HZTCentric Fanfiction©

~Teen Life ~

Huang Zi Tao, Oh Sehun, etc

HunTao! Don't Like don't Read!

GS, Life, Family, Romance, Friendship, Comedy etc.

...

Memasuki tingkat Sekolah menengah atas, dimana semuanya ingin ia tahu, mencoba segala hal yang tak pernah ia coba. Zitao baru saja memasuki jenjang yang lebih dewasa itu, dari ulat Zitao ingin menjadi kupu-kupu. Dari hanya gadis polos Zitao ingin terlihat menjadi wanita yang menarik.

Mengenal lawan jenis, Berpacaran, tapi sikap ayahnya yang overprotective malah membuatnya semakin penasaran, ditambah lagi teman yang salah.


.

.

.

.

.

~000~

Gadis enambelas tahun itu duduk dengan posisi menyamping di kursi mobilnya, bibirnya mengerucut tak suka dengan aktivitas di belakang tubuhnya.

Pagi ini gadis yang baru dua minggu memasuki dunia sekolah menengah atas itu, seperti biasa ia diantar oleh sang ayah tercinta.

Tak ada lagi masa orientasi, dan menurut teman-teman barunya mereka tak perlu lagi berpenampilan seperti bocah, mereka semua berfikiran bahwa inilah masa remaja sesungguhnya. Mencoba menelisik lebih jauh kehidupan remaja menjurumus mengetahui hal-hal baru yang lebih dewasa.

Zitao, gadis kelahiran China itu juga ingin tahu seperti apa dunia remaja yang katanya penuh dengan kesenangan. Merubah penampilan seperti bocahnya agar terlihat lebih dewasa, termaksuk hal menarik perhatian lawan jenis. Remaja. Artinya masa dimana ada keterlibatan pacar bukan? Itulah pemikiran teman-temannya, termaksuk dirinya juga.

"Ayah... "Zitao merenggut tak suka akan aktivitas yang ayahnya lakukan.

Zitao sudah bangun pagi sekali untuk membuat rambut lurus panjangnya ini agar bisa ikal bergelombang dengan alat curly yang ia pinjam dari temannya.

Zitao melihat beberapa kakak kelasnya yang menggunakan style rambut curly, menurut Zitao itu bagus, jadilah Zitao mencobanya.

Tapi malah sang ayah kini dengan telaten menyisir rambutnya membuat glombang-glombang cantik itu hilang, merubah tampilan rambutnya dengan kuncir ala kuda seperti saat ia masih junior high school.

"Kau ini anak sekolah sayang, tak sepantasnya berpenampilan seperti ini.. "Sang ayah dengan senyum hangat itu tersenyum melihat hasil tatanannya.

"Aku bukan anak kecil lagi! "Bibir itu mengerucut lucu.

"Hapus... "Lirih sang ayah menyerahkan tissue di hadapan putrinya yang masih merajuk itu.

"A—apa? "

"Di bibirmu, kau anak sekolah bukan sales yang menawarkan produknya! "Ucap sang ayah tak suka.

Dengan kasar Zitao menerima tissue dari uluran tangan sang ayah.

'Cup~

'Brak!

Setelah meninggalkan ciuman singkat di pipi sang ayah Zitao membanting pintu mobil mewah itu dengan kasar.

"Dasar, kau tetap gadis kecil ayah Zitao... "Jumyeon tersenyum geli melihat tingkah putrinya, setelahnya mobil ber-cat putih itupun menghilang di pelataran sekolahan.

~000~

Zitao memasuki kelasnya, di pojok kanan ruang kelasnya, teman-temannya sudah menunggu.

Ada Baekhyun yang sedang memakaikan Kyungsoo Eyeliner, Luhan yang sedang menata surai pendek ke—emasan milknya, dan Minseok dengan santai bersandar di bahu sempit Luhan sambil memakan cemilan paginya.

"Apa aku lama? "Tanya Tao setelah meletakkan tasnya dan dengan manis gadis itu duduk di samping Kyungsoo yang sedang memejamkan matanya menunggu hasil karya Baekhyun ini kering.

"Apa ini tidak telalu tebal Baek? "Kyungsoo mendekatkan cermin hello kitty milik Luhan ke mata kanannya.

"Kau cantik Soo... "Ucap Baekhyun meyakinkan, gadis berpenampilan mencolok itu kini ganti menatap Zitao dengan mata kecilnya.

"Zi, kau terlihat So Lame... "Baekhyun mencebikan sudut bibirnya membuat gestur jijik dengan penampilan Zitao. Kyungsoo membanting cermin d itangannya ke meja, tentu saja tanpa membuat benda bulat itu pecah. Mata bulat cantiknya kini mendelik tajam.

