Jaa ne?
Discalaimer © masashi kishimoto
Summary: Tuhan menciptakan manusia dengan cobaan disisinya hanya untuk menguji , apakah hamba tersebut mampu meloncatinya atau pun takkan memberikan cobaan yang tak mampu pun dengan kehidupan skenario pahit namun sedikit indah sudah sakura anggap anugerah yang telah tuhan titipkan ada waktu untuk sudah diatur untuk di syukuri (terinspirasi dari fanfic 'this is the end')BAD SUMMARY.
Genre:romance,angst
Main pair:sasusaku and gaasaku
.
.
.
CHAP.1
Ah...pagi telah menyapa kembali!
Selamat pagi dunia!
Sakura memperlihatkan senyum indahnya tatkala dia merasakan sinar hangat mentari pagi yang memeluknya lewat segera Sakura bangun dari ranjangnya menuju kamar mandi.
"A..akh..." entah mengapa kepala Sakura mengalami pusing yang sangat kuat dan rasa sakit tersebut terasa seperti tersebut pun menghilang setelah beberapa membuang waktu Sakura langsung menuju kamar mandi tanpa memikirkan apapun.
Tidak memerlu waktu yang lama, Sakura pun keluar dan dengan sigap dia memakai Konoha Senior High merasa siap, Sakura pun langsung turun menuju ruang makan.
"Okaa-san, Otou-san to Karin Nee-chan ohayou" Sakura tersenyum ceria.
"Hn" hanya balasan dingin yang Sakura dapatkan dari kedua orang hanya bisa tersenyum orang tuanya belum bisa memaafkan , kesalahan yang telah membuat Karin, sang kakak, cacat pada kaki kanannya.
FLASHBACK
Sakura saat itu masih berumur 10 tahun tengah bermain bola dengan Karin yang lebih tua satu tahun darinya di sebuah taman selalu berhasil menangkap dan melempor bolanya dengan sempurna tapi Sakura selalu memainkannya dengan geram, Karin mengomel "Ah..bagaimana kau ini Sakura?payah sekali kau memain aku yakin orang yang buta dan lemah pasti memainkannya lebih bagus daripada kamu" karena marah, tanpa mikir panjang Sakura lalu melempar bola tersebut sekuat tenaga dan alhasil membuat bola tersebut melambung jauh dan dengan reflek Karin mengejar bola tersebut tanpa sadar akan mobil yang sedang melaju.
BRUK!
Kecelakaan itu terjadi dengan mematung seolah mencerna apa yang sedang sadar, Sakura menangis sekitar bergegas membantu Karin dengan memanggil Ambulans lalu beberapa diantaranya menenangkan Sakura agar menghentikan menit kemudian Ambulans pun datang dan Karin langsung diantar ke rumah sakit pun langsung menaiki Ambulans tersebut bersama saksi yang menyaksikan kejadian tersebut.
Dengan sigap Dokter langsung memeriksa Karin setelah Ambulans tersebut Dokter tersebut menyuruh Sakura agar menelpon orang pun merogoh saku celananya dan disitu terdapat nomor kedua orang tuanya yang sengaja dia simpan bila ada keperluan sakura memberikan kertas tersebut kepada perawat dan perawat itu pun langsung menghubungi salah satu dari nomor hanya memandang perawat yang sedang berinteraksi dengan entah Okaa-san atau Otou-san nya lewat telepon dengan pandangan kosong.
Karin nee-chan..gara-gara aku..gara-gara aku...
Andaikan aku bisa kendalikan emosiku
Andaikan aku tak melempar bola itu dengan kuat
Andaikan aku tak mengajak onee-chan main
Andaikan...aku tak ada
Andaikan...andaikan...
Hiks...onee-chan...hiks...gomen nee...gomen nee...
Sakura dengan bersusah payah menahan tangisnya agar tidak keluar.
Sakura no baka!
Sakura no baka!
Sakura no baka!
Sakura no baka!
Sakura no bakaaaa!
Baka!
Baka!
Sakura mengutuk dirinya sendiri dengan memukul kepalanya.
Ckit...
Seketika Sakura menolehkan kepala ke arah pintu yang .Sakura langsung menangis lagi ketika melihat Okaa-san nya itu , ibu sakura, langsung memeluk sakura dan bertanya kepada seorang perempuan muda yang Mebuki yakin dia adalah saksi kejadian tersebut karena perawat yang tadi menelponnya memberi tahu bahwa Sakura datang dengan saksi.
Perempuan itu pun menjelaskan kepada Mebuki dari dia yang tidak sengaja mendengar perkataan Karin, Sakura yang dengan kesalnya melembar bola lalu kecelakaan itu pun terjadi.
