.
.
.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.
.
.
.
.
Love Forever
.
.
.
.
By Sakura Leonhardt
.
.
.
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : OOC, typo, sedikit pedhopile(?), gaje, alur kecepatan, bertele – tele, cerita kependekan, dan masih jauh dari kata bagus. Jangan dibaca kalau tidak suka, saya tak ada memaksa.
.
.
.
.
.
.
.
Di sebuah taman, ada gadis kecil berambut seperti permen kapas berumur sekitar 7 tahun yang sedang berkeliling sendirian dan melihat stand – stand yang menjual berbagai macam jajanan.
Tiba – tiba ada sepasang pria dan wanita paruh baya yang mendatangi gadis kecil itu.
"Hah . . . Hah . . . darimana saja kau, Sakura?" Tanya wanita paruh baya itu kepada gadis kecil di depannya, Sakura. Haruno Sakura. Dengan raut khawatir.
"Jangan sampai terpisah lagi ya . . . kalau mau pergi beritahu kami dulu . . " ucap pria paruh baya itu kepada Sakura sambil mengelus rambut Sakura kecil.
"Hai' Kaa – chan, Tou –chan." Ucap Sakura kecil sambil tersenyum kepada kedua orang tuanya. Dan kedua orang tua itupun ikut tersenyum.
"Kalau begitu bolehkah Saku pelgi ke sana? Saku mau beli es klim." Ijin Sakura kecil kepada orang tuanya sambil menunjuk stand yang menjual es cream.
"Tentu." Jawab ibunya sambil memberikan beberapa lembar uang.
"Asyikkk!" teriak Sakura kecil lalu berlari kecil menuju stand itu.
.
.
.
.
.
Saat Sakura kecil sudah mau kembali dari stand itu, tiba – tiba mata emerlandnya melihat seorang lelaki yang sudah dewasa di balik pohon. ( Author: Matamu tajam amat ya :v #diShannaro) . Memang taman dibagian sana jarang ada yang mengunjungi karena banyak mitos tentang adanya makhluk gaib dan sejenisnya disana. ( Reader : bukan taman donk -_-" hutan kali)
Sakura kecil yang penasaran dengan orang itu, yang entah kenapa bisa sangat berani pun mendekatinya. Sakura terkejut begitu melihat kondisi orang itu. Bagaimana tidak, jika Sakura kecil melihat kepala orang itu berdarah dan bajunya juga terdapat bercak – bercak darah.
"Nii –chan kenapa?" Tanya Sakura.
"Siapa kau? Pergilah!" perintah lelaki berambut raven mencuat dengan mata onyx yang dingin dan tajam. Lelaki itu mengira dengan berkata seperti itu, gadis kecil itu akan menangis dan menjauh darinya, tapi ternyata dugaannya salah.
"HEI! Saku 'kan ingin menolong Nii – chan,kenapa malah marah? Saku 'kan berniat baik!" balas gadis itu dengan mengerucutkan bibirnya.
Lelaki itu menatap gadis itu cukup lama, sedangkan yang dilihat hanya mengernyitkan alis dan memiringkan kepalanya.
"Ck, terserah kaulah" ucap lelaki itu.
"Nama Nii – chan siapa?" Tanya Sakura. Lelaki itu melirik kea rah gadis kecil itu.
"Sasuke." Balas lelaki itu.
"Hmmm . . . . kalau begitu, ayo kita ke lumah sakit, Sasuke – nii. Ada lumah sakit di dekat taman." Ucap Sakura kecil sambil tersenyum.
"Rumah sakit?" gumam Sasuke.
"He'eh, untuk mengobati lukamu."
Lalu Sakura kecil menarik ( baca : menyeret ) Sasuke untuk beranjak dari tempat itu menuju rumah sakit.
.
.
/ Skip Time /
.
.
Sekarang Sasuke sedang menggendong Sakura kecil di pundaknya sambil berjalan di taman tadi ( Reader : cepet amat sembuhnya/ Author: itu karena adanya suatu gaya gravitasi bumi yang . . #diGamparReader)
Sakura yang memainkan rambut hitam Sasuke. ( Author : masalah biaya pengobatan itu gratis, karena rumah sakitnya milik neneknya Sakura /\'-'/)) tiba – tiba berkata . .
"Wahh. . . Sasuke – nii punya bentuk telinga sepelti kucing." Ucap Sakura kecil dengan polosnya membuat Sasuke tersentak dan langsung menurunkan Sakura kecil. ( Author : sebenernya itu telinga rubah /\'w'/)) tak lupa dengan perempatan yang muncul di bawah matanya.
"He? Saku mau memegang telinga Sasuke – nii. Bialkan Saku memegangnya." Ucap Sakura kecil sambil mengangkat tangannya ke atas dan meloncat – loncat ingin meraih kepala Sasuke. Sasuke yang mendengarkan itu hanya diam saja.
"Ssstttt . . . diamlah, aku akan membelikanmu es krim." Ucap Sasuke sambil tersenyum.
