"Hey kamu kenapa?" ujar seorang anak kecil berambut orange. Dia mendekati seorang anak seusianya berambut putih yang sedang meringkuk sendirian di depan rumahnya. "Namaku Ichigo. Kamu siapa?" tanyanya lagi sambil menjulurkan tangan kanan. Anak kecil di depannya nampak pemalu dan penakut.

"Na..Nama..ku..Tou..Toushiro" jawab anak tersebut dengan terbata-bata. "Hey nggak usah takut begitu dong. Kamu mau nggak menjadi temanku?" tanya Ichigo sambil tersenyum. Melihat Ichigo tersenyum, ia pun ikut tersenyum.

"Iya." Melihat senyuman Toushiro, Ichigo nampak senang. "Kamu imut yah. Tetaplah tersenyum seperti itu yah Toushiro-chan." Mendengar hal itu Toushiro nampak blushing. "Ayo kita bermain!" ujar Ichigo sambil menggandeng tangan Toushiro.


.

Title : The Memories Had Gone

Rate : T

Genre : Drama/Romance

Peringatan : Fanfiksi ini bertemakan Boys Love dan Yaoi. Bagi ada yang merasa terganggu diharapkan untuk tidak membacanya. Out Of Character dan AR

.

Summary : Ichigo telah melupakan seseorang yang telah berharga dalam hidupnya. Ia berusaha mengingat siapakah itu. Namun hasilnya Nihil. Bagaimana usaha Ichigo agar dapa mengingatnya kembali?

.


HAH ! Desah seorang pemuda berambut orange yang baru saja terbangun dari alam tidurnya. "Mimpi itu lagi" gumamnya. Ia tidak mengerti apakah itu hanya mimpi atau kenangan masa lalunya yang telah ia lupakan. Ia melihat jam weker di meja yang terletak di samping tempat tidurnya.

09.27 A.M

"WHAAAAT?! AKU TERLAMBAAAAT!" teriak pemuda tersebut. Ia pun bergegas ke kamar mandi lalu turun ke ruang makan untuk memakan sarapan paginya. "Ada apa Ichi-nii?" tanya adik Ichigo berambut hitam sepanjang bahu dan sedikit tomboy. Ichigo melihat adiknya yang tidak memakai seragam sekolah lantas heran.

"Karin kenapa kau tidak memakai seragammu?" tanya Ichigo sambil menyeritkan alis herannya. "Apakah kau lupa hari ini Ichi-nii?" balas Karin yang juga heran. "Memangnya hari ini hari apa?" Ia pun menanyakan balik pertanyaan adiknya tersebut.

"Hari ini hari Minggu Ichi-nii. Emangnya Ichi-nii mau bersekolah di hari libur ini?" Mendengar jawaban adiknya tersebut, tubuh Ichigo lalu lemas. Ia pun segera kembali ke kamarnya untuk mengganti bajunya tersebut. Ia melihat ponselnya yang menunjukkan hari dan tanggal ini.

Monday, 5 Juny 2016

Ia pun segera merebahkan dirinya di atas tempat tidurnya. 'Bodohnya aku yang bangun di hari libur seperti ini' gumamnya dalam hati. Ya bagaimana ia tidak merasa kesal, hari di mana ia seharusnya bersantai sambil tiduran malah kacau. 'Ngomong-ngomong siapa anak yang ada di mimpi ku?' tanyanya dalam hati sambil mengingat-ngingat nama anak tersebut. Namun hasilnya nihil, ia tidak bisa mengingat nama anak tersebut.

Merasa sakit kepala karena memikirkan nama anak tersebut, ia lantas turun ke bawah untuk mengambil minuman dingin yang ada di kulkas. Saat membukanya, ia mendapati lemari es tersebut tidak berisi.

"Oh! Oni-chan haus ya?" tanya adik ichigo berambut pirang sepanjang bahunya. Ya dia adalah anak bungsu di keluarganya sekaligus pengganti ibunya yang telah meninggal 8 tahun yang lalu. Ichigo menggangguk lemas kepada adiknya tersebut. Sepertinya adik bungsunya ingin keluar. "Gomen ne Oni-chan. Hari ini aku mau belanja untuk mengisi isi kulkas tersebut" sahut adiknya. "Kalau Oni-chan masih haus. Oni-chan pergi saja beli minuman dingin di mesin penjual otomatis dekat market sana. Aku pergi dulu yah Oni-chan" lanjutnya sambil berlalu meninggalkan Ichigo yang hanya diam di depan kulkas. "Ha'i-. Hati-hati di jalan yah Yuzu" sahut Ichigo.