Mebuki dengan marah membentak Sakura
"Anak bodoh!kenapa kau melakukan itu?! Tak sadarkah kau, gara-gara perbuatan bodohmu itu, Onee-chan mu akan kehilangan masa depannya sebagai penari?!mana otakmu anak bodoh!kau pun tau bahwa Onee-chanmu itu sangat berbakat dalam menari!"
"Okaa-san...gomen...gomen..Sakura hiks memang salah...Sakura tidak sengaja hiks...jangan berkata seperti itu..hiks...hati Sakura merasa sakit..hiks..." Sakura menjawab dengan tersedu-sedu.
Mendengar jawaban Sakura, amarahnya kembali memuncak.
"TIDAK SENGAJA KATAMU?!DENGAN OTAK KOSONGMU ITU KAU BISA APA?!MEMANGNYA KAU BISA MENGHASILKAN PIALA SEPERTI ONEE-CHANMU ITU HAH?!
TIDAK ADA YANG BISA KAMI BANGGAKAN DARI OTAKMU YANG KOSONG ITU!HANYA KARIN, ONEE-CHANMU ITU YANG BISA MEMBANGGAKAN KAMI!
KAU PIKIR KAMI TIDAK MALU PUNYA ANAK IDIOT SEPERTIMU?!KAMI BAHKAN TIDAK TAHU INGIN MENARUH KEMANA MUKA KAMI SAAT PERTEMUAN KELUARGA!
HANYA KAU!DENGAN OTAKMU YANG LELET ITU!DAN SEKARANG, AKIBAT DARI KEBODOHANMU, KAU MENYEBABKAN KARIN, ANAK KESAYANGAN KAMI KECELAKAAN!"
Tak tahan dengan Sakura, Mebuki tanpa memikir panjang mengeluarkan semua unek-uneknya yang sudah lama hanya terdiam disertai cegukan kecil menahan nangis, tak ingin membalas perkataan ibunya yang berhasil membuat hatinya bertambah perih dan meninggalkan luka yang menganga lebar dihatinya.
"Awas saja kalau terjadi apa-apa dengan karin, kau, takkan kuanggap sebagai anak kami lagi!" setelah berkata demikian Mebuki langsung menghubungi lemah Sakura menganggukkan kepalanya tanpa melihat wajah ibunya.
Singkat cerita, Karin mengalami patah tulang parah dan beberapa pecahan kaca mobil telah menusuk jantungnya membuat luka yang pun di operasi dan berhasil walaupun Karin harus koma selama beberapa kecelakaan tersebut Karin hanya bisa melakukan aktifitas kecil seperti orang bodoh dan Karin sangat membenci hal tersebut sehingga dia ikut membenci sakura.
Lalu kedua orang tua Sakura berinisiatif membawanya kerumah nenek Sakura, nenek Chiyo, untuk tinggal disana dan masih tetap memberi kebutuhan hanya pasrah ketika dibawa kerumah neneknya.
Chiyo baa-chan yang kasihan kepada Sakura, dengan penuh kasih sayang merawat pun, kakak sepupunya yang tinggal disana mengajari Sakura belajar dan beberapa ilmu bela diri kepada tahu, Sakura itu tidak cuman hanya lama bukan berarti tidak bisa.
Karena usaha keras Sakura, Sakura selalu naik kelas walaupun mendapat peringkat yang rendah. Tapi, Chiyo baa-chan dan Sasori nii-chan selalu bangga dengan usaha pun meraih banyak penghargaan dari lomba karna kuliah Sasori nii-chan harus meninggalkan Sakura dan neneknya dengan berat hati.
Setelah dua tahun kepergian Sasori, Chiyo baa-chan meninggal dunia tepat di hari kelulusan smpnya dan di akhir hayatnya Chiyo baa-chan berkata, "Sakura, walaupun kau mengalami masalah yang lebih besar kedepannya, kau harus selalu bersyukur dan tersenyum karena sesungguhnya tuhan tengah mengujimu apakah kau akan senantiasa bersyukur ditengah nikmatnya yang dia sembunyikan dibalik semua masalahmu" berbekal pesan tersebut, Sakura mulai berpikiran positif atas semua masalah yang menantinya.
Selang beberapa kemudian Sakura dijemput kembali oleh orang tuanya walau dengan atmosfer yang dingin.
FLASHBACK END
"Otou-san lihatlah!Karin mendapat beasiswa penuh untuk kuliah di Amerika!" Dengan bangga Karin mempersembahkan kertas beasiswanya.
"Wah...kau apakah kau sanggup?walaupun kau telah bisa berjalan sedikit-sedikit dengan bantuan kaki palsumu, tetap saja itu di luar negeri."tanya Mebuki khawatir.
"Tenang saja!Karin pasti bisa melewatinya" Karin menyakinkan ibunya itu.
"Otou-san pun yakin dengan perkataanmu itu" Kizashi mengecup dahi karin.