"Kau bilang kita janjian dengan rambut curly pagi ini! Tapi ternyata kau? Aku bahkan harus berlari untuk menghindari omelan ibuku... "Ucap Kyungsoo tak terima.

"Aku sudah bangun pagi untuk menata rambutku, tapi tadi Ayah merusaknya dan menatanya seperti ini! Lihat Lipstick yang ku gunakan pemberian Minseok bahkan disuruh dihapus... "

"Ah, Single parent memang seperti itu..."Komentar Luhan.

"Aku juga dibesarkan oleh keluarga single parent, seorang Ibu sih. Seorang ayah memang seperti itu apalagi kau perempuan, ia tak mau kau kenapa-napa.. "ucap Minseok

"But He's Hot daddy... "Komentar Baekhyun.

"Jalang! "Sinis Minseok yang malah di balas kedipan mata si Byun.

Baekhyun menarik ikat rambut Zitao membuat gadis bermata panda itu meringis sakit.

"Sini! Kau perlu aku make over... "Ucap Baekhyun mengeluarkan wadah pensil sebagai kamuflase wadah make up itu.

~000~

Pemuda itu berjalan menuju kelasnya sambil membawa tumpukan map di tangannya, walau baru dua minggu tapi hari-hari di sekolah barunya sudah sibuk, dia disibukan dengan segala tetek bengenk untuk mendaftar sebagai angota Osis tahun ajaran ini.

Sehun berdiri di pintu masuk kelasnya sekedar menata map di tangannya agar lebih rapih, pemuda itu berjengit setelah mendengar pekikan senang dari sudut ruang kelasnya.

Dapat ia lihat gadis paling tinggi di kelasnya itu sedang memekik senang sambil menatap cermin di tangannya.

Sehun mendengus melihat gadis yang sedang mengagumi hasil riasan di wajahnya.

'Bruk

'Bruk

Suara bertubrukan itu membuat Sehun kembali mendengus, mata tajam itu menatap kesal gadis yang baru saja duduk di hadapannya masih asik menatap pantulan dirinya di cermin merah muda itu.

"Sehun. Apa aku cantik? Baekhyun yang meriasku... "Pamer Tao sambil mengedipkan mata berhiaskan eyeliner itu.

"Kau terlihat seperti perempuan malam... " Dan rahang Zitao mengeras mendengar ucapan sadis itu.

"Kenapa kau jadi menyebalkan semenjak kita masuk high school?! "Tanya Zitao kesal.

"Kenapa kau jadi berubah semenjak kita masuk high school? "Tanya Sehun balik menatap Zitao datar.

Baekhyun yang tak jauh dari dua manusia yang bertengkar itu berjalan mendekat, kedua tangannya menyentuh lembut bahu Zitao memberi ketenangan untuk gadis dengan nafas memburu karna marah itu.

"Sudah Zi, sebentar lagi bel masuk berbunyi... "Nasehat Baekhyun.

"Sehun menyebalkan! "Maki Zitao, gadis itu dengan kasar langsung beranjak dari hadapan Sehun, meninggalkan Sehun yang masih duduk santai di kursinya sedangkan Baekhyun, gadis bertubuh kecil itu menatap Sehun tajam.

"Aku tahu kau tak suka jika Zitao berteman denganku, well.. aku tersinggung "

"Baguslah jika kau menyadarinya! "Ucap Sehun hanya melirik Baekhyun sekilas, dan tepat satu detik setelahnya bel masuk berbunyi, membuat semua murid itu kembali ke tempat duduk mereka.

.

.

.

.

Sepulang sekolah Zitao berjalan bersama ke—4 temannya, tawa Zitao bersama teman-temannya itu luntur saat melihat mobil sang ayah tercintanya sudah terparkir persis di depan gerbang sekolah.

"Oppsss anak Daddy sudah di tunggu... "Ucap Luhan dengan nada mengejek.

"Lu... "Minseok menatap Luhan tajam.

"Ahh sayang sekali kau tidak bisa ikut, padahal aku berencana mengenalkanmu dengan teman laki-laki ku, well anak kuliahan... "Wajah cantik Baekhyun ber—ekspresi kecewa.

"Aduh, paman Junmyeon disini. Bagaimana jika paman melaporkan pada orang tuaku?! "Kyungsoo meremas-remas ujung blazzernya gugup.