"Es klim?! Saku mau, Saku mau!" teriak Sakura kecil dengan semangat. Lalu Sasuke pergi ke stand es krim dan membelikan Sakura kecil es krim.
"Aligatou, Sasuke – nii." Ucap Sakura kecil sambil tersenyum lebar. Sasuke pun membalasnya dengan senyuman tipis.
"Ah! Saku baru ingat! Saku pulang dulu ya, Sasuke – nii." Ucap Sakura kecil kemudian hendak beranjak pergi. Namun, dicegah Sasuke.
CUP.
Sasuke mencium kening Sakura kecil. Membuat kedua pipi Sakura kecil merona.
"Itu hadiah untukmu." Ucap Sasuke sambil memalingkan wajah ke arah lain, menyembunyikan rona merah di pipinya.
Sakura kecil yang masih polos (?) hanya tersenyum dan berkata "Sampai jumpa" dengan melambaikan tangannya pada Sasuke.
Sasuke hanya diam sambil melihat ke arah Sakura kecil yang mulai menjauh dengan tatapan yang sulit diartikan.
.
.
.
.
5 tahun kemudian . . . .
.
.
.
.
"Dikabarkan pesawat dengan tujuan Otogakure mengalami kerusakan komunikasi dan dinyatakan jatuh dan saat ini dinyatakan korban tidak ada yang selamat." Klik. Selesai menonton berita itu Sakura segera pergi menuju bandara untuk memastikannya.
Dan Sakura tidak menyadari bahwa Sasuke selalu mengawasinya.
.
.
.
.
Setelah sampai di bandara, banyak sekali orang – orang disana, tapi Sakura tetap berusaha masuk untuk memastikan.
"Itu . . . Tidak mungkin!" gumam Sakura saat melihat daftar nama penumpang yang ternyata semuanya menjadi korban.
Sakura lalu berlari, menjauh meninggalkan bandara itu.
.
.
.
"Tenanglah, Sakura. Kau boleh tinggal di rumah Baa – san." Ucap Tsunade, nenek Sakura.
"Hiks . . . Hiks . . . tidak mau . . . Hik. . . aku hanya akan merepotkan . . . hiks . . . Baa – san . . . Aku. . . hiks . . . sudah merepotkan orang tuaku . . . Hiks . . . aku bahkan . . . belum . . . hiks . . . membanggakan. . . mereka. . . Hiks" ucap Sakura sambil terisak.
"Tidak, kau tidak akan merepotkanku." Ucap Tsunade sambil tersenyum. " Mereka pasti sudah bangga padamu, Sakura." Lanjut Tsunade. Dan Tsunade kemudian terus menghibur Sakura.
Dan akhirnya Sakura pindah ke rumah neneknya dan rumah lamanya akan dijual. Melihat rumah itu membuat Sakura ingin mengeluarkan air mata, rumah itu terlalu banyak kenangan baginya.
.
.
.
.
3 tahun kemudian . . .
.
.
.
.
Saat ini Sakura sudah beranjak menjadi gadis remaja yang manis. Sekarang Sakura adalah murid dari Konoha High School, sekolah favorit se – Konoha. Dan masalah biaya, Sakura mendapat beasiswa karena nilainya yang sangat bagus.
Sekarang Sakura sedang berjalan menuju sekolah dengan kemeja berwarna putih ditutupi dengan bladzer berwarna coklat dan dasi berwarna merah, serta rok 2 cm diatas lutut berwarna abu – yang sebahu dengan poni yang dijepit agar menghalangi penglihatannya.
"SAKURAAA!" teriakan di pagi hari yang tenang berubah menjadi kacau (?)
"Ino, bisakah kau tidak teriak? Kau mengganggu ketenangan orang lain." Ucap Sakura kepada Ino, teman pertama Sakura, saat acara perkenalan diadakan.
"Masa aku harus panggil "Sakura~~" begitu? Memang kau bisa dengar hah?!" ucap Ino sambil mencontohkan memanggil 'Sakura' dengan nada yang sangat pelan.
"Ya,enggak gitu juga kali . . ." balas Sakura sambil memasang wajah bete.
"Ya sudahlah. Ngomong – ngomong kau kelas X apa?" Tanya Ino.
"X – A, kau?" jawab sekaligus Tanya Sakura.
"Kau masuk kelas Unggulan?! Aku di X – 1" jawab Ino. Dan Sakura hanya mengendikkan bahu sekenanya.
"Huh! Mulai sombong nich . . ."cibir Ino.
"Bukannya saya sombong" ucap Sakura sambil menyeringai.
"Heleh." Balas Ino. "Aku ke kelas dulu ya, bye." Lanjut Ino kemudian pergi meninggalkan Sakura.
Sakura kemudian juga pergi menuju kelasnya.
.
.
.
.
.
