BoBoiBoy © Monsta / Animonsta Studios

Bloody Love © IntonPutri Ice Diamond

Rate : T Semi M

Warning : Typo, Ga menarik, yang SD sebaiknya jangan baca, Alur Kecepetan, Ga Terima Flame tapi nerimanya Krisar, pujian, semangat, dan hal positif lainnya

.

.

.

.

.

.

You Have been warned. Dont Like Dont Read

.

.

.

.

.

Chapter 1 – Prologue

.

.

.

Happy Reading Guys~! ^v^/

.

.

.

*o~O~o*

Hah... hari yang cerah.

Burung-burung berkicau merdu, udara yang sejuk, dan matahari bersinar menghangatkan bumi yang tadinya dingin.

Aku Yaya, gadis muslim yang duduk di bangku kelas 2 SMA.

Hari ini adalah hari senin. Kemarin aku sudah mengerjakan semua tugas yang harus dikumpulkan pagi ini dan juga sudah menyiapkan semua buku yang perlu kubawa. Jadi, tak ada yang perlu ku risaukan! Yah, kecuali di sekolah nanti harus upacara bendera...

Aku bergegas mandi dan memakai seragam sekolahku. Aku juga mempercantik diriku dengan jilbab putih yang warnanya cocok dengan seragam dan memakai riasan tipis, hanya bedak dan lipstick berwarna merah muda yang lembut. Setelah kurasa cukup, aku memakai tas selempangku lalu bergegas keluar kamar dan turun dari lantai 2 rumahku. Aku segera menuju dapur dan memasak sarapan pagi untukku sendiri.

Kalian pasti bertanya kenapa aku hanya menyiapkan sarapanku sendiri? Jawabannya adalah karena orangtuaku sedang keluar negeri dengan alasan bisnis. Dan juga karena aku adalah anak tunggal.

Yum... enak juga masakanku pagi ini. Setelah aku selesai sarapan, aku segera pergi menuju sekolah dan tak lupa mengunci pintu rumahku.

SMA tempatku bersekolah menimba ilmu tidak terlalu jauh, kok. Palingan hanya berjarak 100 M saja. Jadi, aku memutuskan untuk berjalan kaki saja... agar sehat.

Kuala Lumpur High School, itulah nama SMA tempatku belajar. Dan gedungnya yang luas sudah terlihat. Aku dengan santai berjalan ke arah pintu gerbangnya yang tengah ramai dengan orang-orang yang tampaknya bukan murid yang sedang bergerumul disana. Dan ditambah dengan beberapa mobil polisi.

Eh, apa?!

Aku berfirasat ada sesuatu yang buruk telah terjadi disana. Segera kulangkahkan kakiku dengan cepat ke kerumunan orang-orang dewasa itu. "Pe-permisi... aduh permisi... ugh" Ya ampun! Apa mereka tidak melihat murid SMA ini ingin lewat ya?!

Dengan susah payah, aku akhirnya sampai di depan kerumunan tersebut. Aku melihat satpam kami, Pak Toja, bersama beberapa oknum polisi tengah menghalau para warga yang ingin masuk ke dalam lingkungan sekolah. "Pak Toja!" Aku memanggil Pak Toja berharap agar ia bisa mengeluarkanku dari kekacauan ini.

"Eh, nak Yaya rupanya!" Pak Toja terlihat mengisyaratkan kepada polisi yang sedang menghalauku agar membiarkanku masuk. "Pak, ini kok rame-rame ya?" tanyaku sambil menatap Pak Toja serius.

"Eng... gini nak, saya gak bisa jelasinnya sekarang. Soalnya disini lagi ricuh banget... nanti pak KepSek bakal jelasin ke seluruh murid, kok! Kamu masuk aja sekarang" Pak Toja segera meninggalkanku dan menghalau para warga kembali. Aku yang penasaran segera berlari kedalam sekolah dengan sekuat tenaga. Aku pun melewati lorong yang jarang dilewati murid agar bisa segera sampai di kelasku, kelas 11A. Aku berbelok ke kanan kearah kelasku.

Namun, saat aku berbelok, aku seperti melihat seorang murid di ujung lorong yang jalannya buntu. Karena penasaran, aku kembali dan memastikannya lagi. Ternyata dugaanku benar.

Ada seorang murid laki-laki yang bersandar di dinding ujung lorong sambil melipat tangan didepan dada. Wajahnya yang menunduk tertutupi poni hitamnya yang agak panjang. Entah kenapa, aku malah terdiam menatap pemuda itu. Cahaya matahari begitu sedikit yang masuk sehingga lorong itu agak gelap. Dan tiba-tiba, ia mendongak menatap mataku.

Matanya yang berwarna biru terang memecah gelap. Aku melihat seakan-akan mata birunya itu bersinar. Ekspresi wajahnya tenang. Dan jika boleh jujur, ia cukup tampan...

"Sebentar lagi masuk, dan kau hanya diam ditempat?" Ah... dia bersuara rupanya. Suaranya begitu tenang. Sepertinya aku telah terhanyut oleh ketenangannya.

Eh, sebentar...

Katanya... sebentar lagi masuk? YA AMPUUUNNN!

