BEHIND THE SCENE

By PrincessWolf

It's about family. Apa itu keluarga? Kau akan tahu apa itu keluarga saat kau berada di titik terendah hidupmu. "Aku menyesal menjadi dongsaengmu,ingat itu! Jika kau ingin tahu kebahagiaan kami,itu adalah kau pergi selamanya." . "Kau bodoh! Bagaimana bisa kau melepaskan seseorang yg telah memberimu seluruh hidupnya." /bad summary

Warning,this about family and friendship. Love just slight. Ini ff bukan ditujukan untuk FANWAR. Ini adalah ff single pertama gua,jadi mian kalo banyak typo yaaa. Special for BABY and EXO-L. Once again no fanwar okay. ^_^

PS : Bagi yg mau review silahkan kalo nggak juga ndak ada paksaan kok. Jangan sampe anda review tapi dengan bahasa yg kurang pantas. Gomawo ^_^

Part 1 ( Begin)

"Chan Young-ah,mau ikut denganku nanti malam?" yeoja bernama Young yg sedang asyik dengan majalah di tangannya langsung menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"Namsoo-ah,,kemana saja kau? Aku sudah dari tadi menunggumu. Cha,ada yg ingin ku ceritakan padamu" ucapnya ceria sambil menepuk bangku sebelahnya.

"Ah,mian. Aku ada janji dengan Sehun. Kau tahu kan bagaimana bocah itu bila kemauanya tak di turuti. Aku duluan nae,jangan lupa nanti malam temani aku. Annyeong!" yeoja itu hanya menatap langkah lebar temannya dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi dia senang karena pada akhirnya Namsoo mendapatkan apa yg dia inginkan,Oh Sehun. Tapi di sisi lain,ada semacam perasaan tak rela yg menghantuinya.

"Mau pulang denganku tidak?" tanpa menoleh pun Young sedah tahu suara siapa yg menginterupsinya. Suara yg hampir setiap hari di dengarnya,suara oppanya.

"Tumben sekali kau mengajakku pulang,biasanya Namsoo yg kau ajak…."

"Ah,kau benar. Ishh,,bagaimana aku bisa melupakan Namsoo. Dimana dia sekarang?' belum selesai Young berucap,namja itu sudah memotong perkataannya dan berlari pergi. Membuat kekesalannya hari ini menjadi semakain berlipat lipat.

"Yaa,,Jongup-ah!"

Young POV

Aku melangkah dengan gontai memasuki pekarangan rumahku. Kali ini sendiri,karena biasanya akan ada maid yg menjemputku di gerbang depan. Tentu saja,aku pulang terlambat kali ini. Bukan hanya terlambat,tapi ini hampir masuk jam makan malam. Dan aku sangat yakin sudah melewatkannya.

"Oppa pasti marah lagi…"gumamku pelan pada maid yg membungkuk hormat di depanku. Pintu utama telah di buka untuk ku,dan aroma keangkuhan sedikit menyerang indera penciumanku.

"Tuan muda menunggu di meja makan agashi…."

Ish,,aku benar benar benci ini sekarang. Kebiasaan yg sama,aturan yg sama,dan 'konsekuensi' yg sama. Tapi seingatku,dulu tak begini kan?

Aku sangat bangga terlahir sebagai salah satu anggota keluarga Bang. Tak pernah ada air mata selain air mata bahagia di rumah ini. Appa dan ummaku begitu menyayangiku. Saudara ku sangat memanjakanku. Yaa,,aku cukup senang terlahir sebagai anak bungsu disini. Oppaku yg pertama,Bang Yongguk. Tak pernah kurang memberiku segala perhatian dan perlindungan membuatku merasa bagaikan seorang putri. Bang Himchan dan Bang Daehyun,meski sedikit cuek tapi aku tahu I'm the best for them. Lalu ada Bang Yongjae si jenius yg galak,Bang Jongup si dancer genit dan yg terakhir Bang Zelo. Dia kembaranku yg sayangnya lahir 5 menit lebih dulu dariku. We're the happiest family!

Tapi semua berubah saat aku berumur 12 tahun. Appa dan umma terlibat kecelakaan pesawat yg meledakkan seluruh penumpangnya. Peristiwa itu begitu menghancurkan kami. Rumah yg semula penuh kehangatan kini berubah. Tak ada lagi tawa ataupun candaan hangat. Kini yg ada hanyalah pertengkaran. Tak pernah ada kata kata manis yg terucap,karena hanya makian yg kini sering kami dengar. Tak pernah ada moment duduk bersama di setiap permasalahan,karena kami punya cara sendiri untuk menyelesaikannya. Gukkie oppa selalu memukul kami hampir di setiap kesalahan yg kami buat. Kadang aku menghayal,andai saja appa dan umma masih ada tentu saja keluargaku tak kan seperti ini. Tapi lagi lagi suara pukulan itu menyadarkanku. Luka di tubuh Jongup...memar di tangan Zelo... Semua itu seolah menyadarkanku bahwa semua tak lagi sama. Berubah.

Rangkaian peristiwa itu membuatku berubah menjadi gadis pendiam. Tak banyak yg bisa ku lakukan di rumah karena kami lebih suka berdiam diri di kamar seharian. Karena hanya itulah zona aman kami,tempat dimana kami bebas dari rasa sakit.

Tapi rasanya itu berubah sejak aku mengenal namja tan bernama Kim Jongin. Dia yg membuatku berani keluar dari zona aman. Dia yg membuatku bisa merasakan perasaan tenang sekaligus damai. Dia yg membuatku mengerti apa itu kebahagiaan. Dia yg membuatku jatuh cinta padanya. Dan dia yg kini berstatus sebagai namjachinguku sejak 1 tahun yg lalu. Tapi semua tak berjalan mulus untukku. Yongguk oppa tak menyetujui aku dengan Jongin untuk alasan yg sama sekali tak ku ketahui. Bahkan dia menghajar Jongin saat dia mengantarku pulang ketika tak seorang pun oppaku yg menjemput dari sekolah. Kenapa? Siapa yg salah?

Aku mulai berfikir bahwa semua ini sudah cukup untuku. Perlahan,aku mulai membuka mata dengan keadaan sekitar. Aku mulai melihat mengapa keluargaku jadi seperti ini. Aku mulai paham mengapa Zelo lebih suka pulang tengah malam setelah semua terlelap. Aku mulai paham mengapa Jongup lebih suka di pukul daripada harus berdiam diri dirumah. Dan tanpa kusadari aku pun mulai berubah. Aku tak lagi takut akan rasa sakit. Aku kini lebih suka mencari kesenanganku di luar sana. Bersama Jongin tentu saja. Karena dia selalu bisa memberi apa yg tak ku dapatkan dirumah. Kalau saja aku boleh memilih,aku lebih senang hidup sebatang kara dengan Jongin yg selalu menemaniku. Untuk apa punya keluarga jika tetap hidup masing – masing,bukan?

"Sampai kapan kau mau berdiri disana?"

TBC

Hehehe,mian kalo pendek dan kecepetan.