"Ah maaf aku tak bisa ikut, jangan khawatir Kyung, nanti aku akan meminta ayah lewat jalur belakang agar tak melewati blok perumahanmu... "Ucap Zitao dan Kyungsoopun tersenyum mendengar ucapan sahabatnya sejak sekolah dasar itu.

"Bye, aku pulang... "Zitao melambaikan tangannya lalu gadis itu berlari kecil mendekati sang ayah yang sudah menunggu di samping mobil.

"Kenapa ayah menjemput? Aku ingin pulang bersama teman-teman! "Renggut Zitao.

"Jika kau pulang bersama teman-temanmu kau pasti akan berkeliaran dulu.. "Ucap Junmyeon gemas menarik hidung bangir putrinya.

"Hai paman... "Zitao dan Junmyeon menoleh pada pemuda yang menyapa.

"Hai Sehun, mau pulang bersama? "Tawar Junmyeon.

"Ah tidak terimakasih, aku masih ada urusan paman... "Ucap Sehun sopan sambil menata tumpukan-tumpukan map di tangannya.

"Sehun sibuk mengurus pendaftarannya menjadi anggota Osis ayah... "Jelas Zitao.

"Ah semoga berhasil, baiklah kami pulang dulu... "Ucap Junmyeon memasuki mobilnya.

"Dadah Sehun... "

"Hmmm "Dan Zitao membanting kasar pintu mobilnya mendengar respon Sehun.

.

.

.

.

.

Kedua gadis yang sedang berguling di ranjang busa itu sedang asik bercerita, sesekali gelak tawa terdengar di bibir keduanya.

Malam ini tepat pukul tujung setelah makan malam Zitao langsung melesat menuju rumah Kyungsoo yang memang hanya berjarak dua blok dari rumahnya, sang ayah yang memang overprotective itu berniat mengantarkan putrinya, tapi Zitao menolak.

"Ah sayang sekali kau tidak ikut! Teman Baekyun sangat tampan-tampan, mereka anak Yonsei university. Aku berkenalan dengan salah satunya, namanya Kim Jong In dan dia benar-benar tampan! Astaga, bahkan kami sudah bertukar nomor ponsel... "Pamer Kyungsoo membuat Zitao cemberut mendengarnya.

"Baekhyun benar-benar keren! Aku ingin sepertinya. Pergi menggunakan pakaian sexy, berdandan, dan berkenalan dengan para pemuda tampan... "Ucap Zitao berangan-angan, Zitao iri dengan Baekhyun.

"Aku juga ingin Zi, tapi menggunakan Lipgloss saja sudah diomeli mamah apalagi jika ayah tau! "Dengus Kyungsoo.

"Tapi setidaknya kau memiliki ibu yang bisa meriasmu, ayahku bahkan lebih overprotective padaku! Andai Mama masih hidup... "Sedih Zitao.

"Zi mau kuberitahu sesuatu? "Ucap Kyungsoo mengalihkan Tao dari rasa sedihnya.

"Apa? "

"Tadi kami semua pergi ke flat milik pacar Baekhyun, namanya Chanyeol. Disana ada Chanyeol, Jongin dan satu lagi lelaki, namanya Seunghyun. Andai jika kau ikut kesana kau bisa berkenalan dengannya. Sungguh dia sangat tampan! "Jelas Kyungsoo

"Hanya ada tiga laki-laki? Apa disana tidak ada pacar Luhan dan Minseok? "Tanya Zitao penasaran.

"Tak ada, sesampainya di sana Minseok dan Luhan langsung masuk ke kamar Jongin, sedangkan aku dan yang lainnya menonton acara musik di televisi, dan kau harus tau bahwa aku melihat Baekhyun berciuman dengan pacarnya! "Ucap Kyungsoo menggebu-gebu.

"Be—benarkah? Apa kau tak merasa canggung di sana? "Tanya Tao.

"Aku benar-benar tak nyaman sebenarnya, tapi Jongin bilang itu sudah biasa... "

"Berciuman ya? "Gumam Tao.

"Berpacaran... Zi, apa kau satu pemikiran denganku? "Tanya Kyungsoo menatap Zitao sambil memeluk boneka bruangnya.

"Aku ingin tahu rasanya berpacaran, berpegangan tangan, kencan, berciuman... "Zitao berangan-angan.

"Mau mencobanya? Kita minta tolong Baekhyun! "Cetus Kyungsoo membuat Zitao menatap Kyungsoo ragu.

"Apa tak apa? Bagaimana jika orang tua kita tahu? "Ucap Zitao khawatir.

"Aku juga takut Zi, tapi aku ingin tahu rasanya... "

Ya, Kyungsoo dan Zitao sebenarnya anak baik-baik yang polos, hormon remaja mereka membuat keduanya benar-benar penasaran apa yang teman-temannya lakukan.