Segera aku melanjutkan perjalananku menuju kelas dengan berlari, meninggalkan pemuda yang hanya diam mematung ditempat itu...

*o~O~o*

Aku telah sampai di kelas. Huff... untung saja belum bel masuk. Kelasku sekarang dipenuhi dengan suara berisik orang-orang yang mengobrol. Mungkin mereka membicarakan alasan kenapa orang-orang itu berkumpul didepan gerbang.

"Hai Ying!" Aku menyapa sahabat terbaikku, Ying. Ah... dia sedang bersama pacarnya, Fang.

"Hai Yaya!" Dia balas menyapaku sedangkan Fang hanya tersenyum tipis sambil melambai ke arahku. Aku berjalan ke arah bangkuku yang kebetulan ada di sebelah bangku Ying lalu mendudukinya. "Emm... Ying, aku ingin tanya sesuatu..."

"Pasti tentang orang-orang didepan itu kan?" Fang rupanya calon peramal profesional. Ia menebaknya dengan sangat sangat tepat. "Iya, Fang. Kau memangnya tau kenapa?"

Fang mengisyaratkan agar aku mendekat kearahnya. Setelah aku cukup dekat dengannya, ia berbisik, "Sebenarnya belum ada yang tau alasannya kenapa. Tapi, aku melihat polisi itu sedang mengelilingi sesuatu di halaman belakang sekolah. Aku juga melihat beberapa bercak darah di rumputnya loh" Aku tersentak setelah mendengar perkataan Fang. Itu artinya...

"M-maksudmu i-itu ka-kasus pembunuhan?" Aku bertanya dengan suara pelan agar satu kelas tidak menjadi ricuh. Fang hanya membalasnya dengan anggukan pelan. Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku agar teriakanku tak menggema di seluruh bagian kelas ini. Belum sempat aku menanyakan kasus itu lebih lanjut, terdengar suara seorang pria dewasa yang menggema ke seluruh penjuru sekolah, "Perhatian kepada seluruh siswa! Kumpul di lapangan segera karena ada pengumuman penting! Sekali lagi, segera kumpul di lapangan karena ada pengumuman penting! Terima kasih"

"Eh? Pengumuman penting?"

"Sudahlah Ying, sebaiknya kita segera ke lapangan saja..." Aku, Ying, dan Fang bersama murid lain segera berkumpul di lapangan.

*o~O~o*

Di lapangan sekolah, sudah ramai murid-murid lain. Aku pun sudah mengambil posisi berbarisku. Kami hanya tinggal menunggu sang Kepala Sekolah datang dan memberitahu pengumuman pentingnya.

Ah... akhirnya pak KepSeknya datang, "Baiklah... bapak ingin mengumumkan sesuatu yang penting. Di sekolah yang kita cintai ini, sesuatu yang buruk telah terjadi. Dan bapak tidak ingin menyembunyikan fakta sebenarnya dari kalian semua,"

Pak KepSek tampak menghela nafasnya sejenak, "Di sekolah ini telah terjadi sebuah pembunuhan. Dan korbannya adalah salah satu murid di SMA ini. Kalian semua tidak perlu panik, karena kasus ini tengah di tangani oleh pihak kepolisian dan pelakunya akan segera tertangkap. Jadi, karena kepentingan penyelidikan, sekolah akan di liburkan selama seminggu dan kalian boleh masuk kembali hari senin minggu depan. Kalian juga boleh pulang sekarang. Sekian pengumuman dari bapak, terima kasih" Setelah Kepala Sekolah turun dari podiumnya, lapangan langsung ricuh.

"Emm... Ying, aku pulang duluan ya!"

"Oh, iya! Hati-hati di jalan, sayang! Hihihi" Ying hanya cekikikan sambil menggandeng lengan sang kekasih.

Aku pun berjalan menyusuri lorong sekolah yang sedang sepi karena para murid masih berada di lapangan. Saat aku berjalan, aku merasa ada yang mengikutiku dari belakang. Sontak saja ku balikkan tubuhku, "Siapa disana?!" Kosong. Tak ada siapapun.

Kupikir ini hanya perasaanku saja. Saat aku kembali menghadap depan, seseorang tiba-tiba berdiri di depanku, "Uwaahhh!"

"Kau menjatuhkan ini" Ia menyodorkan sapu tangan berwarna pink padaku. Oh... kukira benda itu sudah hilang...

"Terima kasih" Aku langsung mengambilnya dan bertatapan mata dengan pemuda itu. Matanya merah menyala dan begitu tajam juga dingin. Poninya sedikit panjang menutupi wajah tampan namun seriusnya.

Tanpa ba bi bu, ia berjalan melewatiku. Dan entah kenapa, sejak hari itu, sejak hari pertemuanku dengan kedua pemuda misterius itu, firasatku selalu buruk...

.

.

.

.

.

.

To Be Continued or Delete?

.

.

.

.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ya Allah... nambah lagi utangku v,v

Yah... setelah baca fic yang bikin chara si 'pemuda mata biru' jadi galak, keinspirasi buat dia juga jadi yang serem serem gitu XD

Maaf ya kalo fic Din sebelumnya selalu lambat updatenya...

Kendala otak nih XD

So...

Adakah yang minat buat review fic gaje bin abal abal ini ? OwO)a