Saat Sakura sampai di kelasnya, yang dilihat kosong. Tak ada tanda – tanda kehidupan (?) kemudian Sakura tetap memasuki kelasnya dan memilih duduk di tengah dekat dinding. Lalu, Sakura mendengarkan lagu untuk menunggu anak – anak lain datang dan masukan untuk memulai pelajaran.
.
.
/ Skip Time /
.
.
Saat jam istirahat Sakura tidak ke kantin, tetapi ia membawa bekal dan pergi menuju belakang perpustakaan karena di sana sangat sejuk dan juga dekat dari kelasnya, padahal Hinata, teman baru yang duduk di sebelahnya menawarkan untuk pergi ke kantin bersama. Namun, Sakura menolak dengan halus.
Saat sampai di belakang perpustakaan, ketika Sakura ingin menyuapkan sumpitnya ke dalam mulut, tiba –tiba . . .
"Hei, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Ibiki – sensei, penjaga perpustakaan.
Sakura menaikkan sebelah alisnya, " gak liat? Saya lagi makanlah, sensei." Ucap Sakura tenang.
"Di larang makan di sini!" Ucap Ibiki – sensei.
"Ck, baiklah. Aku pergi." Ucap Sakura sambil menutup kotak bekalnya dan pergi dari sana. 'perasaan tidak ada peraturan seperti itu. Dasar mengganggu orang makan." Batin Sakura. Dan Sakura memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolah, karena biasanya di sana sepi jadi suasananya tenang.
.
.
.
.
.
Saat Sakura sudah sampai di taman belakang, dia pun mencari bangku. Tak lama kemudian, dia mendapatkannya dan duduk disana. Dan memakan makanannya.
Ketika Sakura sudah selesai makan tiba – tiba dia melihat seekor hewan yang mendekat kepadanya, dan dia merasa aneh.
'Kenapa ada hewan seperti itu di sini?' Batin Sakura, yang ternyata hewan tersebut adalah anak rubah.
Rubah itu loncat, lalu tiba – tiba duduk di pangkuan Sakura. Tentu saja membuat Sakura kaget.
"Eh? Kalau kau lapar, kau terlambat. Makanannya sudah habis." Ucap Sakura sambil mengelus bulu Rubah hitam itu.
Rubah hitam itu hanya diam dan menikmati sentuhan Sakura. Ya, menurut Sakura masih ada waktu 10 menit sebelum bel, jadi Sakura bisa santai.
TET . . TET . . TETT . . .
Mungkin Sakura terlalu santai, sehingga tidak menyadari bahwa sudah 10 menit waktu telah berlalu. Namun, rubah hitam itu tidak beranjak dari pangkuan Sakura.
"Hmm . . . Maaf ya, Aku harus meninggalkanmu . . . " Ucap Sakura lalu mengangkat tubuh rubah itu.
Setelah itu, Sakura berdiri dan mulai berjalan kembali ke kelas. Tetapi, rubah tadi berlari mengejar Sakura dan berhenti di depan Sakura. Sakura hanya mengerutkan dahi, tanda bahwa dia sedang bingung.
POOFFF
Tiba – tiba asap menutupi tubuh rubah itu, Sakura lalu mentupi mata dan hidungnya dengan tangan. Ketika asap mulai tipis, keluarlah seorang lelaki dengan rambut panjang mencuat ke belakang berwarna hitam dan mata onyx, lengkap dengan telinga dan ekor rubahnya.
"Lama tidak bertemu, Sakura." Ucap lelaki itu. Ekor rubahnya bergerak ke kiri dan ke kanan bertanda bahwa dia sedang senang.
"Siapa kau? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Tanya Sakura sambil menaikkan sebelah alisnya.
DEG.
Lelaki itu membeku, terkejut apa yang Sakura tercekat, hatinya sakit.
Tatapan lelaki itu menjadi tajam dan dingin. Sakura sempat merinding melihatnya. Lelaki itu berjalan mendekati Sakura. Sakura yang merasa di dekati oleh orang yang tidak di kenalnya hanya terus mundur selangkah jika lelaki itu juga maju selangkah. Sampai pada Sakura terpojok oleh bangku yang tadi didudukinya dan mungkin karena kaget, Sakura jadi terduduk.
Keringat dingin membasahi wajah Sakura ketika Sasuke mulai mendekat dan mendekat. Dan saat sudah tepat didepan Sakura, lelaki itu meletakkan tangannya pada sandaran bangku di belakang Sakura, lalu menunduk menghadap Sakura.
"Aku Sasuke." Ucap lelaki itu yang diketahui namanya Sasuke. "Apa kau sudah ingat? Atau masih lupa?" Tanya Sasuke. Kemudian, Baca chapter selanjutnya XP
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Jelek ya reader? /\'w'/) maaf banget ya, hehehe. . . Maaf juga, kalau judulnya gak sesuai cerita XD
Oh ya, makasih sudah meluangkan waktu untuk membaca fic gaje ini ^-^)/
Mohon review nya ya :D
Sampai jumpa di chapter selanjutnya :D /
.
By Sakura Leonhardt