Semuanya benar-benar terlihat menggiurkan di mata kedua gadis polos itu.

Drrrttt drrttt

Ponsel Kyungso bergetar, gadis itu dengan semangat meraih ponsel berbandul boneka itu di sampingnya.

"Kyaaaa! "Triak Kyungsoo histeris namun raut wajah gadis itu terlihat merona.

"Zi! Temani aku ke gerbang perumahan! Jongin mengajakku bertemu! "Ucap Kyungsoo semangat.

"T—tapi Kyung... "

"Ayolah Zi, jika tidak ada kau Mamah dan Papah tidak mungkin mengizinkan... "Gadis bermata bulat itu memohon.

"Baiklah... "

.

.

.

.

.

.

Zitao berjalan sambil menunduk saat langkah kedua gadis itu sudah mendekati gerbang perumahan, gadis itu merasa takut dan gugup.

Ini pertama kalinya Zitao bertemu dengan laki-laki secara lebih privasi malam-malam begini, apalagi tadi Zitao malah membohongi orang tua Kyungsoo dengan menjadikan Sehun yang masih satu blok dengan Zitao alih-alih bertanya tugas sekolah.

Kyungsoo ikut menunduk melihat ada dua pemuda yang berdiri di samping mobil berwarna merah itu, Zitao tak tahu persis merk mobilnya, yang Zitao tahu itu mobil sport yang sudah jelas mahal.

"Hai Kyungsoo, jangan menunduk begitu... "Pemuda dengan kaos putih polos itu menundukan wajahnya untuk menatap Kyungsoo yang terus saja menunduk.

"Aku Jongin... "Pemuda itu mengulurkan tangannya di hadapan Zitao.

"Zi—zitao... "

"Seunghyun.. "Pemuda satunya mengulurkan tangannya, mata Zitao membola, benar kata Kyungsoo. Pemuda ini benar-benar tampan, apalagi dengan rambut pirangnya. Benar-benar sempurna.

"Ekhem... "Jongin berdehem, dapat Zitao lihat pemuda bernama Seunghyun itu memutar bola matanya malas dan melempar sebuah kunci kepada Jongin.

"Ayo ikut aku jalan-jalan sebentar, aku ingin berbincang denganmu.. "Ucap Jongin, Kyungsoo mendongak menatap pemuda berkulit tan ini.

"Tapi temanku... "

"Biar temanku yang menemaninya, hanya sebentar kok... "Jongin meyakinkan.

Walau ragu akhirnya Kyungsoopun memasuki mobil sport itu, kini tinggal Zitao dan pemuda berambut pirang itu yang kini saling menatap canggung.

'Grep

Zitao berjengit saat dirasa lengan kekar itu membawa tubuhnya mendekati pemuda penuh pesona itu, Zitaopun dengan malu mendongak menatap Seunghyun.

"Jangan takut begitu, aku lihat di sebelah sana ada taman. Bagaimana jika kita menunggu di sana? "Tanya Seunghyun, Zitao yang memang sudah blank dan bingung hanya menganggukan kepalanya.

.

.

.

.

Zitao merapatkan jacket rajut ketubuhnya yang hanya menggunakan pakaian tidur.

Zitao dan Kyungsoo memang hanya menggunakan pakaian tidur dan sebuah jacket. Zitao menggunakan pakaian tidur berbentuk dress dengan tali spageti yang panjangnya selututnya.

Sebenarnya ini pakaian tidur sejak kelas satu menengah pertama, sudah kekecilan memang mengingat tubuhnya yang kini tumbuh pesat, tapi Zitao sangat menyukai baju ini yang kembar dengan milik Kyungsoo, punya Zitao bergambar panda, sedangkan Kyungsoo bergambar pinguin.

Kedua manusia berbeda jenis itu kini duduk di bangku taman dekat ayunan, suasana sangat sepi mengingat ini adalah daerah perumahan. Pencahayaanpun cukup remang karna lampu hanya menerangi bagian tengah lapangan.

Malam ini angin cukup kencang, membuat Zitao berkali-kali merapatkan jacketnya dan memegangi ujung dressnya yang terkena sapuan angin.

Zitao benar-benar malu, beberapa kali paha gadis itu terlihat akibat ulah angin yang menyingkap dressnya.

Seunghyun yang melihat itupun jujur juga merasa salah tingkah.

"Zitao kelas berapa? "Tanya Seunghyun basa-basi.

"Sama seperti Baekhyun... "Jawab Tao lirih.

