bodoh?!'' kata chanyeol memutar badannya.
''Kenapa kau menggila?! Kan aku yang diserang!'' kata baekhyun kesal.
''Tapi bagimu itu kecelakan yang menguntungkan,kan?'' tanya chanyeol.
''Ngomong apa kau?!'' tanya baekhyun.
''Kau ingin aku menyukaimu, kan?'' tanya chanyeol.
Aku lupa soal itu...
''Ya..'' jawab baekhyun.
''Kurasa sensitivitas cinta akan meningkat lewat ciuman atau komunikasi.'' Kata chanyeol.
''... Kalau begitu... barusan kau.. sedikit menyukaiku..?'' tanya baekhyun.
Chanyeol terdiam sejenak.
''Tentu tidak.'' Jawab chanyeol lalu melangkah pergi.
.
.
.
''Kenapa baekhyun-ah nggak mau makan, ya..?'' tanya ryeowook.
''Hiks.. takut.. sebal.. hiks.. hiks.. aku.. takut..'' baekhyun menangis dibalik selimutnya.
''Jangan tidur, bangun!'' chanyeol menarik paksa selimut baekhyun.
Baekhyun hanya menatap chanyeol dengan wajah menangisnya.
''Hm? Piyama? Kau benar-benar tidur?'' tanya chanyeol.
''ini kan hari jumat. Bukannya ini hari untuk menyerahkan laporan mingguan pada pak leeteuk?'' tanya chanyeol.
''AH..! aku lupa karena takut dan marah..!'' jawab baekhyin.
Baekhyun langsung bangkit dan turun dari kasurnya.
''Aku harus pergi!'' kata baekhyun sambil berlari ke meja belajarnya.
''Tunggu.'' Kata chanyeol menarik kerah belakang baju baekhyun.
''Nanti saja.'' Protes baekhyun.
''Ajak aku juga.'' Pinta chanyeol.
''Ha? Memang chanyeol ada perlu sama pak leeteuk?'' tanya baekhyun.
''Nanti juga kau tahu.'' Jawab chanyeol.
''Tidak masalah,sih.. tapi hari ini mustahil. Obat 'melayang' hanya bisa dipakai sekali lagi. Untuk membuatnya butuh waktu. Jadi minggu depan.. saja..'' terlambat chanyeol mengambil obatnya paksa lalu meminumnya.
''Apa-apaan kau?!'' protes baekhyun.
''Wah, manis..'' kata chanyeol.
Chanyeol mengangkat tubuh baekhyun lalu mengendongnya.
''Tubuhmu kecil untuk saat-saat seperti ini,kan?'' kata chanyeol.
''Le.. lepaskan aku!'' teriak baekhyun.
.
.
''Baekhyun! Chanyeol juga! ... lho ...? Jadi hubungan kalian seperti itu...?'' tanya leeteuk.
''Mungkin isi laporanmu minggu ini 'berat' ya?'' tanya leeteuk dengan senyum.
''Jangan tertawa! Tolonglah saya!'' kata baekhyun.
''Guru, tolong bukunya.'' Pinta chanyeol.
''Nih..'' leeteuk memberi sebuah buku tebal ke baekhyun.
''Be.. berat! Buku apa ini..?'' tanya baekhyun.
''Sebenarnya ini buku sihir yang harus dibawa dari sini.'' Kata leeteuk.
''Kenapa diberikan pada chanyeol?!'' tanya baekhyun.
''Karena awalnya chanyeol-ah bilang dia ogah menerima home-stay ini. Makanya kuberikan buku yang dia inginkan dari dunia ini agar dia setuju baekhyun homestay selama 3 bulan.'' Jawab leeteuk.
Menyuap ?!
''Tunggu! Kenapa bapak berbuat sejauh itu demi pelajaraan ini? Kenapa.. saya dikirim ke tempat orang seseram ini..?'' tanya baekhyun.
''Seram itu.. bukan hal yang jelek. Itu perasaan yang luar biasa. Misalnya dalam percintaan pun 'seram' bercampur. Seram berarti serius.'' Jawab leeteuk.
Sejenak baekhyun terdiam. Terpana dengan perkataan leeteuk.
''... Bapak berusaha menipu saya, ya? 'seram' yang bapak katakan dan 'seram'nya chanyeol itu beda!'' kata baekhyun.
''Ketahuan,ya?'' tanya leeteuk sambil menjauh.
''Jangan kabur!'' teriak baekhyun.
''Tapi.. baekhyun. Bapak sangat yakin bahwa memilih chanyeol-ah sebagai pasanganmu adalah hal yang tepat, jadi tenanglah.'' Kata leeteuk lalu menghilang.
''... Ayo pulang.'' Ajak chanyeol.
''Jangan jatuhkan aku!'' pinta baekhyun.
''Kau ku jatuhkan kalau berani menjatuhkan buku itu.'' Kata chanyeol.
''Ke.. kejam sekali...!'' lirih bakehyun.
''Diam, nanti kau benar-benar ku jatuhkan.'' Kata chanyeol.
.
.
Gawat.. gara-gara rasa takut, marah, takut, dan takut.. aku tidak bisa tidur sedikit pun.. kalau begini terus aku bakal mati.. sebelum aku dibunuh.. aku harus membunuhnya duluan... ini tidak mustahil.. aku punya ide bagus..
Baekhyun membuka laci meja belajarnya. Lalu segera membuat obat.
... aku akan membuat obat ''tahanan''. Jadi cukup chanyeol menuruti kata-kataku. Punya kekuatan untuk menggerakan orang sesuai kehendak kita. Walaupun guru tidak mengajari membuatnya, aku tahu caranya karena mengintip dibuku obat..
''Su.. sudah jadi!'' kata baekhyun senang.
Jadilah budakku. Kau harus patuh padaku. Aku akan memerintahkan chanyeol yang jadi budakku agar menyukaiku.
.
Kopi nya chanyeol...
Baekhyun menuang obat yang telah dibuatnya kedalam kopi milik chanyeol tanpa ketahuan siapapun.
''Baekhyun-ah selamat pagi.'' Sapa ryeowook.
''Se.. selamat pagi... biar saya bantu!'' kata baekhyun.
''Wah terima kasih!'' kata ryeowook.
Ckrek..
''Selamat pagi.'' Sapa baekhyun.
Itu dia! .. ayo minum! Ayo!
Chanyeol meminum kopinya.
Horeeee aku menang! Nah.. berlututlah!
.
.
.
To Baekhyun Chanyeol
Apakah obat nya akan bereaksi? Apakah chanyeol akan menjadi budak baekhyun? Ikuti kelanjutannya!
