BLOON MOON

Naruto (c) Masashi Kishimoto

Pairing : Hinata and Sasuke

Genre : Romance,Fantasy, Hurt/Comfort

Warning : AU, OOC, Typos, T, dll

A/N : karena saya baru dalam hal mempublish fict jadi mohon maaf bila masih ada kekurangan , sebenarnya saya setelah mempublish fict ini saya lupa menambahkan beberapa hal saya ucapkan terima kasih banyak ^-^ kepada sakuramizuu yang mau mengoreksi fict abal-abal saya ini. hontou ni arigatou

HAPPY READING!

.

.

.

chapter 1 : first time

.

.

Cuaca mendung diiringi angin yang bertiup kencang seolah langit ingin menumpahkan apa yang ia punya, orang-orang semakin sibuk meninggalkan tempat untuk kembali ke rumah mereka yang hangat dan nyaman, tapi tidak untuk seorang pria tua . di suatu sudut jalan yang sepi dengan ditemani seberkas cahaya lampu jalan .terlihat seorang pria yang berjalan dengan gontainya ditemani dengan sebuah botol minuman keras ditangannya. berjalan sempoyongan dengan sesekali meneguk minuman kerasnnya, meracau tanpa alasan tapi tanpa dia sadari sepasang mata merah tengah menatapnya tajam dengan seulas senyuman yang terukir diwajahnya.

"aku temukan satu mangsa?" sambil meregangkan otot-otot lehernya,

Seketika udara disekitarnya menjadi lebih mencekam seolah-olah ingin mencekik lehernya. Dengan malas pria itu mengerjapkan mata dan melihat sekitarnya .kini terlihat seorang pria berpakaian serba hitam tengah berdiri tegak didekat tiang lampu jalan sambil sambil melipat tangannya didepan dada

"siapa disana?"

Hening….

Merasa pertanyaan tidak dijawab pria itupun kembali bertanya "siapa itu?".

sedangkan orang yang ditanya hanya diam seperti pertanyaan itu tidak tertuju padanya,dan bahkan kini dengan santai melangkah mendekati pria tersebut

"jangan mendekat?" entah kenapa mendadak pria ini merasakan takut yang luar biasa,bahkan tangan yang tadi ia gunakan untuk memegang botol miras terasa basah dengan keringatnya sendiri. dengan langkah mundur pria itu terus memperhatikan orang yang mendekatinya ,samar-samar dia melihat mata pria itu berwarna merah dan bahkan entah kapan sepasang taring runcing sudah menghiasi mulutnya.

"aku bosan dengan permainan ini,aku lapar dan kau akan mati, tapi sebelum hal itu terjadi ,aku akan memberikan kesempatan langka untukmu. apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan sebelum ajalmu mendekat?" tanyanya dingin.

"a-apa yang..." belum sempat pria itu menjawab orang itu dengan cepat melemparnya dengan keras

Brukk

"a-aku mohon uhuk..aku ingin hidup ,aku mohon tuan a-akan kulakukan apapun yang kau inginkan!" jawabnya sambil sesekali meringis kesakitan.

"bermimpilah!" jawabnya sinis dan mengejek. tak lama terdengar suara teriakan kesakitan dari pria itu

***Blood Moon***

Harvard univercity, 07.30 pagi

"selamat pagi." kata naruto menyapa gadi didepannya sambil membawa buku-buku kamus dengan tas kecil dipunggung. pemuda ini merupakan anak dosen ternama di tempatku kuliah. rambut pirang,hidung mancung, mata biru , serta kulit tan yang eksotis sebagai turunan sang ibu yang memah berasal dari orang asia. sungguh tampan dengan otak yang tak kalah jenius dari sang ayah. bahkan sering disebut tiruan sang ayah .

orang-orang sekitarku sering berkata mengapa aku bisa berteman dekat dengannya, bahkan terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang mabuk cinta 'apa tidak salah' pikirku. aku bahkan sering berpikir entah kapan kami bisa jadi sedekat ini. Seingatku pertama kali kita bertemu karena beberapa hal kecil yang tak mungkin bisa dijadikan alasan untuk bisa dijadikan alasan yang logis.

dengan sifatku yang jauh berbeda dengannya aku pikir hal ini terlalu mustahil bagiku. Dia memang pria tampan dengan sejuta pesona sedangkan aku hanya gadis keturunan jepang biasa dengan sifat pemalu yang begitu melekat padaku.