"Dih...Otou-san curang!Okaa-san juga mencium karin!" Mebuki berakting pura-pura marah.
"Otou-san,Okaa-san ini...sini Karin cium dua-duanya" Karin lalu merangkul dan mencium pipi kedua orang tuanya.
Meraka kerap menampilkan keharmonisannya di depan peduli walaupun Sakura sakit hati dengan sikap mereka telah membeku.
Sakura mati-matian menahan diri agar tidak ?kenapa mereka begitu tega?tidak bisa kah mereka membagi kasih sayang kepada Sakura juga walau sedikit?apakah hati mereka telah mati?
Tidak..tidak..seharusnya Sakura bersyukur mereka masih mau menyekolahkan dan menyiapkan segala keperluan ...masih banyak nikmat yang harus sakura ada waktu untuk mengeluh.
Setelah menghabiskan sarapannya, Sakura berpamitan dengan kedua orang tuanya dan juga tidak lupa dengan karin nee-chan. "Okaa-san, otou-san,Karin nee-chan, Sakura berangkat dulu" Sakura ada yang membalas sapaan atau pun Kizashi tidak sedikit pun berniat membalas sapaan sibuk meyiapkan keperluan Karin lalu langsung pergi mengantarkan karin ke sekolahnya tanpa melirik Sakura.
Lagi.
Hati Sakura sakit lagi.
Sakura termenung beberapa mengibar-kibarkan helaian rambut Sakura mengisyarakatkan kepada Sakura agar tetap mendongakkan kepalanya keatas, merasakan hangatnya sinar matahari lalu tersenyum.
Ya...aku terlalu bodoh.
Aku tidak sendirian
Sakura berlari-lari pelan menuju sekolahnya yang tak sampai menghabiskan 15 melangkahkan kakinya memasuki gerbang Konoha Senior High School, dia melihat Sasuke sedang membantu Ino.
Ino dengan nama panjang Yamanaka Ino adalah sahabat kecil Sasuke yang berfisik memang memiliki kelainan jantung dari kecil sehingga membuat Ino tak tau bagaimana rasanya berlari riang dengan riang Sakura menghampiri Sasuke dan yang melihat tingkah Sakura tersenyum tipis.
"Sasuke!ohaaayoouuu! Ino mou, ohayou!"
"Hn"
"Ohayou mou Saku-chan"
Mereka pun berjalan di koridor menuju kelas masing-masing dengan Sakura berada di tengah tentu saja berbeda kelas dengan kelas XI-6 sedangkan Sasuke XI-1sekelas dengan Sasuke dan Ino masuk kelas, Sakura bertanya kepada Sasuke,
"Bisakah Sasuke menemaniku ke perpustakan setelah pulang nanti?"
Sasuke menggelengkan kepalanya, "Tidak ada latihan basket sampai jam 7,".
sesaat wajah Sakura menunjukkan bahwa dia kecewa tapi Sakura langsung menggantinya dengan tersenyum.
"Baiklah kalau apa kok!lagian aku bisa pergi .." sejenak Sasuke menunjukkan ekspresi keberatan lalu dia mengangguk mengiyakan perkatan Sakura dan membelai kepala Sakura langsung bersemu merah akibat perlakuan hangat Sasuke.
" -hati" Sasuke tersenyum tipis.
"Ha'i"
.
.
.
Sakura tengah mencuri pandang ke kelasnya Sakura memang berbeda gedung dengan kelas Sasuke tapi kelas Sakura berada satu tingkat lebih tinggi dengan kelasnya dan jarak kelas mereka tidak terlalu jauh sehingga Sakura bisa melihat ke kelas Sasuke melalui Sakura berada di gedung kanan sedangkan Sasuke di gedung tengah.
Pandangan mata Sakura menjadi sendu tatkala ia melihat Sasuke tengah mencupit pipi Ino gemas dan Sasuke senyum tipis yang sering Sasuke perlihatkan kepada Sakura tapi sebuah senyum Sakura lupa caranya ...Hati Sakura merasa ribuan anak panah yang melesat cepat dan tertancap tepat di hatinya, rasanya sangat menyakitkan.
Sakura langsung membuang mukanya ke arah papan, berpura-pura memperhatikan guna menghilangkan bayangan perlakuan manis Sasuke terhadap tau bahwa akhir-akhir ini Sasuke memang lebih memprioritas Ino di banding dirinya karena kondisi fisik Ino lebih lemah dari merasa dia telah berlaku egois karna cemburu kepada Sasuke.
.
.
.
Maukah kau mengabulkan permintaan egoisku ini?
Relakah dirimu berada disisiku, walau kau sudah tak mencintaiku lagi?
Hanya sebentar saja.
Aku berjanji hanya sebentar saja.