"Gege mahasiswa IT semester satu di Yonsei, em... apa kau keberatan jika kita berteman? "Tawar Seunghyun, Zitaopun menggeleng sebagai tanda bahwa gadis itu tidak keberatan.

"Apa tak apa jika kita berduaan seperti ini? Nanti kalau pacarmu tau bagaimana? "—Modus, sebenarnya itu hanya modus murahan Seunghyun, tapi Seunghyun cukup tahu tipe gadis polos baru beranjak dewasa seperti Zitao ini tak akan curiga dan banyak tanya.

"Zitao tak punya pacar.. "Jawab Tao, dan setelahnya keduanya mulai mengakrabkan diri berbincang—bincang sambil menunggu Kyungsoo dan Jongin kembali.

Sesekali Seunghyun menyentuh bahu Zitao ataupun paha Zitao saat berbicara, bahkan pemuda yang lebih dewasa darinya itu mengenggam tangan Zitao.

Sebenarnya Zitao merasa risih dan tak nyaman dengan kontak tubuh keduanya, tapi Zitao yang memang ingin tahu rasanya berdekatan dengan lawan jenis ini membiarkannya, dan rasanya mendebarkan.

~000~

Tangan Sehun menjijing kantung kresek berisi makanan dan minuman ringan, Sehun baru saja pergi ke mini market di sebrang gerbang perumahannya.

Pemuda berkulit pucat itu menghentikan langkahnya saat mata tajam itu melihat dua manusia yang sedang duduk di sudut taman.

Walau tak banyak cahaya, tapi Sehun paham dengan salah satunya, Baju tidur itu. Sehun benar-benar yakin kalau itu adalah Zitao si Panda, teman sekelasnya, sekaligus tetangga sebelah rumahnya itu.

Mata Sehun memicing saat melihat sosok yang Sehun yakini laki-laki itu dengan santai meletakan tangannya di paha Zitao sambil berbincang-bincang.

Dapat Sehun lihat Zitao dengan pipi merahnya itu menunduk malu dan bergerak tak nyaman, tapi sepertinya gadis itu tak tahu harus bersikap seperti apa.

Dengan kesal dan mempertahankan wajah datarnya, Sehun berjalan mendekati kedua sosok itu.

Zitao reflek bangun dari posisi duduknya saat melihat Sehun kini berdiri dengan wajah datar di hadapanya.

Seunghyun yang bingung dengan sikap Zitaopun menatap gadis itu.

"Dia pacarmu? Kau bilang tak punya pacar... "Ucap Seunghyun, dan Sehun hanya menatap tajam sosok pemuda yang Sehun yakin lebih dewasa darinya itu.

"Se—sehun sedang apa di sini? "Tanya Tao gugup.

"Harusnya aku bertanya kenapa kau di sini? Ayahmu bilang kau sedang bermain di rumah Kyungsoo! Tapi kenapa kau malah berada di pojokan taman dengan pemuda ini! "Ucap Sehun datar namun penuh penekanan, dan Seunghyun hanya mendengus melihat bocah laki-laki di depannya.

"A—aku hanya menemani Kyungsoo ketemuan, dan aku hanya menunggu Kyungsoo yang sedang pergi dengan Jongin. Jangan bilang ayah, aku mohon... "Ucap Zitao memelas.

"Ikut aku pulang sekarang! "Tegas Sehun.

"Ta—tapi Kyungsoo... "

"Zitao! "Teriakan gadis itu membuat ketiganya menoleh, dapat ia lihat Kyungsoo berlari kecil mendekati mereka bertiga dengan Jongin yang berjalan santai di belakangnya.

"Ah Se—sehun... "Ucap Kyungsoo ketakutan saat mengetahui bahwa ada Sehun di sini.

"Cepat pulang... "Ucap Sehun.

"Ah Jongin oppa, aku harus pulang dulu... "Pamit Kyungsoo.

"Senang mengenalmu Kyung.. "Bibir tebal pemuda itu tersenyum sexy.

"Senang mengenalmu juga Zi.. "Giliran Seunghyun kini tersenyum menatap Zitao, Zitao dan Kyungsoo merona, namun kembali wajah kedua gadis itu menunduk melihat tatapan tajam Sehun.

"Permisi.. "Pamit Sehun, lalu ketiganya pun berjalan menjauhi taman begitupun Jongin dan Seunghyun yang langsung memasuki mobilnya.

.

.

.

.

Kini hanya ada Sehun dan Zitao yang sedang berjalan menuju rumah mereka yang memang bersebelahan, sedangkan Kyungsoo yang memang berbeda blok sudah berbelok di persimpangan.