"ah selamat pagi naruto-kun?" jawabku

"oohhh ,kau mangantarkan adikmu lagi hari ini?" tanya naruto sambil tersenyum

"ya begitulah,aku sudah terbiasa mengantarnya setiap hari,"

Tiba-tiba seorang wanita cantik datang menghampiri kami berdua, dia adalah ino teman sekelas naruto. gadis itu sering ikut kemanapun ia pergi . mungkin karena mereka adalah saudara seayah. aku pikir dia menyukai naruto, mustahil tapi yah itulah yang aku pikirkan dan mungkin saja hal itu terjadi lihat saja tatapan penuh hasratnya ketika melihat naruto kini.

tak dapat dipungkiri bahwa mereka lahir dari rahim seorang ibu yang berbeda, berita memang tidak diketahui semua orang dan mungkin ditutupi oleh dosen itu untuk melindungi kedua anaknya , dan bagaimana bisa aku mengetahuinya? Salahkan dosen bernama kurinei yang menyuruhku mengantarkan beberapa tugas yang naruto tinggalkan ketika ia masuk rumah sakit Karena kecelakaan kecil dan tak sengaja aku dengar ketika aku berkunjung kerumah . gadis yang cantik dengan bentuk tubuh seperti model serta rambut pirang bergelombangnya seperti yang mempercantik penampilannya untuk mengalihkan hampir semua mata pria di kampus.

"good morning naruto?" teriaknya yang dibalas dengan lambaian tangan oleh pria yang berstatus teman sekelasnya di kampus. " oh kau mengantar adikmu lagi heh.." katan sinis ketika melihat gadis yang membuatnya merasa tersaingi mendapatkan perhatian pemuda pirang itu "sungguh kakak yang baik " tatapannya semakin tajam ketika melihat tangan naruto yang mengambil daun kering diatas rambutnya

" terima kasih " jawabku kikuk

"naruto kau lupa bawa jaketmu?"

"oh thanks" jawab naruto singkat " hinata-chan ayo kita masuk, udara cukup dingin diluar" Tanya naruto sambil menggenggam tanganku. tanpa memperdulikan tatapan sinis yang ini berikan pada mereka.

entah kenapa rasanya ini akan menjadi pengalaman yang cukup rumit batin hinata.

Tak terasa kini waktu menujukkan pukul 3 sore

sudah jam 3, hinata harus segera menjemput hanabi adik kecilnya . setelah keluar dari kelas ia berjalan terburu-buru untuk segera menjemput adiknya tapi sesaat ia melewati gerbang universitas. Tak sengaja ia melihat tenten teman sekelas sekaligus kakak kelasnya sedang melambaikan tangannya kearahnya . gadis keturunan china ini sungguh enerjik, ramah dan ceria yang satu-satunya mau berteman baik hinata selain naruto dan beberapa teman akrabnya tanpa melihat sifat yang pemalu dan pendiam gadis indigo itu bila berhadapan dengan orang.

"hinata-chan"katanya,

"ah maaf membuat tenten-chan menunggu lama?" jawab hinata.

"tidak apa-apa lebih baik kita cepat pulang, bukankah kau akan terlambat jika tak cepat pergi menjemput adikmu"

"ah kau benar , terima kasih"

Cukup lama kami menunggu bus dihalte tapi tidak kunjung datang 'apa semua bus mendadak hilang' batinku

"kenapa belum juga datang?" kata tenten pasrah

" iah benar?"

Tiba-tiba suara klakson mobil membuyarkan pikiran hinata dan tenten dengan otomatis membuat mereka menoleh kesumber suara. tak jauh dari halte seorang pria bertato dikedua pipinya itu tengah membuka kaca mobil sedan hitamnya.

"kalian sedang apa?" tanyanya pada kami

"kami sedang menunggu bus" jawabku setelah tau jika itu adalah salah satu teman akrab naruto yang bernama inuzuka kiba "tapi sepertinya belum datang juga"

"memang kalian pulang kemana, kalau begitu kalian pulang bersamaku saja?"

"tapi itu…"

"tidak apa-apa,sekalian saja arah kita kan sejalur?" jawab kiba mantap.

" tapi hinata harus menjemput adiknya dulu apa tidak apa-apa?"jawab tenten

"aku mengerti aku akan mengantarmu hinata jadi ayo masuk"

"sudahlah hinata" tenten berkata tanpa menatapku ia hanya mengenggam tanganku untuk ikut bersamanya masuk kedalam mobil "wah ini hari keburuntunganku. terima kasih " jawabnya antusias

"tak masalah?"

Didepan sekolah junior high school. terlihat seorang anak berumur sekita 8 thn tengan duduk dikursi dibawah pohon

"kakak..."

"hanabi maaf menunggu lama?"

"tidak apa-apa,ayo pulang" ajaknya sambil menarik tanganku pergi

"baiklah".

karna arah rumahku lebih dekat dari rumah tenten maka yang terakhir kiba lakukan adalah mengantar tenten sampai rumah.