Karna aku akan pergi.
.
.
.
.
Bel sekolah berbunyi mengizinkan para penghuninya untuk terburu-buru pulang untuk pergi ke perpustakaan harus belajar keras karena uts semester 2 akan dimulai dua minggu kemajuan pesat bahwa Sakura kini sudah bisa belajar ototidak walaupun ada yang tidak dimengerti, Sakura akan menandainya dan bertanya kepada Sasuke.
Sesampainya di perpustakaan Sakura langsung belajar peduli kepalanya sakit bersahut-sahutan, dia tetap memaksakan diri terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.48 Sakura harus pulang dan berniat melanjutkannya di dari tadi tak berhenti berdenyut dan tubuhnya merasa seperti akan remuk.
Ukh...kumohon bertahanlah sebentar lagi..
Udara semakin memakai jaketnya yang sengaja dia simpan di dalam pulang Sakura merasa berniat untuk membeli beberapa roti untuk menghilangkan rasa lapar tersebut di swalayan mengalihkan pandangannya ke segala arah mencari swalayan terdekat namun pandangannya terpaku pada sebuah sakura melihat, di meja yang makanannya telah kandas, terdapat pasangan dimana sang pria terlihat seperti sedang mengacak rambut wanitanya dengan senyum yang lepas sedangkan wanitanya hanya membalas dengan ekspresi yang merenggut lucu dan kemudian mereka tertawa bersama.
Ya, pasangan tersebut adalah sasuke dan ino.
Nyut...
Hatinya seakan ditindih oleh benda sesak yang menyayat hati.
Miris.
Sakura hanya mampu tersenyum miris dengan air mata yang membelai pipinya.
Kau membuat sebuah kebohongan
lalu aku menerimanya begitu saja
Sakura berlari, tidak ingin bahwa Sasuke -tiba saja kepalanya memberi sakit yang merasa sesuatu tengah mengalir kesadaran yang ada Sakura mengusapnya dan melihat punggung tangan kanannya dipenuhi oleh darah yang sanggup lagi bertahan, tubuhnya terjatuh dipelukkan seorang pemuda lalu semua menghitam.
.
.
.
Kejujuran telah terbius oleh dekapan kebohongan.
Kepercayaan telah retak oleh tawa pengkhianat.
Dan aku disini masih tersenyum.
Untukmu aku goreskan sebuah kebohongan yang indah.
"aku baik-baik saja"
.
.
.
Ruangan serba khas obat berlomba-lomba memenuhi indra infus ditancapkan pada punggung tangan manusia yang masa hidupnya seolah-olah sedang dipertaruhkan.
Ah...ini di rumah sakit
Sakura melirik-lirik berhenti pada seorang pemuda berambut merah dengan tato kanji "ai" pada dahinya, Gaara-senpai.
"Senpai?"
"Kau sudah bangun."
"Ah...ya."
Canggung.
"Apa yang terjadi?kenapa aku bisa ada disini?"
"Kau pingsan didekapku dan otomatis aku membawamu ke rumah sakit,"
"A..ah... telah merepotkan senpai" Sakura ber-ojigi dengan isyarat kepala.
"Tidak sudah seharusnya kulakukan.
Kau tidak perlu meminta maaf.
Lalu..Ehm.. tadi dokter mengatakan bahwa kau..Etto.." Gaara mengantungkan perkataannya dan memasang wajah antara sedih dan terlihat enggan meneruskannya.
"Dokter berkata?"
Sakura menahan nafasnya ketika mendengar jawabannya.
"kanker."
Takdir kembali memainkan skenarionya.
TO BE CONTINUE
Etto...
Sebelumnya perkenalkan, saya adalah author baru disini.
Saya tahu bahwa fanfic ini banyak sekali kekurangannya.
Terutama pada EYD dan gaya penulisan yang mungkin kurang menarik.
Jadi, saya akan sangat berterima kasih jika ada yang bersedia memberi saran dan kriktik.
Jika ingin bertanya kapan update, kalian bisa membom saya lewat ig saya : Silva_phantomhave
Dan sekali lagi saya ingatkan, bahwa fanficf ini terinspirasi dari fanfic 'this is the end' dan sewaktu saya membacanya, saya sangat menyukai fanfic tersebut dan alhasil terciptalah fanfic ini.
Fanfic ini hanya terdiri dengan dua chapter atau biasanya disebut two shoot.
Untuk epilognya, jika banyak yang meminta, saya akan memikirkannya dan saya ingin bilang bahwa fanfic ini kemungkinan besar tidak ada sekuelnya.
Saya minta maaf karena fanfic ini banyak sekali hilang kata2nya dan titik komanya menghilang entah kemana.
Mungkin ketika saya up, filenya error.
Makasih yang sudah review
#sudah di edit