Sehun dengan tampang datarnya itu kini sedang berdiri tepat di gerbang rumah Zitao, ini memang kebiasaan Sehun. Walaupun rumah mereka bersebelahan pasti jika habis pergi bersama, Sehun akan mengantar Zitao sampai gerbang rumahnya. Hanya saja akir-akhir ini berbeda, Sehun tak pernah lagi mengucapkan kata perpisahan, hanya raut wajah datar.

"Terimakasih Sehun... "Lirih Zitao.

"Hmm... masuklah.. "Ucap Sehun, dan setelahnya pemuda dengan t-shirt abu-abu itu berbalik hendak memasuki rumahnya.

"Se—sehun.. "Panggil Zitao, membuat Sehun menghentikan langkahnya. Namun pemuda itu enggan membalik tubuhnya.

"Kenapa sekarang kau seperti ini? Kenapa kau berubah... "Lirih Zitao sedih, Sehun terdiam. Pemuda itu masih berdiri memunggungi Zitao.

"Kenapa kau tak bertanya pada dirimu sendiri? "Lirih Sehun, dan setelahnya pemuda itu memasuki gerbang rumahnya meninggalkan gadis itu dengan mata cantiknya yang berkaca-kaca.

~000~

Pelajaran jam terakhir kosong, membuat ruang kelas itu benar-benar gaduh.

Seperti biasa. Zitao, Kyungsoo dan ketiga teman gadisnya itu sedang bercanda.

"Aku dengar Jongin mengajakmu bertemu tadi malam... "Ucap Baekhyun antusias.

"Kami sempat berkeliling sebentar menunggunakan mobil sportnya, sedangkan Zitao bersama Seunghyun.. "Jawab Kyungsoo.

"Hebat! Kau berkenalan dengan Seunghyun Zi? Asal kau tahu Seunghyun itu kaya dan mobil itu milik Seunghyun! Tapi jangan khawatir Kyung, Jongin tak kalah kaya! "Girang Baekhyun.

"Sehabis malam itu Seunghyun gege menghubungi ponselku... "Jawab Zitao malu.

"Kau pergi dengan Jongin 'kan Kyung? Kalian ngapain saja? Aku tahu seperti apa Jongin... "Ucap Minseok sambil menyisiri surai pendek Luhan yang sedang bersandar di bahunya.

"Em... Kami sudah jadian.. "Jawab Kyungsoo malu.

"What? Apa ini tidak terlalu cepat Kyung? "Tanya Zitao tak percaya.

"Kau ini kampungan sekali Zi! Hal ini sudah umum dikalangan remaja jaman sekarang.. "Dengus Luhan, gadis cantik tapi tomboy itu memutar kelereng matanya malas.

"Terus apa lagi? Seperti yang aku bilang, aku tahu seperti apa Jongin.. "Ucap Minseok.

"Em aduh aku malu mengatakannya, tapi setelah aku menerimanya, Jongin Oppa mencium pipiku.. "Cerita Kyungsoo, pipi gembil gadis itu merona.

"Astaga! Aku tak menyangka sahabat polsoku seperti ini! "Zitao menganga mendengarnya.

"Kau harus ikut kami sepulang sekolah nanti, ada pajak jadian dari Kyungsoo dan Jongin! Kita makan—makan! "girang Baekhyun gadis itu bahkan sudah siap-siap berdandan karna sebentar lagi bel pulang akan berbunyi.

Minseok merapihkan buku-bukunya begitupun Kyungsoo, sedangkan Luhan kini sedang melipat blazzer sekolahnya untuk di masukan ke dalam tasnya.

Luhan menatap Zitao, gadis tomboy itu meneliti penampilan Zitao.

"Kita mau main habis ini, jangan berpenampilan culun begini"Ucap Luhan sambil menarik ikat rambut Zitao, Luhan merapihkan tatanan rambut Zitao, lalu gadis itu melepas dasi Zitao dan membuka kancing teratas kemeja gadis panda ini.

'Grep

"Yak! "Triak Zitao kesal saaat Luhan meremas dadanya, ini sudah biasa. Terkadang mereka memang bercanda meremas dada ataupun memukul bokong teman-temannya, tak masalah, mereka sama-sama perempuan ini.

"Kau sumpel apa dada ini! "Ucap Luhan setelah meremas dada kanan Zitao.

"Aku tak memasukan apapun! "Kesal Zitao sambil merengut.

"Dadaku tak kalah dari milik Zitao! "Dengus Minseok.

"Ya, ya aku tahu... "Jawab Luhan.