"terima kasih kiba-kun, kalian mau masuk dulu" tanyaku setelah turun dari mobilnya

" mungkin lain kali saja terima kasih hinata. jika aku berkunjung tanpa ada penjagaan mungkin seseorang diluar sana tak segan mencincangku" candanya

"apa maksud…"

" memang siapa yang akan marah jika kalian berkunjung kerumah kami?" Tanya hanabi

Kiba tertawa mendengar pertanyaan adikku. "jadi kau ingin tau orangnya hana-chan?" Tanya kiba membuat hanabi penasaran. Aku juga kurang mengerti siapa yang kiba maksud

"tak usah dijawab aku sudah tau siapa orangnya" jawab hanabi mendadak menjadi dingin "kakak perambut pirang itu kan?" membuat alisku terangkat heran pirang?siapa?apa maksudnya naruto pikirnya

"haha kau benar hana-chan, dan lagi pria itu memang menyebalkan kau ingin tau siapa namanya.."

"naruto" kiba dan hanabi menjawab bersamaan dan membuat kiba dan tenten tertawa dan hanabi hanya mengendus sebal sedangkan aku hanya bisa menganga mendengarnya

"hahaha kau tau namanya hana-chan?" Tanya tenten

"hmmm sepertinya ia menyukai kak hinata,ia slalu mengantarnya pulang" kanya lagi

"eh" aku terkejut mendengar jawaban hanabi mungkin ia memang anak kecil seperti kebanyakan tapi kadang-kadang otak dan kelakuaannya tak mencerminkan anak seusianya.

"yah seperti itulah. Baiklah hana-chan lebih baik kami pulang dulu ya~" setelah mengucapkan itu kiba melambaikan tangannya lalu pergi

***Blood Moon***

"kenapa bicaramu tak sopan seperti itu hanabi?" Tanya hinata marah dia merasa tidak enak dengan apa yang terjadi tadi

"aku lapar, hari ini kakek tidak akan datang ya..?" alih-alih menjawab pertanyaan kakanya ia malah berbalik bertanya sambil menghempaskan tubuhnya kesofa ruang tamu

" jangan mengalihkan pembicaraan hana-chan"

" kari ayam sepertinya enak?"

"kau ini itu tadi tidak sopan kau tau, jika kakek tau kau seperti…

"oke fine aku minta maaf hehe ?" hanabi menatap kakaknya dengan wajah memelas

"jangan lakukan hal seperti itu lagi …" hinata menghela nafas lalu beranjak kedapur untuk memasak.

"hmmm oke "

hanabi menyalakan tv sambil menunggu kakaknya menyiapkan makan malam. chanel terus berganti menandakan tidak ada acara tv yang menarik perhatiannya. melihat hal itu membuat hinata menghela nafas

"kalau tidak ada yang ingin kau tonton,lebih baik matikan saja tvnya?"

"ini membosankan tidak ada film cartoon,kak" hanabi berkata dengan kesal. tetapi sesaat ia berhenti disatu chanel berita

"kembali lagi bersama kami di acara britanews sore"

"tumben sekali kau menonton berita" tanya hinata pada adiknya

"pagi ini ditemukan seorang mayat laki-laki yang tidak diketahui identitasnya,tergeletak didekat tong dia meninggal karena terlalu banyak mengkonsumsi minuman keras" hanabi menyingitkan alisnya heran "tapi anehnya dileher jasad ada bekas gigitan seperti bekas gigitan ular" ucap reporter menjelaskan

"itu vampir" jawabnya polos.

tak berapa ia mencium aroma harum dari masakan kakaknya lalu beranjak untuk makan dan mematikan tv. Setelah selesai makan hinata menyuruhnya untuk mencuci muka dan beranjak tidur. Mengantar adiknya tidur adalah kebiasaan hinata seperti sekarang ini duduk di ranjang kecil milik adiknya . biasanya asiknya akan langsung tidur setelah hinata menceritakan beberapa cerita kecil,tapi berbeda dengan hari ini sebelum tidur hanabi bertanya pada kakaknya.

"kakak...apa vampir itu ada?" mendengar hal itu tentu membuat hinata tersenyum hambar

"jangan terlalu banyak membaca buku komik ataupun menonton cartoon hana-chan?" jawabnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh adiknya

"tapi tadi berita di tv.."

"sudahlah ini sudah malam,cepat tidur?" hinata mencium kening adiknya lalu beranjak keluar setelah mematikan lampu kamar

"tapi kak.."