.

.

.

"Dasar Yuzu kenapa sih dia tidak berangkat lebih awal lagi. Aku kan malas (dan capek) berjalan ke mesin penjual otomatis itu" omelnya. Tiba-tiba ia menubruk seorang pemuda mungil yang agak pendek darinya yang sedang meminum minuman kaleng rasa semangka tersebut. Akhirnya bajunya basah dikarenakan air minuman kaleng pemuda berambut putih tersebut tumpah mengenai baju mereka. "Maaf. Aku tidak melihatmu. Sebagai gantinya aku akan membelikanmu yang baru" ujar permintaan maaf dari Ichigo tersebut.

Begitu melihat Ichigo dia nampak kaget. Matanya yang berwarna hijau zamrud tersebut melebar. "I..i..chigo.." kata pemuda tersebut dengan terbata-bata seolah tak yakin orang yang ada di depannya. "Kau tahu namaku?" tanya Ichigo yang heran.

"Dia pasti telah melupakanku yah.." desah pemuda tersebut dengan suara yang agak kecil sehingga Ichigo tidak dapat mendengarnya. "Apa kamu bilang?"

"Ti..tidak ada apa-apa kok. Tadi aku hanya ingat kamu seperti temanku saja yang kebetulan namanya Ichigo hehe.." jawab pemuda tersebut dengan bohong. "Oh. Namaku Kurosaki Ichigo. Namamu?" Mendengar ucapan Ichigo, ia pun merasa sedih karena ternyata Ichigo telah melupakannya. 'Itu pasti wajar. Ya. Itu kan sudah lama sekali sehingga ia telah melupakannya' yakin pemuda tersebut.

"Namaku Toushiro. Hitsugaya Toushiro" jawab anak berambut putih tersebut. Toushiro sengaja menyebutkan nama pertamanya dahulu lalu ia pun mengucapkan nama lengkapnya berharap Ichigo mengingat namanya. 'Toushiro yah. Hmmm... kayaknya pernah dengar nama tersebut tapi di mana yah?' pikir Ichigo.

"Nah Toushiro ayo kita beli lagi minumanmu yang telah tumpah itu. Sebagai gantinya aku yang belikan" sahut Ichigo sambil menunjukkan minuman kaleng yang sudah tidak berisi tergeletak di trotoar. "Ti..tidak apa-apa kok Kurosaki-san. Aku bisa membeli-" perkataan Toushiro terputus karena Ichigo langsung menarik tangan kanannya. "Tenang saja Toushiro-kun" kata Ichigo sambil tersenyum lembut. Melihat itu Toushiro tampak blushing. 'Kau masih sama seperti dulu Ichigo. Dasar keras kepala'


Keesokan Harinya di SMA Karakura

"O~hayo Kurosaki-kun" sapa seorang cewek berambut orange tua sambil tersenyum. "Ohayo Inoue" balas Ichigo singkat. "Kurosaki-kun tahu nggak hari ini kita kedatangan murid baru loh~" kata Inoue yang selalu ceria. "Siapa?" Belum sempat Inoue menjawab pertanyaan Ichigo, tiba-tiba seorang cewek memeluknya dari belakang lalu mencubit pipinya.

"Hi~me~-chan hari ini kamu imut banget. D*damu tambah besar yah" kata cewek berambut serta kacamata berwarna merah tersebut sambil memegang d*da Inoue yang kira-kira berukuran E Cup. "Sialan! Berani-beraninya kamu memeluk sambil berkata begitu pada Orihime, Chizuru" kata seorang cewek tomboy berambut hitam pendek sambil menjitak Chizuru. "Chi kenapa sih kamu mengganggu aku mendekati Hime-chan, Tatsuki?! Pantas saja kamu nggak dapat pasangan karena sikapmu ini" ledek Chizuru

" ?!" Mendengar ledekan Chizuru, Tatsuki langsung menjitak kepala Chizuru lagi. "Mo.. sudahlah kalian berdua" kata Inoue sambil melerai mereka berdua. Akibatnya Inoue lupa menjawab pertanyaan Ichigo karena perhatiannya beralih kedua temanya tersebut.