"Ta—tapi hari ini aku harus pulang dengan Sehun... "Ucap Zitao cemberut.

"Tinggal alasan saja, sana bilang Sehun.. "Ucap Baekhyun mendorong tubuh Zitao untuk mendekati bangku Sehun yang ada di depan sendiri.

Zitao takut, ia yakin pasti Sehun tak akan mengizinkannya dan melapor ke Ayahnya.

"Se—Sehun.. "Ucap Zitao duduk di sebalah Sehun, karna memang teman sebangku Sehun yang juga sudah pindah tempat berbincang dengan teman lainnya.

"Sepulang sekolah aku akan pergi dengan teman-teman, kami mau makan-makan untuk merayakan jadian Kyungsoo dan Jongin.. "Ucap Zitao gugup, sedangkan Sehun menaikan sebelah alisnya.

"Jadian? Kyungsoo dan akan kuliahan itu? Tidak! Paman Junmyeon sudah menitipkanmu padaku! "

"Ayolah Hun, sekali ini saja... " Rengek Zitao.

"Aku ikut.. "

"Hah? A—apa? "Zitao memandang Sehun tak percaya.

"Aku ikut, atau tidak aku izinkan! "Putus Sehun.

"Baiklah, ayo kita bersiap-siap, sebentar lagi bel pulang sekolah berbunyi.. "Ucap Zitao pasrah.

~000~

Ruangan itu benar-benar sangat berantakan, kaleng-kaleng minuman cola berserakan, serta beberapa dus bersar Pizza semakin menambah kesan aburadul ruangan ini.

Mereka semua memutuskan untuk makan-makan di flat Chanyeol pacar Baekhyun, dan memesan makanan ringan.

Sehun duduk dengan raut wajahnya yang mengeras, pemuda itu benar-benar tak nyaman dengan keadaan ini, Sehun benar-benar ingin pergi tapi ia tak mungkin meninggalkan Zitao dan Kyungsoo di sini.

Di sebrang sofa tampat Sehun dan Zitao duduk ada Kyungsoo yang terduduk kaku, di sebelahnya pemuda yang sudah menjadi kekasih Kyungsoo itu sedang asik bersandar di bahu sempit Kyungsoo sambil sesekali hidung pemuda tan itu menggesekan hidungnya di leher Kyungsoo, dan Kyungsoo tak bisa berekspresi apa-apa karna melihat tatapan tajam Sehun, Kyungsoo takut Sehun melapor ke orang tuanya.

Di lantai dekat televisi itu dapat Sehun dan Zitao lihat Baekhyun yang sedang duduk di pangkuan Chanyeol sambil berciuman.

Kepalan Zitao tertunduk melihat keadaan sekitarnya, dan Sehun mengenggam keras pergelangan tangan Zitao.

"A—ahh Lu... "Desahan itu membuat Zitao menoleh ke arah meja makan, dan mata panda itu membola melihat kedua teman perempuannya itu saling bercumbu.

"Kita ke kamar Jongin Lu... "Ucap Minseok sambil menahan tangan Luhan yang mengerayangi tubuhnya.

Zitao membeku melihatnya, lalu dapat Zitao rasakan tangan pucat Sehun menarik dagunya membuat Zitao menatap raut tegas Sehun.

"Kau Lihat teman-teman barumu, ini alasanku tak menyukai mereka.. "Lirih Sehun lirih, walau Sehun membenci mereka tapi Sehun tak mau membuat teman sekelasnya itu tersinggung.

"Luhan dan Minseok... "Lirih Zitao terbata,wajah gadis itu benar-benar seperti kehilangan rohnya.

"Kau sudah melihatnya, em aku ke Toilet dulu setelah ini kita pulang, jangan macam-macam duduk di sini saja! "Ucap Sehun mewanti—wanti, dan pemuda itu beranjak menuju toilet.

Mata Zitao kembali membola saat melihat kedua bibir Kyungsoo dan Jongin sudah menjadi satu, Zitao takut melihatnya. Zitao lihat Walau Kyungsoo juga terlihat ketakutan dan tak nyaman, tapi wajah sahabatnya itu menunjukan bahwa Kyungsoo menikmatinya.

Sehun merapihkan celananya setelah keluar dari toilet, pemuda berkulit pucat itu menggeretakan giginya saat si pirang bernama Seunghyun sedang berbincang dengan Zitao sambil mengusap punggung sempit gadis itu, apalagi Zitao tak menggunakan blazzernya, dan bra Zitao tercetak jelas di sragam putih itu. Sehun mendengus kesal, ia lihat Jongin yang sedang menciumi pipi Kyungsoo. Sehun tak menyangka rasa penasaran kedua sahabatnya menjejaki dunia yang lebih dewasa malah salah kaprah seperti ini dan Sehun tak suka melihatnya.