"oyasumi hana-chan" ucapnya tanpa mendengar perkataan hanabi lalu menutup pintu kamar adiknya

12.00 tepat tengah malam

"kemarilah wanita cantik " ucap salah seorang pria berbaju hitam

"tidak...!1jangan mendekat!" wanita itu berlari ketakutan

" kau tidak bisa lari dariku nona,aku sudah tidak tahan lagi"

"tidak!"teriak wanita itu melihat pria didepannya mencoba menggapainya

"jangan bermain-main dengan mangsamu itu, suguetsu " ucap pria lain yang berdiri didekat pohon dengan tangan yang ia lipat didada. terlihat matanya yang semula menutup kini menampakkan sepasang mata berwarna merah darah

" kenapa?kau terlalu membosankan,bersenang-senanglah sedikit juugo."dengan nada mengejek

"kyaaa!"

Brukk

"sudah hampir tengah tapi aku masih belum bisa menyelesaikan tugas ini ," hinatamenghela napas panjang . lalu meregangkan tubuhnya yang pegal. malam mini terasa begitu sepi dari biasanya. bahkan mungkin ia bisa mendengar suara-suara apa saja yang sedang terjadi diluar rumah. ketika ia memejamkan matanya sebentar tiba-tiba telinganya mendengar suara sesuatu yang tak biasa mendengar suara kegaduhan diluar rumahnya.

Brukk

" eh suara apa itu?" dia menengok jam beker yang ada disebelah kiri nya. " ini sudah jam 1 malam ".

mencoba untuk menghapus pikiran-pikiran negative yang ada dipikirannya .hinata mencoba menengok kearah luar dari celah-celah gorden. dengan posisi meja belajar yang menghadap jendela membuatnya bisa langsung melihat keadaan jalan yang ada didepan rumahnya .

" apa itu…. ".

walau dengan penerangan dari lampu jalan yang redup, tetapi matanya masih bisa melihat jelas apa yang sedang terjadi diluar.

"siapa mereka ? apa yang mereka lakukan tengah malam begini?" pikirnya ketika mendapati ada 3 atau mungkin 4 orang manusia diluar rumahnya.

dengan rasa penasaran yang entah dari mana hinata terus melihat apa yang mereka lakukan, terlalu focus dengan objek penglihatannya membuat gadis itu tidak menyadari salah satu dari mereka sedang berdiri dibawah pohon . mata pearlnya bisa melihat salah satu pria dijalanan itu seperti sedang menyeret seseorang mendekat sedangkan satunya lagi tengah berdiri tak jauh dari kedua orang itu sambil tersenyum mengerikan menurutnya.

'takut' ya itu lah yang sedang ia rasakan sekarang, tiba-tiba matanya terpaku ketika menatap mata pria itu tak sengaja menatapnya

Deg

'm-merah' batinya ketika menyadari ketika ada seseorang yang sedang memperhatikannya dibawah pohon tak jauh dari pria tersebut. terlebih ketika mata merah orang itu menatapnya dengan tatapan tajam .

SREKK

dengan cepat hinata menutup tirai gorden lalu cepat menuju tempat tidur, serta menutup seluruh tubuhnya dengan selimut 't-tidak mungkin ' pikirnya tak karuan 'b-bukan , m-mana mungkin i-tu Vampir?'.

"ada apa?" Tanya pria tua bernama kabuto bertanya pada teman satu timnya yang daritadi diam dibawah pohon

"tidak apa-apa."

pria tua itu memandang heran temannya lalu memeperhatikan apa yang sejak tadi menjadi focusnya, lalu mata hitam pekatnya menangkap gerakan tirai dari salah satu jendela rumah yang ada didepannya , hal ini mungkin menandakan bahwa tadi ada seseorang dari balik tirai tersebut. lalu mengendus meremehkan

" hari ini aku belum puas , aku masih lapar!" teriak suguetsu dari jauh.

" lakukan sesukamu asal kau tidak melakukan hal-hal selain itu?" jawab salah satu pria berbadan besar

" memang apa yang aku lakukan!" kata suguetsu

"sudahlah ayo pergi, matahari mulai terbit"

" oke kabuto"

mereka bertiga menghilang seperti angin meninggalkan salah satu pria bermata merah yang masih terdiam dibawah pohon . kembali menatap jendela tadi dengan tatapan seiru sebelum pria tersebutpun ikut hilang dari pandangan.

.

.

.

.

end for this chapter

.

ups hehe maaf ceritanya geje maklum fanfic pertama,sebelumnya saya hanya bisa buat saja tanpa tau bagaimana cara mempublishkannya
agak norak sih yah ..tapi setelah tau caranya n utakatik sana sini jreng..jreng...inilah yang bisa saya buat
mohon review dan sarannya! ^-^

AROGATOU GOZAIMASU