Brak!

Sebuah pintu dibuka dari luar lalu masuknya seorang wanita. "Murid-murid duduklah" perintah wanita tersebut yang tak lain adalah sensei mereka. "Ha'i" jawab murid-murid secara serentak

"Murid-murid hari ini kita kedatangan murid baru loh. Ayo masuk" kata sensei sambil memanggil seseorang pemuda berambut putih dan agak pendek. "Ayo perkenalkan namamu" perintah sensei.

"Hai Semuanya. Namaku Hitsugaya Toushiro" kata pemuda berambut putih tersebut sambil menunduk hormat. " " kata Ichigo tak percaya sambil menunjuk Toushiro. " -san" balas Toushiro. "Eeh rupanya kalian sudah saling mengenal toh. Karena Kurosaki-kun kenal Toushiro, Kurosaki-kun tolong nanti beri tahu tentang aturan sekolah serta kelas ini kepda Toushiro" perintah sensei. "Ha-i".

"Nah Toushiro-kun silahkan duduk di samping meja Kurosaki-kun"kata sensei sambil menunjuk meja kosong.

"Hei-hei dia imut yah" bisik seorang cewek kepada teman disebelahnya. "Iyah-yah. Walaupun dia pendek tapi dia imut kyaa" bisik temanya.

"Hai kita ketemu lagi yah, Toushiro" kata Ichigo sambil tersenyum. Entah mengapa Ichigo merasa senang ketika mengetahui bahwa murid baru yang datang adalah Toushiro. Padahal mereka belum terlalu lama mengenal tapi ia merasa mengenal Toushiro sudah bertahun-tahun. "Iya Kurosaki-san"

.

.

.

"Eumh. Toushiro aku boleh nanya nggak?" tanya Ichigo. Toushiro hanya mengangguk sambil meminum minuman kaleng rasa semangka kesukaannya. "Kamu pindah ke sini karena hal apa?" Mendengar perkataan Ichigo entah mengapa membuat Toushiro mengenang suatu kenangan pahit yang ia tidak mau ingat. Melihat wajah Toushiro yang tiba-tiba pucat, "Ma. Maaf yah kalau aku bertanya seperti itu" dengan muka bersalah. Toushiro hanya menggelengkan kepalanya.

'Ichigo apakah dia telah menghapus ingatanmu tentangku? Setelah kejadian malam itu mengapa engkau sudah seperti orang yang tak kukenal?' pikir Toushiro. Ia tidak terlalu ingat tentang kejadian malam yang merupakan kenangan pahitnya. Ia hanya berusaha supaya ia tidak mengingatnya kembali.

"Yo, Ichigo" sahut seorang pemuda berambut biru yang sedang bersandar di dinding. 'Di..di..dia?!' gumam Toushiro dalam hati. "Siapa pemuda mungil yang sedang bersamamu ini Ichigo?" lanjut pemuda itu. "Yo, Grimmjow dia adalah murid pindahan di kelasku. Toushiro ini Grimmjow. Grimmjow ini Toushiro" kata Ichigo saling memperkenalkan

"Oh murid pindahan yah. Kamu imut juga yah" Ia menatap Toushiro dari dekat. Lalu membisikkan sesuatu di telinganya. Mendegar bisikan tersebut entah mengapa wajah Toushiro berubah pucat pasi. Ia pun segera berlari meninggalkan Ichigo dan Grimmjow. "Toushiro!" panggil Ichigo. Namun Toushiro tetap berlari hingga ia menghilang dari pandangannya. "Dia kenapa Grimmjow? Apa kau menjahilinya?" tanya Ichigo penuh selidik. "Iya aku memang menjahilinya" jawab Grimmjow tanpa bersalah.

"Kau mau ke mana Ichigo?" begitu melihat Ichigo meninggalkan Grimmjow sendirian. "Aku mau menyusul Toushiro" teriaknya. "Dasar. Berarti ia benar-benar sudah lupa tentang Toushiro yah" gumam Grimmjow sambil tersenyum licik. "Menarik" lanjutnya.

Bersambung. . .


Author : Maafnya kalau Gaje dan Typo. Karena ini fanfik pertama saya. hehehe.. harap maklum. Author sedang berusaha agar fanfik ini bagus. Terima Kasih sudah membaca ^_^