"Ayo kita pulang, Ayahmu tadi menghubungiku Zi.. "Ucap Sehun beralasan sambil menatap layar ponselnya, beruntung Sehun cerdik.

Sebenarnya Sehun sangat ingin menyeret Zitao dan Kyungsoo keluar dari flat laknat ini, bukannya Sehun takut hanya saja otaknya masih jalan. Sehun jelas kalah jika harus melawan anak kuliahan macam Jongin, Seunghyun dan Chanyeol.

Zitao bergegas bangkit dari posisi duduknya, membuat tangan Seunghyun terlepas dari pinggung Zitao dan mata elang pemuda itu berputar malas, kenapa bocah ini selalu mengganggunya.

"A—ah kami harus pulang duluan... "Ucap Kyungsoo sambil menggunakan kembali blazzernya.

"Seunghyun ge, Tao harus pulang. Sampai jumpa semuanya... "Ucap Tao melambaikan tangannya.

"Kami permisi Hyung... "Ucap Sehun walaupun malas tapi sebagai anak yang baik dengan sopan Sehun menmbungkukan badannya.

~000~

Mereka sampai di kompleks perumahan mereka pukul lima sore, seperti biasa Sehun pasti mengantarkan Zitao sampai depan pintu gerbang.

Sepanjang perjalanan Sehun benar-benar terlihat kasar, bahkan pemuda itu berjalan lebih dulu dan ujung-ujungnya malah mengomeli Zitao dan Kyungsoo yang berjalan lambat.

Zitao sudah berdiri di depan pintu gerbang rumahnya, namun gadis itu masih munduk tanpa berani menatap Sehun.

"Cepat masuk! "Ucap Sehun sadis.

"Ke—kenapa kau kasar sekali? "Tanya Tao hati-hati menatap mata Sehun yang terlihat memerah karna marah.

"Kau masih tanya kenapa setelah kita melihat hal laknat itu hah?! "Kesal Sehun.

"Ta—tapi.. "

"Ini alasan aku tak suka kau berteman dengan Baekhyun! Apalagi Minseok dan Luhan! Lihat sendiri kelakuan gadis lesbian itu! "

"Ta—tapi mereka temanku dan aku tak mengikuti yang mereka lakukan... "Bela Zitao.

"Kyungsoo yang pendiam saja mulai terhasut! Lama-lama juga kau pasti seperti itu! Lebih baik kau jadi pelacur! Kau malah akan dibayar bukan gratisan seperti teman-temanmu itu! " emosi Sehun benar-benar sudah di puncaknya, apalagi Zitao masih saja membela teman-temannya itu.

"Cukup Sehun! Kau tak berhak mengatai teman-temanku! "

'Bruk

Tubuh Sehun terhuyung ke belakang menabrak tembok rumah Zitao karna dorongan keras di dadanya.

Zitao benar-benar marah dengan semua ucapan kasar Sehun, dan dengan kasar gadis itu membanting pintu gerban ber—cat hitam itu meninggalkan Sehun memasuki rumahnya.

.

.

.

Bersambung


Halo, This is me, /siapa?

Di akun ini ada 3 Author, yaitu author KrisTao, HunTao, dan ChanTao.

This is Tao centric.

Dan aku bagian HunTao.

Gimana ceritanya, sorry aburadul, nulisnya juga ngebut wkwwk.

Oh iya aku ambil ini berdasarkan kehidupan remaja jaman sekarang, ini dari hasil pengamatanku tentang anak-anak jaman sekarang.

Apalgi yang biasanya baru masuk SMA, ya kalian bisa menilai sendiri lah.

Mulai dari yang belajar dandan sampe tempat pensil malah isinya alat make up, dan sampe yang ketemuan di pinggir jalan itu wkwkwk.

Dan sorry Luhan ama Minseok aku buat begini karna memang ada teman aku yang kaya begitu.

Kan sesuai aku bilang ini pengamatanku, pengamatanku semuasa aku masih sekolah dulu, dan gimana di sekolah kalian? Ada yang begini gak?

Oke ini FF sebenernya dari curahan hati aku hehhe.

Sebenernya ini mau aku buat Oneshoot, eh tapi kepanjangan. Jadinya aku bagi dua deh.

Sorry ya buat bahasa dan penulisan yang berantakan, Typo(s) dan sebagainya yang tidak mengenakkan.

Review please.

Kiss~